Anandi, gadis yang di anggap mati oleh ayah nya, hanya karena satu kesalahan yang tidak di sengaja.
Karena kesalahan itu lah membust mereka selalu bersama.
Akan kah kebersamaan itu membuat mereka saling jatuh cinta.
Mari kita ikuti kisah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdlanAdam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama permintaan maaf dimeja makan
Hari sudah berganti malam, Andini baru saja selesai mandi, keluar dari masuk kedalam ruang ganti, Andini memilih baju tidur berlengan panjang dan bermotif bunga-bunga. Setelah itu ia keluar dari kamar, turun ke bawah lalu duduk di ruang tamu.
"Sudah jam segini dia belum pulang juga," gumam Andini, melihat jam ponselnya sudah menunjukak jam 8 malam.
"Non, makan malamnya sudah selesai." Bibik datang memberi tahu.
"Iya Bik, Aku tunggu Kaizal dulu, Bibik istirahat saja," balas Andini.
Bibik mengangguk, lalu pergi ke belakang di mana kamarnya berada.
Andini berjalan ke arah meja makan, dia menatap hidangan yang tersaji di meja. Andini menghembuskan nafasnya secara kasar, menarik kursi lalu duduk.
Saat mengisi piringnya, Andini mendengar suara kaki yang melangkah mendekatinya, ia melihat ke Arah belakang, sudah terlihat jelas wajah suaminya yang tersenyum ke arahnya.
Kaizal mengecup kening Andini, lalu duduk di samping istrinya. Andini hanya diam lanjut mengisi piringnya, tanpa menghiraukan Kaizal, ia juga tidak mengisi piring suaminya.
"Aku tidak diberi makan ya," ucap Kaizal melihat istrinya yang sudah makan.
"Aku rasa kau sudah cukup besar untuk mengisi piringmu sendiri," balas Andini ketus, tetap melanjutkan acara maskannya.
"Apa kau masih marah pada ku?" tanya Kaizal dengan bodohnya.
"Kau bertanya…, apakah aku marah, kurasa kau perlu di periksa agar sadar dengan kesalahanmu," cetus Andini. Ia sangat kesal dengan pertanyaan yang Kaizal lontarkan.
"Baiklah aku yang bersalah, aku minta maaf, tadi aku hanya tidak suka kau berpelukan dengan pria itu," balas Kaizal.
ia berlutut di depan Andini, memegang kedua tangan istrinya itu lalu engecupnya.
Andini yang mendapat perlakuan itu tersenyum, tapi hanya sebentar, senyum itu langsung hilang saat ia kembali teringan dimana Laras membersihkan bekas makanan di bibir suaminya.
"Kau bilang tidak akan pernah menamui wanita itu, lalu yang tadi itu apa?" Andini bertanya. Melepaskan tamgannya dari genggaman Kaizal.
"Tadi dia memaksa ku, kalau aku tidak menurutinya dia mengancam akan bunuh diri, jadi aku temani saja." Kaizal menjawab, mberitahu mengapa ia bisa bersama Sarah.
Andini memgerutkan kenimgnya, ia melihat Kaizal, di perhatikannya wajah pria itu. Seolah mencari kebenaran dari ucapan siaminya itu.
"Aku tidak berbohong Din, kau bisa tanya derkan kalau tidak percaya," lanjut Kaizal, dia tau Andini ragu dengan ucapannya.
Kaizal kembali duduk ke kursinya, menengadahkan piringnya di depan Andini, agar di isi oleh Andini. Mereka pun melanjutkan makan malam yang sedikit di bumbui drama permintaan maaf di meja makan.
...*********...
Brraakk
tiba-tiba Andra membuka pintu kamarnya secara paksa, membuat Clara yang di dalam terkejut, lalu melihat siapa yang masuk.
"Mas, kamu mabuk lagi ya?" tanya Clara melihat Andra yang berjalan sempoyongan.
Dengan susah payah Clara turun dari tempat tidur, ia memegang perutnya yang sudah membesar, berjalan ingin membantu suaminya.
"Bukan urusanmu, menjauh dari ku!" seru Andra, mendorong Clara, membuat wanita hamil itu terjatuh, untung jatuh nya tepat di atas kasur, jadi ridak membahayakan bayinya.
Andra melihat Clara, dia memperhatikan istrinya itu, dia juga memperhatikan perut buncin Clara.
"Kapan anak itu lahir, aku benar-benar tidak berselera melihatmu," sergah Andra, tapi dia merobek baju yang di kenakan Clara.
"Aku mohon pelan-pelan Mas, kasian Anak kita, aku tidak melarangmu untuk menyentuh ku, tapi pikirkan keadaanku dan anak kita," ujar Clara mohonan. Setiap kali suaminya itu menyentuhnya tidak pernah memikirkan dia dan anaknya.
Kalau begitu kau yangng melayani ku!" perintah Andra.
Clara pun menurut, karna itu sudah nenjadi kewajibannya. iya bergerak perlahan di atas tubuh Andara, karna dia harus memikirkan kandungannya.
Andra merasa tidak puas, dengan tiba-tiba ia membalik tubu Clara yang bergerak perlahan di atasnya, lalu menyerang istrinya dengan kasar tanpa memikirkan anak yang ada di kandunngan Clara.
Andra terus melakukannya sampai ia merasa puas, terkadang ia meminta Clara untuk menunging, dia juga menyerang Clara dari arah melakang, tanpa memikirkan istrinya sedikitpun.
Aaaaahhhh
Desah panjang Andra untuk yang kesekian kalinya, dia berguling di saping Clara, tanpa memikirkan perasaan istrinya dia langsung tidur begitu saja.
Clara menangis, ia mengelus perutnya, menarik selimut lalu tertidur karna sudah lelah, belum lagi perutnya yang terasa keram.
...*********...
Dirumah ayah Raja, pagi-pagi Ibu Annis bangun, saat ia mendengar Suaminya mengigau, memanggil nama Andini, suaminya itu pasti merindukan puntinya.
Sudah seminggu ini ayah Raja, tidak masuk kerja, setiap kali ia tanya ayah hasnya menjawab malas, tanpa memberi tahu apa alasannya.
Bik Iyem, mendatangi kamar majikannya, dia memberi tahu kalau ada tamu yang mencari Tuannya. Ibu Annis keluar untuk mememui tamu yamg di maksud Bik Iyem.
"Selamat pagi Pak, ada apa ya mencari suami saya?" sapa ibu Annis, lalu bertanya pada tamu yang datang.
Kedua tamu itu berdiri, nelihat ke arah bu Annis, "Maaf Buk, apa Pak Rajanya ada?" tanya orang itu.
"Ada Pak, suami saya masih di kamar sebentar ya Pak, saya panggilkan dulu," balas ibu Annis, ia meninggalkan orang itu, kembali masuk ke kamarnya untuk membangunkan suaminya.
"Yah, di luar ada yang mencari Ayah," beritahu ibu Annis, kebetulan saat ia masuk suaminya baru keluar dari kamar mandi.
"Iya Bu," sahut ayah Raja, ia keluar dari kamar di ikuti ibu Annis dari belakang.
Ayah Raja menemui tamunya, sedangkan ibu Annis pergi kedapur, melihat bibik menyiapkan minum untuk tamunya.
"Ada apa kalian me_." ucapan ayah Raja terhenti saat ia melihat siapa yang datang.
"Apa kabar Pak Raja, lama tidak bertemu," ucap orang itu, sambil mengulurkan tangannya.
"Untuk apa kalian kemari?" tanya ayah Raja berbisik, sambil mencari keberadaan istrinya.
Aku sudah bosan dengan basa basimu, sekarang pulangkan uangku atau rumahmu ini ku sita, sebagai gantinya," balas orang itu.
Sudah cukup lama ia menunggu ayah Raja yang katanya akan kembali menjadi gubernur. Di kota itu, tapi kabar yang ia dapatkan kalau pria itu sudah tidak lagi bekerja di kantor gubernur, membuat ia takut kehilangan uang yang sudah ia pinjamkan.
"Tolong Pak Hendri, beri saya waktu, saya akan mengembalikannya, secepatnya," balas ayah Raja meminta perpanjang waktu.
"Baiklah, karna kita sudah lama berteman, saya akan kasih waktu, dalam seminggu ini Pak Raja harus membayarnya, jangan sampai aku datang untuk yang kedua kalinya," pak Hendri pun memberi waktu.
Karna mereka memang cukup dekat, maka dari itu ia memberi pinjaman tanpa adanya jaminan.
Setelah itu pak Hendri pamit pergi dari rumah ayah Raja. Membuat ayah Raja bernapas lega, karna masih di beri waktu, tapi dia juga bingung dalam semingg dari mana ia akan mendapatkan uang untuk membayar hutangnya itu.
Tanpa ayah Raja sadari istrinya sudah mendengar semuanya, ibu Annis, sangat terkejut sast mendengar suaminya sampai meminjam uang.
Mohon dukung krya mak ya🙏🙏🙏
Dengan like komen favorit dan vote nya🙏🙏🙏
Love you sekebun buat kalian semua 💓💓💓💓💞💞
mantap Kaizal lindungin istrimu