April terpaksa bekerja lagi setelah melahirkan dan kehilangan anaknya. Eric mengusir dan menceraikannya.
April menjadi menerima tawaran menjadi baby sister di sebuah rumah mewah milik CEO bernama Dave Rizqy. Dave sendiri baru saja kehilangan istrinya karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan.
April mendapati bayi milik Dave sangat mirip dengan bayinya yang telah tiada. April seketika jatuh cinta dengan bayi tersebut dan menganggap sebagai obat dari lukanya.
Saat bayi milik Dave menangis,
April tidak tega lalu ia menyusui bayi itu.
Siapa sangka dari kejadian itu, mengubah hidup April menjadi ibu susu anak CEO.
Lalu bagaimana dengan perasaan Dave sendiri apakah ia akan menikahi April yang merupakan bekas dari orang lain ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Apa yang telah kalian lakukan di dalam rumahku !" suara pria tak asing di telinga setiap orang itu terdengar menggelegar. Dave datang bersama Connor, kedua pria itu awalnya sudah akan pergi meninggalkan kota. Dave kepikiran tak tega meninggalkan putranya, untuk itu ia membatalkan kepergiannya dan mampir ke kantor. Begitu mendapat laporan dari Soraya mengenai April, Dave langsung pulang.
"Kak Dave ?" Laurent menatap tak percaya kedatangan sang tuan rumah yang kabarnya sedang pergi ke luar kota.
"Dave ? Aku mencoba menyelamatkan cucuku dari sentuhan wanita itu." Sania membela diri sembari menunjuk April.
Dave menatap sekelilingnya, lalu berjalan tergesa ke arah April yang didapati sedang terkapar di lantai. "Siapa yang melakukan ini padamu ?" Dave menggantikan posisi Soraya. April kesulitan untuk menjawabnya.
Lea dan Nika terlihat gemetaran sebagai tanda betapa takutnya mereka berhadapan langsung dengan Dave. Seharusnya mereka sadar, siapa yang paling berkuasa di rumah ini.
"Nona Laurent yang menghantamnya dengan vas bunga, Tuan. Sedangkan Lea dan Nika memegangi kedua lengannya agar tidak bisa melawan." Terang Soraya sembari bangkit dan berjalan ke arah Laurent untuk mengambil alih baby David.
Laurent pun tak punya pilihan selain memberikan bayi itu pada Soraya.
"Lea pembantu yang bodoh, dia mana bisa disuruh membuat susu untuk tuan muda. Lihatlah, Tuan Muda sampai menangis seperti ini karena susu itu masih terlalu panas ! Dan perlu sekali lagi Anda ketahui, tuan muda sudah terbiasa dengan ASI April." jelas Soraya lalu membawa menjauh baby David dan berusaha menenangkannya.
Laurent hanya mampu menatap tak percaya jika Soraya begitu berani terhadapnya.
Baby David terus menangis, lantas Soraya membawa baby David ke dapur. Memberikan nya beberapa sendok air minum. Itu sebagai langkah pertama penanganan di rumah.
Dave menatap iba sang baby sister. "Connor, kau urus mereka yang sudah memperlakukan April seperti ini. Patahkan tangan mereka !" ucap Dave dengan amarah membludak lalu mengangkat tubuh April yang terkulai lemas itu.
"Baik, Tuan !" Connor lansung beraksi.
April seperti melihat banyak wajah Dave mengitari pandangannya. "Tu- an Dave ?" tak ada ucapan lagi selain itu karena setelah itu ia merasa dunianya terlihat gelap. Detik berikutnya ia tak sadarkan diri.
Melihat darah yang merembes di kepalanya, Dave menjadi cemas dan segera melarikan April ke rumah sakit. Begitu pula dengan baby David juga.
"Setelah kejadian ini, aku tidak mengizinkan kalian masuk lagi ke dalam rumahku." ucap Dave pada Sania dan Laurent. Lalu beralih menatap dua pembantu bodoh itu, "Segera angkat kaki dari rumahku !"
"Tuan Dave, maafkan kami ! Maafkan kami." Lea dan Nika langsung bersujud, mereka menyesal namun itu tidak merubah apa pun lagi.
"Dave, dia hanya baby sister biasa mengapa kamu lebih membela dia ketimbang keluarga mu sendiri ?" ucap Sania tak terima.
"Keluarga mana yang kalian maksudkan, hah !" bentak Dave. " Semenjak aku dibohongi oleh kalian, aku sudah tidak ada hubungan lagi dengan kalian." Dave bergegas ke luar rumah menuju mobil.
Sania dan Laurent bergantian memanggilnya namun tak mendapatkan respon.
.
"Mau apa kamu ?" Laurent dan Sania tersudutkan tatkala Connor berjalan mendekati mereka.
"Aku pikir wajah yang cantik itu juga melambangkan hatinya, ternyata cuman tameng saja." sindir Connor pada Laurent yang sempat mengagumi kecantikannya. "Pengawal, seret mereka ke luar dan beri pukulan seratus kali pada tangan mereka !"
Beberapa pengawal berseragam hitam - hitam terlihat datang dan langsung menggeruduk Sania dan antek - anteknya.
"Jangan sentuh aku !" Sania menatap Connor, "Connor, kamu tak bisa melakukan ini padaku. Aku adalah ibu mertua dari Dave."
"Aku tidak perduli Nyonya. Aku hanya menjalankan perintah. Jika mau selamat seharusnya berpikirlah dua kali sebelum bertindak." ucap Connor dan memberi kode pada anak buahnya untuk segera menyeret mereka ke luar dan melakukan hukuman.
Lea dan Nika sempat menolak untuk dihukum bahkan berusaha kabur juga namun dengan cepat berhasil ditangani.
Sania dan Laurent sampai pingsan setelah menerima seratus pukulan. Lea dan Nika juga langsung diusir dari rumah Dave tanpa perbekalan apa pun.
Di rumah sakit.
Sepasang suami dan istri paruh baya namun masih terlihat awet muda berjalan tergesa menghampiri putranya di rumah sakit. "Dave, bagaimana keadaan cucuku ?" tanya sang ibu begitu khawatir ketika jarak keduanya sudah dekat.
Dave menoleh seketika mendengar suara Sherly datang. "Ibu !" Dave langsung memeluk ibu kandungnya.
Sherly mengusap lembut punggung putra sulungnya. "Tenang ya, pasti semua akan baik - baik saja."
"Lalu, bagaimana kondisi terkini cucuku ?" suara Alvarendra membuat ibu dan anak itu melepaskan pelukannya.
"Belum ada kabar, Ayah." jawab Dave dengan perasaan yang sama sejak memasuki rumah sakit.
"Hah, aku tidak bisa membayangkan betapa teledornya orang rumah dalam mengurus bayi. Bukankah kamu sudah menyewa jasa baby sister, Dave ?" Sherly tak habis pikir, setelah mendengar cerita Dave jika baby David tertelan susu panas. Ia langsung mengambil penerbangan tercepat hingga dalam waktu sejam, ia sudah tiba di rumah sakit.
"Baby sister yang aku sewa, juga mengalami insiden yang tak terduga." Dave memberi keterangan.
"Hah, ada - ada saja. Sebaiknya kamu memperketat keamanan di rumah kamu." imbuh Alvarendra.
"Iya, Ayah. Ibu mertua dan iparku sudah aku beri pelajaran. Aku yakin mereka tidak akan berbuat semena - mena lagi." Dave mematikan itu.
Menit berikutnya, terlihat dokter keluar dari ruang ICU. Dokter itu menjelaskan keadaan April dan David. Pipi dan lidah baby David melepuh. Kemungkinan akan sulit untuk menyusu beberapa hari kedepan. Sedangkan April, kepalanya harus di jahit sepanjang 3 cm akibat hantaman benda keras di kepalanya, beruntungnya tidak berimbas fatal.
Sherly, Alva dan Dave mengunjungi ruangan baby David terlebih dahulu.
"Oh, cucuku yang malang !" ucap Sherly begitu iba menatap bayi gemoy itu tengah tertidur dengan berbagai alat medis terpasang di tubuh mungilnya.
Seketika itu terdengar pintu di dorong ke arah dalam.
Semua orang yang ada langsung menoleh ke arah sumber suara.
"April !" seru Dave dan langsung menghambur untuk memapahnya.
"Bagaimana keadaan baby David ?" tanya April begitu cemas dan bingung.
"David, untuk sementara dia akan kesulitan menyusu. Pipi dan lidahnya melepuh." Terang Dave.
April begitu miris mendengar kabar itu. Meski bukan anaknya entah mengapa ikatan batin ini begitu kuat.
"Baby David, semoga kamu cepat sembuh Sayang !" ucap April dengan kesungguhan.
Sherly memperhatikan wanita itu, "Dave?" panggilnya seolah menanyakan siapa wanita ini.
"Oh, Ibu, Ayah. Perkenalkan ini April. April, perkenalkan ini kedua orang tuaku." Dave saling memperkenalkan mereka.
"Kamu baby sister yang merawat baby David ?" tanya Sherly.
"Iya, Nyonya. Saya April."
Sherly melihat bagian dada baby sister itu membengkak dan merembes basah.
"Dadamu basah." Sherly bermaksud memberitahu.
Deg !