NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Majikan Tampan

Cinta Untuk Majikan Tampan

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.5
Nama Author: Bunda Wia

Dewi seorang gadis desa yang mengadu nasib ke kota, demi bisa membantu kedua orang tuanya membiayai sekolah adik- adiknya. Ia bekerja sebagai pembantu di kediaman keluarga Aditama.

Devan Aditama CEO tampan dengan sejuta pesonanya. Di usianya yang ke 32 tahun ia belum juga menikah. Hatinya telah beku untuk wanita karena pengkhianatan sang kekasih di masa lalunya. Akankah hatinya mencair akan pesona pembantu barunya.

Akankah terajut cerita cinta di antara keduanya. Ikuti alur ceritanya ya teman-teman.

Karya ini hasil karangan othor sendiri ya. Jika tidak suka cukup di skip aja ya. Tolong jangan kasih bintang 1,2 atau 3, itu bikin mood author buruk. Kalau moodnya buruk, cari ide juga jadi susah. Ok, terima kasih.

Selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Wia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Hari ini Devan menepati janjinya untuk mengajak Amel, Rani dan Ridwan jalan-jalan. Ia juga mengajak calon mertuanya, pak Danu dan Bu Surti. Awalnya mereka menolak karena ingin pergi ke sawah, namun berkat bujukan Dewi akhirnya mereka mau juga.

Hari ini mereka akan jalan-jalan ke pantai yang lumayan jauh dari kampung Dewi. Ini permintaan Amel yang ingin sekali melihat laut biru seperti teman-temannya. Butuh waktu sekitar satu setengah jam untuk mereka sampai ke tempat tujuan. Mereka turun dari mobil dan berjalan bersama menuju pantai yang tidak jauh dari tempat mereka memarkirkan mobil.

" Amel jangan lari-lari ", panggil Bu Surti pada anak bungsunya.

Devan segera menggandeng tangan Amel agak tidak berlarian lagi. Setelah berjalan sepuluh menit sampailah mereka pada hamparan pasir putih dan lautan biru yang tenang. Ombak di pantai itu juga tidak terlalu besar.

" Wah ternyata pantai itu indah sekali ya om ", mata Amel berbinar menatap pantai yang baru pertama kali ia lihat.

" Amel suka ? ", tanya Devan. Amel segera menganggukkan kepalanya dengan cepat.

" Kalau begitu kita bermain pasir di sini saja. Buat benteng istana yang tinggi. Mau ? "

" Mau mau ", jawab Amel cepat.

Di sisi lain nampak Dewi sedang menggelar tikar untuk tempat duduk bapak dan ibunya. Mengeluarkan beberapa cemilan yang di beli Devan saat di perjalanan tadi. Setelah itu Dewi bergabung bersama Ridwan dan Rani bermain air.

Bu Surti merasa terharu atas kebaikan calon mantunya yang sudah mendatangkan kebahagiaan untuk anak-anaknya. Tapi di balik semua itu terselip rasa takut jika suatu saat Dewi akan terluka jika orang tua Devan tetap tidak merestui hubungan mereka.

" Ibu kenapa ? " tanya pak Danu pada istrinya yang nampak termangu.

" Ibu takut pak. Kebahagiaan ini hanya sementara untuk Dewi. Bagaimana kalau orang tua nak Devan tetap tidak setuju. Kasihan sekali Dewi pak ",

Pak Danu menatap Dewi yang tengah asyik bermain air. Sebenarnya ia juga memiliki rasa kekhawatiran itu.

" Sudahlah buk, kita serahkan semuanya pada yang Maha Kuasa. Kalau mereka berjodoh akan banyak cara untuk mereka bersatu. Sekarang kita nikmati saja liburan ini. Kasihan nak Devan loh, sudah ngajak kita liburan jauh-jauh kitanya malah sedih ", kata pak Danu yang di angguki setuju oleh sang istri.

" Ayo Buk kita kesana main air "

" Bapak kok kayak anak kecil sih pak main air

",

" Ya gak apa-apa buk sekali-kali. Dulu waktu bapak kecil mainnya di kali, sekarang sudah tua mainnya di pantai. Lumayan kan ada peningkatan ", kata pak Danu yang membuat istrinya tertawa.

.

.

Setelah puas bermain, Devan mengajak mereka semua makan di warung yang terletak tidak jauh dari pantai. Ada menu aneka ikan laut yang ditawarkan pemilik warung. Devan memesan beberapa menu makanan sesuai yang mereka inginkan. Semua menikmati makanan yang mulai di hidangkan.

Devan merasa begitu senang berada di tengah-tengah keluarga Dewi yang sangat sederhana. Tidak butuh hal muluk-muluk untuk membuat mereka bahagia.

" Nak Devan terima kasih atas semua kebaikan nak Devan pada keluarga saya ", ucap pak Danu seraya tersenyum.

" sama-sama pak. Saya juga berterima kasih sudah di perbolehkan mengenal keluarga bapak "

" Om-om " Panggil Amel sambil menarik lengan baju Devan.

" Ya ? "

" Om Devan jangan bosen ya ajakin Amel jalan-jalan. Amel tuh gak pernah di ajak ke tempat bagus kayak gini. Bapak kalau Amel ajak jalan-jalan, pasti ngajaknya cari keong di sawah ", kata Amel yang membuat semua orang tertawa.

.

.

Pukul lima sore mereka sudah sampai di rumah. Devan pamit pada pak Danu dan lainnya untuk kembali ke penginapan. Dewi mengikuti Devan berjalan menuju mobilnya.

" Tuan, terima kasih sudah mengajak keluarga saya jalan-jalan ",

" Tapi ini semua tidak gratis wi ", kata Devan sambil meraih tangan Dewi dan menggenggamnya.

" Maksud tuan apa "

" Sebagai bayaran hari ini saya ingin kamu berjanji untuk setia menunggu saya sampai saya bisa meluluhkan hati mama. Bagaimana ? " dewi menatap tangannya yang digenggam erat tuannya.

" Saya tidak bisa berjanji tuan, karena takdir Tuhan tidak ada yang tahu. Tapi saya akan berusaha dengan sabar menunggu tuan di sini ", jawab Dewi seraya menatap manik mata tuannya. Devan tersenyum mendengar jawaban sang kekasih. Tangannya terulur membelai lembut pipi sang kekasih.

🌸🌸🌸🌸

Sore hari di kediaman Aditama.

Papa rehan yang baru pulang dari kantor berjalan menuju dapur.

" Tin, tolong buatkan saya teh hangat ",

" baik tuan ",

" istri saya kemana tin ? ", tanya papa rehan yang tidak melihat istrinya. Biasanya jam segini mama Nabila duduk-duduk di ruang tamu menunggu kepulangannya.

" Nyonya dari tadi pagi tidak keluar kamar tuan. Bahkan makan siang tadi saya antar kan ke dalam kamar ", jawab Tina. Mendengar itu papa rehan segera naik ke lantai atas.

kreeeek

" Mama kok gak keluar kamar ? tanya papa rehan sambil meletakkan tas kerjanya di atas meja rias sang istri.

" Mama sakit ? " tanyanya lagi seraya menyentuh kening sang istri.

" Badan mamah anget loh. Papa panggilkan dokter Andi ya mah ? ", istrinya masih saja diam. Papa Rehan segera memanggil dokter Andi agar datang ke rumah. Setelah setengah jam menunggu akhirnya dokter keluarga Aditama itu datang. Ia segera memeriksa mama Nabila.

" Bagaimana dok keadaan istri saya ? "

" Istri bapak hanya demam biasa. Tapi sepertinya nyonya Nabila sedang banyak pikiran. Itu yang membuat kekebalan tubuhnya menurun ", jelas dokter Andi.

" Memang belakangan ini ada sedikit masalah yang mengganggu pikirannya dok "

" Kalau bisa jangan di buat banyak berpikir dulu pak. Ini resep yang harus bapak tebus. Kalau begitu saya mohon pamit pak Rehan ",

" Terima kasih banyak dok. Mari saya antar sampai depan " kata papa rehan yang di angguki dokter Andi.

Setelah mengantar dokter Andi papa rehan kembali masuk ke kamar.

" Mah, mamah makan dulu ya, setelah itu minum obat biar cepat sembuh ",

" Gak mau pah. Mamah mau minum obat kalau Devan sudah pulang ",

" Ya nanti papa telpon Devan biar cepat pulang " bujuknya pada sang istri.

" Nggak mau, pokoknya papa telpon sekarang ", jawab sang istri sambil menangis. Akhirnya ia pun mengalah. Papa Rehan segera mengambil handphonenya di saku celana untuk menghubungi Devan.

.

.

Drrtt drrrttt

Devan yang tengah menggenggam tangan Dewi merasakan handphone di sakunya bergetar.

" Sebentar ya wi " kata Devan sambil melepas tautan tangan mereka. Di lihatnya nama papa yang tertera di layar handphonenya.

" Papah ", gumamnya yang masih bisa di dengar Dewi.

" Halo pah, ada apa ? "

" Van mamahmu sakit. Ia terus nyariin kamu ", terdengar suara papa Rehan yang cemas di seberang sana.

" Apa pah, mama sakit ? " tanya Devan terkejut.

" Iya Van kamu cepatlah pulang "

" Ya sudah Devan akan pulang besok pagi. Hari ini Devan sangat lelah pah, takut terjadi sesuatu kalau Devan paksakan untuk menyetir ",

" Baiklah tidak apa-apa. Yang penting kamu segera pulang ", kata papa rehan yang kemudian mematikan sambungan teleponnya.

" Tuan, nyonya sakit ? " tanya Dewi memastikan. Devan mengangguk lesu sembari menatap sang kekasih.

" Tuan sebaiknya anda segera pulang, kasihan nyonya Nabila ",

" Tapi saya masih ingin di sini sama kamu ",

" Tuan jangan begini, saya tidak mau tuan menjadi anak durhaka karena saya. Pulanglah tuan, mungkin ini waktunya tuan untuk berjuang mendapatkan restu nyonya ", kata Dewi yang membuat Devan menghela napas pasrah.

" Baiklah saya akan berjuang demi kamu ", kata Devan yang di angguki Dewi. Sesaat keheningan menyergap keduanya. Sama-sama terdiam dengan pikirannya masing-masing. Namun entah keberanian dari mana tiba-tiba Dewi melayangkan kecupan singkat di pipi tuannya.

CUP

" Semangat tuan ", kata Dewi sambil berlari masuk ke dalam rumah. Devan ternganga tidak percaya. Ia meraba pipinya yang barusan di kecup oleh Dewi.

" Wah, mulai nakal kamu wi ", gumam Devan seraya tersenyum lebar.

* itu kan ajaranmu Van 😁*

🌸 like komen dan votenya juga kak. terima kasih 😊🌸

1
Safa Almira
bagus
Jjlynn Tudin
ingkatkan x sambar lihat tubuh x pakaian SI bilik🤣🤣🤣
Jjlynn Tudin
muka baru bangun tidur x di lap2 air liur ke🤣🤣🤣
Jjlynn Tudin
hemm cinta yang Salah kenapa matok yang x setaraf 🤣🤣🤣🤣..sa di pososi Nabila sbgai ibu yahh ada egosi mau anak2 nurut sesuai mau hati tpi sbagai anak lebih berhak memilih utk khidupan rumahtangga kan dia yang tidur sebantal..bukan latar blakang calon yang di bawah tidur 😬😬
Jjlynn Tudin
mama mau yang mana kawin pilihan sdiri atau x kawin sama skli bilg Daven🤣🤣
Jjlynn Tudin
hahaha ni terus sa ingat ipar bugsu dia lari blik kg brenti kerja sbb bos dia suka skli mlm datang bosnya di kg selamba datang kunun lawat tapak projek baru Tau2 cari ipar sa yg melarikan diri
Umi Syafaah
Luar biasa
Ade Chubi
baru mulai baca nih kayak nya seru
Titik Sutarno
Biasa
Melki
akhirnya.....
Earlene Vania: Terima kasih atas dukungannya kak 😊😊
total 1 replies
Nonny
Kecewa
Nonny
Buruk
Febrianti Ningrum
jarang2 anak org kaya yg macam alex dan monica. karena tahu wanita yg dicintai kakaknya hanya seorang ART, tp gak ikut2an gak suka dan membenci wanita yg disukai kakaknya.. malah justru membantu membujuk mama nya, bahkan ikut bahagia ketika tahu mama nya sudah merestui wanita pilihan kakaknya..
Earlene Vania: Sepertinya didikan papa rehan sangat berpengaruh 😊😊
total 1 replies
Fanacute
bagus ceritanya
Earlene Vania: Terima kasih banyak kak atas dukungannya 😊😊
total 1 replies
Evi Yanti
🤭
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
dah 8 tahun aje, Alex statusnya apa Thor?
Earlene Vania: Alex itu adiknya Devan, kakaknya Monica kak 😊.
total 1 replies
Idha Giatno
sedih aku😭😭
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kirain Kevin putra mahendra
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
cuman HARI INI DOANG?
Bahrul Ulum
devan kok pengennya nyosor trs klo ktm sm dewi...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!