Calista Queen Alexander menatap nanar jasad suaminya yang berada dipangkuannya,karena merasa tidak dapat hidup sendiri,tanpa pikir panjang Calista mengakhiri hidupnya,berharap bisa bertemu lagi dengan sang suami,
Namun bukannya pergi ke alam baka bertemu sang suami,Tuhan memberikan kesempatan kedua untuknya,,
Calista yang menyadari akan kesempatan kedua kehidupannya bertekad akan membalas dendam kepada orang-orang yang sudah merenggut kebahagiaannya,,
Hanya karya fiktif dari kehaluan penulis...!!
Adapun nama tempat ,makanan serta latar kebiasaan hanya fiktif belaka.
Kalaupun ada kesamaan nama tempat dan makanan serta latar dengan dunia nyata,mohon maklum tidak ada niat menjelekkan atau mencemarkan hal tersebut.
Harap diingat novel bertema Halu ya genks,,,jadi isinya hanya dunia halu,,🤭🤭semoga sukaaa,,,,,🥰🥰
happy reading,,,,🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SLOC-17
Sekitar pukul 02.00 dinihari Calista mulai tidur tidak tenang lagi,Chris yang merasa tidurnya terusik segera bangun,dia mengecek suhu badan Calista yang terasa semakin panas,dan ternyata suhunya 42° Chris segera bangun dan menelpon bibi Yun,untuk datang ke kamar Calista.
Dia juga meminta bibi Yun mengabari supir rumah untuk menyiapkan mobil,,karena dia akan membawa Calista ke Rumah Sakit.
Tanpa menunggu lama bibi Yun sudah sampai kamar Calista dan mengetuk pintu pelan-pelan.
Chris yang mendengar pintu diketuk segera membukanya dan meminta bibi Yun membantu Calista berganti baju dan menyiapkan keperluan adiknya.
"bi, tolong bantu Queen ganti baju dan tolong siapakan keperluan Queen,apa bibi tadi sudah mengabari pak supir untuk menyiapkan mobil?" tanya Chris
"udah den,tadi pak Yatno (supir mami Sandra )
sudah bergegas ambil mobil den," jawab bibi Yun sambil mengambil perlengkapan Calista.
"ya udah bibi sekarang bantu Queen,aku akan ganti baju sebentar,habis itu kita langsung berangkat " pamit Chris bergegas kekamarnya ganti baju
"ayo bi,udah siap belum??kalau sudah aku angkat Queen kemobil" ucap Chris tergesa-gesa menggendong Calista karena sudah sangat cemas.
"udah den ayo berangkat sekarang" ucap bibi Yun sambil keluar kamar mengekor dibelakang Chris,tak lupa menutup pintu kamar Calista.
Setelah sampai Rumah Sakit Calista segera ditangani diIGD,setelah dokter selesai memeriksanya,dokter menjelaskan penyebabnya dan menganjurkan untuk rawat inap.
Chris langsung meminta untuk dirawat dikamar vip agar lebih nyaman untuk adiknya.
Setelah selesai mengurus administrasi Calista,Chris menghampiri bibi Yun menyuruhnya pulang kerumah,dan meminta untuk membuatkan bubur untuk Calista sarapan nanti.
"Bi,bibi sebaiknya pulang dulu istirahat,dan nanti tolong bibi buatkan bubur untuk Calista istirahat,tolong antar kemari,sekarang masih terlalu dini jadi bibi nanti bisa istirahat sebentar dirumah" pinta Chris ke bibi Yun.
"Baik den,bibi akan pulang dulu nanti bibi buatkan bubur dan sup buat nona Calis,apakah perlu membawakan keperluan aden kesini sekalian atau nanti aden pulang sebentar untuk istirahat?" tanya bibi Yun.
" Biar nanti saya ambil sendiri bi,saat bibi kesini nanti saya akan pulang sebentar ambil keperluan" ucap Chris.
"kalau begitu bibi pamit dulu den" pamit bibi Yun.
"iya hati-hati bi,terima kasih banyak" ucap Chris tulus.
"Tidak perlu berterima kasih den,itu sudah tugas saya" ucap bibi Yun sambil berlalu pergi untuk pulang.
Calista yang sudah dipindahkan diruang rawat tertidur dengan tenang,karena tadi sempat menangis dalam tidurnya dan tidak bisa terlelap,maka dokter memberikan obat tidur agar Calista bisa istirahat dengan tenang.
Dokter juga menjelaskan kemungkinan Calista mempunyai beban pikiran yang terlalu berat,sehingga mengakibatkan tidur tidak bisa lelap dan terus mengigau,mungkin beban tersebut menganggunya dialam bawah sadarnya.
Dokter juga menganjurkan untuk memeriksakan keadaan Calista ke psikiater,siapa tahu itu bisa meringankan beban pikirannya.
Chris yang mengingat penjelasan dokter tadi,tertegun sambil memandang sendu ke arah Calista,dia berpikir apa yang mengganggu adiknya sehingga menyebabkan tekanan sampai seperti ini.
Chris teringat saat Calista awal mengigau tadi sambil terus memanggil nama Niel,dan meminta dia jangan meninggalkannya.
Chris mulai memikirkan siapa itu Niel,apakah kekasih adiknya? dan apa yang terjadi sehingga adiknya sampai memanggilnya dialam bawah sadarnya,apakah adiknya sangat mencintainya tetapi lelaki itu meninggalkannya? banyak pikiran berkecamuk dihati Chris,dia harus mencari tahu penyebab adiknya bisa sampai tertekan seperti ini,dan mencari siapa sebenarnya Niel itu.
Dikediaman keluarga Alexander.
Penghuni kediaman mulai menuju meja makan untuk sarapan,tetapi mereka tidak menemukan keberadaan Chris dan Calista disitu,mereka berpikir keduanya belum turun.
"Calvin,tolong panggil kakak dan adik kamu untuk sarapan bareng" pinta mami Sandra.
bibi Yun yang bersama para maid menyiapkan makanan mendengar perintah tersebut,lalu bibi Yun melangkah mendekat kearah sang Nyonya.
"Nyonya,den Chris dan non Calis tidak berada dirumah nyonya,non Calis semalam demam dan den Chris membawanya ke rumah sakit,bersama saya dan pak Yatno,dan saya izin nanti mau ke Rumah Sakit lagi karena tadi den Chris meminta saya membuatkan bubur untuk non Calista sarapan" ucap bibi Yun menjelaskan.
Semua yang mendengar tersebut terkejut dan khawatir,mereka menyesal karena semalam tidak tahu kalau Calista demam dan harus dibawa ke Rumah Sakit.
"Bibi nanti siapkan saja buburnya,kalau sudah siap biar saya sendiri yang mengantarkan ke Rumah Sakit,setelah selesai sarapan" perintah Nyonya Sandra."Dan tolong beritahu pak Yatno menyiapkan mobil untuk mengantar saya ke Rumah Sakit" imbuh Nyonya Sandra
"Baik nyonya,akan saya siapkan sekarang" pamit bibi Yun.
"Nanti bareng Papi aja mi ke Rumah Sakitnya,papi tidak ada meeting pagi hari ini jadi bisa menjenguk Calista dulu" ucap Tuan Felipe kepada istrinya.
"oh ya sudah kalau begitu,mami akan bilang ke bibi Yun supaya bilang ke pak Yatno kalau tidak perlu mengantar mami" ucap mami Sandra sambil berlalu ke dapur.
"Kalian segera sarapan dan segera berangkat sekolah dan kuliah" perintah papi Felipe kepada Calvin dan Bella.
"Baik pi" jawab mereka serempak.