NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Tamat
Popularitas:31.7k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 32

Pintu lift pun terbuka, Junet masuk ke dalam lift itu dan menekan angka tiga di sana. Dimana ruangannya memang berada di lantai itu.

Wajah pria itu terlihat masih sangat kesal. Di tambah babak belur, sungguh tidak enak di pandang.

"Kurang ajar Monika! Setelah apa yang aku lakukan untuknya, begini balasannya pada ku! Aku hampir mati dipukuli. Sementara dia enak-enakan sudah berada di kantor! Dasar jalangg licik!" gerutu Junet dengan wajah merah padam, meski gak terlihat lagi karena wajahnya sudah membiru lebam.

Ting.

Pintu lift terbuka, Junet kembali mengayunkan langkahnya dengan lebar. Mengabaikan sapaan serta pertanyaan pertanyaan yang terlontar dari beberapa karyawannya yang menatapnya dengan tatapan heran.

"Pak, pak Junet kenapa itu mukanya, pak?"

"Apa yang terjadi dengan bapak?"

"Astaga pak, bapak habis kecelakaan?"

Junet mengepakkan tangannya erat, "Aku harus memberi mu pelajaran, Monika! Biar kamu sadar siapa posisi mu sebenarnya di hati ku!"

Begitu sampai di depan ruang kerja Monika, Junet menajamkan indra pendengarannya. Berusaha mendengar apa yang dikatakan Monika, entah dengan siapa di dalam ruangannya yang sedikit terbuka itu.

"Ika meninggalkan mas Junet saat terlibat perkelahian di jalan, pah! Salah mas Junet sendiri, gak gunakan matanya dengan baik saat mengemudi. Jadi lah dia menabrak mobil orang lain saat kami dalam perjalanan ke kantor."

"Kamu bodoh Ika, bagaimana bisa kamu meninggalkan atasan mu sendirian di saat ia dipukuli orang gak dikenal? Apa kamu gak takut bos mu itu mati di pukuli?" sentak Hadi, pria paruh baya yang duduk tepat di depan Monika.

"Mas Junet gak akan mati, pah! Dia pasti akan baik-baik aja! Gak lama lagi juga mas Junet tiba di kantor!"

Hadi menghembuskan nafasnya kasar, "Tapi papa tidak membenarkan tindakan mu, Ika! Kamu harus setia menemani pak Junet, biar bagaimana pun dia itu kan calon teman hidup mu! Pak Junet itu sudah berbesar hati merelakan istrinya tidur dengan pria lain aja, harusnya kamu sudah bangga. Betapa pentingnya diri mu bagi Junet!"

"Kalo papa datang ke kantor cuma mau marahin Ika, mending papa pulang aja! Ika masih banyak kerjaan." Monika membuka laptopnya, mengabaikan keberadaan orang tua angkatnya.

"Ingat tujuan utama mu, Ika! Bukan hanya sekedar menghancurkan rumah tangga Tati, tapi kamu juga harus menghancurkan keluarga Temmy. Karena mereka kamu berakhir di panti asuhan! Mereka lah akar dari kehancuran keluarga mu!"

Monika menatap tajam Hadi, "Aku gak pernah lupa dengan tujuan ku, pah! Karena itu, lebih baik papa kembali! Biarkan aku menyelesaikan rencana ku!"

Hadi beranjak dari duduknya, "Ingat pesan papa, Ika! Gunakan sedikit hati mu untuk menaklukkan Hasan. Dia itu pria, bisa saja dia goyah dan memilih kembali pada Tati."

Monika mengepalkan tangannya kesal, tatapannya penuh akan kebencian.

"Aku gak akan membiarkan itu terjadi, pah! Sudah cukup Tati merenggut perhatian Temny dan Talita dari ku! Dan kali ini, aku akan buktikan. Aku pemenangnya, mereka keliru tidak mengadopsi ku! Kesalahan terbesar mereka adalah menghadirkan Tati kedunia ini, pah!"

Kreeek

Tanpa sengaja, gerakan lalai Junet menyebabkan pintu ruang kerja dari Monika terbuka lebar. Membuat Hadi dan Monika, langsung menatap ke arahnya dengan tatapan penuh tanya.

‘Ah siiial, mereka jadi menyadari kehadiran ku kan! Gak mungkin juga kalo aku kembali bersembunyi’ umpat Junet dalam benaknya.

Untuk sesaat Monika di buat terpaku, ‘Waduh bisa ada di situ mas Junet? Tapi masalahnya sejak kapan? Apa mas Junet mendengar semua pembicaraan ku dengan papa?’

"Ma... maaf maaf, saya pikir kamu gak ada tamu. Lanjutkan saja!" kata Junet dengan sungkan, hendak menarik pintu kembali agar tertutup.

Hadi mempersilahkan Junet untuk masuk ke ruangan Monika, "Tidak perlu, anda masuk saja, pak! Kebetulan urusan saya juga sudah selesai dengan Ika."

‘Kalo di lihat cara bicara dan tingkahnya, sepertinya ada obrolan kami yang di dengar Junet tapi sejauh mana ya?’ pikir Hadi dengan tatapan menyelidik.

"Boleh saya tau, anda siapa nya Monika, pak?" tanya Junet pura pura gak tau, pada hal ia jelas mendengar dari balik pintu, dan tahu pasti siapa pria paruh baya yang bicara dengannya itu.

"Saya papa nya Ika. Senang bisa bertemu dengan anda, pak. Anda pasti pak Junet kan?" tebak Hadi, berusaha tersenyum ramah pada pria yang kini ada di hadapannya.

"Owh suatu kehormatan untuk saya bisa bertemu dengan orang tua dari Monika, putri bapak ini cantik luar dalam, pak! Dekat dengannya bisa membawa kedamaian dalam hati saya." dusta Junet, ia bahkan menujukkan rasa hormatnya dengan membungkuk hormat di depan Hadi.

‘Dasar penjilat ulung!’ pikir Hadi.

"Jangan sungkan begitu, pak Junet. Tadi bapak bilang putri saya ini membawa kedamaian kenapa gak pak Junet peristri putri saya? Saya jamin, perusahaan yang sedang bapak pimpin ini pasti akan semakin berkembang pesat!" seru Hadi dengan nada meyakinkan.

"Soal itu, saya …" belum usai Junet dengan kata katanya, Monika sudah lebih dulu menyelanya.

"Mas Junet! Ka...kamu sejak kapan kembali, mas? Ka... kamu kenapa gak minta aku aja yang ke ruangan mu? cecar Monika, menelisik wajah dan tubuh Junet yang terluka.

"Aku baru kembali, tapi ada syukurnya juga aku ke ruangan mu, Monika! Aku jadi bisa bertemu dengan orang tua mu!" dusta Junet.

"Kamu terluka, mas! Biar ku obati ya!" Monika menarik Junet untuk duduk di sofa yang ada di ruangan nya.

Lalu berlalu sejenak mencari cari kotak p3k di salah satu nakas yang ada di ruang kebesaran Monika.

"Kenapa bisa bapak jadi kaya gini? Apa bapak ada masalah dengan orang diluar?" tanya Hadi, pria itu duduk di sofa lain, dengan wajah meringis seakan ikut merasakan sakitnya.

"Hanya salah paham tadi di jalan. Kalo buat sakitnya, saya rasa lebih sakit ditinggalkan wanita di jalan, sudah tau teman prianya lagi gak baik baik aja!" seru Junet, menyindir Monika.

"Tidak perlu di obati, ini hanya luka kecil, Monika! Aku bisa panggil pihak medis untuk mengobati luka ku!" tolak Junet, mengingat jelas gimana Monika menolak mengobati lukanya saat keduanya berada di mobil.

Junet mengepalkan tangan nya kesal, ‘Dasar rubah sialan, kebohongan apa lagi yang kamu sembunyikan dari ku, Monika!’

Hadi menggeleng gak setuju. "Tidak perlu panggil medis pak… ada Ika di sini! Biar Ika yang mengobati luka mu!"

Monika kembali dengan kotak p3k, dengan teliti mengobati luka luka Junet.

"Kamu yakin bisa melakukan nya, Monika?" tanya Junet dengan tatapan menyelidik.

"Demi kamu, aku harus belajar untuk mencoba yang kamu suka! Dan yang kamu butuhkan." dusta Monika, mulai mengobati luka luar yang dialami Junet.

"Uggghhh kalo saya boleh tau, dimana ibunya Monika, pak?" tanya Junet di tengah ringisan kesakitannya.

Di tempat lain,

"Apa gak sebaikanya aku turun aja, Rian! Aku takut kamu gak kuat menggendong ku." kata Tati dengan tatapan ketakutan saat Brian menuruni anak tangga dalam keadaan menggendongnya.

Brian terkekeh, "Badan sekecil ini mana mungkin aku biarkan kamu jatuh? Bagi ku ini kamu ringan kaya kapas. Tapi omong omong, aku suka dengan panggilan istimewa mu untuk ku!"

"Aku hanya membuang satu huruf, ribet dengan huruf depan mu." elak Tati dengan wajah bersemu.

"Kau apa kan Tati, hah? Kau pasti melukai Tati kan? Berikan Tati pada ku! Beraninya kamu pada seorang wanita! Gak tau malu juga ada batasannya bung!" cecar Josep dengan nada gak santai.

Siapa yang gak akan meradang. Melihat Tati dalam gendongan Brian. Ia bahkan meminta Brian menyerahkan Tati untuk Josep gendong sendiri.

Seeeek.

***

Bersambung…

1
Cute Alpa
nice
Stella
Bagus
Lisa
okelah
Anya
oke sih
Putri
bagus juga
Azzura
suka cerita ini
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!