NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Tuan Posesif

Terpaksa Menikahi Tuan Posesif

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nafasal

Erina yang masih belum bisa melupakan Bima, memutuskan untuk liburan ke kota romantis di Negaranya. Tidak disangka di kota itulah awal pertemuan Erina dengan Arga.

Karena masalah ekonomi keluarga, Erina hampir menikah dengan duda kejam yang tak lain adalah seorang rentenir.

Pertemuannya kembali dengan Arga telah membuat hidup Erina berubah drastis. Arga tidak hanya menolong keluarganya tapi juga mengajak Erina menikah.

Dengan tujuan balas budi, akhirnya dengan terpaksa Erina menyetujui untuk menikah dengan Arga.

Bagaimana nasib pernikahan mereka? Bertahankah atau hanya seumur jagung? Penasaran, yuk ikuti cerita selengkapnya.

Ig : nafasal8

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafasal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reuni

Sinar matahari menembus di sela-sela korden kain yang tegak berdiri menutup jendela hotel.

Namun, Arga dan Erina masih tampak terlelap dalam buaian mimpi mereka masing-masing. Suara notif pesan masuk di handphone Erina memecah keheningan pagi. Tangan Erina mencari keberadaan handphonenya dengan keadaan mata masih terpejam.

Erina mengerjap-kerjapkan matanya, pandangannya masih belum terlihat jelas. Dia meraih handphonenya dan menyentuh layar untuk membuka isi pesan masuk tersebut.

Erina mengubah posisinya, dia mengamati dengan seksama pesan singkat di layar handphonenya.

Undangan reuni SMA, tapi kenapa disini di tulis wajib membawa pasangan.

Meskipun dia suamiku, tapi rasanya mustahil untuk mengajaknya pergi ke acara yang bahkan aku sendiri rasanya enggan untuk datang.

Erina melirik ke arah Arga yang masih terlelap, dia memikirkan alasan apa yang harus digunakan untuk tak datang ke acara reuni tersebut.

Bunyi pesan masuk terdengar sekali lagi.

"Erina, wajib ya untukmu datang ke acara reuni kali ini." isi pesan salah satu teman Erina yang tak lain bernama Widya, semakin membuat Erina dilema. Pasalnya, di acara tersebut Erina akan bertemu dengan mantan pacarnya Bima.

Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan?

Erina tampak kebingungan.

Tak lama, bunyi handphonenya terdengar lagi. Namun, kali ini bukan notif sebuah pesan melainkan telfon dari Widya. Erina tampak ragu menggeser layar telfonnya, jari tangannya mengetuk-ketuk ke samping handphonenya. Berpikir kalimat apa yang akan di ucapkannya untuk Widya.

"Halo, iya wid!" suara Erina terdengar sedikit berat.

"Erin, kamu kok lama gak balas-balas pesanku si!" suara Widya terdengar sedikit kesal.

"Iya, maaf Wid. Aku bingung, acaranya sangat mendadak." tukas Erina.

"Iya Rin, maaf kalau aku ngasih kabarnya mendadak. Soalnya ini temen-temen juga pada dadakan semua. Mumpung waktunya tepat dan banyak yang bisa jadi dimajuin acaranya." jelas Widya. "Kamu harus datang ya Rin! Kita udah lama gak ketemu, kangen aku sama kamu." rayu Widya berharap Erina tak akan menolak kali ini.

Erina mengambil napas dalam-dalam, seolah tak ada pilihan lain. Akhirnya Erina mengiyakan untuk hadir ke acara reuni SMA nya.

"Iya, aku usahakan datang ya." ucap Erina lirih.

"Yes, gitu dong Erin. Aku tunggu besok ya." sahut Widya terdengar sangat senang dengan jawaban terakhir Erina.

Erina melirik Arga dan betapa terkejutnya, ternyata Arga sudah bangun dan posisi sudah duduk tepat di sebelahnya dengan tubuh menghadapnya. Erina mengangkat bahunya karna terkejut.

"Kamu hun, bikin kaget aku saja!" tangan Erina reflek memukul bahu Arga. Arga terkekeh melihat tingkah istrinya.

"Kamu kenapa sayang? Dari tadi aku perhatikan kamu kelihatan gelisah. Ada masalah apa?" tanya Arga sambil membelai lembut rambut Erina.

Erina terdiam sesaat.

"Besok siang, aku boleh datang ke acara reuni hun?" tanya Erina ragu.

"Reuni? Reuni apa?" tanya Arga menyelidik.

"Reuni SMA hun." sahut Erina

"Apa kamu ingin pergi?" tanya Arga. Erina hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Aku ingin pergi, tapi... " Erina tak melanjutkan perkataannya.

"Tapi apa sayangku?" Arga menggeser tubuhnya lebih dekat lagi dengan Erina. Arga memeluk tubuh Erina yang hanya tertutup selimut dari belakang dan bersandar pada bahu Erina yang polos, tanpa sehelai benang pun menutupinya.

"Harus dengan pasangan hun. Masalahnya ini bukan acara yang benar-benar penting, aku takut hanya membuang-buang waktumu saja honey." ucap Erina lesu.

"Aku kan suami mu sayang, kenapa kamu mencemaskan hal yang tak penting itu. Aku akan menemanimu pergi ke reuni. Ok! Sekalipun itu acara yang sangat membosankan, jika itu bersama kamu. Terasa akan sangat menyenangkan bagiku." Arga menolehkan kepalanya ke samping sehingga kini mereka beradu pandang. Erina segera mengalihkan pandangannya, tersenyum dan merasa malu sendiri.

Erina tersenyum manis "Terimakasih ya sayang." Erina spontan mencium pipi Arga. Arga tampak terkejut dan sangat senang.

"Kamu mau lagi?" bisiknya lirih di telinga Erina.

Erina segera menutup wajahnya dengan selimut. Dan Arga kembali memainkan aksinya sekali lagi.

***

Arga dan Erina masih menghabiskan waktu di kamar hotel, mereka layaknya pengantin baru yang benar-benar di mabuk kepayang oleh cinta. Sepanjang hari Arga hanya bermanja-manja kepada Erina. Menjahili dan membuat Erina tak bisa berpakaian dengan benar, karna tingkah usil Arga yang membuat Erina kelabakan dan kewalahan.

"Hari ini kita habiskan disini lagi ya, aku masih ingin terus bersama mu sepanjang hari ini sayang." ucap Arga sambil melahap makan siang yang baru saja diantar ke kamarnya.

Erina hanya mengiyakan permintaan suaminya, meringis membayangkan keusilan apalagi yang akan dilakukan suaminya kepadanya.

***

Keesokan harinya, Erina sudah bersiap untuk berangkat ke acara reuni SMA. Dia mengenakan dress sederhana tapi masih terlihat anggun dan cantik. Erina berdiri di depan kaca besar, melihat pantulan dirinya di sana. Merapikan bagian-bagian yang di rasanya kurang rapi.

Erina mengingat ucapan suaminya sebelum berangkat ke kantor.

"Sayang, nanti aku nyusul ke acaranya ya. Kamu berangkat sama Pak Yan. Soalnya ada meeting sebentar hari ini. Kamu gak apa-apa kan?"

"Aku beruntung karna sekarang dia tidak membatasi pertemanan ku." Erina tersenyum dan bergegas berangkat.

"Bi Mar, aku pergi dulu ya." pamit Erina kepada Bibi Mar.

"Iya non." seru Bibi Mar yang saat itu sedang berada di halaman depan rumah.

***

Erina sudah sampai di tempat lokasi reuni, sebuah aula hotel yang cukup mewah.

"Tak biasanya reuni di tempat semewah ini, dan sepertinya aku salah kostum." Erina kembali mengecek isi pesan yang dikirim oleh Widya, dan memang tidak tertera pengkhususan untuk Dress Code.

"Tak apalah toh niatku untuk menjalin silahturahmi kan, jadi semestinya tak apa aku pakai baju ini." gumam Erina sambil melirik baju yang dikenakannya.

Erina mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan mencari sosok Widya, yang memang sudah menjadi teman akrabnya waktu duduk di bangku sekolah. Erina tak terlalu dekat dengan teman-temannya. Bukan karna dia sombong, tapi karna status sosialnya tidak terlalu menonjol membuat temannya tak terlalu tertarik berteman dengannya dan juga karna Erina sering menjadi pusat perhatian temen cowok. Jadi, kebanyakan teman ceweknya sedikit tak nyaman berteman dengan Erina, takut cowoknya berpaling kepadanya. Jawaban itulah yang dulu sering ia dengar, ketika Widya protes kenapa teman-temannya tak terlalu menyukai Erina.

Tapi bagi Erina itu bukanlah masalah besar, karna cukup bisa bersekolah saja dia sudah sangat bersyukur.

Erina melangkah ke sudut aula, mencari sebuah kursi untuk didudukinya.

"Kamu datang sendirian Rin?" seru seseorang yang mulai mendekatinya. Erina menoleh ke arah suara tersebut dan ternyata sang pemilik suara itu adalah Vina. Teman satu kelas yang pernah dipermalukan oleh Arga di mall waktu itu.

Erina hanya tersenyum menanggapi ucapan Vina.

"Sepertinya Tuan Arga mu sudah sadar ya, kalau menikahimu adalah suatu kesalahan. Buktinya sekarang kamu datang sendirian, padahal jelas tertulis di undangan wajib membawa pasangan kan." ledek Vina sambil tertawa penuh kemenangan, bahkan laki-laki yang digandeng nya pun ikut tertawa bersamanya. Benar-benar pasangan serasi, Sama-sama suka membully orang lain. pikir Erina.

"Kamu bagaimana kabarnya Vin?" Erina mengalihkan pembicaraan.

"Jangan sok akrab ya, kamu masih ingat kan kita itu gak selevel." ucap Vina membuang muka.

Ada masalah apa si sebenarnya dengan dia, sebegitu bencinya dia denganku.

Erina mengambil nafas dalam-dalam.

"Lihat kamu bahkan sekarang hanya memakai baju yang sangat sederhana dan biasa. Sepertinya Tuan Arga sudah benar-benar membuangmu ya?" ucapan Vina benar-benar sudah keterlaluan. Tapi Erina hanya terdiam menahan emosinya, karna dia sadar tak akan menang jika berdebat dengan Vina.

Tiba-tiba seorang laki-laki berdiri di samping Erina.

"Erina." sapa laki-laki tersebut yang ternyata adalah Bima.

Degg....

Erina tersenyum. "Hai Bim." seru Erina.

Bima yang mulai mengerti situasi yang terjadi segera menengahi.

"Maaf Vin, aku pinjem Erina dulu ya." kata Bima sambil mengajak Erina pergi menghindar dari Vina.

Vina merasa kesal karna Bima masih perhatian dengan Erina. "Awas saja kamu Rin." Vina tersenyum sinis seolah mendapat ide baru dikepalanya. Vina meraih handphone dan memotret Bima dan Erina yang tak jauh dari tempatnya.

"Kamu sudah buat aku kesal dan sekarang rasakan akibatnya." senyum Vina semakin mengembang di bibirnya.

Bima dan Erina terlihat sangat canggung. Mereka larut dalam pikiran mereka masing-masing.

"Kamu bagaimana kabarnya Rin?" Bima memulai pembicaraan. Bima tampak sangat senang bisa bertemu lagi dengan Erina. Perempuan yang dulu sangat dicintainya.

"Baik Bim." Erina merasa sangat tidak nyaman, dia memilih untuk pergi menjauh dari Bima.

"Bim, aku kesana dulu ya." Erina tak menunggu jawaban dari Bima dan segera berlalu. Bima hanya bisa terdiam mematung melihat Erina dari belakang.

***

Di kantor Arga yang sedang mengadakan meeting. Arga menjentikkan tangannya agar Pak Sam mendekat kepadanya.

"Pak Sam, hari ini aku akan menemani Erina untuk acara reuni SMA." ucapnya kepada pak Sam yang berdiri setengah jongkok disampingnya.

"Baik Tuan." sahut Pak Sam. "Tuan, bukankah reuni SMA itu juga dihadiri oleh Bima. Mantan kekasih non Erina." Pak Sam seolah ingat bahwa Erina dan Bima dulu satu sekolahan.

Arga mendongakkan kepalanya dan segera berdiri membuat seisi ruangan menoleh kepadanya.

"Saya rasa meeting untuk hari ini cukup sampai disini dulu, nanti untuk lebih lanjutnya Pak Sam yang akan menghandle." ucap Arga dan bergegas keluar ruangan meeting.

Arga mempercepat langkahnya, mobil sudah siap di depan kantor. Arga segera mengintruksi sopirnya agar melajukan kendaraannya dengan cepat untuk menuju lokasi reuni Erina.

Bersambung

1
ww
wanita anjing selalu menyusahkan
ww
sma manusia goblok aja lu takut dok
ww
emang ada laki keparat kyk gini?
ww
ga ingat kesalahan dia sendiri, emang wanita jalang
ww
vemen bedebah
ww
laki2 bodoh ngapai n jg nyari pdlacur jalang
ww
salah kamu pelacur jalang bngsat gini koq jd tokoh protagonis
ww
uda jd istri kluar mau kgk ijin suami, bener2 wanita jalang, mnding jd pelacur aja lu
ww
ga penting mulu dasar jalang
ww
bunuh aja wanita sampah itu
ww
percuma lu marahi pukul aja hajar biar kapok wanita jalang itu
ww
wanita anjing jalang
ww
pengen gw racun biar mampus lu wanita jalang
ww
pualang aja kau anjing jalang
ww
wanita goblok ga pas muda ato tuanya bangsatt
nieko harjito
bestttttttt
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sulaiman Efendy
SIAPA KIRA2 YG KECELAKAAN...??? SEMOGA BKN ERIC, CURIGA CLARISA YG KECELAKAAN..
Sulaiman Efendy
KARMA BUAT LOO YG DLU MNOLAK CINTA TULUS DARI ARGA,, SKRG LO SPRTI WANITA MURAHAN YG MNGEJAR NGEJAR CINTA..
Sulaiman Efendy
SIAPA KIRA2 SOSOK MISTERIUS YG AWASI MEREKA.. APA ORG2NYA BURHAN, ATAU ORG SURUHAN CLARISA..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!