NovelToon NovelToon
Terpaut Cinta Suami Mama

Terpaut Cinta Suami Mama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

Viona mendapati sang mama yang tiba-tiba menikah lagi tanpa persetujuan darinya, membuat gadis itu menolak tegas dan menentang pernikahan itu. Ia yang awalnya sangat membenci ayah barunya karena usia sang ayah tiri jauh lebih muda dari ibunya, kini justru kepincut ayah tiri nya sendiri. Yuk kepoin bagaimana ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suami Baru Rossa

"Steven!! Apa kau yakin mau menikah denganku?" tanya Rossa dengan suara yang berat. Terpaksa ia bertanya seperti itu, mengingat hubungan mereka sudah hampir setahun lamanya. Rossa butuh kepastian, dia tidak ingin hanya bermain main saja dalam hubungan ini.

"kenapa kau bertanya seperti itu? kau meragukan diriku?" Steven menarik tubuh kecil Rossa dan meletakkan wanita itu ke atas meja.

"bukan seperti itu, Steven. Usia kita sangat berbeda jauh. Aku lebih tua darimu, sedangkan kau masih belum pernah menikah sama sekali. Apa kata orang tuamu jika kau menikahi janda seperti aku." sahut Rossa dengan suara berat, wajahnya tertunduk, ia menyadari betapa jaih perbedaan antara mereka berdua.

"lalu?" Sahut Steven dengan acuh, tangannya tak mau berhenti mengelus lembut setiap inci tubuh Rossa yang terbuka.

"aku takut, Steven. Aku takut hubungan ini akan berakhir sia sia, sedangkan kita, entah berapa kali kau sudah memakaiku." desis Rossa dengan raut wajah sedih.

Steven, pria tampan yang berusia 25 tahun, dia pemimpin dari sebuah perusahaan besar di kota itu, seketika urung ketika hendak melumat bibir seksi Rossa.

Meskipun Rossa sudah berusia 45 tahun, namun wanita yang berperawakan mungil namun seksi itu tampak awet muda.

"kau menolak ku!!" ucap Steven dengan wajah murung.

"bukan seperti itu, Steven! Aku tidak mau kita hanya pacaran, aku butuh kejelasan." kata Rossa tertunduk. "Aku mau menjadikan diriku milikmu sepenuhnya."

"baiklah, setelah ini, aku akan membawamu ke pengadilan untuk melangsungkan pernikahan kita. Tapi, sebelumnya aku mau kau menemaniku saat ini." Steven kembali mendekati Rossa yang masih duduk di atas meja.

"kau tidak bohong bukan?" tanya Rossa meminta kepastian.

"tidak akan. Kau bisa pegang janjiku." sahutnya sambil terus mendorong tubuh Rossa, dan menjadikan tubuh kecil itu berada di bawahnya.

Rossa membiarkan sang bos itu menyentuh tubuhnya, entah itu sudah yang ke berapa, Rossa sendiri tidak tahu. Selama menjadi sekretaris dari Steven, Rossa sudah menjalin hubungan ini, maka sejak saat itu pula keintiman keduanya mulai terjalin.

***

"Makasih, Rossa. Kau memang sekretaris ku yang paling ku cintai." desis Steven sambil membenahi kemeja dan celananya yang sudah kusut dan berantakan.

Rossa hanya tersenyum, dia pun melakukan hal yang sama, turun dari atas meja dan membenarkan pakaiannya.

"aku butuh bukti ucapanmu, Steven!" sahut Rossa, masih tentang soal janji pernikahan yang baru saja Steven ucapkan.

"baiklah! Ayoo! ikut aku! kita daftarkan pernikahan kita ke pengadilan."

Rossa terbelalak tak percaya, namun sesaat dia mengulas senyum, seakan ada rasa beban yang sudah ia lepas selama ini.

Tak butuh waktu lama, akhirnya Steven dan Rossa benar-benar menikah, daftar pernikahan mereka langsung tertera di catatan sipil.

Rossa sangat bahagia, akhirnya ia dan Steven resmi menjadi suami istri. "Steven, apakah kau tidak akan menyesal jika menikah denganku?"

"tidak, aku tidak menyesal. Aku sangat mencintaimu, Rossa.

"Lalu bagaimana dengan keluargamu?" tanya Rossa, ia merasa cemas jika pernikahan mereka tak mendapatkan restu dari mereka.

"Mereka percayakan semuanya padaku. Papa dan mama tidak pernah membatasi aku untuk menikah dengan siapapun." sahut Steven. "sudah lah, Rossa. Jangan singgung lagi masalah ini. Karena aku benar-benar mencintaimu. Sentuhan mu telah membuatku candu." Kata Steven sambil melumat bibir seksi Rossa.

Rossa tak menolak, ia justru membalas cumbuan itu dengan romantis.

"Nanti aku perkenalkan kau dengan putriku." kata Rossa.

"Oke sayang." sahut Steven.

Rossa membawa Steven ke rumahnya di sore hari. Ia ingin memperkenalkan suami barunya kepada putrinya satu-satunya dari hasil pernikahannya dengan suami pertamanya. "ayo duduklah, Steven! aku akan buatkan kamu makanan." kata Rossa sembari berjalan menuju ke dapur.

Sedangkan Steven duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Steven memperhatikan Rossa yang berjalan ke arah dapur dan perlahan menghilang di balik di di dinding. Pria tampan itu menggeleng sembari bergumam, "inilah enaknya menikahi janda, aku tidak perlu mengajarinya soal ranjang apalagi soal merawat suami. Rossa memang wanita yang hebat. Dia berani hidup dalam kesendiriannya, sudah bertahun-tahun sejak di tinggal mati oleh suaminya, namun Rossa masih tegar berjuang sambil membesarkan putrinya.

"Mama... Vio pulang!!" teriak seorang gadis dari arah luar rumah.

Viona yang pulang dengan ceria, Tiba-tiba saat memasuki pintu rumah, dia mendapati seorang pria tampan sedang duduk di sofa ruang tamu. Ia sesaat sempat kagum, namun seketika rasa kagum itu perlahan hilang, saat ia pikir pria itu pasti teman kencan mamanya.

Steven menoleh, seorang gadis Tengah berdiri di ambang pintu dengan menatap dirinya dengan tatapan tak bersahabat. "siapa lo? tanyanya.

Steven hanya tersenyum menyambut pertanyaan dari gadis yang masih mengenakan seragam putih abu-abu itu.

"Eh, Putri Mama sudah pulang." Tiba-tiba Rossa datang dari arah belakang dengan membawa nampan berisi jus buah dan beberapa makanan kecil.

Viona tak menjawab ucapan sang mama, justru gadis itu menatap tajam ke arah Rossa, seakan dia meminta penjelasan tentang siapa pria yang saat ini berada di ruang tamunya.

"Vio, dia suami baru mama." kata Rossa memberitahu status pria tampan itu.

Viona terkejut sesaat, namun kemudian gadis itu tersenyum pahit, berlalu dari hadapan sang mama dan pria itu tampa sepatah katapun. Sikapnya seakan menunjukkan kekecewaan pada sang ibu.

"Vio, mama bisa jelasin ini semua sama kamu." Rossa berjalan masuk, mempercepat langkahnya agar bisa mengejar Viona.

"Viona, dengerin mama, nak. Mama lakukan ini semua untuk kamu. Mama tidak mungkin selalu sendiri, nak. Kamu butuh figur seorang ayah. Semakin lama mama akan semakin kesulitan untuk membiayai sekolah kamu." Rossa bersuara dengan pelan meminta pengertian dari putrinya.

"Apa selama ini gaji mama sebagai sekretaris tidak cukup untuk menghidupi hidup kita?" sahut Viona dengan isak tangis.

"Vio sayang, ini bukan soal gaji, nak. Tapi, dengan mama menikah, mama bisa punya teman untuk.."

"Tapi kenapa dengan pria yang lebih muda dari mama? Apa tidak ada pria lain yang seumuran dengan mama?" Sergah Viona.

"karena mama dan Steven saling mencintai, nak. Mama juga sangat percaya dia juga bisa menjaga kamu seperti anak kandungnya sendiri." jawab Rossa, setiap kata yang ia ucap, berharap agar Viona bisa mengerti.

"mama egois. Mama hanya mementingkan perasaan mama sendiri. Vio gak suka mama menikah dengan pria itu." Viona menangis sambil memeluk guling.

"Vio, maafin mama, nak. Mama dan Steven sudah menikah resmi. Jadi, mama tidak bisa dengan mudah melepaskan pernikahan ini, nak. Kumohon, tolong Terima, Steven sebagai ayah kamu. mama sangat yakin dia bisa menjadi figur ayah yang baik buat kamu." bujuk Rossa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!