Bukan Anak-anak Biasa

Afwa yang mendengar cerita tersebut pun mulai merasa ada yang tidak beres. Bukan karena ia tidak mempercayai Sang Pencipta nya.. bukan. Karena ia pun tau, yang namanya anak itu merupakan anugerah dan rejeki yang di berikan oleh Allah kepada umatnya yang sudah siap, menurut Allah.

Namun yang ia lihat, ia nampak ada bayangan hitam mengelilinginya Mira. Ia pun saling pandang dengan Kay juga Afwi.

Entahlah.. semenjak kejadian di Universitas kemarin, Kay seperti bisa melihat flashback dari sesuatu yang di sentuh nya.

Kay mencoba peruntungan, dengan memegang tangan Mira untuk melihat flashback pada kehidupannya.

Kay mulai menutup matanya dan mulai berkonsentrasi, ia melihat sekelebat bayangan.

Ternyata Bu Mira itu pernah mengalami keguguran , tapi dianya ga sadar. Kay pun membuka matanya dan bertanya, apa dulu Mira pernah kemari dan merasakan nyeri pada perut?

Mira pun mulai mengingat... dan mulai bercerita

Jadi pas dia lagi ke mall sama teman-temannya di mall ini , dia merasa perutnya sakit karena di pikirnya salah makan terus ke toilet. Di toilet dia merasakan seperti wanita haid pada umumnya,awal itu yg ada bukan hanya darah tapi ada gumpalan-gumpalan yang dikira sama Bu Mira itu adalah haid. Karena yang ia tau kalo kecapean atau stress, haid nya memang suka seperti itu, padahal tanpa ia sadari, sebenernya ia keguguran .

Itu di terjadi di 1th pernikahannya. 

Seetelah berembug dengan kekasih dan kawan-kawan nya. Akhirnya,rencana bersenang-senang hari ini di batalkan. Karena mereka merasa harus menolongnya. Tomi dan Sri mah, iya iya aja. Justru mereka merasa exited banget, so soan lu Sri... Sri... Apa kabar kemaren di samperin pocong.

Mereka sepakat ke rumah Mira untuk memantaskan anaknya. Karna bagaimanapun,walau hanya janin, rasanya tetep harus layak.

Mereka pun keluar mall, lakuin menaiki kendaraan masing-masing. Afwa cs mengikuti mobil Mira dari belakang.

Setelah sampai di sana, Mira menceritakan semuanya pada sang suami dan mertuanya. Menurut cerita yang di dengar, mertuanya pun segera mempersiapkan segala ritual yang harus di lakukan sesuai kepercayaan leluhurnya.

Syarat yang di pake waktu itu, Ka Mira harus menyediakan selendang gendong anak, kelapa wuluh, bunga 7rupa,5rupa,3rupa, dupa Kawi, dupa maharaja yg di tancepin di beras, 7 air sumur , padi yang menguning , sama kain kafan ukuran untuk bayi, jajan pasar, tumpeng, ayam Ingkung.

Dalam waktu 4 jam, semua syarat yang di butuhkan pun tersedia, namanya orang di kampung. Mencari hal-hal seperti itu cukup mudah. Karena kebanyakan para sepuh masih percaya dengan ritual tersebut.

Mereka pun duduk sila berkumpul, setelah sebelumnya mereka mengambil air wudhu.

Ternyata kono katanya di mall tersebut nampaknya seperti ada kerajaan jin, bagaimana sebuah kerajaan manusia,di kerajaan jin itu juga ada gerbang untuk masuk ke dalamnya.. 

Dan setelah di lihat oleh Alice, anak bu Mira itu untungnya masih berada di dekat gerbang dan belum masuk, (karna kalau sudah masuk ke dalam, maka akan sulit keluar lagi atau resiko lebih besar) .

Oya... Afwa memanggil Alice dengan telepati nya, karena yang bisa dalam hal ini adalah Alice. Alice sudah hadir dari 1 jam sebelum ritual dengan kekuatan teleportasi nya. Tentu saja tidak di hadapan orang luar, Alice tadi bertemu dengan Afwa di belakang rumah Mira tanpa ada satu orang pun yang tahu.

Okeee... kembali ke laptop....

Saat di lihat anak ka Mira yang menurut Alice usianya sekitar 5th an, dengan keadaan yang membuat Alice meneteskan air mata. Keadaan tubuhnya yang penuh luka lebam ataupun luka yang mengeluarkan darah.

Tugas Alice dan Kay untuk ambil anaknya , kalau tugas si kembar hanya membentengi dan menjaga raga Kay dan Alice.

Kain kafan nya di kasih kelapa, padi, dan bunga 7rupa. ( Air 7sumur di masukin sama bunga lainnya di baskom. )

Kain kafan itu diikat, layaknya mengkafani jenazah. Dan di gendong suami Bu Mira.

Di dalam dunia jin, Alice dan Kay berjalan mengendap-ngendap agar tidak ketahuan oleh para penjaga di sana.

Saat Alice dan Kay sudah bisa menarik anaknya. Seketika gendongan itu berat dan suami Bu Mira menangis, begitupun dengan Mira. Ia benar-benar merasa bodoh dan ceroboh, karena tidak mengetahui bahwa saat itu ia sedang hamil. Sehingga anaknya yang menjadi korban.

Jadi kafan nya benar-benar terlihat terisi tubuh seorang anak. Bahkan semua orang yang ada dan menyaksikan hal tersebut pun ikut menangis dan mendo'akan.

10menit dari drama tangisan itu,rupanya si kembar lengah. Karena mereka pikir sudah aman, maka mereka pun meregangkan benteng yang ada pada Alice dan Kay.

Sehingga para jin pun menyadari kehadiran mereka, untung anak tadi sudah di kirimkan ke dunianya.

"Bagaimana ini kaka ipar?" tanya Alice

" Mau tidak mau kita harus melawan mereka, karena kalau tidak. Kita yang akan tertahan di sini.

Akhirnya pertarungan pun tak terelakan, Kay dan Alice yang mendapat beberapa pukulan pun, mengalami memar biru di raganya. Sehingga membuat si kembar dan yang lainnya terkejut.

Si kembar langsung menggenggam tangan Alice dan Kay dan menyalurkan tenaganya. Dan memberikan kekuatan pada Alice dan Kay di sana, si kembar pun berusah menarik kembali roh Alice dan Kay.

"uhuk...uhuk." Alice dan Kay pun terbatuk saat mereka kembali masuk ke raga mereka.

" Alhamdulillah " ucap semua kompak.

" Kalian baik-baik sajakan?" tanya si kembar khawatir dan di jawab anggukan oleh mereka berdua.

Baru merasa tenang, tiba-tiba ada sosok yang datang dengan aura kemarahan karena anak yang selama ini di tahannya sudah di ambil.

Semua orang yang di sana sangat terkejut dengan sosok tersebut, sosok yang di kenal oleh warga sekitar dengan sebutan wewe gombel.

Sri.. jangan di tanya, dia mah udah pingsan duluan😅😅

Mitos yang beredar di masyarakat, perwujudan Wewe Gombel adalah wanita yang bisa berubah wujud menjadi siapa saja. Dengan ukuran payudara yang luar biasa besarnya, ia terkenal jahil sering menculik anak-anak kecil dan menyembunyikannya.

Saat Wewe Gombel berhasil menculik anak, ia akan memberi anak-anak tersebut memakan kotoran manusia. Kotoran itu diubah menjadi terlihat seperti makanan lezat yang paling ia sukai.

Tujuannya memberikan kotoran manusia tersebut adalah membuat anak menjadi bisu agar tidak bisa menceritakan apa yang telah ia alami ataupun menceritakan bentuk dari wewe gombel yang menyeramkan.

Untuk dapat menemukan anak yang diculik Wewe Gombel itu sendiri, keluarga harus berkeliling dan memukul-mukul peralatan dapur untuk menghasilkan bunyi yang berisik.

Lampu yang berada di ruang tengah itu memang di matikan, namun tiba-tiba meledak dan konslet listrik.

Si kembar pun mulai melawan makhluk itu, aa dan dede yang merasakan ada yang tidak beres dengan majikannya pun melesat datang.

Aa dan dede menerjang makhluk itu, berkali-kali makhluk itu pun melawan. Dengan bantuan kekuatan dan bacaan ayat Suci dari si kembar, akhirnya makhluk itu pun menghilang.

Mereka pun bernafas lega...

Setelah semua selesai, kelapa itu di pecah oleh suami Ka Mira . 

Kita semua yang berada disana di harus makan tumpeng, jajan pasar dan ayam tersebut. Bukan sajen ya, jadi kaya makanan yang di sediakan untuk tamu tahlil.

Hampir jam 12, kita mau Larung semuanya di aliran Bengawan solo. Setelah Larung kain kafan, bunga dll kita ke mall Paragon kita cari aliran pembuangan air nya dan buang bunga kantil + air kembang disana.. 

Setelah semua proses selesai, mereka pun berpamitan pulang. Sri pun sudah sadar sedari mereka akan mulai makan-makan. Menyebalkan memang...

Keluarga Mira sangat berterimakasih pada mereka, semoga dengan ini. Mira dapat kembali hamil.

Larung alias hanyut.. menghanyutkan.

###############################

Cerita ini aku dapet dari salah satu reader yang mengalami hal ini. Aku dramatisir dikit lah ya🤭🤭

Makasih ka, udah kasih bahan cerita buat si aku. Pengen aku sebutin namanya bisi salah.

Love.. love pokonya mah💓💓💓

Kali aja ada family yang punya cerita dimana gitu, boleh dong di bagi😁😁