NovelToon NovelToon
Perjalanan Dewa NPC Ke Berbagai Dimensi

Perjalanan Dewa NPC Ke Berbagai Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Menjadi NPC / Dunia Lain
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: AHMU

Di seluruh alam semesta ini banyak sekali mahkluk hidup, termasuk manusia. Tapi ini bukan tentang kisah manusia melainkan kisah sang NPC Dewa yang berkelana ke berbagai Dimensi dan bertemu banyak makhluk hidup, YA anda tidak salah baca! Disini memang akan menceritakan NPC Dewa.
Kisahnya berawal dari dimensi (dunia) para dewa mulai hancur gegara kekuatan misterius yang membuat retakan besar dan banyak di dimensi para dewa.
Bagaimana para dewa bisa mengembalikan dimensi mereka menjadi utuh kembali?
Segera baca novel ini untuk mendapatkan lanjutannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AHMU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RAHASIA TERBONGKAR ATAU TIDAK?

*Pagi hari**kamar Vio*

"Hei bangun! Dasar tukang tidur." Vio terbangun dengan matanya yang masih mengantuk, dia melihat sekitar lalu berjalan menuju pintu.

"Sihir Tingkat 1 Elemen Air: Aliran Cepat." Seketika tubuh Vio menjadi bersih seperti orang sehabis mandi.

Dia pun membuka pintu lalu berjalan keluar.

Saat di jalan dia merasa kalau semua siswa melihatnya.

Vio sampai di taman dengan perasaan aneh, Semua murid terus melihatnya, supaya tidak dilihat orang-orang Vio berinisiatif untuk pergi dari sana lalu menuju tempat sepi.

*Toko bar*

Pintu bar terbuka dengan pelan lalu disana Vio masuk sambil berjinjit, dia duduk di meja kosong di ujung sudut bar.

Keheningan didalam bar membuat suasana disana menjadi sedikit seram, ditambah dengan orang-orang yang hanya diam melihat gelasnya.

Vio pun menghiraukannya lalu memesan segelas bir.

Tak lama datang pelayan yang membawa pesanan Vio dengan memakai topeng diwajahnya.

Segelas bir sudah siap disajikan,Vio pun meminumnya.

Ketika Vio tengah meminum birnya datang seorang laki-laki berjubah yang juga memesan bir dan duduk disampingnya.

Laki-laki itu terus memandangi Vio dengan tatapan dingin, tapi Vio hanya diam tidak terganggu.

Tak lama pesanan laki-laki itu datang dan pelayanannya masih sama seperti tadi, memakai topeng.

Laki-laki itu mengambil gelas lalu mulai meminum birnya.

Tatapan dingin masih tertuju pada Vio yang masih menghiraukannya sedari tadi.

Tak lama kemudian Vio pun selesai meminum birnya lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Saat dijalan Vio menyadari kalau dirinya sedang dibuntuti.

Karena dia tidak terlalu peduli pada siapa yang membuntutinya dia pun pergi jalan-jalan ke pasar untuk berbelanja.

*Pasar*

Vio berjalan sambil melihat ke kanan dan kekiri, dia melihat banyak sekali orang yang membeli dan menjual disana.

Saat di jalan, dia melihat disebuah toko kecil yang dikerumuni orang ,ada benda yang menarik perhatiannya.

Dia pun kesana untuk memeriksa, saat Vio mendekati benda tersebut, benda itu langsung diambil seseorang yang memakai jubah panjang menutupi kepalanya (yang di bar tadi).

Orang itu lari dengan sekencang-kencangnya meninggalkan Vio dan kerumunan orang itu.

Ketika Vio masih melihat orang yang mengambil benda menarik itu, penjaga toko berteriak keras minta tolong.

"Tolong!! Ada pencuri! Tangkap orang itu " Penjaga toko menunjuk kearah orang berjubah itu berlari.

Sontak teriakan tersebut didengar orang-orang yang membuat seluruh pasar menjadi tegang.

"Ayo kita tangkap pencuri itu." Kata warga yang tengah berbelanja.

Banyak orang yang mengejar pencuri itu yang hanya meninggalkan Vio disana(tapi kalau ditoko lain masih ada kok orangnya).

Vio pun masuk ke toko yang sudah sepi tadi dengan wajah bingung karena tulisan dipapan toko bertulis, "Pakaian wanita?"

Ketika Vio masuk kedalam dia disambut dengan ramah oleh penjaga toko.

Dia pun melihat-lihat pakaian disana sambil mengerutkan keningnya, "Pakaian apa ini?" Dia bingung karena belum pernah melihat CD dan BRA milik perempuan.

Pelayan toko melihat Vio sedang kebingungan, Lalu datang menghampirinya.

"Apa ada yang bisa saya bantu?" Ucap pelayan toko yang seorang wanita.(Dia saat ini memakai pakaian toko berwarna hijau dan coklat di baju dan roknya, dia memiliki rambut pendek warna merah dan mata yang hitam dengan paras cantik)

"Ini apa ya?" Ucap Vio sambil menunjuk CD warna merah muda.

"Oh itu adalah CD keluaran terbaru model 3cv." Ucap penjaga toko (sebut saja karin) dengan nada sopan.

"CD itu apa?" Vio memiringkan kepalanya ke kanan karena bingung.

"CD itu adalah singkatan dari celana dalam."

"Ini celana dalam?" Tanya Vio yang masih bingung.

"Iya ini celana dalam." Jawab Karin yang sedari tadi menahan amarahnya.

"Tapi punyaku tidak seperti ini."

"Karena ini hanya untuk wanita."

"oh jadi begitu,oke."

Vio langsung pergi meninggalkan toko itu tanpa membeli apa-apa.

Seketika Karin keluar toko dan berteriak pada Vio, "jangan datang lagi!!!!"

*******

*Alun-alun kota*

"Hari ini bosan sekalii!" Ucap Vio yang duduk di pancuran yang ada ditengah alun-alun kota.

Sistem:"Bukankah kau hari ini ada kelas?"

Flavio:"Aku sangat bosan jadi hari ini aku tidak akan masuk kelas."

Sistem:"Terserah kau deh."

Saat Vio duduk dengan bosan, datang sekelompok prajurit yang mengarah ke tempat Vio duduk.

Para prajurit itu mengepung Vio dengan barisan putaran.

"Ada apa ini? Kenapa kalian mengepung ku?" Vio melihat para prajurit itu tangannya sedikit menggetar.

Segera komandan pasukan datang kehadapan Vio dengan langkah pelan.

Komandan itu membungkuk kepada Vio lalu memperkenalkan diri.

"Kami dari pasukan kerajaan ingin mengundang tuan Vio untuk bertamu ke kerajaan." Ucap komandan itu yang masih membungkuk.

"Bertamu? untuk apa aku kesana?"

"Errh, Raja hanya ingin membahas tentang kekacauan yang ada dihutan itu." komandan pasukan itu mulai panik.

"Oh kalau itu bukan salahku melainkan salah chiyo."

"Chiyo? Siapa gerangan tuan Vio maksud?" komandan itu akhirnya kembali berdiri.

"Itu si anak raja iblis DEMLOFER."

"Jadi rumor itu ternyata benar." Dalam benak para prajurit.

"Tapi kami tidak bisa kembali membawa kegagalan, kalau tidak kami hanya akan dihukum mati."

"Benarkah? kasihan juga kalian, tapi itu urusanmu bukan urusan ku." Vio pun berdiri dan ingin kembali ke akademi.

Karena para prajurit tidak bisa apa-apa mereka hanya bisa membukakan jalan untuk Vio lewat.

Vio berjalan dengan santai melewati para prajurit seragam merah.

Saat Vio sudah berjalan beberapa meter, para prajurit itu meneriaki nama Vio, Vio pun berbalik dan melihat para prajurit sudah bersujud ketanah(seperti sujud memohonnya orang jepang, dan kedua tangan mereka menyentuh tanah).

Flavio:"Jadi semakin merepotkan orang-orang ini."

Sistem:"Terima saja permintaan mereka, lagipula kau sedang tidak ada kerjaan kan."

Flavio:"Memang benar aku tidak ada kerjaan tapi........hhmm.......... baiklah aku akan ikut mereka."

Vio menghampiri mereka lalu membangunkan komandan itu.

"Aku akan pergi bersama kalian."

Para prajurit pun senang mendengarnya lalu melihat kearah rekan mereka dan saling berpelukan, "Kita tidak jadi dibunuh hiks hiks."

"Kapan kita berangkat?" Tanya Vio.

"Besok kita akan berangkat, kami perlu menyiapkan hadiah untuk putri raja dulu."

"Baiklah, kabari aku jika siap berangkat." Vio pun kembali berjalan menuju akademi.

*Akademi**ruang latihan*

Disana para murid berlatih tanding dengan tekun dan rajin, Meraka sesekali tertawa bersama temannya.

Tapi di kegembiraan itu ada wanita yang tidak memperlihatkan senyumnya.

Dia duduk di ujung sudut ruangan sambil sesekali melihat ke atas dengan wajah sedih.

Tapi saat dia meratapi kematian ayahnya datanglah seorang laki-laki berambut pirang memberinya segelas jus.

"Kenapa kau masih murung, apa karena kematian ayahmu?" Tanya kareshi pada Alevia (ayahnya mati karena hasil dari pertarungan Vio dan chiyo).

"Aku hanya sedikit sedih karena ayahku mati terlalu cepat, Bahkan dia belum melihat kita menikah dan punya anak." Alevia meminum jus yang diberikan kareshi.

"Kematian memang tidak bisa ditebak, dia terjadi begitu saja. Jangan terlalu sedih, nanti ayahmu juga akan ikut sedih di alam sana."

"Kamu benar! Aku harus tetap semangat supaya ayah tidak khawatir." Alevia mengusap air matanya lalu berdiri.

"Aku harus berlatih supaya bertambah kuat dan tidak kehilangan orang yang ku sayangi lagi." Dia berlari menuju lapangan latihan.

"Itu baru sayangku." Ucap kareshi sambil bertepuk tangan.

*Kamar Vio*

Vio terbaring dengan tangannya menutupi wajahnya, dia hanya diam tanpa bicara dengan sistem.

Sistem:"hei! Apa otakmu sedang jalan-jalan!"

Flavio:"Tidak, Memangnya kenapa?"

Sistem:"Kau sedari tadi hanya diam, memangnya ada apa?"

Flavio:"Entahlah, tapi aku merasa didalam diriku seperti ada cahaya yang padam."

Sistem:"Maksudnya bosan."

Flavio:"Mungkin itu juga salah satunya."

Sistem:"Hah mulai gila ini orang, lebih baik kau selesaikan masalah yang menimpamu saat ini."

"Oke! masalah kerajaan? Ayo saja!"

Vio bangun dari tempat tidur lalu mengangkat kedua tangannya.

"Dari pada menunggu esok tiba lebih baik aku percepat saja."

Muncul lingkaran sihir seluas kamar Vio dan bercahaya emas.

"Sihir Terlarang: Pengatur Waktu, percepat waktu menjadi esok hari."

Setelah Vio membaca mantra, muncul lingkaran sihir di atas langit seluas gunung dan bergambar jarum jam.

Jarum jam panjang dan pendek bergerak ke kanan, yang awalnya jam 09.00 hari ini menjadi 08.00 esok hari.

"Sekarang waktunya pergi." Vio membuka kamarnya lalu pergi ke pintu gerbang akademi.

Dia menunggu agak lama tapi akhirnya para prajurit itu datang menjemputnya dengan kereta kuda.

Kereta kuda terbuka dengan pelan dan terlihat ada seseorang didalam.

Vio masuk dan duduk berhadapan dengan orang tersebut.

Kereta kuda pun berangkat menuju kerajaan.

Orang tersebut memakai pakaian lusuh dan sedikit kotor.

Orang itu bertanya kepada Vio, "Siapa namamu?" Dengan nada datar dia bertanya kepada Vio.

"Namaku adalah Flavio Bhaskar."

"Flavio ya, Vio, Ada urusan apa kau dengan Kerajaan ini?"

Flavio:"Aku hanya disuruh untuk bertemu raja."

"Apa kau tidak takut?"

"Untuk apa harus takut?"

"Kau tidak tahu saja kalau raja itu sangat menakutkan."

"Memangnya apa yang menakutkan dari raja."

"Kau akan tahu setelah sampai disana." Orang itu pun menundukkan kepalanya kebawah.

Vio yang melihatnya pun bingung, supaya tidak merasa bingung Vio pun mengeluarkan kepalanya ke jendela kereta kuda.

*Kerajaan raja*

Banyak orang-orang berkumpul didalam istana maupun di luar istana raja.

Mereka berkumpul untuk melihat siapa yang membuat kekacauan dihutan luar kota.

Disana banyak berkumpul prajurit, kesatria, bangsawan dan warga kota.

*Ruang singgasana*

Seorang kesatria berlari menghadap raja yang tengah duduk di singgasananya, dengan napas yang terengah-engah dia berkata.

"Target sudah bergerak, siap melaksanakan perintah selanjutnya."

"Tetap waspada jangan sampai ketahuan oleh nya."

"Baik raja."

Kesatria itu pun pergi meninggalkan ruang singgasana.

Selang beberapa menit datang Vio didepan istana raja, banyak orang yang memandang Vio dengan tatapan dingin, takut, marah, bahagia.

Vio tetap berjalan dengan santai menghiraukan tatapan mereka.

Vio berjalan mengiringi jalan satu arah yang ada di dalam istana, dia melihat hiasan-hiasan berkilau dinding dan di langit-langit istana.

Saat berjalan Vio melihat ada satu pintu terbuka di lorong istana.

Dia penasaran dan pergi melihatnya, dia masuk kedalam dan melihat ada kurungan besar di tengah ruang tersebut.

Dia pun mendekati kurungan itu, dan melihat ada seseorang didalam, dia mencoba memanggil orang itu tapi orang itu sama sekali tidak menanggapi panggilan Vio.

Karena Vio di acuhkan dia pun pergi meninggalkan orang itu dan menuju ruang singgasana.

Tak lama berselang Vio akhirnya sampai di ruang singgasana, dia membuka pintu dan masuk kedalam.

Saat Vio baru masuk dia langsung didatangi banyak orang sambil bertanya tanya.

Dia disana sangat kerepotan sampai-sampai dia ingin menggunakan sihirnya untuk mengembalikan semua orang ketempat semula.

Tapi saat Vio hampir mengeluarkan sihirnya dia dihentikan oleh suara dari seseorang yang tidak lain adalah raja.

Orang-orang itu langsung kembali ketempat semula dan duduk diam.

Vio melihat orang orang kembali dia pun berjalan menuju raja duduk.

Vio berdiri ditengah-tengah dan menghadap raja, raja berdiri dari tempat duduknya dan sedikit berjalan lima langkah. (Oh iya, mungkin kalian berpikir kalau saya tidak mendeskripsikan penampilan raja,saya melakukan itu karena saya ingin kalian membayangkan sendiri bagaimana penampilan raja yang kalian bayangkan).

Raja melihat Vio dari atas sampai bawah, raja menyipitkan matanya lalu memanggil putrinya.

Putrinya pun datang dari samping singgasana raja duduk(disini tempat duduk ada tiga yaitu ditengah punya raja, samping kanan punya ratu, dan samping kiri punya putri).

Putri berjalan menghampiri raja dengan gaun berwarna biru muda.

"Ada yang bisa saya bantu, ayahanda?" Ucap putri sambil sesekali melirik kearah Vio.

"Periksa ingatan orang ini dengan benar." Kata raja dengan nada angkuh.

"Baik ayahanda." Putri pun menuruni lima anak tangga supaya bisa berdekatan dengan Vio.

Saat ini putri sudah ada dihadapan Vio, Tangannya mulai bergerak menggapai wajah Vio.

Tapi saat tangan putri hampir mengenai wajah Vio, Tangan putri langsung terhenti.

Dia terkejut dengan hal itu lalu menarik tangannya kembali dan mundur dua langkah.

"Apa-apaan itu? kenapa aku tidak bisa memegang wajahnya." Putri memandangi tangannya sambil sesekali melihat Vio.

"Apa yang kau lakukan barusan?" Tanya putri kepada Vio.

Vio pun menjawabnya dengan santai, "Aku hanya memperbesar partikel atom."

"Hah!? Apa yang kau bicarakan."

"Bukan apa-apa."

Putri langsung kesal mendengar kata-kata Vio, dia langsung menunjuk Vio dan berkata, "Pengawal! Tangkap orang ini hidup-hidup."

Para pengawal, prajurit,dan kesatria langsung mengepung Vio dengan senjata mengarah padanya.

"Haih, sangat merepotkan berurusan dengan manusia."

1
Mujahid
ditunggu lanjutannya, author😁🙏
Akina
Jadi terinspirasi untuk menulis sendiri.
Odalis Pérez
Keren banget sih, Plot twist-nya bikin baper!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!