Menjadi sampah bukan keinginan Long Yao, menerima hinaan disetiap waktunya, siksaan, bahkan ketidak adilan selalu dia rasakan.
Namun sebuah takdir jodoh telah membangkitkan meridiannya. Berdiri dengan Kultivasi dan kemampuannya, akhirnya Long Yao menjadi Raja Dewa yang tak terkalahkan!
"Aku akan menginjak semua para jenius di seluruh benua dengan kekuatanku!" Long Yao berteriak ketika dia telah bangkit!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alendra Danuarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerja sama dari tiga raja hewan iblis!
"I-ini..." Sang kera membelalakan matanya ketika merasakan aura, yang terpancar dari tubuh bahkan pedang Cahaya yang ada ditangan pemuda didepan mereka terasa sangat mendominasi!
"Kenapa? Apa kamu takut dengan pecundang sepertinya?" Ular tiga kepala heran melihat reaksi kera putih disisinya.
"Ta-takut katamu?! Apa kamu tahu bahwa dia yang telah membunuh suami ku!"
Baaag! Buuuug! Baaaag!
Memukul dadanya untuk beberapa kali dengan kedua tangannya, sang kera putih yang mengingat bahwa dia memiliki dendam itu telah mencabut dua batang pohon raksaksa disisinya. Bahkan tanpa ragu, kera itu telah melemparkan batang pohon ditangannya kearah Long Yao.
Slaaaash! Slaaaash! Swuuuuuuush!
Melihat serangan telah ditargetkan kearahnya, Long Yao mulai mengayunkan pedangnya kearah dua batang pohon itu menggunakan pedang Cahaya ditangannya.
"Di-dia ingin melarikan diri!"
Swuuuuuush!
Membentuk formasi tangan yang begitu cepat, tiba tiba dua bola api keluar dari dalam tubuh Long Yao. Kini bola api itu bergetar, dan alangkah terkejutnya bagi ketiga hewan iblis didepannya. Bola api itu telah berubah menjadi dua pemuda yang sama.
"Di-dia mampu menciptakan klone tubuhnya sendiri?!"
Swuuuuush! Swuuuuush!
Ungkapan mereka terhenti sesaat ketika Long Yao berkelebat bergerak secara zig zag menuju kearah kedalaman hutan.
Kini Raja kera memperlihatkan kepanikannya. Pasalnya ketiganya memiliki sebuah alasan, yang pasti kehidupan mereka hanyalah ditugaskan untuk menjaga keamanan kedalaman hutan Larangan.
"Kalian berdua kejar kearah lain..."
Ular kepala tiga, dan kera putih mengangguk satu sama lain. Melihat langkah pemuda itu semakin tidak terlihat, mereka segera berpencar dengan kecepatan yang dapat mereka gunakan.
Tapi yang tidak mereka ketahui, Long Yao ini sengaja membuat ketiganya berpisah. Dengan kemampuan mereka, mana mungkin dia dapat mengalahkan ketiganya secara bersamaan?
*
Disisi lain senyuman tipis terukir pada sudut bibirnya.
"Melihat kepanikan mereka, sepertinya memang ada sesuatu rahasia besar yang tersembunyi didalam hutan ini..." Dia terus melanjutkan perjalanannya, dia juga tak perduli pada klone tubuhnya.
Pasalnya jika klone keduanya tewas, dia tidak memiliki dampak apapun. Dan teknik yang bernama 'tubuh bayangan' miliknya ini dapat digunakan pada berbagai situasi.
"Kamu berhenti!"
Swuuuuuuush!
Kesal karena kecepatannya yang terbatas, kera putih raksaksa itu mulai mencabut pohon disekitarnya. Dia tanpa ragu melemparkan semua pohon yang ada di dekat dengan amarah yang menggebu gebu.
Merasakan beberapa serangan tertuju kearahnya. Long Yao yang telah siaga itu segera membalikan tubuhnya. segera menggunakan pedang ditangannya, dia pun mengayunkan dan menghancurkan semua batang pohon yang tertuju kearahnya dengan cepat.
Slaaaaaash! Slaaaaash! SLaaaaaash!
Namun semua serangan batang pohon itu hanyalah pengalihan. Hingga sang kera telah melompat, langsung menyarangkan tinjunya kearah Long Yao.
Melihat serangan kejutan yang tak terbendung. Dia yang tak bisa berbuat hal lain kecuali bertahan itu mulai mengarahkan pedangnya kearah depan wajahnya.
Boooooooooms!
Benar saja, pukulan sang kera begitu kuat. Dan hal ini menyebabkan tubuhnya harus dibuat terbang hingga menabrak pohon yang ada dibelakangnya.
Segera menyeimbangkan tubuhnya, serangan susulan segera dilancarkan kembali oleh sang kera.
"Si-sial tidak sempat menahan lagi!"
"MATI KAU!"
Boooooooooom!
Pukulan telak harus bersarang tepat diperut Long Yao. Meski dia merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya, namun keterkejutan besar harus tersirat pada perubahan wajah sang kera.
"Tu-tubuhnya begitu keras... Ti-tidak mungkin..."
Memuntahkan seteguk darah merah dari dalam mulut, Long Yao kembali bangkit. Dia menyatukan giginya. Seandainya tulangnya bukan tulang Naga, mungkin satu tinju tadi telah membunuhnya.
"Meski ini lebih baik dari kematian... Tapi pukulan kera itu telah membuat luka dalam membekas didalam tubuhku... Apalagi..." Tersadar bahwa dua klonenya telah musnah, Long Yao segera membentuk formasi pembunuh menggunakan pedang Cahaya ditangannya.
Swuuuuuuuung!
Hanya sesaat lingkaran formasi kecil terbentuk diatas kepalanya. Namun sedetik kemudian, lingkaran formasi telah membesar.
"Formasi Pemecah Ruang!"
Setelah ungkapan Long Yao usai, lingkaran formasi telah mengurung keberadaan keduanya. Yang pasti, kulit wajah dari sang kera mulai berkedut.
"..."
Kraaaaack! Kraaaaacck!
Benar saja, firasat buruk yang telah dia rasakan mulai terjadi disaat ruang retak, diikuti oleh hawa panas yang dapat dia rasakan mencoba membakar kulitnya yang keras.
"Hancurkan!"
Swooooooooosh!
Luapan api keluar seperti badai tsunami dari celah retakan dimensi, sesaatnya sang kera memukul dadanya dan mengamuk disaat api Dragon Flame mencoba menelan tubuhnya secara utuh.
Groaaaaarh!
"Aku tahu, dengan kemampuanku saat ini. Api Dragon Flame tidak mungkin membakar tubuhmu yang keras... TAPI INI HANYALAH PENGALIHAN!"
Long Yao melesat kearah tubuh sang kera yang telah tertelan api Dragon Flame, namun saat dia akan melancarkan serangan pedang kearah leher kera. Tiba tiba medan lingkaran formasinya hancur, dan dibarengi dengan hal tersebut. Tiga serangan cakar, diikuti oleh cairan hijau kental menabrak tubuhnya secara telak.
Boooooom! Booooom! Booooom!
Terpental Long Yao yang menyadari bahwa kedua rekan kera telah tiba itu mulai menyatukan kedua giginya. Rencananya untuk membunuh satu persatu ketiga raja hewan iblis juga telah sirna.
"Kalian bantu aku memadamkan api gila ini!"
Groaaaaaaarh!
Ular kepala tiga menganggukan kepala salah satunya, kemudian dia menyemburkan cairan hijau kearah tubuh sang kera. Berbeda dengan harimau tanduk darah, dia yang tidak ingin pemuda didepannya lolos segera melompat, lalu menyarangkan serangan cakarnya di udara.
"Bocah ini serahkan padaku!"
Swuuuuuuush! Swuuuuuush! Swuuuuuush!
Tiga serangan berbentuk energi cakar melesat cepat kearah tubuh Long Yao. Melihat serangan itu, dia yang tidak ingin kedua kalinya menerima serangan tanpa pertahanan itu segera mengayunkan pedang cahaya kearah energi cakar.
Boooooom! Booooom! Booooom!
Seketika fluktuasi energi, disertai hembusan angiin kencang menyebar ketika pedang ditangan Long Yao mampu merobek tiga serangan energi dari Harimau tanduk darah.
Meski tubuhnya terhuyung kebelakang beberapa langkah, sang Harimau tanduk darah belum merasa puas. Dia dengan cepat menerkam kearah Long Yao menggunakan taringnya yang tajam.
Kraaaaaack!
Tapi sayangnya, lagi dan lagi Long Yao dapat menahan serangan itu dengan baik. Menarik pedang yang telah menahan taring si harimau. Dia mulai mengayunkan pedangnya kearah leher, hingga hal ini harus membuat sang harimau mundur.
"Dia memang bukan praktisi bakat emas biasa... Kulihat dari energi dan kecepatannya, dia telah setara dengan bakat Petarung bintang tiga mendekati empat..."
"Kamu benar... Apalagi Api didalam tubuh, dan pedang ditangannya itu... Saat ini kita hanya bisa bertarung bersama untuk membunuhnya..."
Swuuuuuush!
Sang kera melompat diikuti oleh harimau, dan ular kepala tiga yang menyerang dari sisi berbeda.
Melihat ketiganya bergabung untuk membunuhnya, wajah ramah Long Yao telah berubah. Apalagi dia tahu betul, bahwa dia tak mungkin dapat menghadapi ketiganya dalam waktu yang bersaaman.
Swuuus! Swuuuush!
Menghindari serangan tinju, dua serangan lain yang tertuju harus membuat Long Yao mau tak mau memilih salah satu serangan itu bersarang kearah tubuhnya.
Baaaaaaams!
"Ugggggh!"
Memilih membiarkan serangan ekor dari kepala ular tiga bersarang ketubuhnya dari pada cakar harimau yang dapat merobek kulitnya.
Swuuuush!
Dia harus kembali dibuat terbang sejauh sepuluh meter hingga tubuhnya membentur batu besar dibelakangnya.
BOOOOOMS!
Memuntahkan seteguk darah merah, Long Yao harus segera bangkit. Namun saat sang kera akan kembali melompat dan melancarkan tinjunya. Tiba tiba energi biru terang, membentuk sebuah teratai kecil muncul dihadapan sang kera.
Boooooooms!
Minta Update langsung DM IG: alendra_danuarta