NovelToon NovelToon
The Queen Azzura

The Queen Azzura

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Spiritual / Reinkarnasi / Fantasi Wanita
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: young bee

Dihianati, di Fitnah dan diperlakukan curang oleh orang-orang yang disayangin dan dipercaya membuat kematian Azzura tidak terima dan bersumpah bahwa dendamnya akan terus menghantui mereka yang menyakitinya.

Azzura dihukum mati karena difitnah telah berzina dengan pamannya yang seorang jendral. yang mana sanga Paman juga dihukum mati.

Saat itu Azzura mengucapkan sumpahnya dihadapan para penghianat dengan tatapan mata tajam penuh dendam.

Setelah sadar ternyata dia kembali dikehidupan saat umurnya berusia 15 tahun. Disaat sang Ayahnya akan diangkat menjadi Raja.

Dan dari sinilah balas dendamnya dimulai.

Bagaimana kisah selanjutnya? ayo ikuti cerita Azzura...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon young bee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Para pelayan membantu Lily untuk mengobati tangannya yang terluka. Sedangkan Azzura langsung pergi meninggalkan kerumunan itu diiringi beberapa pelayan.

Tidak lama kabar Lily yang terluka langsung didengar oleh selir Inez, dulu saat Azzura terluka sang ibu juga panik dan datang kekamarnya, padahal saat itu sang Ibu juga terluka karena terjatuh dari singgasana. Azzura yang melihat Selir Inez berlari tetap tidak memperdulikannya.

“Lily kau tidak apa-apa sayang?” Cemas Selir Inez.

“Sakit bu,” Rintih Lily dengan memegangi tangannya yang sudah membiru.

“Ya Tuhan, cepat panggil dokter.” Teriak Selir Inez.

Beberapa pelayan sudah memanggil dokter kerajaan dengan sedikit berlalri, Lily di bawa ke kamarnya. Selir Inez berpapasan dengan Azzura dan menatapnya benci. Azzura yang tidak mau kalah membalas tatapannya dan membuat Selir Inez terkejut.

“Ada apa dengan anak itu, biasanya dia langsung takut saat ku tatap seperti ini.” Batinnya dengan terus berjalan cepat mengikuti yang lain.

Lily sudah diantar ke kamarnya tidak lama dokterpun datang untuk memeriksannya.

“Nona Lily sepertinya terkena racun,” Ucap Sang Dokter.

“Apa racun? Bagaimana bisa?” Teriak Selir Inez yang marah.

“Nona lLly apa yang membuat mu terluka?” Tanya sang Dokter lagi.

“Aku tergores bunga Lily ungu ditaman yang dipegang Kakak Azzura.” Jawab nya.

“Apa? Azzura!” Selir Inez yang marah langsung memerintahkan pelayan memanggil Azzura.

Tidak lama Azzura pun tiba dikamar Lily.

“Mengapa kau melukai anak ku Azzura?” Tanya selir Inez dengan berteriak.

“Selir, mengapa kau berteriak pada ku?” Azzura menjawab dengan tenang.

“Lily terluka karena kelalaiannya sendiri.” lanjut Azzura.

“Kelalaian apa? Lily bilang dia terluka karena bunga yang kau pegang!" Selir Inez masih berteriak.

Dulu saat Azzura terluka tidak ada yang membela, mereka mengatakan hanya luka kecil nanti juga sembuh dengan sendirinya. Tapi ternyata luka itu melebar dan bertahun-tahun baru bisa benar-benar sembuh setelah Azzura sendiri yang mencari obatnya. Hati Azzura sangat panas dan benar-benar ingin menampar Selir Inez namun dia menahannya.

“Selir kau bisa tanyakan sendiri pada Lily bagaimana dia terluka oleh ku dan mengapa kami bisa ditaman.” Ucap Azzura dengan santai.

Selir Inez menatap putrinya dan duduk disamping ranjang.

“Sayang apa yang terjadi sebenarnya?” Tanya Selir Inez.

Lily menatap Azzura yang terlihat acuh dan malas.

“Mengapa dia seperti berbeda?” Batin Lily.

“Bisa kah kau mengobati tangan ku dulu, ini sangat perih dan sakit.” Ucapnya pada sang Dokter untuk mengalihkan.

“Nona, aku sudah memberikan bubuk obat dan menyuntikan pereda nyeri pada mu tadi. Tapi racun ini sangat langka. Aku belum bisa mengetahui obatnya.” Jelas sang Dokter.

Lily langsung menangis dipelukan sang ibu. Tangannya sudah diperban namun warna biru dilukanya sudah mulai melebar.

“Ibu…” Lily mulai memangis. Dia tidak berani mengatakan apa-apa karena takut dipersalahkan.

Azzura melihat adegan itu langsung pergi meninggalkan kamar Lily. Namun selir Inez langsung memanggilnya.

“Tunggu, Azzura kau harus bertanggung jawab pada Lily!" Teriaknya dan membuat Azzura menghentikan langkah.

Mendengar perkataan Selir Inez Azzura tidak berbalik sedikitpun bahkan tersenyum sinis dan terus berjalan pergi. Dia tidak menghirauan panggilan Selir Inez lagi meski teriakan itu membuat suaranya terdengar kemana-mana.

“Nona, apa anda tidak takut pada Selir?” Tanya Lola pada Azzura. Karena seingat Lola, Azzura sangat menurut pada tiga Selirnya itu meski mereka sering menyiksanya.

“Mengapa aku harus takut pada mereka Lola.” Jawab Azzura dengan nada sombong. Lola langsung berhenti karena terkejut Nonanya berkata demikian.

Lola berlari langsung berdiri dihadapan Azzura saat ini dan menatapnya dengan curiga.

“Apa yang kau lakukan?” Azzura bingung dengan tatapan Lola.

“Siapa kau?” Tanya Lola.

Azzura hanya memainkan mata dengan malas dan tetap berjalan melewati Lola, namun Lola mengejarnya dan tetap menatap Azzura dengan tatapan tajam.

Azzura merasa kesal. “Hentikan! ayo kembali kekamar,” Azzura malas menanggapi Lola dan terus melangkah maju.

Namun Lola menahannya dengan menarik lengan Azzura.

“Siapa kau? Nona Ku tidak seberani ini. Jadi siapa kau ini?” Tanya Lola dan membuat Azzura tertawa kecil.

Dia memegang pundak Lola dan berbisik.

“Aku titisan Dewa pembela kebenaran,” Ucapnya dengan bercanda dan pergi meninggalkan Lola yang terdiam membatu mendengar ucapan Azzura ditelinganya tadi.

Lola langsung berbalik menatap kepergian Azzura dan memandang punggung nya. “Nona bercanda atau serius?” Dia berguman.

Azzura sudah kembali kekamarnya dan duduk dikursi, dia masih merasa bingung.

“Semua nya benar, aku sudah kembali kemasa lalu. Ini bukan mimpi, Dewa membantu ku untuk membalas dendam.” Azzura menatap kedepan dengan tatapan tajam dan penuh dendam yang membara.

“Kalian akan mendapatkan semua penderitaan dengan lebih menyakitkan dari apa yang aku alami dulu.” Ucap Azzura dengan mengepalkan tangan dan meneteskan air mata.

Tiba-tiba Lola mengetuk dan masuk kekamar Azzura.

“Nona, makan siang telah siap.” Ucap Lola langsung kehadapan Azzura. Azzura terkejut dan langsung menghapus air matanya.

Lola melihat nonanya seperti menangis.” Nona apa yang terjadi? Mengapa kau menangis?” Lola khawatir.

“Tidak, aku baru mengambil buku-buku lama dan mataku terkena debu.” Azzura mengelak.

Lola mengerti, karena ada beberapa tumpukan buku dibawah.

“Ayo, Ayah pasti menunggu.” Ucap Azzura yang langsung melangkah pergi diikuti Lola.

Semua sudah berkumpul dimeja makan kecuali Selir Inez dan putrinya. Sedangkan Azzura baru saja bergabung.

“Ayah, Ibu.” Sapa Azzura dan duduk dihadapan sang ibu.

Tuan Cariann mencari sosok selirnya yaitu Inez.

“Dimana Selir Inez?” Tanya pada pelayan.

“Beliau masih dikamar Nona Lily Tuan,” Jawab pelayan.

“Mengapa mereka tidak ikut makan siang bersama?” Tuan Cariian mulai kesal.

“Tadi pagi Nona Lily terkena Bunga beracun ditaman dan terluka.” Ucap Pelayan itu lagi.

“Tanaman beracun di rumah ku? Bagaimana bisa?” Marahnya.

“Buang semua tanaman berbahaya dari taman ku sekarang!” Ucap nya dengan keras.

Azzura mendengar perkataan Ayah nya hanya tersenyum, pada dasarnya sang Ayah tidak pernah membeda-bedakan semua Putrinya. Walau dua putri dari selirnya bukan anak kandung Tuan Cariann tapi dia sudah menganggap mereka seperti anak kandungnya sendiri.

Dulu saat tahu Azzura terluka Tuan Cariann sendiri yang menghancurkan tanaman itu dan memerintahkan mencari Dokter terbaik untuk dirinya, bahkan menghukum tukang kebun yang menanam tanaman itu. Namun mengapa disaat Sang Ayah menjadi Raja dia berubah drastis dan itu membuat Azzura kecewa pada Ayahnya.

Mereka semua tetap melanjutkan makan siang tanpa selir Inez dan putrinya.

Setelah makan siang, Tuan Cariann langsung mendatangi kamar Lily dan melihat kondisinya. Saat sampai Tuan Cariann melihat Selir Inez menangis dan terus memeluk putrinya yang mengeluh sakit pada tangannya.

“Bagaimana keadaan Lily Dokter”, Tuan Cariann bertanya pada Dokter yang sedang meracik obat bubuk untuk Lily. Dokter itu berdiri dan berhenti dari kesibukannya.

“Lukanya terlalu parah Tuan, saya berusaha yang terbaik. Tapi tidak bisa menjamin kesembuhannya.” Ucap Sang Dokter.

Tuan Cariian mendengar penjelasan itu hanya menghela nafas panjang. Dan menatap selir dan Putri tirinya itu dengan iba.

Selir Inez melihat suaminya datang langsung menghampiri dan menrengek karena tidak tega melihat Lily. ”Tuan, tolong carikan obat untuk menyembuhkan Lily. Aku tidak tega melihatnya seperti ini.” Ucapnya dengan menangis.

Tuan Cariann menatap Lily dan melihat tangannya, meski sudah diperban namun warna birunya tetap terlihat dan juga membengkak.

1
Aura Chacha
Luar biasa
Teh Anis
cerita yg tidak membosankan Thor,,, semoga makin sukses dan lancar
Rini N
Luar biasa
Regina Feot Mese
Kecewa
Regina Feot Mese
Buruk
Siti S
Luar biasa
my+ng
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Musliha yunos
👍
Rat Miyati
Luar biasa
Musliha yunos
ayah yg sadis
Yusan Lestari
Luar biasa
paty
azurra terlalu lama
paty
azurra jujur sj klu lo bergerak sendiri bisa kacau
paty
azzura2 coba lo terus terang sm paman lo
paty
azzura lo mkn lamban knp tdk cegah dulu ayah lo minum teh itu
paty
azzura tindakan lo terlalu lama
Alghifarrie: intrik politik Kerajaan gitu. mainya di perhalus. bukan kayak politik modern gini
total 1 replies
paty
bunga2 tsb ditanam oleh selir raja krn pada kehidupan 1, azura terluka oleh si lili
Galuh Setya
Luar biasa
Sarita
ini sih seperti Mak lampir thor
Sarita
🤣🤣🤣🤣 sukurin fanesa kena jebakannya azura
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!