Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat sepi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesepian. Sekuat apa pun kita bertahan, perpisahan memang jalan terbaiknya. Sejauh apa pun kita berjalan semua akan terasa percuma karena iman kita yang berbeda. Aku dengan tasbih di tanganku dan kamu dengan rosariomu. Meskipun semua menentang cinta kita, aku akan mempertahankannya sampai salah satu diantara kita memutuskan untuk menyerah.
Meceritakan tentang kisah cinta antara dua insan yang awalnya di pertemukan karena salah satu dari mereka mecari keperluan untuk berkemah, dan teman sang wanita meminta bantuan temannya dari luar untuk mencarikan tenda dan peralatan kemah lainnya. Saat untuk pertama kalinya mereka bertemu sang pria teralihkan pandangannya kepada cewek tersebut, dan merasakan cinta pada pandangan yang pertama. Tetapi ibu sang pria menentangnya, akan kah cinta mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Siapa yang akan merelakan agamanya ?. Yuk simak selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Di Café
Nayla dan Sinta sampai di café pukul 8 malam, begitu masuk aku sudah di suguhkan suara merdu Ali, Nayla melambaikan tangannya pada kakaknya dan di balas dengan lambaian juga. Nayla, Rizky dan Sinta memilih duduk di pojok sambil menunggu Siska yang sebentar lagi sampai. Nayla melihat Sinta yang terpesona dan terus melihat ke arah Ali, Nayla tahu Sinta suka sama kakaknya tapi dia memilih pura-pura tidak tahu.
“Nanti pulangnya bareng sama kakak aja dek, kakak nanti selesai jam 10” Ucap Ali di sebelah Nayla setelah menyelesaikan manggungnya.
“Aku bareng Sinta aja kak, Sinta mau nginep di rumah kok” Jawab Nayla
“Ya udah, kamu mau nyumbang lagu gak ?” Tanya Ali
“Boleh kak ? ya udah kakak sama Sinta aja dulu sana, aku nunggu Siska dulu abis itu kita duet lagu favorit ya kak” Ucap Nayla mengedipkan sebelah mata genit.
“Oke, yuk Sin” Jawab Ali sambil menarik tangan Sinta
“Aku malu kak, suara ku jelek” Ucap Sinta
“Gak papa, ada kakak” Jawab Ali
“Yuk mulai” Ucap pengatur music
(Di mulai)
Mereka bernyanyi sambil menatap satu sama lain, terkadang Sinta menunduk karena merasa malu dan pipinya merona Ali memegang sebelah tangannya. Gima gak baper kalau di gituin.
“Hehehe maaf telat guys, si Sinta jojo tumben mau nyanyi ?. bagus juga suaranya” Ucap Siska
“Memang suaranya bagus, kadang juga Sinta suka nyanyi bareng aku kalau nginep di rumah. Kan ada gitar kak Ali” Jawab Nayla
“Kok gue gak tahu sih ?” Tanya Siska cemberut
“Kan kamu juga gak pernah nanya” Jawab Nayla sambil tertawa
Sinta kembali ke meja mereka, dia langsung melipat kedua tangannya ke atas meja menyembunyikan wajahnya dan berteriak.
“Maluuuuuuuuuuuuuu” Teriak Sinta, Nayla, Rizky dan Sinta yang melihat itu tertawa terbahak-bahak
Saat mereka tengah asyik menggoda Sinta ada notifikasi masuk di handhphone Nayla.
Rangga {Yang menyanyi di panggung barusan kakak kamu ya ?}
Nayla {Iya, kok kamu ada di café kakak ku ?. kamu dimana ?}
Rangga {Aku sedang keluar sama kakak dan kakak iparku}
Nayla {Kamu dimana ?}
Rangga {Aku di meja luar dekat akuarium besar}
Nayla {Sini masuk aja}
Rangga {Engga ah, takut ganggu kamu me time sama teman-temanmu}
Nayla pun clingak-clinguk mencari keberadaan Rangga, dan benar saja di berada di meja dekat akuarium besar.
“Kamu lambaikan tangan sama siapa ?” Tanya Siska
“Itu ada Rangga di luar” Jawab Nayla
“Mana ?” Tanya Sinta
“Itu deket aquarium besar” Jawab Nayla
“Suruh ke sini gabung sama kita” Ucap Sinta
“Katanya dia gak mau, dia ke sini sama keluarganya” Jawab Nayla
“Ooooohhhh” Ucap Sinta
“Pulang yuk Nay” Ajak Sinta
“Baru juga jam 8, nanti aja jam 9” Jawab Rizky
“Gue udah ngantuk bro” Ucap Sinta
“Ya udah aku ikut nginep di rumah Nayla aja kalau gitu. Boleh kan Nay ?” Tanya Siska
“Tapi ijin dulu, sama om sama tante takut khawatir nanti” Jawab Nayla
“Kalau itu mah beres” Ucap Siska
*****
Kedua orang tua Nayla duduk di teras ketika mereka datang, maklumlah anak gadis satu-satunya kalau belum datang pasti begitu khawatir takut kenapa-napa.
“Assalamu’alaikum” Ucap Mereka
“Wa’alaikumsalam, wah nambah personil nih” Goda Rasti
“Iya mah, katanya pangen nginep di sini juga” Jawab Nayla
Sinta dan Siska mencium tangan Rasti dan Handa.
“Siska sama Sinta boleh nginep di sin ikan om tante ?” Tanya Siska
“Boleh dong, ayo masuk. Kan besok kalian libur sekolah, tapi udah bilang dulu sama mama dan papa kalain takutnya mereka khawatir karena kalian belum pulang ?” Balas Rasti
“Alhamdulillah sudah tante” Jawab Siska
Nayla menghampiri papahnya dan mengecup pipinya.
“Nggak lebih dari jam 10 kan komandan, boleh masuk dong ?” Tanya Nayla
“dasar anak manja, sudah ayo masuk gak baik angin malam. Takut masuk angin” Ajak Handa
Dan mereka pun masuk ke rumah, Nayla mengambil 3 stel piyama tidur untuk dirinya lalu juga untuk Sinta dan Siska.
“Nonton film horror dulu yuk Nay, mana laptop mu” Ajak Sinta
“Itu di atas meja, ambil saja akum au sholat isya dulu” Jawab Nayla
“Oke, ikut nonto gak Sis ?” Tanya Sinta
“Ayo” Jawab Siska
Dan mereka menonton fil horror sampai pukul 12 malam, dan ke esokkan paginya Nayla dan Sinta menemani Siska ke rumahnya untuk mengganti pakaian mereka pun sampai di sekolah pukul 6:50. Pembelajaran pun di mulai, dan mata pelajaran yang pertama adalah matematikan pelajaran yang Nayla tidak suka tapi mau apa lagi itu sudah menjadi kewajibannya menjadi pelajar harus mematuhi semua peraturan sekolah.