NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran Tuan Alex

Rahim Bayaran Tuan Alex

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Ibu Pengganti
Popularitas:918k
Nilai: 4.8
Nama Author: Mutzaquarius

Di usia muda, Clarissa harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengobatan ibunya. Tapi suatu hari, dia mendapat kabar jika penyakit ibunya kambuh dan harus segera dioperasi.

Dengan putus asa, gadis yang biasa dipanggil Icha itu mencoba mencari pinjaman. Tapi tidak ada satupun yang mau membantu.

Hingga akhirnya dokter Ridwan yang menangani ibunya mencoba membantunya dengan memperkenalkan Icha dengan seorang Ceo yang bernama Alex.

"Aku akan membayar biaya pengobatan ibumu dan melunasi semua hutangmu asalkan kau mau melahirkan pewaris untukku."

Akankah Icha menerima tawaran Alex? Dan bagaimana kehidupan Icha selanjutnya?

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan alur itu hanya kebetulan semata. Terimakasih dan Selamat Membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Alex

"Lepas Fer!!" Icha mendorong Ferdian yang memeluknya. "Jangan seperti ini." ucapnya lagi

"Kenapa Cha? Apa kau tidak merindukanku?" tanya Ferdian. Dia merasa aneh dengan sikap Icha. Padahal dulu jika mereka tidak bertemu sehari saja, Icha akan memeluknya erat. Tapi sekarang, wanita itu sedikit berubah seolah takut dengan sesuatu.

"Bukan begitu Fer. Tidak enak di lihat yang lain." seru Icha.

"Oh." Ferdian duduk di depan Icha. Pandangannya tidak lepas dari wanita cantik di depannya. Sungguh, dia merasa sangat senang akhirnya bisa bertemu dengan wanita yang dia cintai.

"A_ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu ?" tanya Icha

"Lama tidak bertemu, kau makin cantik, Cha." seru Ferdian.

Bukannya tersipu, Icha justru merasa terhina. Bagaimanapun, dia bisa seperti ini karena hasil dari menjual tubuhnya. Fasilitas yang diberikan Alex tidak main-main. Tentu saja Icha harus membayar mahal untuk semua itu dengan melahirkan keturunan untuk Alex. Ah.. Tidak!! Tapi untuk melayani nafsu pria itu.

"Sekarang katakan padaku! Selama ini kau kemana, Cha? Kau bilang jika kita bertemu kembali, maka kau akan menceritakan semuanya padaku. Dan sekarang, aku ada di depanmu. Kau bisa menceritakan semuanya padaku. Aku pasti akan membantumu jika kau mengalami kesulitan, Cha." seru Ferdian

"A_aku..." ucapan Icha tertahan. Dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada Ferdian jika dia telah menjual rahimnya demi biaya operasi Ibunya. Tapi dia bukan tipe orang yang suka ingkar janji. Dia memang pernah berkata seperti itu pada Ferdian sebelum ia pergi, tapi apa harus sekarang? Jujur, dia belum siap. Apalagi dalam surat kontrak yang ia tandatangani tertulis jika hubungan ini tidak boleh ada yang tahu.

"Cha!!" panggil Ferdian

"Eh.. Fer, ngomong-ngomong kenapa kau bisa ada disini?" tanya Icha mengalihkan pembicaraan.

"Oh, aku bekerja disini, Cha.Di bagian marketing dan baru berjalan satu bulan. Kau sendiri, kenapa ada disini? Apa kau bekerja di sini juga? Kau di bagian apa? Kenapa aku tidak pernah melihatmu?"

"A_aku...

Lagi-lagi Icha tidak bisa menjawab pertanyaan dari Ferdian. Jika dia mengatakan jika dirinya adalah asisten pribadi Alex, pasti Ferdian tidak akan percaya. Pria itu tahu betul latar belakang pendidikannya. Jadi sangat mustahil orang seperti Icha bisa menjadi Asisten Pribadi seorang Presdir hebat seperti Alex.

Padahal kenyataanya ,dia memang Asisten pribadi Alex dalam arti lain.

"Cha!! Kenapa kau diam saja?" tanya Ferdian. Dia memanggil Icha yang terlihat melamun.

"Eh," Icha tersadar dari lamunannya. Dia hendak menjawab pertanyaan Ferdian, tapi tiba-tiba seorang pria menghampiri mereka.

"Nona Icha, Tuan Alex mencari anda." seru pria itu yang tak lain adalah Leo.

Icha merasa lega dengan kedatangan Leo. Jadi dia tidak perlu menjawab pertanyaan dari Ferdian. "Maaf Fer. Kau harus pergi." Icha pergi begitu saja di ikuti Leo yang mengekor dibelakangnya.

Hal itu membuat Ferdian merasa bingung. Dia penasaran kenapa Leo memanggil Icha, Nona? Dan apa pekerjaan Icha sebenarnya sampai-sampai Tuan Alex memanggilnya? Sungguh dia sangat penasaran.

"Lho, neng Icha mana?" Bibi kantin datang dengan nampan berisi makanan dan minuman pesanan Icha. Dia melihat jika Icha duduk bersama dengan Ferdian. Tapi saat dia datang, Icha sudah tidak ada di sana.

"Icha sudah pergi, Bi. Dia di panggil Tuan Alex." jawab Ferdian

"Yah, lalu bagaimana dengan pesanannya?"

Ferdian melirik nampan berisi menu spesial kantin dan segelas jus mangga yang kelihatannya sangat asam. "Apa itu pesanan Icha, Bi?" tanya Ferdian

"Iya, tapi Neng Icha sudah pergi jadi ya sudahlah." Bibi kantin kembali ke gerai miliknya, meninggal Ferdian yang masih duduk di sana.

Pria itu merasa aneh. Pertama, Kenapa Icha bisa berada di sini, kenapa Tuan Leo memanggilnya Nona? Dan untuk apa Tuan Alex mencari Icha? Terlebih lagi, Ferdian baru sadar jika penampilan Icha sangat berbeda. Walaupun dia tidak mengetahui fashion, tapi dia tahu jika baju yang di pakai Icha adalah baju limited edition. Dan terakhir, yang dia tahu, Icha tidak menyukai asam. Lalu kenapa dia memesan jus Mangga?

"Ini sangat aneh. Tidak mungkin jika Icha...

Ucapan Ferdian tertahan. Dia teringat ucapan tetangganya yang mengatakan jika Icha sudah menjual tubuhnya. "Tidak!! Icha tidak mungkin melakukan hal itu. Dia adalah wanita baik-baik." Ferdian menggeleng-gelengkan kepalanya meyakinkan jika apa yang ia pikirkan itu tidak benar. "Aku harus mencari tahu." ucapnya lagi

...****************...

Sementara itu, Icha merasa lega bisa terhindar dari pertanyaan Ferdian. Dia belum siap menjawab pertanyaan Ferdian karena masih terikat kontrak. Tapi untungnya Leo datang tepat waktu sehingga dia tidak perlu repot-repot memikirkan jawaban atas pertanyaan Ferdian.

"Terimakasih, kau sudah menolongku. Jika kau tidak datang tepat waktu, entah aku harus bagaimana menjawab pertanyaan Ferdian." seru Icha

Leo melirik sekilas wanita yang berjalan di sampingnya. " Asal kau tahu, nona. Aku bukan menolong mu. Tapi melempar mu ke kandang singa." seru Leo

Icha mengerutkan keningnya. Apa maksudnya melemparnya ke kandang singa?

Leo berdiri di depan pintu ruangan Alex dan mengetuknya. Terdengar suara dari dalam yang memperbolehkan mereka masuk.

Icha mengekor di belakang Leo. Dia menatap Alex yang terlihat berbeda. Tatapannya sangat tajam, alisnya saling bertautan dan jangan lupa rahangnya yang mengeras. Icha yakin jika pria itu tengah menahan amarahnya. "Ke_kenapa dia menatapku seperti itu? A_apa aku melakukan kesalahan?" batin Icha

"Kau boleh keluar!!" ucap Alex

Leo membungkuk dan keluar dari ruangan Alex. Kini di sana hanya ada Icha dan Alex.

Icha merasa jika atmosfer ruangan itu terasa mencekam. Apalagi dengan raut wajah Alex yang seperti binatang buas yang siap menerkam mangsanya.

"Tu_tuan....

"Apa kau begitu menikmatinya?" Alex memotong ucapan Icha. Dia berdiri dan mendekati Icha yang menunduk takut.

"Katakan!!! Apa kau begitu menikmatinya sampai-sampai kau melanggar peraturan yang aku buat?" ucap Alex lagi

"Tu_tuan, apa maksudmu?"

"Apa maksudku? Jadi kau tidak tahu apa maksudku? Baiklah!! Aku akan memberitahu mu." Alex menarik Icha kasar dan membawanya ke kamar pribadinya.

Icha berfikir jika mungkin Alex ingin melakukannya lagi, tapi sepertinya ia salah, karena Alex membawanya masuk ke kamar mandi.

Alex mendorong Icha masuk ke bathtub. Dia menyalakan shower dan menyiramkannya ke tubuh Icha. "Katakan!! Dimana pria itu menyentuhmu, hah?" bentak Alex

"Tu_tuan, tolong ampuni saya!! Saya tidak melakukan hal itu." Isak Icha

"Tidak melakukan? Apa kau pikir aku buta, hah? Jelas-jelas kau berpelukan dengan pria lain." teriak Alex. Dia terus mengawasi Icha melalui cctv. Dia takut jika ada pria yang berani mendekati Icha. Tapi ternyata, Icha hanya pergi ke kantin. Awalnya Alex ingin menyusulnya. Tapi sesampainya di kantin, dia justru di suguhi pemandangan yang membuat hatinya memanas.

"Katakan dimana dia menyentuh mu, sialan?" bentaknya lagi. Dia merobek baju Icha dan menggosok kasar tubuh Icha sampai memerah.

Icha hanya bisa menangis. Dia kedinginan dan merasa sakit di tubuhnya.

"Masih tidak mau mengaku? Harus nya kau sadar siapa kau, jalan9."

Deg

Bagaikan dihujam ribuan peluru, hati Icha sakit mendengar ucapan Alex. Jalan9. Panggilan yang dia takuti. Dan itu keluar dari bibir pria yang ia cintai.

Icha menatap Alex yang masih sibuk membersihkan tubuhnya. Dia tersenyum getir dan tiba-tiba pandangannya terasa kabur hingga membuat ia tidak sadarkan diri.

1
Julia Juliawati
mampir
Nur Keyla
Luar biasa
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
Asyahra Rosiana
bagus ceritanya👍
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Makasih, kak 💜
total 1 replies
Tetty Permata Mawiney
Luar biasa
JR Rhna
hal remeh dibuat rumit🤦🤦
Yalla Vila Nabilla Islamia
Lumayan
Yalla Vila Nabilla Islamia
Biasa
wongbagja
Lumayan
Louisa Lumingkewas Salomonsz
Luar biasa
Agustina Tina
masih menyemak ddiku alur ceritax Thoraaf ya,,
Sella Darwin
Luar biasa
Ana Natalia
👍💞🥰
Nikma: Permisi kak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan mampir novel aku juga 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa...
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Yundari Gayosa
mantap ceritanya
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
Luar biasa
queen viviera
bagus sekali jln ceritanya. 👍👍👍👍👍
Yanti Adam
kok mau sih tampa pernikahan,seharusnya menikah siri saja biar gk berzina 😏
Ndah Sri
Luar biasa
Ndah Sri
Lumayan
#ayu.kurniaa_
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!