NovelToon NovelToon
Menggapai Kasih Ibu Tiriku

Menggapai Kasih Ibu Tiriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Ibu Tiri
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Bagaimana jadinya seorang anak pelakor harus tinggal bersama dengan ibu tiri yang merupakan istri pertama dari ayahnya.

Alma selalu mengalami perbuatan yang tidak mengenakkan baik dalam fisik maupun mental, sedari kecil anak itu hidup di bawah tekanan dari ibu tirinya.

Akan tetapi Alma yang sudah remaja mulai memahami perbuatan ibu tirinya itu, mungkin dengan cara ini dia bisa puas melampiaskan kekesalannya terhadap ibunya yang sudah meninggal sedari Alma berusia 4 tahu.

Akankah Alma bisa meluluhkan dan menyadarkan hati ibu tirinya itu??

temukan jawabannya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKIT 3

Siang harinya bel pulang sudah berbunyi, para siswa dan siswi mulai berhamburan untuk pulang, di sini Alma langsung bergegas, menuju ke ibu kantin, karena tadi dia menitipkan kue nya di sana. Kue Alma yang di titipkan tidak pernah langsung habis mungkin karena kebanyakan siswa dan siswi menyukai makanan berat dari pada cemilan, maka dari itu sepulang sekolah Alma harus ngider jualannya sampai habis.

"Bu, laku berapa hari ini?" tanya Alma.

"40 pic aja Nak Alma," sahut Ibu Lastri dengan ramah.

"Oh ya gak apa-apa, sisanya biar aku jual ke taman kota," sahutnya dengan senyum yang begitu ikhlas.

Seketika ibu kantin itu menatap Alma dengan tatapan iba dia tahu cerita Alma dari orang-orang, bahkan melihat Alma yang setiap hari harus berjualan dan tidak pernah mendapatkan uang saku hati Lastri begitu tersayat.

"Nak, makan dulu, biar ada tenaga untuk kamu berjualan nanti," ucap Lastri sambil menyodorkan piring untuk Alma.

"Gak usah Bu, aku ngerepotin Ibu terus, sedangkan Ibu juga jualan kan, pastinya harus putar modal jadi jangan setiap hari di kasih ke aku," tolak Alma karena merasa kasian dengan Lastri.

"Gak apa-apa Nak, rejeki Ibu sudah ada, jadi kamu gak usah khawatir, ayo makan saja, jangan buat hati Ibu kepikiran karena belum melihatmu makan hari ini," pinta Lastri yang memang selalu memberi makan kepada Alma.

"Sebelumnya terima kasih banyak Ibu, jujur saja semenjak kenal Ibu aku seperti merasakan perhatian dari ibuku," ucap Alma.

"Anggap saja aku ini ibumu Nak, meskipun kita tidak sedarah, tapi aku juga merasakan hal yang sama, sampai sekarang aku tidak bisa memeluk anak kandungku sendiri, dia ikut bersama ibu tirinya, entah mereka baik atau tidak, akupun tidak bisa berkutik karena ayahnya orang yang punya kuasa," ujar Bu Lastri, maka dari itu dia iba kepada Alma, karena dia tidak ingin anaknya bernasib sama seperti Alma.

"Sabar ya Bu, semoga saja nanti Ibu bisa bertemu dengan anak Ibu," ucap Alma.

"Iya Nak, ayo sekarang kau makan," perintah Lastri.

Alma pun langsung mengambil nasi secukupnya, dia merasa terharu melihat kebaikan hati Ibu Lastri yang setiap hari selalu memberinya makan tanpa harus membayarnya, di sinilah Alma selalu mendapatkan nasi yang layak dan baru, bahkan keikhlasan hati Lastri mampu membuat Alma merasa lega karena memang wanita paruh baya ini sesayang itu terhadap Alma.

"Terima kasih ya Bu, perut Alina sekarang sudah kenyang, sekarang saatnya Alma untuk berjualan," ijin Alma yang diangguki oleh Lastri.

"Semangat ya Nak, apapun yang terjadi jalani dengan senang hati, Gusti Allah tidak tidur Nak," nasehat Ibu Lastri yang selalu di ingat oleh Alma.

*********

Di taman kota, kali ini remaja satu ini mulai menjajakan kembali, dagangannya lihat saja semangatnya begitu membara seperti terik matahari yang saat ini begitu terasa menyengat, akan tetapi tidak membuat anak itu putus harapan, karena dia tahu kebutuhannya begitu banyak, hasil dari dagangnya tidak untuk biaya sekolah saja akan tetapi juga bisa mencukupi kebutuhannya sendiri.

"Kue ... Kue ....," suaranya menggema di sekitaran taman.

Satu persatu pembeli mulai berdatangan untuk melihat apa yang dia bawa, dan sebagian ada yang tertarik membeli sebagian lagi hanya melihat saja, akan tetapi senyum ikhlas selalu terpancar dari sudut bibirnya.

"Dek, berapaan harga kuenya?" tanya pembeli pertamanya itu.

"Semua kue aku bandrol dua ribuan saja Bu," sahutnya begitu ramah.

"Baiklah kalau begitu Ibu ambil sepuluh ya," ucap wanita paruh baya itu. Yang diangguki oleh Alma.

Sedangkan pembeli yang lainnya sepertinya agak ceriwis dan ingin menawarkan harga yang lebih rendah lagi dari yang dicantumkan oleh Alma.

"Kue bolu gulungnya tipis tapi harganya dua ribu, kemahalan itu, padahal kalau kita beli di toko kue per gulung cuma enam belas ribu itupun kalau di iris seperti ini jadi banyak," ungkap ibu yang di sebelahnya.

"Maaf Bu, kalau Ibu tidak mau beli silahkan tinggalkan saja jangan membandingkan jualanku dengan toko besar, kalau di toko besar beli bahannya dalam skala yang cukup besar, makanya mereka bisa mendapatkan harga yang lebih murah, kalau jualanku ini dalam skala yang kecil dan bahannya pun cukup mahal jadi wajar dong aku jual harga segitu," jelas Alma, dia tidak mau hanya gara-gara mulut satu orang dagangannya rusak begitu saja.

"Hallah di bilangin gitu saja sudah tidak terima yang namanya orang jualan tuh harus terima kritikan dari pembeli, wong kue kecil kaya gini kok dua ribuan," ucapnya dengan nada hinaan.

"Bu, kue yang di jual remaja ini memang kecil tapi rasanya sangat enak, gak kalah sama yang di toko-toko, memangnya harga segitu menurut anda kemahalan, berarti kue milik adik ini bukan kelas anda, penampilan saja waw banget tapi ekonomi sulit, kue dengan harga merakyat masih saja di tawar," ketus Ibu yang satunya lagi yang membeli dagangan Alma.

"Aku akan hanya nawar, terserah aku dong," sahutnya masih tidak mau kalah.

"Nawar sih nawar, tapi sebagai pembeli jika sudah tahu itu harga yang sudah mentok, masak mau di nawar lagi, lebih baik sama bawa pulang sekeranjangnya juga biar aku yang bayarin," cibir ibu yang membela Alma tadi.

Wanita cerewet dan judes itu merasa kesal karena aksinya ada yang menggagalkan, hingga pada akhirnya dia mulai meninggalkan jualan Alma dengan perasaan yang begitu dongkol.

"Sabar ya Nak, orang dagangan memang seperti itu, jadi kita harus pintar dan jeli kalau mendapati pembeli yang seperti tadi," ucap ibu itu menasehati.

"Iya Bu, sama-sama, ya sudah kalau begitu aku mau lanjut jualan lagi ya," pamit Alma yang diangguki oleh beberapa ibu-ibu.

Saat ini Alma mulai menenteng dagangannya kembali, menyusuri jalanan hingga pada akhirnya dia berhenti di depan resto siap saji, dan tanpa dia sadari ternyata di depan resto ini dia bertemu dengan Kakak sulungnya bersama dengan rekan-rekannya.

Sedangkan Alma langsung memalingkan wajahnya ketika tahu kalau kakaknya ada di sekitaran sini juga bersama dengan rekan-rekannya.

"Van, lihat deh, remaja yang masih berseragam sekolah itu, sepertinya kayak Adik lo," ucap teman yang bernama Agam.

"Ah, biarkan saja, gue gak peduli, mau dia jungkir balik sekalipun gue tetap gak peduli," sahutnya dengan nada yang ketus.

"Jangan seperti itu lah Bro? Biar bagaimanapun dia adikmu sedarah denganmu, siapa tahu suatu saat nanti dia bisa menolongmu, iya sekarang kelihatannya kita tidak membutuhkan dia, tapi di lain waktu? Tidak ada yang tahu kan," tutur temannya itu menasehati.

"Hallah sotoy loh, dan dengar ya aku tidak sudi meminta bantuan dengan anak pelakor itu," cetusnya begitu menyayat hati seorang adik yang sibuk melayani pembeli di depan sana.

'Ya Allah apa aku sehina itu dihadapan kakakku sendiri,' batinnya merasa sedih mendengar semua ini.

Bersambung ....

1
mbok Darmi
shaka dan karina cari mati jgn main" dgn ameer dan jgn nyesel kalian berani culik alma semua rumah ada cctv meskipun kamu pakai masker dll tetap ketahuan
Ayumarhumah: He He bener bgt kakak,🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
partini
gumussss sama orang jaharaaa sukses bikin orang lain sengsara
Ayumarhumah: Iya kakak ... semangat ya bacanya meski dihadapkan situasi yang menegangkan seperti ini.
total 1 replies
partini
gumussss sama orang jaharaaa sukses bikin orang lain sengsara
Arwondo Arni
jangan sampai rencana Karina berhasil semoga kedoknya cepat ketahuan
partini
pede Banggt tuh orang ,ehh mantan suami mu tuh ga goblok bin oon yah jadi jangan happy dulu rencana kamu berhasil ,apa niatmu jahat
kalau sampai kecolongan ya ttnda global 😂😂😂😂 ya kan thor
partini
biuhhh enak bener PD tingkah dawa lagi
ibu ga da otak,, segampang itu ninggalin anaknya segampang itu minta peluk
mbok Darmi
akhirnya zaidan bisa menerima alma karena anak" instingnya lebih peka dan tajam sama orang yg tulus menyayangi dia
partini
semoga makin lengket mereka ber 2
Suanti
sintia biar kena karma aja biar tau rasa🤣🤣🤣🤣
mbok Darmi
ternyata sintia sudah cuci otak zaidan selama ini dgn munafik nya didepan zaidan dan ameer pura" baik aslinya iblis
partini
ngeri juga yah felakorrr doktrin anak kecil ,,tapi anak kecil belum tau apa jg sih
mbok Darmi
good ameer semoga mata ayahmu terbuka lebar dgn hidup sederhana pastinya ibu tiri mu akan terbongkar kedok nya yg selama ini ditutupi, shaka setelah kamu tau kebenarannya terkait ibumu kamu pasti nyesel sudah menghina alma
Lilik Lailiyah: apakah ibu Ameer ibu kantin di sekolah Alma dl
total 1 replies
partini
dekat dengan mmanya ,,jadi penasaran lanjut Thor
🅰️Rion bee 🐝
untung kamu gak sama shaka Al,anak labil dan masih keEmak emakan gitu mah bikin kamu tambah makan ati
mbok Darmi
waduh pas seru digantung up lagi dong kak pengenihat marcelo dan sintia angkat kaki dari rumah jgn sampai ameer kasihan dan marcelo menjilat ludahnya sendiri hrs gentle dan konsekuen dgn omongan nya
Susanti
semangat Alma, lanjut thor
partini
tuan besar cinta buta felakorrr Shaka kamu beruntung dapat KK tiri yg sayang sama kamu tapi kamu nya malah kaya gitu,,maklum sih buah tuh ga jatuh ga jauh dari pohonnya wkwkk coba kalau ada kampret apa kalong rada jauh ya ga Thor 😂 😂
keren Alma good girl,,smart juga tuan Ammer
mbok Darmi
waduh ini pelayan cari mati yg berkuasa dirumah itu ameer knp pada takut sama sintia yg udah nasib mu pelayan goblok tinggal di pecat kalian semua jgn lupakan cctv berbicara jgn asal ngomong lemes banget mulut nya pelayan antek" nya sintia
Herdian Arya
loh lohh di putar balik faktanya, ayok amer pindah aja dari rumah setan itu, buat mata bapakmu melek atas kelakuan istrinya
partini
aduh babang ga ada cctv gitu masa horang kayah ga ada
itu ibu turu perlu di kasih pelajaran yg sadis bisa Thor,,ku rasa ga yah is ok yg lain aja yg bikin dia sengsara
Ayumarhumah: tenang ya kak, setelah ini pasti.🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!