elara adalah seorang "pengganggu" yang tiba-tiba terlempar ke dalam dunia novel fantasi dan dipaksa oleh sebuah entitas kejam bernama Sistem 'Eros' untuk menyelesaikan Misi Utama: Merebut hati Pangeran Rayden, Pemeran Utama Pria yang terkenal dingin dan misterius. Kegagalan berarti kehancuran total.
Berbekal panduan misi yang kaku dan serangkaian taktik romantis klise, Elara memulai penyerbuannya. Namun, sejak pertemuan pertama, System 'Eros' mengalami bug besar: Pangeran Rayden kini dapat mendengar setiap pikiran, komentar sinis, rencana kotor, dan bahkan sumpah serapah Elara yang tersembunyi jauh di dalam hatinya.
Tiba-tiba, setiap pujian yang Elara lontarkan terdengar palsu karena Rayden mendengarnya menambahkan, "Semoga dia tersedak tehnya," dalam hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20: Diplomasi Jujur dan Negosiasi di Balik Pikiran
Seminggu setelah pernikahan, tantangan terbesar Astrea bukan datang dari dalam, melainkan dari luar. Delegasi dari Kerajaan Kryos, kerajaan tetangga yang terkenal licik dan ambisius, tiba di kastil untuk negosiasi perdagangan penting. Kryos dipimpin oleh Perdana Menteri Valerius, seorang pria tua yang dikenal karena senyumnya yang menawan tetapi hati yang berbisa.
[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Tugas: Menghadapi Valerius (NPC Licik). Gunakan 'Bug' untuk membaca niat tersembunyi. Target: Keuntungan Diplomatik.]
Elara duduk di samping Rayden di ruang audiensi, di seberang meja dari Valerius. Elara, sebagai Permaisuri, ditugaskan untuk tetap diam dan terlihat anggun, sementara Rayden memimpin negosiasi. Tentu saja, Elara adalah pemain utama di balik layar mental.
Valerius memulai dengan pujian yang berlebihan. "Yang Mulia Raja Rayden, Yang Mulia Permaisuri Elara. Sungguh suatu kehormatan. Kecantikan Permaisuri telah menjadi buah bibir di seluruh Kryos."
Rayden tersenyum sopan. "Terima kasih atas pujiannya, Perdana Menteri. Mari kita beralih ke perdagangan."
Valerius menjelaskan proposalnya: Kryos akan membeli biji-bijian Astrea dengan harga premium, tetapi sebagai gantinya, Astrea harus menurunkan bea masuk pada baja Kryos.
"Harga premium? Bohong. Dia tahu biji-bijian Astrea sedang langka di Kryos karena kekeringan, dan dia menawarkan harga yang lebih rendah dari nilai pasar sebenarnya. Dia berencana menimbun biji-bijian kita dan menjual kembali dengan harga lima kali lipat di pasar gelap. Dan dia ingin baja kita bebas bea masuk karena baja itu kualitasnya rendah dan tidak laku di Kryos!" Elara mengirimkan pikiran itu dengan marah, fokus pada detail penipuan Valerius.
Rayden, yang sedang mengangguk-angguk seolah mendengarkan proposal itu dengan penuh pertimbangan, tiba-tiba menghentikan Valerius.
"Perdana Menteri Valerius," kata Rayden, suaranya tenang namun tajam. "Proposal Anda sangat menarik. Tetapi, saya khawatir harga yang Anda tawarkan untuk biji-bijian kami jauh di bawah nilai pasar saat ini, terutama mengingat kelangkaan di Kryos. Selain itu, kami tidak dapat menurunkan bea masuk pada baja Anda, karena kami memiliki kekhawatiran serius mengenai kualitas dan asal usul baja tersebut."
Valerius langsung membeku. Senyumnya goyah. Tidak mungkin Rayden mengetahui tentang kelangkaan biji-bijian mereka, apalagi tentang kualitas baja mereka yang buruk. Itu adalah rahasia dagang terbesar mereka.
"Rayden! Cerdas! Aku yakin dia tidak tahu bagaimana kau bisa tahu tentang baja itu! Pikirkan tentang bagaimana dia bisa mengancam kita secara militer jika negosiasi gagal. Aku ingat, di novel, Kryos memiliki perjanjian rahasia dengan kelompok tentara bayaran di perbatasan timur. Dia akan mengaktifkannya jika merasa terhina!"
Rayden menatap Valerius lurus di mata, mengabaikan tatapan Valerius yang mencurigakan. "Selain masalah perdagangan ini, Perdana Menteri, saya juga harus menyampaikan satu hal yang sensitif. Kami telah mengetahui tentang perjanjian rahasia yang melibatkan tentara bayaran di perbatasan timur yang dipimpin oleh Kryos. Kami menganggap tindakan ini sebagai provokasi perang. Apakah ada sesuatu yang ingin Anda klarifikasi?"
Valerius terlonjak dari kursinya. Wajahnya berubah pucat, semua kepura-puraan diplomatik menghilang. Rayden baru saja menyebutkan tiga rahasia terbesarnya dalam tiga kalimat.
"Yang Mulia Raja... Saya... Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan," Valerius tergagap.
Elara tersenyum puas. Rayden membalas senyumnya, senyum yang mengatakan, 'Kau adalah senjata nuklir diplomatikku.'
Rayden berdiri, mengakhiri pertemuan. "Saya yakin Anda mengerti, Perdana Menteri. Kami adalah bangsa yang damai, tetapi kami tahu segalanya. Kami tahu niat Anda. Mari kita tunda negosiasi sampai Anda datang dengan proposal yang jujur dan adil."
Valerius, setelah dipermalukan dan rahasianya terbongkar, segera meninggalkan kastil dengan delegasinya.
[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. PUP menunjukkan efektivitas luar biasa dalam bersekutu dengan Anda. Tingkat Kepuasan: Maksimal.]
Setelah ruang audiensi kosong, Elara menatap Rayden, matanya memancarkan kekaguman. "Itu brilian, Rayden! Kau membaca seluruh rencana perangnya hanya dengan mendengarkan pikiran kasualku!"
"Aku hanya menyampaikan apa yang Permaisuri saya pikirkan. Dan Permaisuri saya berpikir bahwa kejujuran adalah dasar dari diplomasi yang baik," kata Rayden, menarik Elara ke dalam pelukan. "Aku harus akui, Elara. Tanpa bug ini, aku pasti sudah terjebak dalam kesepakatan baja berkualitas rendah itu."
"Dia benar-benar Raja yang hebat! Dia menggunakan bug ini untuk kebaikan. Aku bangga menjadi pasangannya. Tapi aku lelah. Aku ingin Padi Hangat. Aku ingin tidur siang di perpustakaan dengan Padi Hangat di pangkuanku."
Rayden mencium puncak kepala Elara. "Aku tahu kau lelah. Dan ya, kita bisa tidur siang di perpustakaan. Dan ya, Padi Hangat harus ikut. Tapi jangan biarkan dia menandatangani dekrit militer, oke?"
Elara tertawa. Mereka telah melewati ujian diplomasi. Mereka telah membuktikan bahwa kejujuran absolut, yang dipaksakan oleh sebuah kesalahan sistem, adalah kunci untuk mengelola sebuah kerajaan. Kehidupan mereka sebagai Raja dan Permaisuri yang unik baru saja dimulai.