Perubahan hidup seorang gadis yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan alasan klasik memberikan yang terbaik,tapi bukannya kebahagiaan yang didapat ia justru menderita karena suaminya yang tak pernah menganggapnya ada dan malah menikah lagi dengan wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwineka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diatas Kertas #32
"Lepaskan pria itu !!,atau....akan ku buat kau menyesal ?" seru Rendra menghalangi wanita itu membawa pergi Danu.
Ya,entah kebetulan atau tidak,beruntung Rendra datang dan kemudian membawa kakaknya yang sudah mabuk berat pergi dari tempat terkutuk tersebut. Rendra seorang diri memapah Danu yang sedikit sempoyongan akibat pengaruh alkohol yang ia minum menuju ke dalam mobilnya. Memasukkan Danu di kursi belakang,lalu menutup pintu mobil. Setelahnya ia duduk di belakang setir dan mulai melajukan mobilnya.
Danu sudah terkapar tak sadarkan diri,sesekali Rendra mengintip keadaan saudaranya itu melalui kaca kecil yang ada di atas kepalnya. Rendra tak habis fikir pada kelakuan kakaknya itu,untuk pertama kalinya Danu minum sampai mabuk dan tak sadarkan diri.
***
Ardi merasa sedikit lega karena tau bahwa putrinya dalam keadaan baik² saja selama di Kanada. Bukan semata-mata karena dia mengirim body guard rahasia,tapi ada Arman sang adik yang bersedia dan senang hati menjaga Elsifa selama disana.
"tak perlu sungkan kak,selama ini kakak juga sudah banyak membantuku,jadi aku rasa sekarang sudah waktunya aku membalas semua kebaikanmu selama ini" ucap Arman pada Ardi sang kakak melalui sambungan teleponnya.
Adam sedang berada di sebuah mall menemani Elsifa yang sedang berbelanja. Nampak beberapa paper bag berada di tangan Adam yang tak mau melihat sepupunya itu kerepotan dengan barang belanjaannya.
"untuk apa kau belanja sebanyak ini ?" tanya Adam disela sela Elsifa yang tengah sibuk memilih beberapa macam skincare yang akan ia beli.
"sepertinya aku akan berada di sini lebih lama dari perkiraan ku"jawab Elsifa sambil melanjutkan kegiatannya.
Elsifa selesai dengan kegiatan belanja skincare,kini berlanjut masuk ke sebuah toko kue tak jauh dari toko skincare. Adam hanya mengekor mengikuti langkah kaki Elsifa yang sepertinya mulai lebih tenang dan lebih ceria dibanding saat awal² bertemu dulu. Didalam toko kue El memesan beberapa kudapan manis untuknya.
"hari ini aku yang traktir,kamu pesan aja sana !!" perintah El pada Adam yang langsung mengambil tempat duduk di kursi ternyaman dalam toko tersebut. Adam tersenyum melihat Elsifa.
"yeah,ni orang disuruh pesen malah senyum senyum aja " kesal Elsifa
"aku tak seberapa suka makanan manis" Adam beralasan.
"kamu tak suka makanan manis,tapi pasti suka dengan senyuman manisku " Elsifa lalu dengan bangganya memamerkan seulas senyuman di wajah cantiknya.
Hanya dengan melihat senyuman Elsifa yang begitu manis,Adam dibuat kelojotan dan jadi salah tingkah sendiri.
El yang menyadari Adam sedang salah tingkah hanya tersenyum dan tetap melanjutkan memasukkan kue kedalam mulutnya sesendok demi sesendok. Sementara Adam mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain tak mau terus diejek wanita didepannya.
****
Rina datang memenuhi panggilan mantan papi mertuanya di sebuah cafe yang terletak tak jauh dari apartemen miliknya.
"maaf aku terlambat tuan Joseph,ada sedikit masalah tadi" Rina beralasan.
"masalahmu bukan urusanku" jawab Joseph singkat.
Sebuah bungkusan disodorkan Joseph diatas meja pada Rina. Wanita itu menatap dengan wajah penasaran. Untuk pertama kalinya Joseph mengajaknya bertemu secara tertutup seperti saat ini. Tidak seperti sebelumnya setiap pertemuan selalu ada 3 orang. Pembahasan pun tak lain adalah meminta agar dirinya mau pergi dari kehidupan Danu.
"buka sendiri bungkusan itu !!" perintah Joseph
Rina mengambil bungkusan di atas meja lalu membukanya. Seketika tubuhnya terpaku menatap tak percaya dengan apa isi bungkusan tersebut.
..