Trio Psikopat Klan Pratomo ( lanjutan GD3 )
- Kirana, seorang fotografer lepas, mencari pria yang sudah memberikan anak padanya karena one night stand. Kirana tahu dia dimanfaatkan oleh pria itu untuk mendapatkan informasi tapi selama dia mencari ayah putra semata wayangnya, pria itu seperti hantu. Hingga dirinya tahu siapa pria itu dan Kirana akan meminta pertanggungjawaban Yagami.
- Princess Margareth dari Swedia adalah biang kerok hingga suatu hari dia memergoki prince Alucard de la Borde sedang membunuh seorang pria di apartemen karena hendak membunuh dirinya. Maggie, yang nyaris dibunuh oleh Alucard, bernegosiasi dengan pria psikopat itu. Maggie bersedia menikah demi dua kerajaan dengan syarat, Alucard berhenti membunuh. Apakah berhasil?
- Dirandra sudah dibidik oleh badan intelijen Jepang saat dirinya memberikan kuliah tentang racun karena kasus pembunuhan pejabat kotor disana. Chief Tora Matsumoto menuduh gadis itu pelakunya.
8th generation klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alucard dan Andre
Istana Copenhagen Denmark
"Pangeran Dracula!" panggil Margareth sambil menghampiri Alucard yang sedang minum kopi di balkon.
"Apa Maggie kaldu ayam?"
Margareth hanya manyun. "Enak saja bilang aku kaldu ayam."
"Lho kan memang ada kaldu blok merek maggi," eyel Alucard.
"Beda lah. Tapi aku memang gurih lho," kerling Margareth membuat Alucard melirik sebal.
"Ada apa Maggie Cheung?"
Margareth menatap bingung."Itu siapa?"
Alucard menepuk pelipisnya. Duh hampir setahun di Jakarta, aku ketularan virus purbanya Dok Lucky! Ampun deh suaminya Daisy tuh!
"Maggie Cheung itu artis Hongkong jadul."
Margareth mengedikkan bahunya. "Bukan generasi kita kan?"
"Bukan."
"Pantas aku nggak tahu."
Alucard memandangi wajah Margareth. "Ada apa kamu mendatangi aku, Maggie Blok?"
Margareth memajukan bibirnya. "Dengar pangeran Dracula, apa kamu tahu kalau kedua ayah kita sedang berusaha menjodohkan kita?"
Alucard menaikkan sebelah alisnya. "Kita? Kita dijodohkan?"
Margareth mengangguk.
"Kamu tahu kan aku tidak mau menikah?" desis Alucard.
"Tapi mereka sudah merasa kita sudah bersama. Bersama dalam tanda kutip!" pendelik Margareth.
"Kita tidak berhubungan intim!" Alucard mendekatkan wajahnya ke Margareth.
"Mereka tidak mau tahu, Drak!" balas Margareth.
Alucard menyipitkan matanya dan hendak berbicara dengan ayahnya. Tangan Margareth langsung meraih tangan Alucard.
"Kamu mau kemana Drak?" bisik Margareth.
"Drak? Aku bukan Drak ala film Hotel Transylvania!" Alucard mendelik ke arah Margareth.
"Lho itu film favorit aku! Cuma kamu lebih ganteng dari Papa Drak," senyum Margareth.
Alucard menggelengkan kepalanya.
"Kalian berdua," panggil Raja Christian de la Borde ke Alucard dan Margareth yang masih beradu debat.
Alucard dan Margareth menoleh dengan kompak. "Yes Father?" jawab Alucard.
"Kalian kemari. Berdua!" perintah Raja Christian.
Alucard dan Margareth lalu mendatangi Raja Christian dan Raja Magnus Eriksson.
"Ada apa Father memanggil aku dan princess Margareth?" tanya Alucard dengan wajah cool.
"Father dan Paman Magnus sudah berunding. Bagaimana jika dua kerajaan ini menjadi lebih dekat dengan mengadakan pernikahan antara kalian." Raja Christian menatap kedua orang itu serius. "Al, kamu sudah 37 tahun. Sudah waktunya kamu settle down. Maggie juga, sudah 26 tahun kan?"
"Dia masih bocil!" cebik Alucard.
"Enak saja! Aku sudah dewasa. Kamu nya saja yang ketuaan!" balas Margareth.
Keduanya saling berpandangan tajam membuat dua ayah mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Kalian ... Sudah diputuskan akan menikah dua bulan lagi!" putus Raja Magnus Eriksson yang sudah pusing melihat kelakuan putrinya.
Alucard dan Margareth menoleh cepat ke ayah mereka. "APPAAAA?"
***
Andre membawa whiskey dan dua gelas ke dalam kamar adiknya yang sedang melamun di balkon. Sebatang rokok berada di sela-sela jari telunjuk dan tengah Alucard, sementara si pemilik, tampak tidak tertarik mengisapnya.
"Tangan kamu kebakar itu," ucap Andre sambil duduk di sebelah Alucard.
Adiknya langsung mengibaskan tangannya dan menginjak puntung rokok itu dengan kakinya yang memakai sepatu.
"Wah, rugi sebatang," gerutu Alucard.
"Sudahlah ... Jangan merokok." Andre menuangkan whiskey ke gelas yang dibawanya. "Kamu bingung mikirin harus menikahi Maggie?" tanyanya sambil memberikan gelas berisikan whiskey ke Alucard.
"Aku tidak mau menikah Ndre. Kamu tahu kan aku bagaimana. Aku bukan orang baik, Ndre. Aku, Gami dan Dira macam anomali di keluarga bukan?" Alucard menoleh ke arah kakaknya. "Aku bukan macam kamu yang lurus. Bukan calon menantu yang baik. Apa yang diharapkan, Ndre?"
"Siapa tahu ... Kamu menemukan kedamaian dengan Maggie? Lebih kalem gitu?" senyum Andre.
Alucard menyesap whiskeynya. "Aku tidak yakin."
"Al, kamu tidak mau anteng? Kamu sudah gegeran di Konoha lho."
Alucard tersenyum. "Aku suka kemarin di Konoha."
Andre menggelengkan kepalanya. "Aku senang kamu pulang dengan selamat."
"Iya Ndre. Aku, Gami dan Dira sudah cukup senang-senangnya di Konoha."
Andre menoleh ke arah adiknya. "Al, tidak ada salahnya kamu dengan Maggie. Penjajakan dulu ... Biar saling percaya dulu."
Alucard hanya menghela nafas panjang. "Aku selalu yakin bakalan jadi bujang abadi."
"Hei, kamu yang berencana tapi yang nulis cerita ini yang punya keputusan." Andre tertawa kecil sambil menepuk bahu adiknya.
Introducing Prince Andre de la Borde
"Reseh lu Bang," cebik Alucard.
"Kalau kamu menikah nanti, bicarakan dengan Maggie dulu. Mau punya anak atau tidak. Oke?" senyum Andre.
"Iya."
Andre menyesap whiskeynya sambil melihat pemandang malam dari balkon kamar adiknya.
Andre tahu adiknya sangat spesial. Sejak mereka kecil, Alucard sudah punya sifat yang berbeda. Dia sering menyiksa binatang kecil dan itu membuat kedua orang tuanya auto siaga.
Hasil test psikologi, Alucard ada tendensi psikopat dan itu membuat Raja Christian dan Ratu Rosemary harus mengawasi perilaku putranya hingga mereka berkonsultasi dengan ayah Yagami yang mengalami hal yang sama.
Raja Christian lalu mendidik Alucard dengan mode pola asuh Seiji Pratomo. Alucard harus menghapalkan semua nama anggota keluarganya termasuk para sepupunya hingga keponakannya. Alucard didoktrin untuk tetap menomorsatukan keluarga. Tak heran jika Alucard sangat melindungi Andre dan sekarang dua keponakannya, Lionel dan Alexandrine.
Alucard juga menemukan sumber ketenangan dirinya ... Matematika. Dengan mengurus rumus rumit, Alucard menjadi anak yang tenang. Tak heran jika dia meminta didatangkan dosen matematika agar dia tidak snap. Raja Christian mendatangkan dosen matematika dari Copenhagen University seminggu tiga kali ke istana guna memberikan pelajaran.
Alucard menjadi anak yang cerdas dan masuk ke sekolah swasta terbaik di Copenhagen seperti tradisi para bangsawan sebelumnya. Andre lah yang selalu menjaga adiknya. Jika sudah mulai kumat, dia segera memberikan soal matematika.
Dan akhirnya, Alucard mengambil kuliah di MIT untuk S1 matematika dan S2 di Harvard dengan jurusan yang sama. Hanya Andre yang tahu, jika Alucard sudah membunuh banyak penjahat selama kuliah. Hebatnya, tidak ada yang bisa dipecahkan.
Andre juga tahu, sebenarnya para Oom dan Opanya di FBI sudah curiga tapi mereka tetap tidak bisa mengaitkan Alucard dengan kematian para penjahat itu. Bisa dibilang, Alucard macam Dark Knight yang membuat kota aman hanya bedanya dia tidak memakai kostum ala Batman, meskipun sama-sama dari keluarga kaya raya.
"Jangan benci-benci pada Maggie. Aku rasa dia gadis yang penuh semangat," senyum Andre.
"Dia itu sudah bilang kalau dirinya gurih," sahut Alucard sambil menuang whisky lagi ke dalam gelasnya.
"Gurih?" beo Andre.
"Ingat kaldu blok Maggi?" jawab Alucard cuek.
Andre melongo lalu tak lama dia tertawa terbahak-bahak.
"Oh ya Tuhan ... Kenapa keluarga kita suka sekali menistakan nama?" gelak calon raja Denmark itu.
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️
oh..udh nikah yaaa?
aq lupa ceritanya dmn? ada g yg bagian cerita nikahnya ini?