Keyna dibuat bingung dengan apa yang ia alami saat ini, dimana ia harus menikah dengan seorang lelaki yang baru saja ia temui. Keyna akui semua ini terjadi karena kecerobohannya, tapi ia tidak pernah berpikir akan dilamar secara tiba-tiba oleh lelaki tersebut.
Selama pernikahan tersebut, Keyna selalu di manja layaknya seorang putri, tapi ia tidak tau jika lelaki yang menjadi suaminya adalah seorang mafia yang kejam.
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Apakah Keyna akan mencintai lelaki tersebut? dan Mengapa lelaki tersebut ingin menikah dengan Keyna yang baru saja ia temui?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memilukan
"Iya, ada apa Bu Aurel?" tanya petugas tersebut pada sang resepsionis yang bernama Aurel.
"Pak, tolong usir perempuan ini ya karena sangat mengganggu pemandangan yang ada di kantor," ucap Aurel.
"Saya bertanya secara baik-baik pada anda, tapi anda justru ngusir saya?" tanya Keyna yang mulai kesal dengan Aurel.
"Terserah dong, udah Pak usir saja perempuan ini," ucap Aurel.
"Mari Nona," ucap petugas tersebut dengan ramah.
"Gak! saya mau bertemu dengan Tuan Alex, jadi untuk apa saya pergi dari sini," ucap Keyna.
"Nih j*lang ya malah ngelawan, udah Pak usir aja,' ucap Aurel.
"Nona, tolong jangan mempersulit pekerjaan kami," ucapnya.
"Pak, saya cuma mau bertemu dengan Tuan Alex kenapa harus di usir sih," ucap Keyna dengan kesal.
"Sini biar saya aja yang ngusir dia," ucap Aurel lalu menarik kerah belakang Keyna hingga Keyna terjatuh dan kakinya terseret karena tarikan Aurel yang sangat kuat.
Keyna pun berusaha untuk memberontak agar tarikan Aurel terlepas, tapi ternyata usahanya gagal karena tubuhnya yang terseret dan ia tidak bisa menggapai tubuh Aurel.
"Lepasin gak sakit tau leherku," ucap Keyna.
"Biarin, makanya jadi orang tuh jangan kegatelan sama Presdir," ucap Aurel.
"Terserah dong lagian siapa juga yang kegatelan sih, saya saranin sebelum ngomong itu ngaca dulu. Itu pakai bedak apa kapur putih banget beda sama leher," ucap Keyna yang mulai emosi.
Saat Aurel sudah melepaskan tarikannya, Keyna pun mencoba untuk berdiri meskipun dengan kesusahan.
"Dasar murahan," hina Aurel.
Setelah itu, Aurel menampar pipi Keyna dengan keras hingga terdengar suara tamparan tersebut bahkan semua orang yang ada di lobby pun saat ini menatap Keyna dan Aurel.
Plak...
Aurel menampar Keyna dengan keras yang membuat Keyna kembali terduduk dan merasakan panas di pipi kanannya, ini adalah tamparan terkeras yang pernah ia rasakan, sepertinya.
"Makanya jangan ngelawan udah dibilang juga," ucap Aurel dan kembali menarik kerah Keyna padahal Keyna masih duduk.
Keyna diseret oleh Aurel, Keyna terus memberontak, tapi kekuatan Aurel cukup kuat hingga akhirnya Keyna melepaskan heelsnya dan menimpuk tangan Aurel menggunakan heelsnya.
"Aw! sakit b*go," ucap Aurel.
"Makanya jangan sok jagoan disini," ucap Keyna.
Saat Keyna akan berdiri, ia terkejut karena Aurel tiba-tiba menarik rambutnya dan Keyna pun tidak tinggal diam dan membalas menarik rambut Aurel hingga beberapa saat kemudian Keyna merasa pusing dan tangannya pun mulai melemah dan akhirnya Keyna terduduk di lantai dengan keadaan yang sangat memilukan.
Pakaian yang sudah tidak berbentuk dan rambut yang berantakan, belum sempat Keyna berdiri, Aurel melancarkan aksinya dengan kembali menyeret Keyna.
"Dasar gak tau diri udah berapa cowok tidur bareng lo heh," hina Aurel yang masih menyeret Keyna.
Namun, langkah Aurel terhenti lantaran terdengar suara seseorang yang ia kenali lalu Aurel pun menoleh.
"Presdir," ucap Aurel yang cukup terkejut dengan kedatangan sang pemilik All grup.
***
Disisi lain, Devan segera menuju ke ruangan Papa Alex, "Oh, kau manager disini kan?" tanya devan.
"Iya, Tuan," ucapnya.
"Kalau begitu kau tunggu dibawah nanti kau tunjukkin ruangan Presdir ke wanita itu," ucap Devan.
"Baik, Tuan," ucapnya lalu Devan pun pergi.
"Enak aja, males banget tau gak sih, ganggu kesenangan orang aja," gumamnya lalu pergi ke salah satu ruangan yang ada di lantai tersebut.
Bukannya menunggu Keyna, manager tersebut asik bermain dengan salah satu karyawannya.
Devan masuk kedalam ruangan Papa Alex ternyata disana sudah ada Mama Vanka, Mama Vanka duduk di sofa dan Papa Alex duduk di kursi kebesarannya.
"Loh Van, menantu kesayangannya Mama kemana?" tanya Mama Vanka.
"Oh, tadi dia beli minum dulu, Ma," ucap Devan.
"Kenapa gak nyuruh Mike atau sekretaris Papa aja, Van?" tanya Papa Alex.
"Tadi Devan udah nyuruh Mike, tapi Keyna nya gak mau dan milih pergi sendiri," ucap Devan.
"Terus nanti Keyna kesini nya gimana dia pasti gak tau ruangan Papa?" tanya Papa Alex.
"Tadi Devan udah nyuruh manager buat nunggu Keyna di lobby," ucap Devan dan diangguki Papa Alex.
"Gimana markas? ada masalah?" tanya Papa Alex.
"Papa kayak gak tau Devan aja, markas pasti amanlah kalau pun gak aman pasti itu hanya beberapa saat aja dan gak akan lama, jadi Papa gak usah khawatir," ucap Mama Vanka.
"Mama emang yang terbaik," ucap Devan.
"Iyalah, Mama gituloh," ucap Mama Vanka dengan percaya diri.
Sedangkan, Papa Alex yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap istri yang sangat ia cintai.
"Kapan kamu mau ngasih tau yang sebenarnya sama istri kamu, Van?" tanya Papa Alex.
"Devan, masih belum kepikiran soal itu Pa, karena menurut Devan itu hal yang besar buat Keyna tau semuanya," ucap Devan.
"Papa cuma berharap saat Keyna tau semuanya nanti dia gak ngerasa dibohongi sama kamu karena kamu gak jujur sama dia," ucap Papa Alex.
"Devan juga berharapnya gitu, Pa," ucap Devan.
Mereka pun akhirnya mengobrol mengenai beberapa pekerjaan hingga tiba-tiba Mike datang, "Tuan, saya mendapat kabar jika di lobby seorang perempuan sedang di usir karena mencari ruangan Presdir," ucap Mike.
"Maksud kamu apa, Mike?" tanya Mama Vanka.
"Saya mendengar banyak karyawan yang mengatakan jika seorang perempuan ada di lobby diusir karena mencari ruangan Presdir," ucap Mike.
"Oh ****!" umpat Devan lalu keluar dari ruangan tersebut yang diikuti Papa Alex.
"Loh, Papa sama Devan kok pergi," ucap Mama Vanka lalu berlari mengikuti langkah Papa Alex dan Devan.
Sesampainya di lobby, Mama Vanka mendengar bahkan melihat secara langsung bagaimana menantu kesayangannya di seret oleh pegawai suaminya.
Lalu suara Papa Alex pun terdengar di seluruh penjuru lobby hingga membuat semua orang yang awalnya fokus ke Aurel dan Keyna pun beralih menatap takut Papa Alex dan Devan, terutama pada Devan yang mengeluarkan aura menakutkan seakan-akan ingin membunuh semua orang yang ada di sana.
Mama Vanka pun segera berlari ke arah Keyna dengan isak tangis dan membuat semua orang yang ada disana terkejut karena istri dari pemilik All grup menangis untuk seorang perempuan yang baru saja diseret Aurel.
"Sayang kok bisa gini sih hiks hiks," tangis Mama Vanka yang tidak dapat dibendung lagi ketika melihat Keyna dari dekat, wajahnya pucat dan banyak lebam di tubuhnya.
Mama Vanka selain teruskan Kren melihat sang menantu kesayangannya yang memilukan.
"Mama, jangan nangis ya, Keyna gapapa kok," ucap Keyna yang meyakinkan Mama Vanka.
"Gapapa! kamu bilang kayak gini gapapa," ucap Mama Vanka.
"Kamu ya berani-beraninya kamu melukai menantu saya," ucap Mama Vanka yang kembali membuat semua orang yang ada disana terkejut termasuk Aurel.
"Me-menantu maksud Nyonya perempuan ini menantu Nyonya?" tanya Aurel dengan menunjuk Keyna.
"Iya, dia menantu saya mau apa kamu, berani-beraninya kamu ngelakuin hal kayak gitu ke menantu kesayangan saya, saya saja tidak pernah bahkan tidak akan melakukan apa yang baru saja kamu lakukan," emosi Mama Vanka sudah tidak dapat dibendung lagi.
Papa Alex dan Devan hanya melihatnya karena mereka tau saat ini Mama Vanka sedang dalam emosi yang tidak bisa dikendalikan, "Sayang, ayo kita ke rumah sakit, kita obati luka kamu ya," ucap Mama Vanka dengan lembut dan mata yang terlihat hangat berbeda saat Mama Vanka melihat Aurel.
"Gak! gak mungkin, Tuan Devan gak mungkin sudah menikah, Tuan Devan menunggu saya kan jadi Tuan Devan tidak mungkin sudah menikahi wanita murahan ini," ucap Aurel.
"Maksud kamu apa hah? Devan itu sudah menikah dan perempuan cantik ini adalah istrinya hanya dia menantu perempuan saya," ucap Mama Vanka.
"Gak! Tuan Devan tolong bilang kalau semua ini cuma rencana Tuan Devan supaya saya tidak mendekati Tuan Devan lagi," ucap Aurel.
"Dasar ya wanita kecentilan, dasar gak tau malu," ejek Mama Vanka.
"Dia memang istri sah saya dan saya tidak pernah menikahi Keyna hanya karena ingin membuat kamu menjauhi saya karena apa, karena saya tidak tau kamu bahkan saya tidak pernah liat kamu jadi untuk apa saya menikahi istri saya untuk membuatmu menjauhi saya. Kalaupun saya tidak menikah dengan Keyna, saya juga tidak akan menikah denganmu," ucap Devan dengan dingin.
"Gak! Tuan Devan saya tidak terima. Saya yang menyukai Tuan Devan lebih dulu jadi gimana bisa wanita murahan seperti dia bisa menikah dengan Tuan Devan?" tanya Aurel yang emosi.
"Saya tidak peduli kamu menyukai saya terlebih dulu atau tidak karena yang saya pilih untuk menjadi istri saya adalah Keyna," ucap Devan.
Aurel pun melihat ke arah Keyna, "Dasar j*lang gak tau diri, mati aja sana. Lo itu gak pantes sama Tuan Devan, asal lo tau ya, gue yang suka duluan sama Tuan Devan, tapi kenapa lo yang dengan mudah jadi istri Tuan Devan!" teriak Aurel dengan menarik rambut Keyna.
"Aw, sakit," rintih Keyna saat merasakan rambutnya ditarik dengan kencang oleh Aurel.
Semua orang yang ada disana terkejut termasuk Mama Vanka, Papa Alex dan Devan tentunya, Devan langsung menghampiri Keyna dan Aurel lalu menendang perut Aurel hingga terjatuh.
"Dasar sampah," hina Devan ke Aurel lalu melihat keadaan Keyna.
"Minumanmu kemana katanya tadi beli minum?" tanya Devan lalu mendapat tatapan tajam dari Keyna.
"Aaaakkh," teriak Keyna saat kakinya sudah tidak menapak dilantai kantor megah tersebut, ya Devan menggendong Keyna ala bridal style lalu menatap Papa Alex dan Mama Vanka.
"Pa, lain kali Devan kesini lagi sekarang Devan mau nyelesain hal lain dulu," ucap Devan dan diangguki Papa Alex.
"Ma, Devan pergi dulu," pamit Devan dan mendapat persetujuan dari Mama Vanka.
"Mike, bawa dia," ucap Devan dengan melirik Aurel yang masih duduk di lantai.
"Baik, Tuan," ucap Mike lalu membawa Aurel dengan bantuan anak buahnya.
"Nona, anda salah memilih lawan," ucap Mike saat mereka sudah berada di luar kantor.
Semua orang masih terkejut dengan situasi yang baru saja terjadi, "Jika kalian tidak ingin saya pecat sekarang kalian kembali ke pekerjaan kalian, saya tidak menggaji kalian hanya untuk bengong di lobby," ucap Papa Alex dengan dingin dan membuat semua yang ada disana pun tersadar lalu pergi.
"Ma, nanti Papa pulang telat," ucap Papa Alex.
"Iya, Pa, Mama titip ya jangan sampe dia selamat enak aja nyakitin menantu kesayangan Mama," ucap Mama Vanka.
"Iya, Ma," ucap Papa Alex.
Disisi lain, Devan membawa Keyna menuju mansion mewahnya, awalnya Devan ingin membawa ke rumah sakit, tapi Keyna memberontak dan memilih kembali ke mansion meskipun awalnya Devan tidak setuju, tapi mau tidak mau Devan pun menyetujuinya ia merasa kalah dengan Keyna dan akhirnya Devan pun memanggil dokter ke rumah.
"Dev," panggil Keyna.
Mereka saat ini berada di kamar dengan Keyna yang sudah di periksa oleh dokter, dokter mengatakan jika Keyna hanya perlu istirahat dan untuk beberapa hari lukanya akan sembuh.
"Hm," Devan tidur disebelah Keyna.
"Ekhem, kenapa kamu mau nikahin aku? emang bener ya kata perempuan tadi kalau kamu nikahin aku karena ingin buat dia jauhin kamu?" tanya Keyna.
"Kalau emang iya kenapa? kamu gak terima?" tanya Devan.
Jawaban Devan membuat Keyna sakit hati, ia pun menutup rapat mulutnya karena ia bingung harus mengatakan apa, 'Jadi selama ini kamu hanya manfaatin aku, Van, apa setelah ini kamu bakal cerain aku, Van?' tanya Keyna dalam hati.
.
.
.
Tbc.
