Kupu Kupu Malam

    Di perumahan elit, di sebuah rumah mewah mereka bertiga sedang bersantai di ruang keluarga setelah Jonathan bersama kedua orang tua nya selesai menikmati makan malam bersama.

         "Jo... apa kamu sudah bertemu Lidia, dia sudah pulang ke indo lho" tanya Mama Cristina pada anak nya itu.

         "Belum Ma, kemarin dia juga sempat datang ke kantor tapi gak sempat bertemu"

         "Gak sempat bertemu apa memang kamu nya yang gak mau menemuinya Jo,,? sindir Papa Cristian pada Jonathan.

         "Hem.. " Jawab nya singkat.

         "Jangan bikin malu Papa Jo, Semua keputusan ada pada mu. Kamu yang akan menjalani nya jika ingin berlanjut, lanjutkan tapi jika tidak ya sebaiknya cepat dibicarakan. ucap Papa Cristian pada putranya itu.

Ia berharap Jonathan bersikap tegas dalam mengambil keputusan.

          "Nanti Jonathan cari waktu yang tepat untuk menemui mereka Pa"

          "Tapi bukan berarti kamu mau membatalkan perjodohan ini kan Jo" sahut Mama nya.

          "Sudah lah Ma, anak Mama satu satunya ini sudah bukan lagi Jonathan yang dulu.

Anak Mama ini sekarang sudah menjadi CEO biarkan dia menentukan masa depan nya sendiri. Mama jangan terus terusan memaksa nya, barang kali saja anak Mama ini punya gadis pilihan nya sendiri.

Merasa mendapatkan pembelaan dari Papa nya, Jonathan pun langsung mengangguk kan kepala nya.

Merasa sedikit senang karena Papa nya tidak lagi memaksa nya untuk harus menerima perjodohan dengan wanita bar bar itu.

          "Apa benar kamu sudah punya gadis pilihan kamu sendiri Jo"?

 Deg!

Jonathan langsung teringat dengan gadis yang sudah ia nikahi dua bulan yang lalu secara diam-diam itu.

        "Kali ini Mama tidak akan memaksa mu untuk melanjutkan perjodohan ini.

Apa pun keputusan mu nanti Mama ikut saja, meski nantinya Maria akan marah sama Mama.

Lagi lagi Jonathan hanya mengelengkan kepala nya sambil terus mengunyah satu potong kue.

       "Kapan kamu akan memperkenalkan Mama sama gadis pilihan kamu itu"?

Dia pasti tak kalah cantik dari Lidia kan, dan pasti dari keluarga berada juga sama kaya Lidia. Lulusan luar negeri mana dia Jo"?

  Jonathan menelan ludahnya sendiri, ia sedang membayangkan bagaimana jika Mama nya tau soal gadis yang baru dua bulan ia nikahi itu bukanlah dari keluarga seperti yang Mama nya inginkan.

Baru saja Jonathan bernafas lega karena kedua orang tua nya tidak lagi memaksanya untuk menerima perjodohan itu.

Sebenarnya Ia juga berniat untuk secepatnya memperkenalkan kedua orang tuanya dengan Clarissa.

Namun mendengar ucapan Mama nya yang terakhir, seperti nya ia harus mengurungkan niatnya itu.

Jonathan merasa tidak yakin Mama nya akan menerima Clarissa sebagai menantunya, karena gadis itu bukan dari kalangan seperti diri nya.

       "Jo.. malam ini kamu tidur dirumah ya, jangan pulang ke apartemen" pinta Mama Cristina.

  "Iya Ma, Jonathan akan tidur dirumah malam ini.

Setelah asik ngobrol soal perjodohan dan kerjaan dengan ke dua orang tua nya.

Jonathan memutuskan untuk tidur, namun sebelum ia tidur Jonathan menyempatkan untuk menghubungi Clarissa yang status nya sekarang sebagai istrinya.

 Tut,,, Tut,,,, Tut,,,,,

Panggilan pertama dan kedua tak ada jawaban dari istrinya membuat Jonathan sedikit cemas.

Barulah panggilan ke tiga Jonathan merasa lega karena panggilan diangkat.

      "Kenapa lama sekali"?

             "Maaf Mas, Clarissa habis dari kamar mandi" jawab nya.

             "Baiklah ini sudah malam sebaiknya kamu istirahat, malam ini aku gak pulang" ucap Jonathan ia tak ingin istrinya menunggu kepulangan nya.

Jonathan pun berpesan pada sang istri untuk menjaga diri baik baik sebelum dia menyudahi panggilan nya.

*

     Sementara itu di kediaman Lidia, dua wanita beda generasi itu tengah duduk di ruang keluarga.

      "Pokoknya Lidia, kamu harus secepatnya minta dinikahi oleh Jonathan, kamu harus bisa merayu Jonathan agar dia mau menikahi mu secepatnya Agar Mama juga cepat dapat suntik kan dana" ucap Maria.

     "Ma, aku juga sudah berusaha. Aku juga sudah melakukan yang terbaik, aku sekolah tinggi di luar negeri, aku merawat diri agar terlihat lebih cantik dari yang lain, aku bahkan menawarkan diri pada Jonathan tapi dia kekeh tidak mau menerima perjodohan ini"!

      "Bodoh sekali kamu ini. Harusnya kamu rayu terus Jonathan agar dia suka suka sama kamu"

     "Semua sudah aku lakukan Ma, dia tetap cuek"

     " Sepertinya Mama harus turun tangan.

Kita harus susun rencana untuk menjebak pria itu, agar Jonathan mau menikahi mu secepatnya.

      " Apa yang Mama rencanakan"?

       Jonathan orang nya sangat keras kepala Ma"

      "Akan Mama beri tau nanti. Sekarang cobalah untuk bersikap sebaik mungkin dihadapan Jonathan dan juga keluarga nya.

Ini tidak akan mudah karena kedua orang tua Jonathan sekarang pasrah dengan semua keputusannya Putra nya itu.

Lidia memijat keningnya yang terasa berdenyut, bayangan untuk menjadi nyonya Jonathan satu satu nya tergambar jelas dalam benak nya.

Hal itulah yang membuat Lidia sangat terobsesi untuk memiliki Jonathan.

Wanita itu bangkit dari tempat duduk nya lalu melangkah pergi.

     "Mau kemana kamu"?

     "Ke kamar Ma, kepala ku rasanya pusing"

Di dalam kamar Lidia memandangi foto Jonathan yang terpanjang di depan meja rias nya.

     "Kenapa sih Jo, kamu begitu sulit untuk di taklukkan. Aku bahkan sudah terlalu lama menunggu mu.

Aku mengejar mimpi ku jauh ke luar negeri demi agar bisa sejajar dengan kamu tapi apa. kamu bahkan masih tetap saja menolak ku.

Gerutu Lidia, gadis itu merasa sangat kesal.

Diraih nya benda pipih yang tergeletak di ranjang tempat tidur nya.

     "Hallo, Lidia ada apa" tanya seorang dari sebrang telepon.

     "Kamu di mana"?

     " Aku di jalan mau pulang.

     " Temani aku sekarang"

     " Baiklah sayang, mau aku jemput apa kita ketemuan diluar"?

      " Kita ketemuan di Bar ceria, kamu tunggu aku disana.

Setelah mematikan sambungan telepon, Lidia langsung menyambar tas yang ada di lemari khusus koleksi tas tas nya wanita itu langsung berangkat mengendarai mobilnya menuju ke cafe ceria yang sudah disepakati tadi.

Sesampainya di bar Lidia langsung masuk, begitu sampai di dalam wanita itu clingak clinguk mencari keberadaan Dodi eorang pria bertubuh besar tangan nya penuh dengan tato.

Pria bertato melambaikan tangan dan Lidia langsung melihat nya pun langsung menghampiri pria bernama Didi itu.

        "Hay sayang, pasti sedang ada masalah sampai kamu memanggil ku kesini"

        "Jangan banyak bicara, aku mau minum" ucap Lidia kesal.

       "Tolong berikan satu botol angur lagi" pinta Dodi pada seorang pelayan bar tempat mereka berdua berada.

Satu botol angur sudah Lidia habiskan sendiri, wanita itu sudah mulai mabuk.

Lidia mulai mengoceh tidak jelas sambil gelendotan di tubuh Dodi.

"Jonathan, kamu begitu jahat. Kenapa kamu selalu menolak ku, apa kamu sama sekali tidak tertarik dengan tubuhku"

Dodi membawa Lidia ke sebuah hotel yang tersedia disitu. Sepanjang jalan menuju hotel Lidia terus saja meranco, hingga masuk ke kamar hotel.

Wanita itu menjatuhkan diri diatas ranjang lalu menarik Dodi hingga pria itu jatuh di atas tubuh nya.

"Sayang, ayo puaskan aku. Sudah lama aku menginginkan tubuh mu Jonathan" Oceh Lidia yang terus menyebut nama Jonathan sambil membuka satu persatu kain yang menempel di tubuh nya.

Dodi pun tak menyia yiakan kesempatan itu, pria itu juga mulai membuka kemeja nya membuang nya ke sembarang arah.

"Tenang saja sayang, malam ini aku pasti akan memuaskan mu. Anggap saja aku ini Jonathan mu sayang. ucap Dodi

Kedua nya saling bertukar peluh, menikamati malam panjang di ranjang panas.