April terpaksa bekerja lagi setelah melahirkan dan kehilangan anaknya. Eric mengusir dan menceraikannya.
April menjadi menerima tawaran menjadi baby sister di sebuah rumah mewah milik CEO bernama Dave Rizqy. Dave sendiri baru saja kehilangan istrinya karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan.
April mendapati bayi milik Dave sangat mirip dengan bayinya yang telah tiada. April seketika jatuh cinta dengan bayi tersebut dan menganggap sebagai obat dari lukanya.
Saat bayi milik Dave menangis,
April tidak tega lalu ia menyusui bayi itu.
Siapa sangka dari kejadian itu, mengubah hidup April menjadi ibu susu anak CEO.
Lalu bagaimana dengan perasaan Dave sendiri apakah ia akan menikahi April yang merupakan bekas dari orang lain ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Karena tak berhati - hati saat menyeberang, April tertabrak mobil. Beruntungnya si penabrak tak langsung kabur dan bertangung jawab memeriksakan keadaan April ke rumah sakit bahkan Connor membawa April ke Rumah Sakit ternama.
"Bagaimana keadaan mu Nona ?" tanya Connor untuk memastikan jika keadaan wanita berparas putih dan ayu itu tidak parah.
"Kakiku sakit," keluh April sembari memijat kakinya.
Connor tadi sedang menerima telepon dari atasannya sehingga ia tidak memperhatikan badan jalan. "Kita akan segera tiba di Rumah Sakit, kamu bisa bertahan ?"
April mengangguk. "Iya, maaf telah menbuatmu repot." ucap April yang mengakui jika dia lah yang salah karena melamun saat menyeberang.
"Tidak, bukan kamu yang salah. Aku lalai menyetir tadi. Aku minta maaf." ujar Connor serius.
"Siapa namamu, Nona ?" tanya Connor tanpa rasa canggung.
"April Meddy. Panggil saja aku April." April memperkenalkan diri.
"Aku Connor Robbie. Kamu bisa memanggilku, Connor." Pria lajang yang berperan sebagai asisten CEO ini juga memperkenalkan dirinya.
Connor sengaja mengajak April terus berkomunikasi selama perjalanan untuk mengurangi rasa sakitnya. Tak begitu lama, mobil yang dikendarai pria kekar itu tiba. Ia segera menepikan mobilnya begitu memasuki area parkir Rumah Sakit.
Connor membantu April turun dari mobil dan memapahnya menuju ruang pemeriksaan. Meski April menolak untuk berjalan sendiri, Connor tidak tega.
Setelah melalukan serangkaian pemeriksaan, April dinyatakan tidak mengalami luka serius dan langsung diperbolehkan pulang. Kakinya tadi terkilir dan sudah diatasi oleh dokter. Cara berjalannya juga sudah kembali normal.
"Kamu yakin tidak apa - apa ?" tanya Connor.
"Kamu bisa mendengar sendiri tadi apa yang dikatakan dokter, kakiku hanya terkilir dan lecet sedikit, sekarang aku bisa berjalan seperti biasa. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku." terang April menyakinkan.
"Kalau kamu sudah merasa cukup baikan sekarang, aku akan mengantarmu pulang." Connor sudah janji untuk segera menjemput Dave jadi ia harus segera pergi dari sana.
"Aku tidak ingin pulang sekarang." tolak April.
"Kenapa?" Connor menjadi simpati untuk mengetahui alasan April.
"Aku harus mendapatkan pekerjaan dulu sebelum aku pulang. Jika tidak, suamiku akan menceraikanku. "
"Kenapa bisa begitu ? Bukankah suami yang menjadi tulang punggung keluarga ? Mengapa juga dia harus menceraikan mu ? "
"Baiklah, Tuan Connor, tidak perlu tahu juga kehidupku. Terima kasih sudah mengantarku untuk periksa, kita berpisah di sini saja. Jangan khawatir, aku bisa pulang sendiri nanti !"
Connor sepertinya bisa memberi solusi dari masalah yang didera April, "Apa pekerjaan mu sebelumnya?"
"Tidak ada. Aku hanya seorang ibu rumah tangga dan mengurus anak."
"Mengurus anak, kamu bisa ?"
"Tentu saja, aku seorang ibu dan itu pekerjaan yang sangat mudah."
"Begini, bos ku sedang mencari seorang baby sister. Apa kamu menerima tawaran bekerja di tempat bosku?"
April membelalakkan mata tak percaya mendengar ucapan pria asing yang baru saja ia kenal seolah memberi peluang dan harapan besar untuknya. "Aku mau !" serunya bahagia.
"Baiklah. Sekarang kamu ikut denganku, aku akan mengantarmu untuk menemui bosku !"
"Secepat ini ?" April menjadi ragu. Sempat terlintas dalam benaknya apakah pria ini benar - benar tulus menawarkan perkerjaan untuknya atau ada kedok lain yang tidak ia ketahui.
"Kamu masih ragu ? Jika kamu menolak aku bisa mencari orang lain, bukankah kamu membutuhkan perkerjaan ?" seolah Connor tidak memberi pilihan lain untuknya.
"Iya, aku mau. Hanya saja aku tidak mengira bisa mendapatkan tawaran pekerjaan ini dengan begitu mudah setelah seharian ini aku berkeliling dari emperan toko."
"Mari, ikut aku !" Connor bisa menilai wanita ini memiliki pribadi yang tulus dan baik.
Connor membawa April menjemput Dave di sebuah resto tak jauh dari tempatnya.
"Connor, aku hampir jamuran menunggumu dan ternyata apa yang kamu lakukan di belakangku, kamu bermain dengan seorang wanita." tukas Dave begitu geram melihat Connor keluar dari mobil besama wanita cantik.
April menjadi sangat malu. Ia tak berani menatap Dave dan memilih untuk menunduk. Ia yakin bosnya Connor menilai yang bukan - bukan tentang dirinya. Orang kaya memang seperti itu kan, hanya memiliki 2 pasal. Pasal 1, orang kaya tidak pernah salah. Pasal 2, jika salah, lihat pasal 1.
"Tuan Dave, kamu salah paham dengan wanita ini. Saat tadi aku menerima telepon darimu, aku kurang waspada saat mengemudi hingga menabraknya." terang Connor berharap Dave tidak berprasangka buruk baik terhadapnya atau pada April.
"Lalu, untuk apa juga kamu membawanya kemari ?" tanya Dave dengan ketus yang rupanya ia salah sangka.
"April kemarilah!" panggil Connor meminta April untuk mendekat ke arahnya.
April terkejut dengan panggilan itu dan bergegas mendekat lalu sedikit mendongak.
"Tuan Dave, ini adalah nona April. Nona April, ini bosku, Tuan Dave Rizky namanya." Connor saling memperkenalkan.
April mengangguk ragu dan melihat wajah Dave yang begitu rupawan dan berkarisma.
"Tuan Dave, Nona April ini adalah calon baby sister untuk baby David."
Dave terlonjak kaget, dengan penampilan seperti ini apa benar ia seorang baby sister yang handal ? "Kamu membawa orang yang kamu tabrak lalu mencalonkan dirinya menjadi baby sister ? Kamu tidak salah, Connor ? Baby sister untuk putraku harus terlatih, memiliki ijazah terlampir dan dari yayasan yang resmi. Bukan wanita sembarangan seperti ini yang kamu tawarkan padaku !" Dave tidak ingin terjadi sesuatu nantinya pada bayinya, jadi dia harus benar - benar memilih.
Ucapan Dave terdengar panas dan menusuk. Meski April hanya rakyat biasa ia tidak mau direndahkan seperti ini.
"Tuan Dave. Anda benar. Aku hanya wanita biasa yang kebetulan mengalami naas hari ini. Andai aku punya uang, sudah pasti aku mendapat ijazah apa pun yang aku mau termasuk ijasah baby sister seperti yang Anda maksudkan. Hanya dengan adanya uang, semua bisa menjadi nyata. Namun, rupanya nasib buruk selalu menimpaku sehingga orang - orang mengataiku sebagai pembawa sial."
"Aku memang bukan baby sister sungguhan seperti yang Anda idamkan. Tapi, kalau hanya mengurus bayi aku juga sangat berpengalaman. Karena aku juga baru saja memiliki bayi."
Dave terkejut dengan gaya bicara wanita ini. Tertata dan mengena sekali. Seakan wanita ini mengajarkan agar tidak memandang rendah orang miskin.
"Kamu memiliki bayi ? Bagaimana bisa kamu akan bekerja mengurus bayiku sementera kamu sendiri memiliki bayi ?"
"Bayiku baru saja meninggal." mengingat putranya meninggal secara tidak wajar membuatnya terlihat pilu.
"Aku ikut berduka cita, Nona April." ucap Connor.
"Karena pasti kelalaian mu, bayi mu bisa meninggal. Lalu, bagaimana bisa aku percaya padamu ?" tuduh Dave.
"Bukankah kematian itu takdir. Intinya, Anda menyalahkanku, bukankah takdir itu sudah ada pada setiap tangan anak manusia ? Kapan ia mati dan bagaimana kehidupannya nanti itu sudah tertulis jelas oleh takdirnya."
Dave terasa tertampar mendengar ucapan April yang mengingatkan pada kematian istri tercintanya, Lara.