Serra Valentino. Gadis itu tidak pernah menduga jika hidupnya akan berubah 180° setelah dijebak oleh kakaknya. Serra melewati satu malam bersama pria asing dan kehilangan mahkotanya yang paling berharga. Namun Serra berada di kamar yang salah. Dia tidur bukan dengan pria hidung belakang yang telah disiapkan oleh kakaknya, melainkan seorang penguasa.
"Menikahlah denganku, aku akan membantumu untuk balas dendam!!"
Serra kemudian menikah dengan laki-laki asing itu. Dan dia membantunya untuk membalas dendam pada keluarganya. Lelaki itu membantu Serra menghancurkan orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya. Namun seiring berjalannya waktu, rahasia besar pun terungkap jika sebenarnya Serra bukanlah putri kandung dari mereka yang selama ini dia anggap sebagai orang tuanya. Melainkan putri dari seorang wanita yang sangat kaya raya dan berpengaruh.
Lalu bagaimana hidup Serra setelah menikah dan menjadi istri seorang penguasa? Kebahagiaan atau penderitaan yang akan dia dapatkan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bulan Cemburu
DUUUAARRRR!
DUARRR! DORR! DORR!
Suara yang begitu keras tepat setelah lagu dansa itu selesai membuat semua pasangan melihat ke arah langit. Betapa indahnya warna yang menghiasi langit pada malam itu. semua orang terpana melihatnya tidak terkecuali Serra dan Lucas. Keduanya melihat langit tanpa melepaskan satu bagian tubuh mereka.
Tangan mereka yang saling bertaut saat menatap langit. Langit yang berhiaskan kembang api yang terus ditembakkan ke langit tanpa henti seolah menambahkan suasana romantis pada pesiar mereka.
"Kau tahu? Kembang api itu bagaikan wanita," ucap Lucas dan mengalihkan perhatian Serra dari keindahan kembang api di atas sana.
"Karena cantik?" tebak Serra.
Lucas tersenyum memandang Serra. "Bukan hanya itu. mereka juga tidak bisa ditebak dan membuat bulan yang berada di langit merasa cemburu dengan keindahannya,"
Serra tertawa mendengar sebuah gombalan yang keluar dari bibir Lucas secara ajaib. Ia bahkan tidak pernah merasa bosan dengan semua itu. baginya, Lucas sangatlah berbeda dengan para pria yang selama ini menginginkannya.
"Jangan mengatakan omong kosong lagi, Tuan Xiao. Kau membuatku merinding," ucap Serra setengah terkekeh.
Lucas menatap netra Hazel Serra. "Katakan saja jika aku hanya bicara omong kosong, Serra. Tapi perasaan tidak bisa dibohongi, dan ini masalah hati. Aku sendiri tidak tau sejak kapan perasaan ini ada, yang jelas aku tidak bisa membohongi diriku sendiri jika aku benar-benar sudah jatuh cinta padamu." Ujar Lucas sambil terus menatap netra mata itu.
Kali ini Serra tidak memberikan jawaban apa-apa. Dia hanya diam sambil menatap mata hitam Lucas, dalam. Tak ada kebohongan yang Iya lihat dari sorot mata itu, hanya ketulusan.
Serra menghambur ke dalam pelukan Lucas dan memeluk pria itu dengan erat. "Kita jalani saja hubungan ini seperti air mengalir, dan biarkan kita lihat ke mana dia nanti akan bermuara." Ucapnya sambil mengeratkan pelukannya.
"Tidak ada yang tidak bisa aku dapatkan di dunia ini, Serra. Apapun yang aku inginkan pasti akan aku dapatkan, termasuk hatimu!!" Lucas berkata dengan penuh keyakinan, dia mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan Serra.
Mendengar kata-kata Lucas, Serra jadi teringat pada drama yang sering ia tonton. Di mana seorang pria dingin yang tiba-tiba jatuh cinta pada istri kontraknya. Si pria dingin itu berubah, menjadi sosok yang sangat hangat bagi si wanita. Dan hanya padanya, pria itu bisa bersikap berbeda.
Di ending cerita, mereka pun akhirnya bersama dan yang saling mencintai. Mereka berdua memiliki sepasang bayi kembar yang sangat menggemaskan.
Si Pria kulkas berjalan itu akhirnya menemukan arti hidupnya yang ia cari-cari selama ini, dia yang awalnya tidak percaya dengan adanya cinta sejati. Akhirnya percaya jika cinta sejati itu benar-benar nyata.
"Aku lapar, bisakah kau melepaskan ku dan membiarkan istri cantikmu ini makan sebentar?" Ucap Serra sambil menatap Lucas penuh harap.
"Baiklah, pergilah dan aku akan menunggumu disini." Serra mengangguk, kemudian dia beranjak dari hadapan Lucas dan pergi begitu saja.
Lucas menyapukan pandangannya dan melihat satu persatu orang-orang yang hadir di pesta. Seperti sedang mencari seseorang. Karena menurut informasi yang dia terima, orang yang sedang dia cari selama ini ikut dalam pelayaran ini.
"Kau sedang mencari siapa, Lu?" Tegur Nyonya Jung sambil menepuk bahu putra angkat yang merangkap sebagai menantunya tersebut.
Lucas menggeleng. "Tidak ada, Ma. Oya, dimana papa, kenapa aku tidak melihatnya dari tadi?"
"Papamu ada disebelah sana, dia bertemu dengan teman lamanya jadi berbincang sebentar." Balas Nyonya Jung menimpali."Lalu dimana, Serra? Kenapa dia tidak bersamamu?"
"Dia lapar, kau tau sendiri bukan jika putrimu itu tidak pernah bisa jauh dari yang namanya makanan. Dan yang lebih mengherankan lagi, porsi makannya banyak, tapi tubuhnya tetap saja kecil." Ujar Lucas.
Nyonya Jung tertawa mendengar ucapan pria muda di depannya ini. "Itu karena di tubuhnya mengalir gen keluarga Jung, dan apa kau tidak sadar jika ucapanmu itu sedikit menyinggung Mama," ucap Nyonya Jung bercanda. Dan Lucas hanya tersenyum tipis menyikapi ucapan ibu angkatnya.
Sementara itu...
Serra yang sedang menikmati hidangan pesta tiba-tiba dihampiri seorang perempuan yang terlibat perkelahian dengan Andien pagi tadi. Wanita itu tidak hanya sendirian, tapi bersama dua temannya.
"Ckckck, lihatlah siapa ini? Bukankah ini adalah babu di kediaman Valentino, kenapa bisa berada di dalam pelayaran super mewah dan berkelas ini?! Ucap wanita itu dengan nada meremehkan.
Sadar yang diajak bicara adalah dirinya. Sontak saja Serra menoleh dan menatap sinis ketiganya. "Oh, aku pikir siapa. Ternyata para gadis-gadis lugu dari keluarga terhormat ya." Serra menatap ketiganya dengan seringai sinis andalannya.
Serra menatap ketiganya dari ujung rambut dari ujung kaki. Namun fokusnya hanya tertuju pada satu wanita yang berdiri tepat dihadapannya. Tampak luka lebam diwajahnya yang tersamarkan oleh make up-nya.
Kemudian Serra membasahi tisu lalu mengarahkan pada wajah wanita itu. "Ada noda di wajahmu. Sini, aku bantu untuk membersihkannya." Ucap Serra lalu menyapukan tisu basah itu pada wajah wanita di depannya.
"Aaahhh!!" Ia memekik kencang karena rasa sakit ketika tisu itu menyentuh wajahnya. Membuat luka lebam dan bekas cakaran kuku Andien terlihat jelas. "Yakk!! Apa yang kau lakukan?!" Bentak wanita itu emosi. Sebelah tangannya menutupi sisi wajahnya yang lebam dan terluka.
"UPS, maaf. Aku kira itu tadi adalah noda, ternyata adalah luka ya. Uhh, sayang sekali sekarang kau tidak cantik lagi. Karena sudah pasti luka itu akan meninggalkan bekas dan tidak bisa hilang. Sang primadona sekarang jadi Upik abu," Serra menyeringai meremehkan.
"Kau~" bentak wanita itu tertahan.
"Maaf, ya. Aku tidak ada urusan lagi denganmu. Oya, aku beritahu padamu kenapa aku bisa berada di pesiar mewah ini. Yang jelas aku tidak murahan seperti kalian, yang bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sebuah keuntungan besar. Dan apa kau lihat pria tampan yang ada di sana, dia adalah suamiku. Jadi jaga sikapmu mulai sekarang, jika tidak ingin terlibat masalah yang besar!!" Serra meninggalkan ketiganya dan kembali kesisi Lucas.
"Kau~!!"
"Penny, bukankah itu adalah Lucas Xiao?!" Ucap salah satu teman Penny sambil menunjuk pria tampan nan cantik berdarah China tersebut.
"A..Apa?!" Penny mengikuti arah tunjuk temannya dan matanya membelalak sempurna melihat bagaimana pria itu memperlakukan Serra. "Ke..Kenapa bisa begini?! Wanita j*lang itu, bagaimana bisa seberuntung itu?!"
"Sebaiknya mulai sekarang jangan cari masalah dan gara-gara dengannya. Atau kau akan berhadapan dengannya. Dia bukan orang yang bisa kau hadapi dengan mudah, bahkan para pejabat negara pun segan dan sebagian besar takut padanya. Berani mencari masalah dengannya, sama saja artinya dengan bunuh diri!!"
-
-
Bersambung.
Visual tiga karakter utama Lucas, Serra dan Kakek Xiao.