NovelToon NovelToon
Skandal Cinta Tuan Muda

Skandal Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Office Romance
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: itsclairbae

Nadira Elvarani yakin hidup pahitnya akan berakhir setelah menerima lamaran Galendra, lelaki mapan yang memberinya harapan baru.
Tapi segalanya berubah ketika ia terlibat skandal dengan Rakha Mahendra—anak bos yang diam-diam menginginkannya—menghancurkan semua rencana indah itu.
Di antara cinta, obsesi, dan rahasia, Nadira harus memilih: hati atau masa depan yang sudah dirancang rapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon itsclairbae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 — Jejak yang Tertinggal

Hal pertama yang menyambut Rakha setelah lebih dari dua minggu tidak masuk kantor bukanlah tumpukan pekerjaan, melainkan sang ayah yang langsung memanggilnya ke ruangan untuk diinterogasi.

“Nadira sudah kembali? Di mana dia sekarang?”

Itulah pertanyaan pertama yang keluar dari mulut ayahnya.

Putranya sendiri juga menghilang lebih dari dua minggu, tetapi yang dicari justru keberadaan koordinator khusus sekaligus tangan kanannya. Itu tidak masuk akal.

Rakha bahkan belum sempat duduk, tetapi ayahnya tampak tidak sabar ingin mengetahui keberadaan Nadira.

“Kenapa? Bukankah Nadira sudah berhenti bekerja?” balas Rakha sambil menarik kursi di depan meja kerja ayahnya untuk duduk.

“Iya, Nadira memang sudah berhenti. Namun, Papah ingin dia kembali bekerja. Pekerjaan Dimas memang lumayan, tetapi Papah lebih nyaman dengan Nadira. Lagipula...” Pak Mahendra menghentikan kalimatnya, keraguan tampak jelas di wajahnya.

“Lagipula, Nadira berhenti karena ingin menikah, dan pernikahannya sudah batal,” lanjutnya akhirnya.

“Tapi Nadira sudah menikah denganku, Pah. Dan aku lebih nyaman dia tidak bekerja,” sahut Rakha—namun hanya dalam hati.

Sesuai permintaan Nadira, mereka sepakat untuk merahasiakan pernikahan itu, bahkan dari keluarga mereka sendiri.

“Papah tahu hari itu kamu mengejar mobil Nadira. Kamu pasti tahu, kan, di mana dia sekarang?” tanya Pak Mahendra karena putranya masih belum memberi jawaban yang diinginkannya—tentang keberadaan Nadira.

"Oh ya, Nadira baik-baik saja, kan?" Pak Mahendra tiba-tiba teringat sesuatu yang penting, lalu kembali bertanya.

Rakha heran. Mengapa ayahnya jadi begitu tidak sabaran sekarang? Satu pertanyaan saja belum sempat ia jawab, sudah muncul pertanyaan lain.

"Rakha..." tegur Pak Mahendra ketika putranya tidak juga memberikan jawaban.

Rakha menghela napas pelan sebelum akhirnya berkata, "Nadira baik-baik saja, dan dia ada di apartemennya sekarang."

Ia tahu ayahnya tidak akan berhenti bertanya sebelum mendapat jawaban. Maka ia memilih menjawab sekenanya—dengan harapan, jika ayahnya menemui Nadira dan memintanya kembali bekerja, istrinya itu akan menolak.

"Papah mau ke mana?" tanya Rakha saat melihat ayahnya beranjak setelah mengetahui keberadaan Nadira.

Ia tidak bisa membiarkan ayahnya pergi menemui istrinya. Tidak sekarang. Tidak sebelum ia sempat bicara dengan Nadira dan menyampaikan satu hal penting: bahwa ia tidak setuju istrinya kembali bekerja.

"Ke apartemen Nadira," jawab Pak Mahendra, membuat Rakha spontan berdiri dan langsung menghalangi jalan ayahnya.

Pak Mahendra memicingkan mata. Ada yang aneh.

Setahunya, Rakha justru yang paling menginginkan Nadira tetap bekerja. Tapi sekarang, saat kesempatan itu terbuka lebar, putranya justru tampak keberatan.

"Kamu masih mau Nadira tetap bekerja di sini, kan?" tanya Pak Mahendra, memastikan bahwa keinginan Rakha tidak berubah.

"Ya..." Rakha mengangguk, meski jelas tampak keraguan di wajahnya.

"Kenapa?" tanya Pak Mahendra, tak mengerti dengan perubahan sikap putranya.

"Tidak apa-apa. Hanya saja..." Rakha menggantungkan kalimatnya, berusaha mencari alasan yang terdengar masuk akal.

"... Nadira baru tiba kemarin. Jangan terburu-buru," lanjutnya akhirnya, dengan suara yang terdengar lebih hati-hati.

Ketika Pak Mahendra nyaris mempercayai alasan putranya—karena terdengar cukup masuk akal—pandangan matanya tanpa sengaja tertuju pada leher Rakha. Ada bekas kecupan di sana.

"Rakha, dua minggu ini kamu pergi bersama Nadira atau..." Pak Mahendra mengalihkan tatapannya dari leher Rakha dan menatap putranya dengan sorot mata penuh interogasi.

"Hah?" Rakha mengernyit bingung. Atau... apa maksudnya?

"Kamu pergi dengan perempuan lain? Kamu punya pacar? Itu alasan kamu menghilang di hari yang sama dengan Nadira? Kamu tidak menyewa pekerja seks, kan?" Pak Mahendra melontarkan pertanyaan bertubi-tubi, pikirannya mulai berasumsi yang bukan-bukan.

"Aku tidak mengerti maksud Papah," ucap Rakha cepat. Ia benar-benar tidak menyangka arah pikiran ayahnya sejauh itu. Selama ini, memang ia pernah nakal. Tapi bukan soal perempuan. Nakalnya sebatas merokok diam-diam, bolos, atau membuat onar—kenakalan khas anak SMA. Dan masa itu pun sudah lama lewat.

"Jangan pura-pura. Ada bekas kecupan di leher kamu," ujar Pak Mahendra sambil menunjuk bagian leher Rakha yang dimaksud.

Rakha refleks berdeham. Ia benar-benar tidak tahu, apalagi sadar, kalau ada bekas itu di lehernya. Pantas saja, sepanjang jalan menuju ruang ayahnya tadi, para karyawan melihatnya dengan tatapan aneh.

Wajahnya sempat panik. Tapi hanya sebentar, sebelum senyum mengembang di bibirnya. Ternyata istrinya cukup kuat juga mencium sampai meninggalkan jejak.

***

Nadira sedang sibuk di dapur saat Rakha pulang. Perempuan yang biasanya lebih akrab dengan laptop dan tumpukan berkas, kini lebih sering terlihat berdiri di balik meja dapur, dikelilingi aroma bumbu dan suara air mengalir. Saking fokusnya, Nadira bahkan tidak sadar kalau Rakha sudah berdiri di belakangnya.

"Aku pulang, sayang," ucap Rakha, memeluk Nadira dari belakang. Satu tangannya masih menjinjing tas kerja, sementara tangan lainnya membawa sebuah paper bag.

Nadira menoleh sekilas dan tersenyum lembut. Tangannya tetap sibuk di bawah keran, mencuci sayuran yang belum selesai dibersihkan.

"Maaf, aku tidak dengar kamu datang," sahutnya pelan, tetap dalam kesibukan kecilnya.

"Tidak apa-apa, aku tahu kamu sibuk," balas Rakha tenang. Baginya, disambut saat pulang kerja adalah impian banyak lelaki. Tapi jika istrinya sedang sibuk menyiapkan makanan untuknya, untuk apa dipermasalahkan?

Nadira mematikan keran, lalu menurunkan tangan Rakha dari pinggangnya dan berbalik menghadap suaminya.

"Mau aku buatkan kopi? Atau mau minuman dingin?" tawarnya lembut. Tanpa menunggu jawaban, tangannya sudah bergerak cekatan melepaskan dasi di leher Rakha. Sebuah kecupan ringan mendarat di bibir lelaki itu—manis dan singkat, namun cukup membuat senyuman terbit di wajah Rakha.

"Aku bisa membuatnya sendiri nanti, kamu lanjutkan saja masak," ucap Rakha menolak tawaran Nadira dengan halus.

Ia sangat menghargai niat baik istrinya, tetapi membagi tugas akan jauh lebih efisien untuk mereka lakukan. Lagi pula, membuat minuman bukanlah pekerjaan yang sulit.

"Oh ya, aku sudah beli ponsel yang kamu mau," ujar Rakha sambil mengangkat paper bag yang dibawanya dan menunjukkannya kepada Nadira.

Awalnya, memang mereka berencana membeli ponsel itu bersama. Namun, setelah dipikirkan kembali, kepergian mereka berdua bisa memicu kecurigaan dari orang-orang yang mengenal mereka. Karena itu, hanya Rakha yang pergi. Tapi meski begitu, dana yang digunakan tetap berasal dari Nadira.

Nadira mengangguk dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada suaminya.

"Terima kasih, tapi bisa tolong simpan saja di meja? Aku masih repot," ucap Nadira meminta tolong dengan nada lembut.

"Tentu, sayang," ucap Rakha, lalu mengulurkan tangannya, meminta dasi yang sedang dipegang Nadira.

Nadira langsung menyerahkan dasi itu. Namun, sebelum Rakha beranjak, ia kembali mendekat dan mengecup bibir suaminya—kali ini sebagai bentuk terima kasih karena Rakha bersedia membantunya menyimpan ponsel.

Rakha tentu saja senang diperlakukan manis seperti itu, dan ia menerimanya dengan senyum tanpa berkata apa-apa.

1
Syaira Liana
lanjutt kak
Rian Moontero
mampiiir🖐🤩🤸
Syaira Liana
awas aja keira 😡😡😡😡
Syaira Liana
sebel banget sama keira 😡😡😡
ALRININGSIH ALRININGSIH
awal cerita yang bikin penasaran 😊
Clair Bae: Makasih udah mampir ❤
total 1 replies
Asphia fia
mampir
Clair Bae: Terimakasiu sudah mampir, semoga suka sama ceritanya 🙏
total 1 replies
Syaira Liana
lanjuttt kaka
Syaira Liana
Luar biasa
Clair Bae: Terimakasih sudah memberi ulasan ❤
total 1 replies
Susanti
semangat
Clair Bae: Terimakasih banyak ❤
total 1 replies
Trà sữa Lemon Little Angel
Jangan sampai ketinggalan!
Diva Rusydianti
Seru banget! Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya!
Beerus
Suka banget sama buku ini. Jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!