Roy laki laki berusia 23 tahun yang baru saja terkena PHK, mencoba mencari pekerjaan baru namun tidak kunjung dia dapatkan. Kerasnya ibu kota membuat Roy harus bertahan dengan segala cara. Apa lagi dia adalah seorang perantauan. Apakah Roy bisa bertahan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cy_Ud, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Pertemukan Lagi Karena Kecelakaan
Kini waktu telah hampir sengah hari berlalu Roy tengah berjalan sendri menuju kontrakannya setelah dirinya turun dari mobil tante Tati. Sebenarnya tante Tati ingin mengantarkannya langsung kedepan kontrakannya tapi Roy menolak, karena jika hal itu sempat dilihat oleh penghuni yang lain akan menjadi buah bibir yang tidak enak untuk didengar apa lagi dimakan karena bukan dia sendiri yang jadi penghuninya.
Setelah memberikan penjelasan pada si pemilik kontrakan yang ditempatinya itu akhirnya tante Tati mengerti kalau apa yang dialakukan oleh pemuda tersebut juga demi kebaikan atas dirinya serta juga menjaga nama baiknya dimata orang orang.
Pemuda perantauan yang telah membangkitkan gelora dalam jiwanya itu turun dipersimpangan menuju kontrakan miliknya, agak jauh memang tapi hal itu dimaklumi agar bisa saling menjaga. Setelah apa yang mereka lewati dan perkataan kata kata dari pemuda tampan itu membuat perasaan dari Agustina Tati makin besar padanya.
“Tan terimaksih ya untuk semua ini, aku pulang dulu. Dan tante juga hati pulangnya”, ucap Roy saat akan turun dari mobil yang dikendarai oleh tante tati.
“Iya sama sama kamu juga hati hati dan terima kasih juga atas segalanya. Maafin semua kata kata ku sebelum sebelumnya jika itu menyakiti hati mu Roy”, balas tante Tati yang sadar jika dirinya sering menghina Roy yang sering telat membayar uang sewa.
“Aku tidak pernah sakit hati atau pun dendam sama diri mu tante cantik”, ucap Roy sambil menoel hidung mancung yang menambah keanggunan paras wanita dibalik kemudi itu.
“Apa apaan kamu ini Roy kalau kamu berlaku manis seperti ini terus aku bakal culik kamu lagi”, balas tante tati dengan nada menggoda menggoda.
“Udah ah aku pulang dulu yan tan, kasihan anak tante lagi nungguin mamanya dirumah. Kalau diterusin ngak akan ada habisnya”, balas Roy kemudian turun dari mobil tersebut.
Dengan lambaian tangan Roy terus melihat mobil yang baru ia tumpangi melaju dan menghilang dari pandangan. Sedangkan wanita cantik yang mengemudi itu tersenyum sendiri sambil terus melirik pemuda yang memberikan semangat baru pada dirinya dari kaca spion dan kemudain fokus kembali pada jalanan yang dia lalui.
Kini Roy berjalan kaki menuju kontrakannya ingin segera sampai untuk betul betul istirahat memulihkan tenaga setelah dari semalam staminanya terkuras hingga siang ini. Belum jauh berjalan Roy melihat sebuah mobil yang dia rasa kenal melaju kencang disampingnya dan kemudain....
“cccciiiiieeeeettttt..... duuarrr......”
Suara rem kendaraan yang dihentikan mendadak dan juga terdengar ledakan dari ban mobil karena kerasnya hantaman. Terlihat mobil yang baru saja melewatinya menabrak pembatas jalan tepat beberapa langkah didepannya Roy segera berlari menghampiri mobil tersebut, sontak dirinya kaget melihat pengemudi mobil naas itu adalah orang yang dia kenal.
“Clara...”, ucap Roy panik melihat perempuan dibalik kemudi itu adalah wanita cantik yang dulu pernah menabraknya. Dengan susah payah Roy mencoba membuka pintu mobil naas itu karena si pengemudi tidak sadarkan diri.
Beberapa warga sekitar mulai menghampiri Roy didekat mobil yang mengalami kecelakaan tunggal itu. “Pak tolong teman saya pak dia sepertinya pingsan”, ucap Roy pada beberapa warga yang menghampirinya.
Dengan bersusah payah akhirnya pintu mobil terbuka dan Roy segera memangku Clara dan mengambil tas tangan yang ada didekat wanita tersebut. Karena Roy yakin jika dalam tas tersebut pasti ada barang berharga dari yang punya.
Dibantu oleh beberapa warga yang juga kenal dengan Roy Clara berhasil dikeluarkan dari mobilnya. Namun karena posisi wanita itu masih pingsan dan ada memer dikepalanya Roy memutuskan membawa Clara ke rumah sakit terdekat. Beruntung ada angkot yang lewat hingga Roy bisa segera melarikan wanita cantik bertubuh ramping dalam pangkuannya itu kerumah sakit terdekat untuk segera mendapat pertolongan.
Clara mulai membuka mata, dia merasakan kepalanya sakit dan sedikit mual, netra matanya mengitari ruangan sekitar tempat dai berada. Telihat sebuah tirai bewarna berwarna biru muda dengan brankar pasien kosong disampingnya. Dia menyimpulkan bahwa dirinya berada disebuah rumah sakit.
Dirinya mengingat ingat apa yang telah terjadi, dia menyadari kalau dirinya seperti menabrak seseorang atau sesuatu dia tidak begitu ingat yang jelas terkhir suara yang terdengar adalah seseorang yang memanggil namanya.
Suara langkah kaki terdengar mendekat dan terlihat seorang pemuda yang dia kenali dengan senyum terukir di bibirnya yang bisa dibilang seksi oleh kaum hawa.
“Kamu sudah bangun Ra??”, suara itu terdengar oleh Clara yang berasal dari pemuda yang kini sudah berdiri disamping tempat dia berbaring.
“Roy kamu....?? apa kamu yang membawa saya kesini??, dan apa yang terjadi dengan saya Roy”, dengan penasaran Clara berucap. Dibalas dengan anggukan dan senyuman itu masih terpampang dari wajah pemuda tersebut.
“Kamu tadi habis kecelakaan, mobil mu menabrak pembatas jalan karena kamu sedikit ugal ugalan untung saja tidak mengenai pengguna jalan lain”, balas Roy.
Seketika Clara langsung ingat kejadian sebelum dirinya tidak sadarkan diri dimana karena dikuasai emosi dia mengendarai mobilnya dengan tidak terkendali hingga mengakibatkan dia harus terbaring di brankar pasien yang dia tempati.
“Eh...ya ini.... aku tidak tau apa saja yang berharga lagi didalm mobil kamu, aku Cuma melihat ini dan mengambilnya”, ucap Roy sambil menyerahkan tas tangan milik Clara.
“Terima kasih Roy”, balas Clara menerima pemberian pemuda tampan yang telah menolongnya.
Kemudian Roy menjelaskan kalau sekarang dia di rawat si sebuah klinik yang tidak jauh dari lokasi kejadian kecelakan yang Clara alami, dan mobilnya sekarang sudah berada dibengkel karena tadi Roy sudah sekalian mengurus mobilnya waktu Clara masih dalam keadaan pingsan.
Kemudian seorang dokter datang untuk memeriksa keadan Clara. Karena tidak ada yang serius akhirnya Clara sudah bisa langsung pulang.
“Makasih ya Roy karena sudah menolongku, kalau tidak ada kamu entah gimana jadinya”, ucap Clara saat turun dari brankar pasienyang baru saja dia tempati dibantu oleh Roy.
“Bentar Roy aku mau menyelesaikan administrasinya dulu”, kembali Clara bicara.
“Maaf Ra tadi aku sudah membayarnya dengan uang yang kamu selipkan di tas aku waktu itu”, ucap Roy
“Kok gitu itu kan sudah jadi milik mu Roy aku jadi tidak enak dibuatnya”, tukas Clara merasa merepotkan pemuda yang baru dia kenal beberapa hari yang lalu.
“Sudah tidak jangan dipikirkan, Aku tadi juga tidak menghubungi keluarga kamu karena aku juga tidak tau mesti menghubungi siapa”, tambah Roy bicara apa adanya menghindari perdebatan pada wanita cantik disampingnya untuk.
Mereka kini sudah berada diluar klinik ynag telah memberikan perawatan pada Clara paska kecelakan. Mereka memutuskan untuk memesan taksi online dan menuju tempat mobil Clara diperbaiki.
“Aneh ya pertemuan kita dulu aku yang mengantar kamu kerumah sakit dan sekarang kamu yang menyelamatkan aku”, ucap Clara saat mereka sudah berada didalam taksi online yang membawa mereka menuju tujuan yang diinginkan.
“Begitulah hidup terkadang kita membantu orang, dan ada juga masanya kita yang dibantu orang karena sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendiri”, balas Roy menanggapi dan Clara hanya tersenyum memalingkan muka keluar jendela mobil taksi online yang mereka tumpangi.
