Guru killer, yang ada dibenak semua orang pasti seorang guru yang galak dan suka menghukum siswanya bukan?
Begitu pula yang dialami oleh Evangeline Dorius (18 tahun) yang sangat tidak menyukai seorang guru killer karena selalu menyulitkannya atau memberinya tugas yang banyak.
Namun, apa jadinya jika guru killer itu jatuh cinta kepada dirinya? Bagaimana reaksi Eva terhadap pernyataan cinta Pak Theo?
Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NKS Iravati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 - Hal Yang Wajar
Pak Theo tersenyum lalu mengelus surai siswinya kesayangannya itu.
"Sudah, sekarang ayo kita makan malam. Saya tahu kamu belum makan malam." Ucapnya.
"Ta-tapi pak,"
"Tidak ada penolakan!" Ucap pak Theo seakan tak ingin dibantah.
Eva pun menurut. Lalu pak Theo menuju telepon yang tersedia di atas nakas, memencet deretan angka yang tertera. Setelah telepon tersambung, pak Theo memesan beberapa hidangan dan minuman untuk mereka berdua makan.
Setelahnya pak Theo pun duduk kembali tepat di samping Eva.
"Apa saya terlihat cengeng pak?" Tanya Eva memecah keheningan.
Pak Theo menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, menangis itu hal yang wajar. Dengan menangis kamu dapat melepaskan oksitosin dan endorfin. Hormon ini dapat membuat seseorang merasa lebih baik dan meringankan sakit fisik serta emosional. Disaat kamu memiliki masalah dan tidak memiliki jalan keluarnya kamu pasti akan merasa putus asa dan menangis adalah hal yang paling alamiah terjadi. Menangis bukan berarti lemah, menangis adalah cara kita mengekspresikan beban yang selama ini dipikirkan."
"Jadi, jangan bersedih lagi. Berbahagialah." Lanjutnya.
Nyaman, itulah yang dirasakan Eva saat ini. Mungkin karena sedari kecil dia tidak mendapatkan perhatian dari sosok lelaki dewasa sehingga saat ini dia dapatkan dari pak Theo guru killer nya ini.
Tak lama pesanan mereka pun sampai, pak Theo beranjak lalu mengambil troli dimana diatasnya terdapat makanan. Perlahan pak Theo menurunkan hidangannya ke meja di depan sofa.
"Makanlah hmm, menangis pasti menguras tenagamu. Lain kali jangan menangis untuk hal-hal yang sepele. Menangislah asal itu tangisan bahagia." Ucap pak Theo membuat Eva malu sendiri.
Makan malam yang sempurna dengan menu nasi goreng dan udang keju. Lalu minuman orange splash yang menyegarkan dan segelas susu coklat hangat.
Mereka pun makan dalam diam, hanya dentingan sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring menemani mereka di kamar tersebut.
Beberapa menit pun berlalu, mereka berdua pun sudah selesai menyantap makan malamnya.
"Minumlah susunya selagi hangat agar kamu bisa tidur nyenyak." Ujar pak Theo menyerahkan segelas susu. Eva pun mengangguk, lalu meneguknya.
Pak Theo kembali duduk setelah membereskan piring makanan dan troli pun diambil oleh pelayan.
"Kenapa tidak tidur?" Tanya pak Theo.
"Saya belum bisa tidur pak." Sahut Eva.
Seketika pak Theo meraih kepala Eva lalu menaruhnya di pangkuannya. Menepuk dan mengelus pelan kepala Eva. Dan ajaibnya, elusan tangan pak Theo perlahan membuat rasa kantuknya bangkit, kelopak matanya pun mulai terpejam dan dalam hitungan menit Eva pun tertidur tepat di pangkuan pak Theo.
Walaupun tahu Eva sudah memejamkan matanya, nyatanya elusan tangannya belumlah berhenti. Sesekali elusan itu membelai pipi Eva dan merapikan helaian rambut yang menghalangi tidurnya.
"Untuk hal ini, maafkan aku." Gumam pak Theo tersenyum.
Lalu bangkit menggendong Eva ala bridal style dan membaringkannya di ranjang. Menyelimutinya agar tidak kedinginan. Setelah selesai, pak Theo menatap intens wajah Eva lalu kepalanya turun, semakin turun.
Cup!
Pak Theo mengecup kening Eva. "Good night." Lalu pergi ke kamar mandi, untuk gosok gigi. (Positif ye).
*
*
Sang Surya menyingsing, menyinari dunia ini. Sinarnya bahkan membangunkan seorang gadis yang sedang tertidur dengan nyenyak nya.
Gadis itu adalah Eva. Dia pun menggeliat mencari posisi ternyaman nya dengan bantal guling yang sedari semalam dipeluknya dengan erat.
Kelopak matanya pun perlahan terbuka. "Hoam…." Eva meregangkan otot tubuhnya.
"Good morning, kamu sudah bangun?" Tanya seseorang dengan suara berat.
Mata Eva yang masih agak terpejam pun membulat sempurna tatkala mendengar suara yang tak asing di pendengarannya.
Bersambung…….
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Yahuuuuuu hari ini bakalan crazy up 3 Bab jadi tunggu aja ye 😉😗...