NovelToon NovelToon
Pengantin Yang Ditukar

Pengantin Yang Ditukar

Status: tamat
Genre:Mafia / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kaya Raya / Romansa / Tamat
Popularitas:599.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Linka tidak menyangka jika pernikahannya dengan kekasihnya Dilan yang awalnya sudah direncanakan matang harus berakhir dengan kepedihan. Ia terima harus terima nasibnya untuk menikah dengan pria tua karena menggantikan sepupunya Tiara yang menolak perjodohan itu.



Yang lebih menyakitkan lagi yaitu sepupunya memaksa ibunya untuk menikahinya dengan mempelai pengantin pria yang merupakan calon suaminya Linka.


"Aku tidak akan menikahi pria tua yang ayah jodohkan padaku," tolak Tiara.


"Tapi, pria itu adalah lelaki kaya yang akan membuat hidupmu bahagia. Lagipula ia tidak akan hidup lama dan kau hanya mengambil semua warisan yang ditinggalkannya," ucap nyonya Widia.



"Bagaimana kelanjutan cerita ini. Apakah Linka harus menerima pengantin pria yang merupakan calon suami sepupunya ataukah ia harus kabur dari pernikahan itu?"


"Ikuti ceritanya sampai habis...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Hanya Jebakan

Linka tiba di Belanda tepat pukul 12 malam. Perbedaan waktu Jakarta 3 jam lebih cepat daripada Amsterdam. Sang sopir yang menjemputnya tidak begitu banyak tanya kepada nyonya barunya ini karena Linka masih memikirkan suaminya.

Ia sendiri tidak tahu urusan penting apa hingga ditinggal oleh suaminya saat dia belum paham dengan rumah yang akan ia tempati dengan suaminya.

"Apakah kehidupannya selalu disibukkan dengan bisnis? Itukah sebabnya dia tidak ingin menikah agar tidak terikat waktu dengan seorang istri yang pasti akan mengaturnya begini dan begitu.

Apakah aku harus mempertebal kesabaranku dan mencoba memahami dirinya lebih dalam?" tanya Linka sambil menatap ke luar jendela hingga ia sedikitpun tidak menikmati keindahan kota Amsterdam itu.

Baja hitam itu terus melaju. Tidak terasa mobil itu memasuki pekarangan yang sangat luas. Linka turun dari mobilnya saat sang sopir membuka pintu mobil.

Deretan pelayan yang menyambutnya sambil mencuri pandang pada Linka yang menatap wajah mereka satu persatu.

"Selamat malam nona...! Selamat datang...!" sambut mereka saat Linka melihat keadaan sekitarnya.

Linka tidak begitu berlebihan memuji istana suaminya untuknya. Ia justru bersalaman dengan semua pelayan wanita dan menyapa mereka satu persatu.

"Perkenalkan nama kalian saat aku menyalami kalian. Dengan begitu kita bisa saling interaksi," ucap Linka terlihat ramah.

Walaupun ada diantara pelayan yang suka dengan kelembutan Linka saat melihat cara Linka memperlakukan mereka layaknya keluarga bukan pelayan, namun ada saja pelayan yang tidak begitu suka dengannya bahkan sangat membenci Linka. Dia adalah Vani.

Vani yang sedari dulu cinta mati pada tuan Aslan namun sedikitpun tuan Aslan tidak memperdulikan wanita itu. Sepuluh tahun menanti lelaki itu untuk mencintainya namun hingga akhirnya ia juga tua bersama dengan tuan Aslan karena usianya juga menginjak 40 tahun.

"Nona. Mari ikut saya ke kamar nona...!" ucap pelayan Gea yang merupakan orang Indonesia.

Karena Gea menggunakan bahasa Indonesia, membuat Linka merasa masih berada di Jakarta. Linka mengangguk senang mengikuti langkah Gea.

Gea membuka pintu kamar utama itu. Kamar yang sangat luas dengan tempat tidur yang cukup lebar bisa ditiduri lima orang dewasa.

"Nona. Kamar gantinya di sini dan kamar mandinya di sebelah kiri. Ada dua pintu yang ada di dalam kamar mandi. Yang satunya mengarah langsung ke kamar ganti," ucap Gea memperkenalkan dua ruangan yang ada di dalam kamar utama itu.

"Terimakasih mbak Gea. Ini sangat keren," puji Linka terlihat puas karena desain interior kamar ini sesuai dengan seleranya. Sepertinya tuan Aslan sudah mempelajari selera gadis cantik ini sebelumnya.

Entah siapa yang menjadi orang yang telah memberikan informasi tentang Linka pada tuan Aslan.

"Kamar ini baru direnovasi. Kata tuan harus ada sentuhan warna lembut karena dia akan membawa istrinya tinggal di sini. Semoga kehadiran nona Linka bisa membuat tuan betah tinggal di sini karena tuan hampir tidak pernah menetap di sini.

Aku senang sekali ketika ia menjatuhkan pilihannya pada wanita Indonesia sama seperti almarhum ayahnya tuan Vanderbilt yang senang memilih wanita Indonesia," ujar Gea yang sudah berusia 55 tahun itu.

"Apakah ibu sudah lama bekerja di sini? Di Indonesia dari kota mana?" tanya Linka yang tidak terlihat Gea seperti orang Jawa.

"Aku berasal dari Palembang," ucap Gea.

"Kalau begitu saya permisi dulu nona. Apakah nona sudah makan malam?" tanya Gea sebelum menutup pintu kamarnya Linka.

"Sudah mbak Gea. Aku ingin istirahat sekarang. Badanku sangat lelah," ucap Linka.

"Baik nona. Silahkan istirahat. Kalau butuh sesuatu, bicara saja melalui interkom ini," ucap pelayan Gea memberitahu letak interkom dekat dengan pintu kamar.

Linka menghempaskan tubuhnya sebentar sebelum membersihkan dirinya. Ia memejamkan matanya dan membayangkan lagi ciuman suaminya.

"Mengapa hatiku biasa saja saat dia menciumiku? Padahal ini adalah ciuman pertamaku. Bukankah ciuman pertama itu sangat berkesan bagi pasangan halal? Kenapa aku tidak merasakan itu?" gumam Linka yang merasa hampa dalam hubungannya dengan suaminya.

Tok ...tok ..tok ...

"Ada apa lagi dengan mbak Gea?" Linka beringsut bangun segera membuka pintu itu yang belum ia kunci.

Pintu dibuka oleh Linka. Di depannya berdiri seorang pria tampan yang awalnya ingin menyapa Linka malah ia tersentak begitu melihat wajah cantik Linka yang selama ini menghiasi mimpinya.

"Kau....?!" sentak pria tampan itu yang tidak lain adalah Edgar.

Pria yang waktu itu merekam Linka yang sedang menangis tersedu-sedu di pemakaman kedua orangtuanya seperti anak kecil tanpa rasa malu dengan beberapa penziarah lainnya saat itu.

Entah mengapa jantung Linka bergetar hebat seperti sudah mengenal Edgar sebelumnya tapi di mana? Itu yang sedang dipikirkan Linka.

"Maaf. Tuan ini siapa ya ..?" tanya Linka segera keluar dari kamarnya agar tidak terjadi fitnah.

"Aku Edgar. Adik kandungnya suamimu. Berati kamu adalah kakak iparku. Di mana kakakku..?" tanya Edgar berusaha mengalihkan perhatiannya karena jantungnya tidak baik-baik saja saat ini.

Ada semburat kekecewaan diwajahnya karena selama ini ia mencari informasi tentang Linka dan justru ia bertemu dengan wanita pujaannya yang sekarang berstatus istri kakaknya.

"Sebelum tiba di Amsterdam, kakakmu sempat turun di salah satu wilayah untuk mengurus sesuatu yang sangat krusial katanya dan aku tidak tahu urusan apa," ucap Linka yang tetap menjaga pandangannya pada Edgar.

"Astaga...! Jangan-jangan ada yang menjebak kakakku hingga ia tega meninggalkan istrinya di hari pernikahan mereka. Aku harus menghubungi kakak sebelum ia dibunuh oleh kelompok gangster itu," batin Edgar sangat kuatir dengan keselamatan kakaknya.

"Terimakasih kakak ipar. Aku permisi dulu. Oh iya. Selamat atas pernikahanmu. Semoga samawa...! Jika ada telepon dari kakakku. Tolong bilang padanya kalau aku mencarinya. Selamat istirahat kakak ipar..!" ucap Edgar berlalu pergi dengan wajah gusar.

"Iya." Linka hanya mengangguk. Ia sedang memikirkan lagi wajah Edgar yang tidak asing baginya. Sepertinya mereka pernah dekat tapi di mana mereka pernah bertemu.

"Edgar. Nama itu. Nama itu yang sering aku sebut. Apakah dia teman masa kecilku? Yah Tuhan. Benar. Dia teman masa kecilku. Dia punya tanda lahir di lengannya. Kami berpisah saat usiaku masih lima tahun. Jadi, ....? Ya Allah.

Bukankah Edgar anaknya om Indra? Kenapa saat paman menyebutkan nama belakang Aslan aku tidak memperhatikannya. Sebentar...! Apakah nama belakang Aslan adalah namanya paman Indra?" gumam Linka segera mengambil tasnya untuk melihat lagi buku nikahnya.

Ketika membuka buku itu, ada nama Indrawan. Namanya tuan Frederick Vanderbilt di ganti menjadi Indrawan Vanderbilt setelah memeluk Islam.

Sementara itu, Edgar menghubungi Aslan yang saat ini sedang dijebak oleh musuh-musuhnya yang kompak untuk membunuhnya. Justru anak buahnya Aslan yang tidak kuat menahan siksaan musuh dan mulai menjebak Aslan dengan menjual nama adik kandungnya.

Dan sialnya Aslan tidak menghubungi Edgar terlebih dahulu sebelum datang ke tempat yang sudah diberitahu anak buahnya itu.

"Ke mana mereka semua? Mengapa di sini sangat sepi?" tanya tuan Aslan sambil mengedarkan pandangannya ke setiap sudut gedung tua yang tak terurus jauh dari pemukiman warga.

Tuan Aslan tetap waspada dengan menggenggam pistol di tangannya sambil sesekali membidik ke arah lain walaupun tidak menarik pelatuk pistolnya.

"Edgarrrrr....! Edgarrrr....!" pekik Aslan memanggil nama adiknya agar Edgar mengetahui dirinya telah hadir di tempat itu untuk menyelamatkannya.

"Hmmm...! Hmmm ....!" gumam seseorang di dalam gudang sana dengan mulut dilakban dan seluruh wajah dan tubuhnya ditutup dengan wadah plastik hitam yang dipergunakan untuk mengisi sampah. Dibawah kakinya diikat rakitan bom.

"Edgar....!" Tuan Aslan menghampiri anak buahnya itu yang dikira Adiknya.

Dorr...dorr.....

Tuan Aslan cepat berkelit dari tembakan musuh yang tiba-tiba muncul secara bersamaan dari segala arah membuatnya syok namun bukan tuan Aslan namanya jika ia gentar menghadapi para musuh yang sedari dulu menginginkan kematiannya.

"Terimakasih tuan Aslan. Akhirnya kita bertemu dalam keadaan seperti ini. Nasibmu akan berakhir bersama dengan adik kesayanganmu itu," ucap ketua gangster itu yang merupakan musuh besar tuan Aslan.

1
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Betty
bagus
kalea rizuky
tolol kabeh Edgar ya bodok
kalea rizuky
sukurin lu aslan
💞DARRA💞💖
suka bangetz sama ceritanya
Saya Sayekti
Luar biasa
Saya Sayekti
coba tes DNA pak Alfiansyah sama anaknya,kyk meragukan. watak nya setan banget
Saya Sayekti
enak aja!... makanya jangan sok keren
Juan Sastra
udah baca tapi lupa alurnya kisahnya ..
Juan Sastra
begitulah memang benar kata orang jodoh cerminan diri,, itu terjadi pada dilan dan linka,, dilan sama tiara dan linka sama aslan
Juan Sastra
ternyata aku sdh baca malah letemu sama koemnt ku sendiri.
Juan Sastra
kenapa visualnya ggak berhijab aja thorr,,
ParyaTi Cnil
yaaaahh aslannn
Uba Muhammad Al-varo
si Aslan pintar nya kebelingger,masa kebenaran Linka sama Edgar nggak di selidiki dulu benar apa nggaknya,lah malah langsung ngambil keputusan sendiri.
Uba Muhammad Al-varo
kisah hidup cintanya Linka yang sangat menyedihkan.
Ririn Nursisminingsih
rasain aslan edger laki2 sejati..
Ririn Nursisminingsih
syukurin aslan
Ririn Nursisminingsih
mkanya jg terburu2 ngambik keputusan mnyesal kan aslan
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
sebenarnya dia tdk berubah tpi mmg itulah sejatinya,dia mmg sebenarnya manipulatif kerna dari awal mmg udah sakit ..
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
klu itu Aslan fiks dia bkn lagi gila tapi sakit di banding linka Edgar jls lebih penting kerna adik kandung nya klu ada kk yg mm tega bunuh adiknya sendiri udh pasti sakit parah, parah sih mempermalukan status seorang kakak yg harusnya melindungi adik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!