NovelToon NovelToon
Jalinan Scandal Panas.

Jalinan Scandal Panas.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Konflik etika
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.

Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14 Mulai Di ganggu

Tok-tok-tok,

Valery melihat ke arah pintu yang berbahan kaca tersebut dan ternyata Angela yang mengetuk pintu ruangannya.

"Pagi-pagi sibuk amat," ucap Angela langsung masuk.

"Kamu ngapain masih di sini? Kamu lupa hari ini sudah mulai syuting drama series terbaru kamu," ucap Valery.

"Ya elah baru juga jam 7," jawab Angela.

"Angela biasakan sebagai aktris profesional harus datang tepat waktu dan jangan membuat orang lain menunggu," ucap Valery mengingatkan.

"Ya elah, artis-artis baru juga datangnya pada telat, masa iya senior harus terlebih dahulu datang," sahut Angela.

"Valery yang mencontoh itu adalah artis baru mencontoh senior dan bukan Senior mencontoh Junior. Dunia entertainment itu hanya sebentar, tetapi ada juga begitu lama sampai puluhan tahun dan bahkan sampai dia sudah tidak ada lagi tetap di ingat. Jadi untuk mendapatkan semua itu harus berdasarkan profesional dan memiliki attitude yang baik. Jadi kamu harus berpikir bagaimana caramu tetap bertahan," ucap Valery.

"Iya-iya, kamu lama-lama sudah seperti ibuku yang terus saja menasehati," sahut Angela.

"Tapi aku malas keluar dari gedung ini. Di depan ada pria yang ribut dengan satpam," ucap Angela.

"Pria?" tanya Valery.

"Hmm, wajahnya sangat menyeramkan jenggotnya tumbuh panjang, rambutnya gondrong dan badannya besar, seperti orang yang tidak terurus, marah-marah terus dengan satpam katanya ingin bertemu dengan putrinya," jawab Angela memberi penjelasan sedikit membuat Valery mengerutkan dahi.

Valery tiba-tiba saja memikirkan sesuatu yang membuatnya berdiri dan melihat dari jendela. Wajah Valery terlihat begitu kaget saat melihat pria tersebut yang tak lain adalah ayahnya Anton.

"Untuk apa Papa berada di sini?" batin Valery dengan wajahnya yang terlihat begitu kaget.

Valery tidak mengatakan apapun yang langsung keluar dari ruangannya.

"Valery kamu mau kemana?"

"Valery!" panggil Angela yang di abaikan Valery.

"Kenapa sih dia itu suka sekali pergi begitu cepat tanpa berbicara apapun. Dasar wanita aneh," gumam Angela.

Valery akhirnya berada di parkiran dan menghampiri satpam yang masih mencegah Anton ingin masuk ke Perusahaan.

"Pak!" Valery menghampiri keributan tersebut.

"Nah, ini dia yang saya cari. Kamu ini terus mengusir saya, saya ini mantan pembunuh dan kamu bisa mati di tangan saya!" ucap Anton yang sangat bangga dengan masa lalunya.

"Pak biarkan saya mengurusnya, Bapak lanjutkan saja pekerjaan Bapak!" ucap Valery.

"Tetapi Nona orang ini berbahaya," satpam tersebut tidak bisa meninggalkan atasannya begitu saja.

"Tidak apa-apa. Saya akan mengurusnya!" jawab Valery.

Satpam tersebut tidak punya pilihan lain yang akhirnya meninggalkan Valery yang berhadapan dengan Anton.

"Dasar satpam sombong, baru jadi satpam saja sudah angkuh," ucap Anton dengan wajah kesalnya.

"Untuk Papa datang kemari?" tanya Valery dengan wajah paniknya.

"Kamu makanya ditelepon diangkat, kalau diangkat saya juga tidak akan datang ke tempat ini," jawab Anton.

"Valery sibuk. Valery sudah memberi rumah kepada Papa dan juga uang, tolong jangan ganggu pekerjaan Valery dan apalagi sampai membuat onar seperti ini? Papa bisa dilaporkan ke polisi karena sudah mengganggu kenyamanan orang-orang yang kerja di tempat ini!" tegas Valery.

"Jadi kamu ingin melaporkan saya dan memasukkan saya ke dalam penjara untuk yang kedua kalinya hah!" sahut Anton.

"Bukan itu maksud Valery! Tolong jangan pernah ganggu Valery dan juga Mama!" pintanya.

Dia bisa menjadi wanita tegas dan ditakuti oleh banyak orang, tetapi di depan ayahnya dia tampak ketakutan dan justru sangat lemah yang bahkan sampai beberapa kali memohon.

Anton terlihat begitu emosi dan langsung menarik tangan Valery dengan mencengkram tangan itu kuat yang membuat Valery berusaha memberontak.

"Kamu dengarkan saya! Saya bisa saja dendam kepada kamu yang berani berani melaporkan saya ke polisi dan membuat saya berada di penjara selama bertahun-tahun! Jangan kamu pikir rumah yang kamu berikan dan uang itu cukup untuk menebus semuanya!" tegas Anton menunjuk tempat di wajah Valery.

"Jika kamu tidak ingin diganggu dan maka jangan buat saya kelaparan atau sampai meminta uang kepada kamu dan sampai datang ke tempat ini,"

"Saya dengar-dengar posisi kamu sangat tinggi dan sangat dihormati di kantor ini. Bagaimana jika orang-orang tahu bahwa kamu memiliki ayah narapidana," ucap Anton membuat Valery melotot yang sepertinya pasti tidak menginginkan hal itu terjadi.

"Jadi jangan sombong dan mengancam-ngancam saya, karena saya bisa menghancurkan kamu!" tegas Anton membuat Valery terlihat begitu ketakutan.

"Sekarang berikan saya uang!" ucap Anton yang memang tujuannya mencari Valery karena uang.

"Baiklah," sahut Valery tidak bisa menolak permintaan itu daripada Anton membuat kekacauan yang lebih parah lagi.

"Saya tunggu di warung depan dan jika kamu tidak datang dalam waktu 15 menit, saya akan mengobrak-abrik kantor ini!" ancam Anton yang langsung melepaskan tangan Valery dan bahkan hampir saja membuat Valery jatuh.

Anton juga langsung berlalu dari hadapan Valery. Membuat Valery menghela nafas dengan mengusap wajahnya dengan kasar.

Ternyata dari lobby Dirga melihat jal tersebut membuatnya penasaran dengan dahi mengkerut.

"Siapa orang yang baru saja dia temui?" batin Dirga.

"Tidak biasanya Valery bertemu dengan orang-orang seperti itu?" ucap Dirga semakin penasaran.

Sampai akhirnya Valery kembali memasuki Perusahaan dan bertemu dengan Dirga.

"Kamu bertemu dengan siapa?" tanya Dirga.

"Hmmm, itu...." Valery terlihat begitu gugup dan wajahnya bahkan masih terlihat memerah karena ketakutan.

"Biasalah fans, aku tidak sengaja bertemu dengannya saat ingin masuk ke Perusahaan, dia mengidolakan salah satu artis dengan sedikit berlebihan. Aku hanya menegurnya dan kemungkinan dia tidak akan berani datang lagi," jawab Valery terpaksa berbohong.

"Kenapa satpam di sini tidak becus untuk menjaga situasi. Membiarkan orang-orang seperti itu harus masuk sembarangan ke area kantor," ucap Dirga.

"Sudahlah kamu tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Lagipula aku sudah menegurnya dan dia tidak akan datang untuk membuat kacau lagi," ucap Valery dengan yakin.

"Valery, kamu harus menjauhkan untuk berhadapan dengan orang-orang seperti itu. Kamu kelihatan dari penampilannya dia sudah terlihat menyeramkan dan hati-hati bisa-bisa dia melakukan hal buruk kepada kamu," ucap Dirga yang secara spontan tiba-tiba saja memberi saran dengan sedikit kekhawatiran pada Valery.

"Iya, aku pasti hati-hati," jawab Valery yang kemudian langsung berlalu dari hadapan Dirga.

Setelah mengambil uang dari tasnya dan Valery kembali menghampiri Anton di tempat mereka berjanji untuk bertemu. Valery juga takut jika terlambat sedikit saja dan pasti Anton akan membuat ulah.

"Ini uangnya!" Valery memberikan dengan menggunakan amplop.

"Dan ini?" Valery juga memberikan kartu ATM.

"Sandinya tanggal lahir Papa! Papa gunakan uang di dalamnya dengan sebaik mungkin untuk kehidupan Papa dengan normal. Papa tidak perlu mencari Valery. Valery akan kirim uang setiap bulannya rekening itu," ucap Valery.

"Kamu ternyata takut sekali jika orang-orang tahu bahwa saya Ayah kamu. Kamu malu punya ayah mantan narapidana seperti saya?" tanya Anton.

"Jika Papa mengganggu Valery. Maka Valery bisa kehilangan pekerjaan dan itu artinya Papa juga tidak akan mendapatkan uang. Jadi mohon untuk saling mengerti satu sama lain. Valery akan tetap bertanggung jawab sebagai anak untuk memenuhi kebutuhan Papa," ucap Valery dengan tegas.

"Nggak usah ceramah kamu di sini," ucap Anton yang sudah tidak peduli lagi dan langsung pergi dari hadapan Valery

"Aku sangat berharap agar dia tidak datang menemuiku lagi," batin Valery menghela nafas.

Bersambung ....

1
Oma Gavin
disini yg paling yg goblok bin oon valery cuma jadi sapi perahan keluarga nya ngga ayah ibu kakak semua bermasalah yg ibu sakit"sn yg kakak gila yg ayah lucknut silahkan nikmati semua nya valery sampai titik darah penghabisan kamu yg stres dan mati jgn ambil tindakan dan melapor ayahmu ke polisi biarkan terus jadi parasit dasar ngga ngotak
Oma Gavin
nah dirga sudah tau permasalahan pelik ibu dan bapaknya saat kamu turun tangan dirga bantu valery secara materi dan nurutlah supaya valery ngga hrs ribut dgn ibumu yg gendeng
Oma Gavin
dirga salah pilih lawan ternyata valery santai saja hbs kehilangan kehormatan gimana perasaan dirga saat tau valery banting tulang cari uang buat pengobatan ibunya
Dew666
🍒🍒🍒🍒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!