Dia kriminal berbahaya yang menakutkan dan mempesona. Tak ada satupun wanita yang bisa menolak pesonanya. Namun, sayangnya dia anti dengan yang namanya wanita.
Namanya, Zyano Genta Brawitama ketua King Draxler. Organisasi mafia paling ditakuti di dunia. Terkenal Kejam, bengis dan tak kenal ampun saat berhadapan dengan musuh-musuhnya.
Sampai akhirnya tanpa sengaja bertemu dengan wanita cantik bernama Katerina Yolanda Cristopher. Anak tak dianggap dalam keluarganya sendiri dan sering mendapatkan siksaan dari ibu serta adik tirinya. Memiliki seorang kekasih yang bernama Reino Alberto. Namun, tak disangka kekasihnya malah berkhianat dengan adik tirinya sendiri.
Pertemuan singkat itu membuat keduanya terjebak dalam perjodohan masa lalu antar orang tuanya. Zyano yang tidak menyukai wanita terpaksa harus menjalin rumah tangga dengan wanita yang sama sekali tidak dicintai nya. Akankah setelah menikah keduanya memiliki perasaan??
Kalau mau tau langsung baca aja hihi :)
Semoga sukaaaaaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Coretan Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. TERLUKA
Sebelum baca author mau bilang makasih yang masih nungguin cerita ini update 😚🌷🌷❤️❤️
______________________________________________
"Lepaskan istriku." suara bariton terdengar tegas mengalihkan pandangan semua orang kearah pintu.
Terlihatlah sosok pria bertubuh kekar berdiri tegak dengan setelan jas hitam memukau. Pria itu berjalan dengan penuh kewibawaan. Di sampingnya terdapat banyak bodyguard bertubuh besar yang siap sedia membantunya kapanpun. Ya dia adalah Zyano, pengusaha muda nan sukses.
"Siapa kau? Jangan ikut campur dalam urusan ku!" tegas Andi seraya menatap Zyano dari atas sampai bawah.
"Tidak penting siapa aku. Lepaskan dia!" ucap Zyano datar.
"Apa hakmu menyuruhku?! Dia putriku dan aku berhak untuk membawanya pergi bersamaku, sedangkan kau hanya orang luar yang tidak dikenal. Ku peringati padamu segera pergi dari sini sebelum kau menyesal." kecam Andi.
"Dave.." panggil Zyano memberikan kodenya pada asistennya.
Dave paham, lalu menyerukan kepada semua anak buahnya untuk melepaskan Katerina dari genggaman Andi. Sontak saja hal itu membuat sedikit keributan. Anak buah Dave langsung menyerang dua pria bertubuh besar tadi dengan ganasnya sampai terkapar lemah dilantai.
Melihat kedua anak buahnya kalah tidak membuat Andi kehabisan akal. Ia menarik tubuh Katerina, lalu mengeluarkan pisau lipat dibalik jasnya dan mengarahkan pisau itu tepat dileher Katerina.
"Jangan mendekat atau ku bunuh dia!" ancam Andi semakin mendekatkan pisau lipat itu ke leher Katerina. Sedikit saja Katerina bergerak maka sudah dipastikan lehernya akan tergores.
"A-apa yang ingin anda lakukan?" tanya Katerina terbata-bata karena sangat takut pisau itu sudah terasa dilehernya.
"Inilah akibatnya jika kau tidak menuruti perkataan ku, Kate." bisik Andi.
"Rupanya kau ingin bermain-main dengan ku?" tanya Zyano menyeringai, ia meraih garpu yang ada di atas meja, lalu tangannya dengan lihai membengkokkan garpu itu sampai patah.
"Apa kau ingin kepala mu seperti garpu ini?" Zyano melangkah maju, sedangkan Andi otomatis mundur ke belakang sampai dirinya terpojokkan didinding.
Melihat keadaan yang terdesak membuat Andi kehilangan akal. Ia pun menarik pisau itu dan....
Blesh!
Pisau lipat itu menggores leher Katerina sampai darah segar keluar. Katerina meringis merasakan perih dan sakit yang bersamaan di lehernya. Melihat Katerina terluka rahang Zyano mengerat marah. Tangannya terkepal kuat dan..
BUGH!
Satu pukulan dilayangkan Zyano diperut Andi membuat pisau lipat itu terjatuh dilantai. Dengan cepat Zyano menarik tubuh Katerina kedalam dekapannya. Sementara Andi memegangi perutnya yang sakit akibat pukulan keras Zyano.
"Are you okay?" tanya Zyano melepaskan pelukannya lalu melihat keadaan Katerina.
Katerina meraba lehernya yang terasa perih dan seketika matanya langsung melebar melihat banyak darah ditangannya. Katerina tahu dia terluka tapi ia tidak menyangka darah yang keluar sebanyak itu.
Melihat darah yang terus keluar Zyano segera melepaskan dasinya, lalu melilitkan dasi itu ke leher Katerina, supaya pendarahannya terhenti. Karena terlalu banyak darah keluar membuat kepala Katerina terasa berputar-putar, pandangannya pun mulai buram hingga akhirnya Katerina tidak sadarkan diri.
"Budi, bawa mereka semua ke kantor polisi." perintah Zyano.
"Baik, tuan."
"Dave, ayo pulang ke mansion!" ucap Zyano langsung menggendong Katerina dan membawanya masuk kedalam mobil.
"Dave, suruh Sean ke mansion sekarang untuk memeriksa keadaan Katerina!" perintah Zyano.
"Baik, tuan."
Disepanjang perjalanan Zyano terlihat sangat khawatir melihat Katerina yang pingsan. Satu tangannya terangkat membelai wajah Katerina yang pucat.
"Bertahanlah sayang, kau harus baik-baik saja demi aku." gumam Zyano mencium kening istrinya lembut.
Dave melirik tuannya di balik cermin depan. Ia dapat melihat wajah penuh kekhawatiran Zyano yang selama ini belum pernah dilihat oleh Dave semasa dirinya bekerja sebagai asisten Zyano.
"Ternyata cinta dapat melembutkan hati yang keras seperti batu." batin Dave tersenyum tipis.
Sesampainya di mansion dengan cepat Dave membukakan pintu. Zyano keluar dari mobil sambil menggendong Katerina yang masih pingsan. Zahra yang melihat hal itu langsung panik.
"Zyan, apa yang terjadi dengan Katerina?" tanya Zahra mengikuti langkah panjang Zyano menuju kamarnya.
"Oh my good, kaka ipar kenapa ka, Zyan?" tanya Ziva.
Zyano tidak menjawab. Ia tetap berjalan sampai di depan kamarnya. Zahra dengan sigap membukakan pintu agar mereka bisa masuk. Zyano meletakkan tubuh Katerina dengan lembut di kasurnya.
"Mom, apa Sean sudah datang?" tanya Zyano.
"Belum tuan, sepertinya tuan Sean masih dalam perjalanan." sahut Dave.
"Zyan, what happened? kenapa menantu mom sampai pingsan seperti ini?" tanya Zahra.
"Ini semua karena ayahnya mom, dia yang melukai, Katerina." jawab Zyano.
"Apa? Maksudmu, Andi Cristopher?"
Zyano mengangguk lalu menceritakan semuanya kepada Zahra dan Ziva. Mereka berdua sangat terkejut mendengar semua itu.
"Sialan, bajingan tua itu selalu saja melukai menantuku." umpat Zahra kasar.
Tak selang waktu lama akhirnya Sean datang membawa alat-alat kedokteran. Ia pun langsung memeriksa keadaan Katerina.
Sean nampak terkejut melihat leher Katerina yang berdarah. Ia pun menyuruh para maid untuk mengambil baskom berisi air putih untuk membersihkan luka Katerina dan setelah itu mengoleskan salep dingin di leher Katerina.
"Bagaimana Sean? Apa dia baik-baik saja? Tidak ada luka serius bukan?" tanya Zyano sangat cemas.
"Iya Sean, bagaimana keadaan menantuku?" sahut Zahra ikut khawatir.
"Tenang, sayang." ucap Zeano mengusap punggung istrinya.
"Kalian tidak perlu khawatir, tidak ada luka serius. Hanya sedikit goresan, tapi aku sudah mengoleskan salep untuk mengobati luka dilehernya agar tidak meninggalkan bekas. Jadi, untuk sekarang Katerina baik-baik saja." jawab Sean membuat semuanya bernafas lega.
"Syukurlah, kalau begitu." seru Zahra lega.
"Tapi mengapa dia belum sadar?" tanya Zyano melihat Katerina masih setia memejamkan kedua matanya.
"Katerina hanya sedikit shock, nanti setelah ini dia juga akan sadar." jawab Sean.
"Ya sudah, kau boleh pergi." usir Zyano.
"WHAT THE HELL!" pekik Sean tercengang.
"Apa kau sudah gila Zyan? kau mengusirku begitu saja tanpa berterimakasih padaku?"
"Hei, aku datang ke sini jauh-jauh untuk memeriksa istrimu dan kau malah mengusirku seenak jidat mu? Dimana hati nurani mu hah?!" Sungut Sean kesal bukan main.
"Dave, kirimkan uang 100 juta ke rekening nya sekarang juga!" perintah Zyano.
"Hei, tinggu, kau pikir dengan uang aku akan langsung memaafkan mu begitu saja hah?!" bentak Sean.
"Dave, tambahkan 200 juta lagi." ucap Zyano membuat Sean melotot.
"Apa masih kurang? Jika masih kau bilang saja dan setelah itu lekas pergi dari sini!" sentak Zyano.
"Baiklah, tambahkan 200 juta lagi dan setelah itu aku akan pergi." balas Sean.
"Dave.." Zyano memberikan kode kepada asistennya.
Dave mengangguk paham, lalu mengirimkan uang 500 juta langsung ke rekening Sean.
Ting!
Bunyi pesan masuk, Sean membuka ponselnya dan seketika matanya langsung melotot mendapati uang 500 juta terkirim ke rekeningnya. Ternyata Zyano benar-benar memberikannya uang 500 juta.
"Oh my good, kau benar-benar mengirim ku uang 500 juta, Zyan? padahal aku hanya bercanda." ucap Sean shock.
Ziva merebut ponsel Sean. Matanya langsung terbelalak melihat pesan itu.
"Wow, this is crazy." gumam Ziva terperangah.
"Jika aku terus menjadi dokter di keluarga Brawitama. Aku bisa jadi miliarder." ucap Sean tertawa bahagia.
"Dasar mata duitan." ejek Ziva berdecak.
"Hei Ziva, di dunia ini siapa yang tidak mau uang hah? semuanya pasti perlu uang termasuk diriku." balas Sean.
"Tetapi tetap saja ka Sean mata duitan." sarkas Ziva.
"Tidak usah mengejekku, bilang saja kau iri kan, blee." ucap Sean sembari menjulurkan lidahnya mengejek Ziva.
Zahra dan Zeano hanya tersenyum melihat keduanya yang selalu saja berdebat. Sedangkan Zyano kesal melihat nya.
"Sudah cukup, kalian berdua keluar dari sini. Aku pusing mendengar perdebatan kalian. Katerina harus istirahat." sahut Zyano.
"Baik, aku akan pergi terima kasih semuanya. Jika ada apa-apa hubungi aku saja oke." ucap Sean terlihat sangat senang.
"Ish, ka Zyan mengapa kau mengirim uang sebanyak itu hah!" sungut Ziva menggerutu.
"Memangnya kenapa? itu uangku, ya terserah aku saja." jawab Zyano santai.
"Hiih, kesel." Ziva mendengus lalu melangkah keluar.
"Ya sudah, mom sama dad keluar dulu. Kau jagalah Katerina. Jika dia sudah sadar segera beritahu mom."
"Iya, mom."
Setelah itu Zahra dan Zeano juga keluar dari kamar itu. Mereka akan membiarkan Katerina untuk istirahat. Kini yang tersisa di ruangan itu hanya Zyano, Dave dan Katerina.
"Dave kau urus pria itu. Aku ingin dia mendekam di penjara setidaknya sampai 2 bulan ke depan."
"Dan buat saham perusahaan Cristopher berada diambang kebangkrutan! Itu akibat karena dia sudah berani menyakiti istriku." perintah Zyano dengan tegas.
"Baik tuan, kalau begitu saya permisi." pamit Dave izin keluar.
"Hm."
Setelah kepergian Dave. Zyano melangkahkan kakinya mendekati Katerina, lalu duduk di kasur samping. Ia mengelus lembut kepala Katerina dan lama-kelamaan tanpa sadar Zyano malah tertidur dengan kepala bersandar di Headboard. Kini keduanya sama-sama terlelap dalam dunia mimpi.
Bersambung 😎
______________________________________________
Dasar Andi cari mati🤦
Si Sean mata duitan 🤣🤣
Jangan lupa Like, Vote, Komen dan Share ya guys :)
^^^Coretan Senja ✍️^^^