Bagaimana jadinya seorang Master beladiri yang terkenal dengan ketegasan dan disiplin tiba-tiba masuk ke dalam dunia novel yang memiliki cerita sedih di mana pemeran utamanya hidupnya tragis.
Kisah di dalam novel itu adalah seorang istri sah mati di tangan pelakor. Semasa hidupnya ia hanya alat tukar uang oleh ibunya dari keluarga suaminya. Bahkan keluarganya tahu kalau suaminya punya istri baru dan tidak peduli jika ia di siksa oleh suami. Yang penting adalah, UANG!
Akhir cerita sad ending yang sangat memilukan membuat para pembaca ikut menangis, tapi setelah sang Master di tarik ke dunia novel, akankah ia bisa mengubah jalan cerita yang menyedihkan itu? Atau tetap mengalami nasib yang tragis?
Yang penasaran dengan kisahnya yuk baca ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
......Happy reading......
......☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️......
"Hu hu hu hu," Glarissa langsung menangis tersedu-sedu sambil memeluk Papa Samsul, melihat Glarissa yang menangis itu Samsul merasa menjadi bingung dan khawatir.
Samsul menepuk pundak Glarissa dan ia ikut merasakan sakit yang dirasakan oleh Glarissa .
"Ayo Nak katakan? Kenapa?" tanya Samsul.
"Papa, hanya kaulah yang mengerti aku... hanya engkau lah menganggap aku sebagai anakmu... aku tidak punya sandaran lagi selain dirimu...." ucap Glarissa terisak.
Yessi yang mendengar kata-kata manis dari Glarissa itu pun langsung mencibir.
"Apa yang dia lakukan?" bisik Yessi menatap tajam ke arah anaknya itu.
"Papa aku selalu diperlakukan kasar oleh Afgan pa... aku jarang makan di rumah... dia tidak memberiku uang nafkahnya kepadaku. Dia malah memberi nafkah kepada selingkuhannya itu... Aku benar-benar tidak dianggap di rumah... aku capek, aku lelah, aku rasanya ingin pergi saja," ucap Glarissa menangis dengan air mata buayanya.
Mendengar pengakuan dari Glarissa, Samsul langsung naik pitam, ia berdiri dan memukul meja makan itu membuat makanan yang ada di meja itu tumpah gelas juga pecah karena jatuh ke lantai .
Trankkkk
Amarah yang membara itu membuat orang seisi rumah ketakutan. Mereka berhamburan lari, yang tadinya ingin makan besar, tapi yang mereka dapatkan adalah marah besar.
"Afgan! apa yang sudah kamu lakukan pada Glarissa! Apa ini yang perlakuan kamu padanya?! Aku sudah memberikan wanita baik-baik untukmu sebagai pendamping mu! Ternyata kamu tidak puas dan kau malah jajan di luar sana!" teriak Samsul sambil menunjuk-nunjuk ke arah Afgan.
Amarah samsul belum selesai. "Apakah selama ini aku kurang memanjakan mu sehingga kau menginjak-injak ku! Apa aku kurang kasih sayang ke pada mu!" teriak Samsul dengan wajah memerah hingga terlihat urat di lehernya matanya membulat penuh api kemarahan.
Seketika Afgan merinding, dia gugup dan ketakutan dan langsung berlutut.
"Papa... Papa... tidak seperti apa yang kau bayangkan Pa. Itu semua tidak benar, aku tidak ada memperlakukan dia dengan kasar, dia berbohong, dia melakukan ini agar aku dimarahi olehmu, dia sebenarnya itu penjahat!" ucap Afgan meminta agar papanya yang dipercaya dengannya.
Glarissa harus membungkam mulut Afgan. "Aku berbohong seperti apa?" tanya Glarissa terus terisak. "Pintu rumah kau tendang gara-gara kamu marah padaku membuat rumah itu tidak berpintu lagi. Bukan hanya sekali dua kali, pintu kamar dan pintu kamar mandi juga kau tendang hingga semuanya jebol. Kau membiarkan aku memakai baju robek-robek seperti ini karena kau tidak ingin menafkahi ku," ucap Glarissa tersedu-sedu sambil menyeka air matanya.
"Afgan kau benar-benar membuatku marah! Kau benar-benar keterlaluan dalam memperlakukan istrimu! Jangan harap kau bisa mendapatkan apa-apa lagi dari ku!" ucap Samsul menggeram.
"Papa! Tolong kamu jangan percaya, dia itu bersandiwara! Pintu rumah itu dia yang tendang! Bukan aku!" ucap Afgan berusaha menyakinkan Papanya, tapi ucapannya tidak terlalu menyakinkan.
Afgan menjadi sangat geram, ia harus membongkar kebohongan Glarissa.
"Ho! Jadi maksudnya dia punya tenaga extra untuk menendang semua pintu ruang itu! Kau ingin membohongi ku lagi! Kau ingin mengelabui ku ha! Kau bahkan berbohong dengan ku! KUA benar-benar anak tidak berguna!" bentak Samsul teramat kesal.
"Papa tolong jangan marah pada Afgan, ini... ini... semua salahku karena aku tidak menjadi istri yang baik untuknya," ucap Glarissa memohon sambil memegang tangan mertuanya itu dengan air mata yang terus menetes.
Mendengar ucapan Glarissa, Samsul merasa sangat terpukul merasa sangat iba pada garisnya ia memegang bahu Glarissa. Ia merasakan kesedihan yang terdalam pada Glarissa merasakan karena ikut merasakan sakit yang Glarissa rasakan.
"Kamu jangan seperti itu, Afgan yang benar-benar keterlaluan sama kamu, mulai sekarang nafkah kamu papa yang kasih, kamu nggak perlu khawatir ya Nak. Maafkan papa karena dulu menikahkan kamu dengan Afgan. Papa tidak tahu kalau kamu sangat menderita seperti ini," ucap Samsul sangat sedih.
"Papa! dia itu berbohong! Papa jangan percaya dengan ucapannya!" teriak Afgan tak terima dengan perlakuan Papanya kepada istrinya itu.
"Diam kamu! Berani kau membuka mulut mu, jangan harap kau mendapatkan apa-apa dari ku!" ucap Samsul membulatkan matanya membuat Afgan menggigil.
Afgan menundukkan kepalanya, ia mengepalkan tangannya dengan erat, sepertinya rencana untuk membuat Glarissa di lecehkan oleh preman harus di jalankan malam ini, tidak boleh di tunda! Agar Papanya tahu jika Glarissa berselingkuh dengan banyak orang.
Tunggu bab baru selanjutnya ya gaes.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
jadi samsak yang ada dia....
saingan dong sama mba kun-kun...🤭
skalian nyoba2 akting bagus gak 😂😂😂
drama nya......
semoga sukses ya.....💪💅
dikit banget up nya.