NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: sky00libra

Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Mulailah Menata

Ibu dan ayah nya mulai berangkat kembali ke kota.

"Ibu balik dulu. Baik- baik kamu disini." Dengan mengelus tangan Iriana, yang ia genggam.

"Aku tau ibu." Mencium pipi Ibu nya, dan menatap Ayah nya.

"Semoga aku bisa menata hati ku di sini lebih baik lagi, Ayah." Ayah pun mengangguk dengan manik mata yang sendu. Putri nya Iriana akan lama tinggal di sini.

"Iriana di sini bersama ibu, bukan sama siapa-siapa, udah jalan sana!" Nenek begitu malas melihat drama.

Mobil tu perlahan menghilang dari padangan Iriana. Sekarang harus kemana ia di cuaca yang sudah mulai panas, "Baik tiduran main ponsel, scroll tok-tok, lagian gak bisa kemana-mana panas gini" Bathin nya.

Disini sinyal nya sudah mulai bagus, jadi apa yang mau di sedih kan tinggal di Desa. Jika sudah punya ponsel dan kuota apa pun bisa hadapi.

Tapi di hari yang lalu itu berat sekali bagi nya. Apa karna satu Kota.

Mungkin!

"Mau kemana Neng? Tidak mau keluar kamu jalan-jalan."

"Ke kamar Nek, jalan gimana ini sudah mulai panas Nek. Lagian siapa sih jalan di cuaca seperti ini, Nek." Dengan bibir manyun ia menjawab nya.

Apa kah Nenek nya tidak lihat cuaca di desa, matahari seperti di atas kepala saja!

"Ya udah keluar saja kamu nanti sore-sore, banyak itu anak muda nya di luaran." Mulai menyala kan TV nya.

"Gosip ...." Gumamnya.

Ia pun meninggal kan nenek di luaran.

Terserah nenek nya mau bilang apa, mau bilang ia yang hanya sibuk di kamar.

Tidak apa!

Rebahkan badan di ranjang yang tidak terlalu besar. Dengan kipas angin yang menyala di atas dinding. Buka sosial media, bosan. Lihat tok tok banyak pria tampan bisa di ulang-ulang lama nya.

"Andai salah satu dari kalian jodoh ku." Bicara sendiri di depan ponsel yang menampilkan pria tampan. Ia sekarang sadar di dunia mana saja banyak pria tampan kenapa harus menangisi pria yang hmm seperti itu!

"Bodoh kamu Ana kenapa sadar nya setelah di sini, pasti aku di pelet di sana biar gak bisa lupain dia, harus nya ayah lebih cepat pindahin aku di sini, ihhh ... kesal aku." Berbicara sendiri dengan tidak Jelas.

Ternyata jendela Iriana bersebelahan dengan jendela tetangga yang pernah mengintipnya. Apakah itu kamar juga?

Sepertinya iya!

Iriana penasaran suara siapa itu, ia perlahan mengintipnya lewat jendela kamar nya. Ada seorang pria tinggi sedang bertelanjang dada. Bahu nya lebar berkulit tan seksi, sampai- sampai manik kecoklatan Iriana terbuka lebar.

"Ih cowok dari mana itu? Belakang nya tampan gimana kalo dari depan yah?"

Perlahan tubuh itu mulai berbalik layaknya slow motion. Dalam bayangan Iriana, padahal itu berbalik seperti biasa.

Justru itu membuat jantung Iriana, jadi dag-dig-dug serr. Belum sempat Iriana menghindar tatapan itu sudah bertautan bersama pandangan tajam dan ada ke teduhan.

Iriana jadi terpesona ia sulit berpaling, sampai pria itu sudah tidak ada lagi di depan mata nya. Rupa nya pintu jendela nya sudah di tutup kembali.

"Ihh ... Dasar pelit sekali." Gumam nya, ia pun berbalik kembali untuk melanjutkan aktivitasnya.

***

Sedangkan di tempat si pria itu ia terkejut saat hendak berbalik kan tubuhnya ke arah jendela. Dirinya sudah ingin bercermin kecil yang ada di dinding dekat jendela.

Betapa terkejut nya ia saat melihat perempuan yang sedang menatap nya dengan mematung, ternganga lalu matanya membulat lucu. Itu seperti perempuan pagi tadi yang ia lihat di rumah nenek lestari.

Siapa dia?

Sebenarnya ia malu maka dari itu dia dengan cepat menutup pintu jendela nya. Entah seperti apa ekspresi nya apa kah akan mengemas kan, ehh.

"Rai Nishav!" Iya itu nama nya. Ia sudah setahun tinggal di perdesaan Klayangan ini, mengikuti Paman dan Bibi nya mengurus perkebunan Papa nya di Desa,

Rai bisa juga membuka pekerjaan untuk masyarakat disini. Dengan 5 hektar tanah orang tuanya, di urus Paman nya. Bukan, bukan Paman kandung. Papa nya hanya anak tunggal!

"Ayo Paman! Saya sudah beres." Berjalan ke depan pelataran depan rumah. Dengan cekatan mengenakan sepatu boot nya.

Ia dan Paman Budi, ingin berkunjung ke kebun meski di siang hari. Dengan cuaca yang panas.

Saat ia mulai menaik motor off road nya. Terdengar suara dari sebelah rumah, tetangga.

"Lah Mas Rai ,sudah mau berangkat ini?" Ujar Lestari, yang sedang duduk didepan rumah nya. Melihat Rai Nishav, tetangga sebelah nya yang akan berangkat kerja.

"Iya Nek. Lihat-lihat bentar pekerjaan yang mau pemanenan buah kelapa sawit." Ucap Rai, dengan ramah.

"Owalah ... sama Paman Budi, Mas Rai?"

"Iya Nek! itu Paman masih di teras."

Memberi tahukan jika Paman nya masih di teras dengan mempersiapkan kan bawaan nya.

Mereka beda kendaraan jadi bisa berangkat sendiri. Lestari pun hanya mengangguk-angguk kan kepalanya.

"Mari, Nek!" Pamit Rai, dengan pelan mengemudikan motornya ke jalan yang sudah di beraspal.

***

"Siapa, Nek?" Iriana, keluar setelah mendengar suara Nenek nya seperti mengobrol dengan seseorang.

Namun, ia hanya sempat melihat kepergian motor itu yang semakin menjauh.

"Itu, Mas Rai Nishav, tetangga sebelah." Ucap Nenek, yang ternyata sedang mengupas bawang di teras rumah.

"Mas Rai? Siapa nek?" Dengan raut bingung nya Iriana bertanya.

"Loh itu tetangga sebelah, masa kamu tidak tau si, Neng" Seraya melihat cucu nya Iriana.

"Tapi waktu aku masih di sini, 2 tahunan yang lalu tidak ada, Nek!"

"Emang tidak ada, dia baru datang dari Kota juga sama kaya kamu, kalo tidak salah setahun yang lalu." Nenek Lestari, mencoba mengingat-ingat nya.

"Wahh ... pantas aku tidak tau, Nek. Kalo dia nya aja setahunan yang lalu! Aku kan sudah lama tidak kesini, Nek." Seraya meringis dengan ucapan nya.

Plak ... Suara renyah dari geplak kan Lestari kepada cucu nya.

"Itu kamu tau kalo jarang tengok Nenek, di sini! Kamu ini cuma punya satu, Nenek." Gemas Nenek, kepada cucu nya ini. Iriana, hanya bisa meringis.

"Nek! Buat apa bawang ini di kupas duluan sebanyak ini nek?"

"Biar Nenek nanti tidak susah lagi, nanti tinggal ambil di kulkas jika ingin masak."

"Lemari es!" Dengan cepat membatu Nenek nya.

"Sama saja. Tidak ada bedanya."

"Puff! Memang sama saja, Nenek." Dengan terkekeh, ia hanya iseng kepada Nenek nya.

"Nek! Besok kalo ke kebun aku bisa ikut kan?"

"Boleh ayo, besok nenek juga mau lihat Mang Danang sama Mang Uji mau panenan buah kelapa sawitnya."

"Nek! nanti yang beli in buah nya siapa?" Iriana, masih ingin bertanya.

"Itu Rai, dia toke sawit. Biasa tetangga sering timbang nya buat, Mas Rai. Sampai tetangga sebelah itu juga berurusan nya sama dia." Kupasan bawang Nenek, pun hampir selesai.

Iriana menjadi penasaran sosok seperti apa si Rai, Rai itu.

1
Abel Peony
Jangan lupa mandi junub!/Blush/
Asrar Atma
disini, juga baru hujan. /Scowl/
Abel Peony
Wow ... Rai tidak pernah mengencewakan
Abel Peony
Info dari Tarjo, lagi!
Asrar Atma
kok sama sih/Sleep/
Abel Peony
Apa, yah?

Di sore pertama, dia dapat merasakan kehangatan itu. membuatnya merasa utuh. memberinya satu lagi, keinginanan kuat untuk bersamanya./Rose//Heart/
Kesini: wow panjang
total 1 replies
Asrar Atma
oke yang pertama memang berkahir, tapi akan ada yang berikut nya/Scowl/
Abel Peony
Hampir lupa meninggalkan jejak kehidupan🧘‍♂️🧘‍♂️🧘‍♂️
Asrar Atma
oke selamat berbuka/Sob/
Abel Peony
Hahaha/Joyful/
Diantara kepusingan seorang author, Sky.
Ada aku yang tertawa dengan durjana /Doge/
Abel Peony
Yeah, masih beruntung karena Rai tampan. Sebab, ada yang kurang tampan, tapi sama buruknya.
Asrar Atma
sama saya juga pusing /Sob/
Kesini
ya kali di bawah ranjang. elah
Abel Peony
Ngga sampai penyatuan. Ngga papa/Sleep/
Asrar Atma
oh...begitu /Whimper/
Abel Peony
Ini masalah serius, Rey/Sob/
Abel Peony
sempat²nya lihat ke bawah
Abel Peony
Wow
Asrar Atma
lah gimana nih dong/Hunger/
Abel Peony
Tiba² saja kau teringat dengan Plankton/Hey/
Abel Peony: Aku maksudnya. Typo terus, sih/Slight/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!