Kisah ini menceritakan tentang pernikahan dini antara dua remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas
Keyra Ramadhani anak kedua dari pasangan suami isteri Rama dan Shinta yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas, gadis periang dan mudah bergaul ini memiliki seorang kakak laki-laki bernama Ramdhoni yang akrab dipanggil Doni, dia bekerja di sebuah cafe yang letaknya tidak jauh dari tempat ayahnya bekerja.
Rama bekerja di perusahaan milik keluarga Arman Prayoga sahabatnya. dan demi membalas budi kepada keluarga Prayoga dengan terpaksa ia pun menerima permintaan sahabatnya itu yang menginginkan putrinya Keyra sebagai menantunya.
Arman memiliki putra yang bernama Elvan Rafindra Prayoga, sosoknya yang pendiam dan dingin terhadap orang lain membuat Arman sedikit khawatir dengan putranya itu.
Arman berharap dengan menikahkan Elvan dengan Keyra bisa membuat Elvan berubah. dapatkan Keyra menerima perjodohan itu? dan mampukah Keyra mencairkan hati Elvan yang sedingin es?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dianshen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Trauma
" Jadi serius Key loe dan Kak El itu udah nikah?" Inka masih sedikit tidak percaya dengan kenyataan yang ada kalau sahabat gesrek bin somplak ternyata sudah berstatus isteri orang.
" Ngapain gue bercanda sih, masih aja enggak percaya bukti udah segede gaban, orangnya ada tuh di kamar gue , ngapain juga gue izinin laki-laki lain masuk ke kamar gue tanpa status yang jelas" sahut Keyra
" Terus bagaimana dengan hubungan loe sama Dika?" tanya Bila yang tiba-tiba membuat wajah Keyra berubah pucat
" Iya Key, secara tuh anak kan enggak pernah mau loe putusin, bisa syok tuh tuh si Dika" Ucap Inka tanpa memperhatikan raut wajah Keyra yang sudah berubah
" Bisa nangis tujuh hari tujuh malam si Dika sambil guling-gulingan deh" timpal Bila lalu tertawa dan Inka pun ikut tertawa
Keyra semakin sesak setiap kali nama Dika disebut, bayangan itu kembali menghantui pikirannya, rasa takut kembali mendominasi. tubuh Keyra bergetar, peluh sebesar biji jagung membasahi keningnya
" Jangan... gue mohon jangan.. jangan lakukan itu, gue mohon.... jangan!" gumam Keyra pelan tangannya terangkat menekuk lututnya dan menenggelamkan wajahnya dengan tubuh yang semakin berguncang
Tawa Inka dan Bila seketika pudar menatap heran dengan sikap Keyra yang nampak aneh.
" Key Loe jangan bercanda deh!" ucap Inka menarik tangan Keyra yang semakin memeluk erat lututnya seperti orang yang ketakutan.
" Key sungguh ini enggak lucu, bercanda loe enggak lucu Key" ucap Bila yang sama seperti Inka menganggap Keyra pasti sedang bercanda
" Gue mohon menjauhlah... jangan deketin gue... gue mohon jangan lakukan itu.. jangan.. jangan!" rancau Keyra semakin tidak jelas
El yang hendak mengambil air minum tidak sengaja melihat Keyra dan kedua temannya yang berada di taman samping yang bila dari jendela dapur keberadaan mereka dapat terlihat dengan jelas.
Seketika El membulatkan matanya saat netranya melihat Keyra yang terlihat sedang tidak baik-baik saja dengan posisi tubuh yang tengah memeluk lututnya seperti orang yang sedang ketakutan
El dengan kasar meletakkan gelas yang dipegangnya dan langsung berlari menghampiri Keyra
" Key udah dong bercanda Loe enggak lu_!" ucapan Inka terpotong saat El datang dan langsung memeluk tubuh Keyra yang masih terlihat bergetar
Keyra terkejut saat tubuhnya disentuh oleh seorang laki-laki ia dengan kencang mendorong El hingga pelukan itupun terlepas
" Tolong lepasin gue... jangan lakukan ini sama gue... gue mohon" Mata Keyra sudah basah terlihat jelas trauma itu masih begitu besar di rasakan oleh Keyra
Inka dan Bila terkejut melihat reaksi Keyra yang terlihat begitu ketakutan
El mengikis jarak dan menyentuh Keyra dengan hati-hati takut gadis itu meronta dan kembali histeris " Sayang ini aku El suami kamu, sekarang kamu sudah aman di sini dirumah bunda" Ucap El dengan sangat lembut, tangan El perlahan menarik Keyra kedalam pelukannya mengusap punggung gadis itu dengan penuh kelembutan
" Jangan takut lagi ya aku akan selalu ada bersama mu dan aku akan selalu menjagamu hem, tenanglah sayang semua sudah aman tidak akan ada lagi yang berani menyakitimu!" El masih berusaha untuk menenangkan Keyra sementara dua gadi yang masih berdiri di belakangnya nampak syok dengan apa yang dialami Keyra
Didalam hati mereka terus bertanya-tanya sebenarnya apa yang telah terjadi dengan Keyra kenapa bisa histeris seperti itu apa ada kata-kata mereka yang salah pikir keduanya.
El mengangkat tubuh Keyra ke dalam gendongannya tanpa mempedulikan Inka dan Bila yang sejak kedatangan El nampak diam membatu.
Dengan langkah panjangnya El menggendong Keyra ala bridal style membawa Keyra masuk kedalam rumah.
Keyra yang masih terlihat sedikit ketakutan menyandarkan kepalanya pada dada bidang El mencari rasa nyaman dan ketenangan
" El kenapa dengan Key?" tanya bunda Shinta saat El hendak membawa Keyra ke kamarnya
El menghentikan langkah kakinya yang hendak menapaki anak tangga dan menoleh ke arah bunda Shinta yang terlihat dengan jelas tengah mencemaskan keadaan putrinya
" Tidak apa-apa bun, Key hanya butuh istirahat bun" ucap El kembali melanjutkan langkahnya
" Bun!" ucap Inka dan Bila yang menyusul El dan Keyra dengan wajah khawatir
" Bun sebenarnya apa yang terjadi dengan Key bun, kenapa tadi dia tiba-tiba seperti orang yang ketakutan?" tanya Inka memberanikan diri untuk bertanya pada bunda Shinta
Bunda Shinta menghela napasnya berat sebelah menjawab pertanyaan Inka
" Apa tadi kalian membicarakan sesuatu yang membuat Key mengingat kembali kejadian buruk yang menimpanya beberapa hari yang lalu?" tanya bunda Shinta
Inka dan Bila saling melirik lalu menggeleng pelan
" Kami rasa tidak ada bun, Key hanya memberitahu tentang hubungannya dengan Kak El itu saja" Sahut Inka
" Tapi kami juga sempat sedikit membicarakan tentang pacar Key ya lebih tepatnya sih mantan Key yang udah lama diputusin tapi enggak mau putus Dika namanya bun!" tambah Bila
" Pantas saja Key sampai histeris seperti itu, mulai sekarang jangan pernah lagi kalian sebut nama ba**Ngan itu dihadapan Key!" suara bariton dari arah tangga mengejutkan Inka dan Bila
Mereka langsung terdiam apalagi mendapat tatapan dingin dari El
" Nak El bagaimana keadaan Key sekarang?" tanya bunda cemas
" Key sudah lebih tenang bun, tadi sudah El kasih obat penenang dan sekarang sudah tertidur" jawab El
" Kalian berdua sebaiknya pulang saja dan ingat pesan gue tadi jangan ada yang boleh menyebut nama laki-laki ba**Ngan itu di depan Key kalau tidak kalian tau akibatnya" ucap El
" Iya kak, kalau boleh tahu memangnya apa yang sebenarnya terjadi dengan Key dan_?" INKA tidak melanjutkan pertanyaannya
" Kalian tidak perlu banyak tahu!" ucap El yang langsung naik kembali ke atas menuju kamar Keyra
" Bun?" Inka menatap bunda Shinta seakan meminta penjelasan darinya
" Laki-laki itu sudah melecehkan Key untung saja nak El datang tepat waktu tapi Key sempat terluka karena terkena pukulan di kepalanya yang membuatnya sampai pingsan" terang bunda Shinta yang tahu akan kebingungan kedua sahabat putrinya itu
" Apa? jadi Dika sudah melakukan pelecehan terhadap Key?" Inka terkejut bukan main setelah mendengar cerita dari bunda Shinta begitu juga dengan Bila, hari ini mereka merasa begitu banyak keterkejutan yang dia dapat tentang Keyra.
Inka dan Bila pun pamit pulang kalau besok Keyra masih belum bisa masuk sekolah mereka janji akan datang untuk menjenguk lagi besok
Sementara di kamar El baru saja selesai mandi dan berjalan menghampiri Keyra yang masih terpejam, El duduk di tepi kasur seraya menatap lekat wajah gadis yang kini berstatus isterinya itu.
" Maafkan aku Key karena tidak bisa menjagamu dengan baik, andai saja aku tidak egois mungkin kamu tidak akan mendapat kejadian buruk seperti ini" gumam El menatap Keyra sendu
" Euhhhh!" Keyra melenguh dan perlahan membuka kelopak matanya dan pertama yang dilihat adalah wajah tampan El yang tengah tersenyum kepadanya
Keyra membalas senyuman sang suami lalu mendudukkan dirinya bersandar pada sandaran tempat tidur
" Bagaimana? apa sudah merasa baikan?" tanya El dan Keyra mengangguk pelan dengan seraya tersenyum tipis
" INKA dan Bila mereka_?" tanya Keyra yang teringat dengan kedua sahabatnya itu
" Mereka sudah pulang!" jawab El
" Mau mandi dulu atau mau makan sesuatu?" tanya El
" Mandi dulu aja deh biar lebih seger" jawab Keyra
Selesai mandi Keyra mengajak El keluar untuk jalan-jalan sore di sekitar taman
Awalnya El menolak karena khawatir dengan kondisi kesehatan Keyra tapi Key terus membujuknya dengan alasan bosan ingin mencari udara segar
Keyra mengajak El duduk di bangku yang ada di sekitar taman sambil menikmati jajanan pedagang kaki lima yang mereka sempat beli saat menyusuri jalan taman tersebut
" El cobain deh yang ini!" Keyra menyodorkan bakso cilok dengan bumbu kacang
El menggeleng dan menolak saat Keyra ingin menyuapinya " Kamu aja yang makan aku enggak biasa makan makanan seperti itu!" ucap El
" Tapi ini enak, cobain dulu El!" Keyra membujuk El dengan memasang wajah sendu
El yang tidak ingin melihat kesedihan di mata Keyra akhirnya menerima suapan dari gadis yang berstatus isterinya.
" Bagaimana enakkan rasanya?" tanya Keyra yang menunggu reaksi El setelah memakan cilok yang ia suapi
" Lumayan" Jawab El
" Aaa!" El kembali membuka mulutnya meminta Keyra untuk menyuapinya lagi
Keyra tertawa setelah menyuapi El membuat El mengerutkan keningnya
" Kenapa?" tanya El
" Kamu makannya seperti anak kecil, belepotan" Keyra kembali tertawa dan El buru-buru mengusap mulutnya yang dibilang belepotan oleh Keyra
Sepulang dari taman El dan Keyra tengah belajar bersama, terkadang Keyra bertanya kepada El pelajaran yang sedikit kurang ia mengerti
" Sayang apa kamu besok serius mau masuk sekolah, enggak istirahat aja dulu sehari lagi?" tanya El sejenak menghentikan kegiatan belajarnya
Keyra yang sedang serius membaca bukupun menoleh dan menghentikan aktivitasnya
" Aku enggak mau kelamaan libur nanti bisa ketinggalan banyak mata pelajaran" Sahut Keyra
" Lagi pula aku juga sudah sehat kok" lanjutnya
" Yaudah tapi kita berangkat bareng ya, enggak ada penolakan!"
Keyra menghela napasnya berat " Kalau kita berangkat bareng nanti bakalan heboh satu sekolah, apa kata mereka coba kita yang biasanya bertengkar tiba-tiba datang ke sekolah bersama-sama yang ada tuh fans fanatik kamu ngebuli aku El" protes Keyra
" Itu tidak akan terjadi,jika ada yang berani macam-macam sama kamu siap-siap aja nasibnya terhempas dari sekolah " ucap El membuat Keyra tiba-tiba teringat dengan Dika
" Kenapa?" tanya El yang melihat mimik wajah Keyra berubah murung
" Apa dia juga sudah terhempas dari sekolah kita?" tanya Keyra pelan
El mengerti siapa yang dimaksud dengan Keyra " Apa kamu keberatan jika dia dihempaskan dari sekolah?" tanya El memicingkan matanya entah kenapa ada rasa tidak suka ketika Keyra membahas laki-laki yang sudah menyakitinya
" Bukan itu aku hanya menyayangkan dengan perbuatannya yang sudah di luar batas, kenapa dia begitu bodoh dan nekat melakukan perbuatan yang justru merugikan dirinya sendiri bahkan juga keluarganya!" ucap Keyra dan hal itu tentu saja membuat El sedikit tidak nyaman dan kesal
" Apa kamu masih mencintai dia?" tanya El yang langsung membuat Keyra mendongak dan menatap El dengan raut wajah yang sulit ditebak
" Kenapa seakan kamu tuh tidak rela jika si
bere** Sek itu dikeluarkan dari sekolah" El membuang muka ke arah lain
" Kok kamu ngomongnya kayak gitu El?" Keyra mendelik tajam
" Ya kenapa juga jadi bahas dia" El tak kalah tajam menatap Keyra
" Apa kamu cemburu?"
El tertawa " Cemburu dengan dia? mana ada bukan level ku" sahut El dengan arogan
" Cih, cemburu ya bilang aja cemburu enggak usah mengelak seperti itu" Sungut Keyra
" Kalau aku cemburu memangnya kenapa, masalah?" El sudah mengikis jarak keduanya membuat Keyra gugup dengan jarak mereka yang terlalu dekat
Deg
Deg
Deg
Jantung Keyra terasa mau copot saat merasakan sensasi yang luar biasa yang baru pertama kali ia rasakan, seperti ada jutaan kupu-kupu yang berterbangan ketika benda kenyal keduanya menyatu dan seketika terasa seperti ada desiran aneh yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
" El!" Ucap Keyra dengan napas yang memburu saat El melepaskan tautannya
" Aku tidak suka jika kau memikirkan apalagi berdekatan dengan laki-laki lain" ucap El tegas membuat Keyra menegang apalagi tatapan El begitu intens