Jingga Purwati dan Ruben Karindra adalah pasangan yang beda strata sosial, tetapi memiliki ikatan batin yang sangat kuat, jika Jingga berada dalam bahaya, Ruben bisa merasakan tanda bahaya didadanya akan berdenyut ngilu dan sakit, begitu juga Jingga dia bisa merasakan apa yang Ruben rasakan.
Perasan cinta mereka yang kuat terhalang oleh keinginan Bramantyo untuk segera menikahkan Ruben dengan Alisa. Mereka pun menikah secara resmi sedangkan Ruben hanya menikahi Jingga terlebih dulu secara sirih.
Keteguhan hati Jingga Purwati yang mampu mengatasi rasa kecewa pada sikap Ruben yang tidak memberitahukan kepada dirinya bahwa dia sudah menikah lagi dengan pilihan Bramantyo membuat Jiingga memilih memaafkan dan kuat menghadapi tekanan dari sang mertua yang galak dan sering menyiksanya.
Akankah Jingga Purwati dapat menaklukan hati sang mertua?
Ikuti kisah cinta mereka ... !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Pria asing.
Pria asing itu kini bersadar dikursi kebesarannya, ia menghisap nikotin untuk mereda kegundahan hatinya yang meradang karena ditinggal oleh pujaan hatinya.
"Alisa, kamu itu akan jadi alatku untuk mendapatkan kembali harta keluarga Karindra dan juga Jingga," batin pria itu.
Pria tampan itu kini sudah tahu bahwa dokumen yang semula berisi pengembalian atas semua harta Karindra sudah dirombak. awalnya pria itu kesal dengan perbuatan Jingga. Namun kini pria itu menemukan cara tersendiri untuk bisa memiliki Jingga kembali melalui Alisa.
Rumah susun.
Ting!
(Pesan Masuk)
Unknown
{Setelah kamu kembali kerumah susun itu, malam ini temui saya dihotel Prison, malam ini kita akan bersenang-senang kembali untuk mendapat tujuan kita atau fotomu akan aku sebar kemedia sosial maupun ke suami tercintamu itu}
"Sial! siapa sebenarnya dia. Kenapa dia menjadikan aku alat pemuas dia. Tapi aku tak ada cara lain selain menemuinya, dan aku akan pastikan foto itu terhapus dari ponselnya," batin Alisa.
*****
Rumah susun.
Alisa pun tiba didepan pintu rumah susun Ruben dan keluarganya, ia mengetuk pintu, namun tak ada sahutan apapun sehingga dia pun berteriak cukup kencang.
"Mas Ruben, ini aku Alisa tolong buka pintunya. Kita perlu bicara empat mata," seru Alisa.
Ruben yang sedang asyik bercinta dengan Jingga kaget mendengar suara Alisa yang ingin bicara dengannya. Terpaksa terong junior Ruben keluar dari sarangnya. Lalu Ruben pun memakai kembali celana dalam dan celana panjangnya.
klik
(pintu terbuka)
Alisa segera memeluk Ruben dengan sangat erat. Namun pelukan Alisa dihempaskan begitu saja oleh Ruben dalam satu tarikan.
"Alisa untuk apa lagi kamu disini, bukankah kita sudah sepakat untuk berpisah," ucap Ruben.
"Aku menyesal, mas Ruben. Aku tak sanggup berpisah darimu. Aku akan berusaha untuk menjadi istri yang baik untukmu, beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya," pinta Alisa.
"Maaf, Alisa aku tidak bisa," tolak Ruben.
"Kenapa tidak bisa?" tanya Alisa.
"Aku tidak mencintaimu," ucap Ruben.
"Aku rela tinggal dirumah susun ini demi aku memperbaiki hubungan kita," ucap Alisa.
"Terserah kamu saja yang pasti aku tetap akan menceraikanmu," ucap Ruben.
"Kamu lihat saja nanti, kamu tidak akan bisa menceraikan aku begitu saja," batin Alisa.
**
Seusai yang diperintahkan pria asing. Alisa akhirnya pergi tengah malam untuk menemui pria asing.
Hotel Prison.
Alisa ragu untuk membuka akses masuk memakai kartu id card ditangannya, namun dia harus melakukannya demi
Klik
(Pintu terbuka)
Ruangan itu gelap hanya ada lilin cantik yang menghias kamar itu.
Alisa melangkah perlahan-lahan, lalu sesosok pria asing dengan topeng hitam menutup mata Alisa
"Siapa anda! kenapa saya harus menggandung anak anda?" tanya Alisa.
"Kamu adalah alat yang kugunakan untuk mendapatkan semuanya kembali, jadi kamu harus turuti keinginan saya. Hamil anak saya lalu kamu mengaku itu anak suamimu, seperti rencana yang kemarin saya bilang, mengerti," ucap pria asing.
Alisa hanya bisa mengangguk kecil, lalu pria asing mulai melucuti semua pakaian Alisa dan dirinya, sehingga keduanya kini sudah polos.
Pria asing itu melahap bibir manis Alisa, lalu menggondong tubuh Alisa kekasur berukurang king size.
Ia meletakan tubuh Alisa secara kasar, lalu mencium kembali bibir Alisa dengan ganas dan penuh napsu. Kini ia pun bergerak cepat keleher jenjang mulus Alisa
Alisa yang awalnya tak menikmati bercinta dengan pria asing yang memakai topeng, pada akhirnya setelah posisi diganti pria asing itu berhasil membuat Alisa bertekuk lutut.
"Faster!" ucap Alisa.
"Oke, baby Alisaku," bisik Pria asing sambil menghentakkan dalam miliknya.
*****
Sementara itu, Ruben kembali kekamar menemui Jingga yang sedang menunggunya.
"Siapa tadi mas?" tanya Jingga.
"Tadi Alisa yang datang, dia bilang akan tinggal disini bersama aku dan dia juga mengurungkan niatnya untuk berpisah denganku," ucap Ruben.
"Apa? kok bisa dia berubah pikiran? Apa kamu tak menanyai dia?" tanya Jingga.
"Nanti akan aku tanyakan pada dia, tapi sekarang lebih baik kita tidur saja," ucap Ruben.
"Oke, mas Ruben, tapi jangan minta jatah lagi," ucap Jingga.
"Iya deh, tapi nanti besok lanjut yang gaya baru tadi ya," ucap Ruben sambil ketawa.
"Ish, dasar suami mesum," ucap Jingga sambil menggelengkan kepala.
"Tapi suka kan buktinya kamu masih ingat saja gaya baru itu," ucap Ruben.
"Sudah ah, aku mau tidur," ucap Jingga yang tak ingin meladeni suaminya.
********
Malam berganti menjadi pagi, kini Alisa menggeliat, seluruh badannya ngilu akibat digempur semalaman oleh pria asing itu. Dia tahu pria asing itu menginginkan dia segera mengandung anaknya.
"Kenapa sih, aku harus bercinta sama pria asing ini. Apa aku buka saja topengnya. Aku penasaran wajahnya seperti apa dan siapa sih dia," batin Alisa.
Rasa penasaran itu terus saja menggerogoti relung hatinya, ia pun mendekati pria asing yang masih mendengkur halus disisi kanannya, bahkan helaan napasnya masih terdengar samar.
Perlahan Alisa menyentuh penutup topeng hitam, namun gerakan Alisa yang lambat membuka topeng itu di hentikan oleh pria asing.
"Jangan berani kau buka topeng ini. kita sudah sepakat kamu tidak perlu tau siapa saya," ucap pria asing.
"Kita sudah bercinta dua kali, tapi aku sama sekali tidak tau wajah bahkan namamu," ucap Alisa.
"Panggil aku pria asing saja," ucap Pria itu.
"Dasar pria menyebalkan," ucap Alisa.
"Anggap saja kita ini hanya partner ranjang saja, jangan sampai kamu main hati dengan saya," ucap Pria asing.
"Jangan kepedean deh, kamu pikir aku sudi main hati sama pria asing sepertimu," ketus Alisa
"Bagus kalau begitu!"
Alisa menggelengkan kepala, lalu menyibakan rambut panjangnya kearah belakang membuat pria asing itu menelan saliva karena kini tongkat sakti yang dibawahnya kembali turn on. Ia pun segera merangsang kembali Alisa dibawah kungkungannya.
Alisa tak berkutik dengan serangan dadakan dari pria asing, dia pun hanya bisa mengikuti alur rangsangan yang pria itu ciptakan, membuatnya ingin menjerit karena rasa nikmat tiada hakiki.
Pria itu terus menjajahi tubuh seksi dan mulus Alisa. Dia sadar dengan apa yang ada dihadapannya ini bukanlah Jingga melainkan Alisa, namun saat ini pria asing itu ingin membayangkan tubuh ini adalah wanita pujaan hatinya.
Sedangkan Alisa memikirkan cara untuk menghapus foto dia dalam ponsel pria asing, namun rasa surgawi dia tak bisa dibendung. Dia menikmati setiap sentuhan dan hentakan yang dalam dari pria asing yang tak pernah bisa ia rasakan dari Ruben.
"Suamiku tak pernah menyentuhku seperti ini, dia memberikan aku kepuasan yang tak pernah aku dapatkan dari mas Ruben."
TBC
(To Be Continued)
Tinggalkan jejak berupa like, vote, komentar. Terima kasih.
buat cerita baru lagi ajah..
kok bisa Alisa melakukan hal bodoh