"Sulit adalah kita, tapi kisah cinta ini hanya ada kita, aku dan kamu tanpa ada mereka."
-----------
Ketika melanjutkan jenjang pendidikan ke sebuah Universitas, Cheryl terpaksa mengikuti keinginan orang tuanya untuk tinggal di rumah Tantenya Diandra dan Gavin, suaminya. Awalnya Cheryl menolak karena sejak dulu dia sudah tertarik dengan Gavin yang di matanya terlihat sebagai sosok yang dewasa. Namun, karena paksaan dari keluarga, akhirnya Cheryl setuju untuk tinggal di rumah Diandra.
Gavin yang sejak dulu selalu menganggap Cheryl sebagai gadis kecil yang lucu, kini harus mengubah pola pikirnya saat melihat Cheryl yang kini tinggal bersamanya sebagai sosok yang dewasa. Kesibukan Diandra sebagai seorang model yang sering meninggalkan Gavin dan Cheryl dalam satu rumah semakin membuat keduanya semakin dekat, hingga suatu malam saat Diandra sedang menghadiri gelaran Paris Fashion Week, hubungan satu malam pun terjadi diantara Gavin dan Cheryl yang menjadi awal dari hubungan gelap me
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Weny Hida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Puncak
"Mas, kok kamu nampar aku kaya gini sih?" protes Diandra sambil memegang pipinya yang terasa perih karena tamparan Gavin.
"Karena aku sudah tahu siapa kau yang sebenarnya, Diandra!"
Diandra pun panik, tapi dia tetap berusaha untuk terlihat tenang agar Gavin dan beberapa orang keluarga mereka yang mulai memperhatikan gerak-geriknya dengan Gavin tidak curiga.
"Apa maksudmu, Mas? Kenapa kamu ngomong gini? Apa ada yang salah sama aku, Mas? Apa salahku ke kamu?"
"Kamu ngomong apa salahmu sama aku Diandra? Kau benar-benar munafik!"
"Mas, tolong jangan ngomong gitu. Kamu kaya gini pasti karena terpengaruh sama Cheryl kan?"
"Jangan bawa-bawa Cheryl dalam masalah ini! Karena masalah ini ga ada hubungannya sama Cheryl!"
Mendengar nama Cheryl dari mulut Diandra, Hana pun ikut mendekat ke arah mereka berdua. "Apa maksudmu, Diandra?" tanya Hana. Diandra kemudian balas menatap Hana dengan tatapan sengit.
"Asal Mba Hana tau ya, anak kebanggaan Mba itu udah berani rebut Mas Gavin! Cheryl ngrayu Mas Gavin sampe dia bersikap kaya gini Mba! Tapi selama ini aku diem, aku berbesar hati melihat perselingkuhan mereka dan masih bersikap baik sama Cheryl."
"Nggak mungkin, nggak mungkin Cheryl tega bersikap kaya gitu, Diandra!"
"Tapi itu kenyataannya Mba! Cheryl udah berani rebut Mas Gavin dari aku! Mba liat sendiri kan gimana sikap Mas Gavin ke aku! Kalo Mba ga percaya, tanya sendiri ke Mas Gavin!"
Mendengar pertengkaran mereka orang-orang yang ada di rumah itu pun semakin mendekat ke arah mereka bertiga, tak terkecuali orang tua Gavin dan Diandra yang terkejut mendengar penuturan Diandra.
"Apa benar Gavin?" tanya Hana sambil menatap Gavin dengan tatapan nanar.
"Mba, aku nggak mungkin bersikap di luar batas kalau Diandra yang ga memulai. Sekarang coba kalian tanya ke Diandra, kemana dia selama dua tahun terakhir ini? Apa dia pernah melakukan kewajibannya sama anak dan suaminya? Tidak! Selama dua tahun terakhir aku dan Frizz selalu hidup tanpa kehadiran Diandra, sedangkan dia terlalu sibuk dengan dunianya! Kalian boleh bertanya pada siapapun yang ada di rumah ini kapan Diandra ada di rumah! Bahkan saat Frizz sakit, dia lebih memilih untuk pergi ke Paris! Kalian bisa tanya pada Frizz, apa yang pernah Diandra ajarkan padanya? Tidak ada! Dia hanya memberikan Frizz gatget untuk mengisi waktu luangnya tanpa kasih sayang dari seorang ibu!"
"Mas, kok kamu ngomong gitu sih? Itu demi karir aku, Mas!"
"Sekarang kalian dengar sendiri kan? Karir? Ya, karena memang itu yang ada di dalam pikiran Diandra! Karir, karir, dan karir! Bahkan untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri yang sebatas menemani suaminya sarapan atau mendengar keluh kesah suaminya saja dia tidak bisa! Aku tidak pernah meminta banyak! Aku cuma meminta sedikit saja, tapi sedikit pun dia tak pernah melakukan semua itu!"
Semua orang pun balik menatap Diandra. "Apa benar yang dikatakan oleh Gavin, Diandra? Kau tidak pernah pulang ke rumah?" tanya Adam.
"Pa, papa tahu kan sejak kecil cita-citaku? Apa salahnya aku wujudin cita-citaku saat ada jalan, Pa."
"Kamu ingin mewujudkan cita-citamu sampai mengabaikan anak dan suamimu?" tanya Lina, ibu dari Gavin.
"Ma, nggak semua yang diomongin Mas Gavin itu bener, Ma. Dia ngomong kaya gitu cuma buat membenarkan perselingkuhan dia sama Cheryl, Ma."
"Diandra, Cheryl baru saja datang, belum lama, tapi kau sudah mengabaikan anak dan cucuku selama dua tahun!"
"Itu nggak bener, Ma. Mas Gavin cuma pengen mojokin aku!"
"Itu bener! Mama selama ini ga pernah pulang ke rumah! Frizz sampe nggak tahu Frizz itu sebenarnya punya Mama apa nggak! Waktu Frizz sakit, mama malah pergi seneng-seneng sendiri! Selama ini cuma Papa yang ada di rumah, cuma Kak Cheryl yang temenin Frizz main sama bikin PR!"
"Frizz kok kamu ikut-ikutan ngomong gitu ke Mama sih? Itu pasti gara-gara Cheryl yang udah bikin kalian berdua kaya gini!"
"Diandra, aku tahu hubunganku dan Cheryl juga salah. Tapi tolong jangan bawa-bawa Cheryl dalam masalah ini! Rumah tangga kita sudah cacat dan tidak bisa diperbaiki!"
Mendengar perkataan Gavin, Hana pun menatap Gavin. "Gavin, jadi kau benar memiliki hubungan dengan Cheryl?" tanya Hana yang begitu terpukul mendengar perkataan Gavin.
"Maaf Mba, kami saling mencintai."
PLAKKKKK
Sebuah tamparan keras dari Hana pun mendarat di pipi Gavin yang membuat Diandra tersenyum menyeringai.
"Hana kenapa kau menampar putraku? Selama ini, Gavin nggak pernah mendapatkan kasih sayang dari Diandra. Wajar kalau dia menaruh hati pada perempuan lain!" protes Lina.
"Tapi kenapa harus Cheryl? Apa tidak ada wanita lain di luar sana? Hubungan ini cacat logika, Tante Lina? Apapun kesalahan yang pernah dilakukan Diandra, tetap saja Cheryl adalah keponakan Diandra. Dan ini sangat bertentangan dengan moral!"
"Maafkan aku, Mba. Aku memang salah, tapi bukankah cinta tidak mengenal logika? Cinta itu datang dengan begitu tiba-tiba, dalam setiap kesempatan, kami selalu dihadapkan pada situasi yang memainkan perasaan hingga kami tak bisa mengelak rasa yang datang."
"Benar kata putraku! Aku paham bagaimana situasi Gavin, saat Diandra meninggalkan dia dan Cheryl di rumah, apalagi sambil mengasuh Frizz, tidak mungkin cinta itu tidak datang. Jadi itu artinya sebenarnya Diandra lah yang membiarkan cinta diantara mereka tumbuh!" sahut Lina.
"Tapi hubungan ini tetap saja tabu, Tante Lina. Gavin suami dari adikku!" protes Hana.
"Benar Mba, apalagi aku sedang mengandung anak dari Mas Gavin. Mba jangan terpengaruh sama Mas Gavin yang cuma pengen mempertahankan hubungan dia sama Cheryl, Mba."
"Apa kau bilang Diandra? Mengandung anakku? Bagaimana mungkin aku bisa menghamilimu kalau kau saja tidak pernah pulang ke rumah! Jangan mengada-ada, Diandra! Coba kau ingat kembali, usia kandunganmu itu lima minggu Diandra! Kalau proses implantasi itu satu minggu setelah masa subur itu artinya kau melakukan itu enam minggu yang lalu. Apa kau sudah lupa, enam minggu yang lalu kau ada dimana? Enam minggu yang lalu kau ada di Puncak, Diandra! Aku bahkan menyimpan chatmu yang ijin begitu saja padaku tanpa pulang ke rumah kalau selama satu minggu kau ada shooting di Puncak! Lalu apa kau masih bisa mengatakan padaku kalau anak yang kau kandung adalah anak kandungku?" bentak Gavin yang membuat semua orang menatap Diandra.
Bersambung....
