Pernikahan Rahasia menceritakan bahwa, mereka di jodohkan, Liana tidak mengetahui jika Leon sudah menyukainya sejak kecil dan sampai sekarang Leon masing tetap diam-diam memperhatikan Liana.
silahkan di baca dan jangan lupa tinggalkan liek dan komwn kalian🙏😭
oh iya jangan lupa follow akun saya di snack video : Author_Rabbit18🐇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auuthor_Rabbit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luna Sakit Perut
" Hufff. Dia berat juga, baiklah. Aku antar kamu ke hotel " ujarnya.
Wanita tersebut pun melajukan mobilnya menuju ke hotel. Singkatnya sesampai di depan hotel, dia pun menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan-pelan.
Beberapa jam kemudian, wanita tersebut sudah sampai di depan kamar hotel sambil membawa Kai. Setelah pintu kamar terbuka, dia pun membawa Kai ke tempat tidur.
" Hufff. Akhirnya selesai juga, kalau gitu aku pulang aja, oh iya. Jangan lupa kamu harus berutang budi kepada saya " ujarnya dan dia pun ingin berjalan keluar dari kamar.
Tiba-tiba saja Kai menarik wanita tersebut, membuat wanita itu sangat kesal dan menampar Kai.
Plak!!!
" Pria tidak tau terima kasih, sudah di bantu malah mau mencelakai gue " ujarnya yang berusaha memberontak.
Skip pagi hari pun tiba pukul 9, terlihat Kai baru saja bangun dan dia melihat sekitar. Kai pun terkejut saat dia menyadari jika dia ada di kamar, begitu pun dia terkejut saat melihat badannya di penuhi cakar.
" Siapa yang membawa saya kesini? " batin Kai.
Kai pun melihat ke sampingnya dan dia melihat kalung, Kai pun mengambil kalung tersebut.
" Kalung ini seperti milik seorang wanita, tapi kalung ini milik siapa? " batin Kai.
Ting!!!
Tiba-tiba saja ponsel Kai berbunyi menandakan ada pesan masuk, dia pun melihat ponselnya, jika Zio mengirim pesan kepadanya.
" Kai, lo tidak masuk sekolah? " pesan Zio.
" Tidak " pesan Kai.
" Oh iya, semalam aku lihat motor lo di depan bar tapi saat gue mencari lo di dalam bar, lo tidak ada " pesan Zio.
" Mungkin saja motor gabut di mansion terus, makanya dia pergi sendiri ke bar " pesan Kai.
" Mana ada motor gabut " pesan Zio.
Kai pun mengabaik pesan Zio, sedangkan dia merasa bingung siapa wanita yang membawanya ke hotel.
" Gue harus mencarinya " ujar Kai.
Kai pun bangkit dari tempat tidur dan dia pun berjalan masuk ke kamar mandi. Beberapa jam kemudian terlihat Kai terlihat sangat rapih dan dia pun keluar dari kamar.
Sedangkan di sisi lain di sekolah, terlihat Luna memegang perutnya.
" Luna, lo kenapa? " tanya Liana.
" Perut gue sa sakit " ujar Luna yang menahan sakit perutnya.
" Luna, Liana, kenapa kalian berbicara saat ibu guru menjelaskan " ucap ibu Guru.
" Bu, a aku izin ke toilet dulu " jawab Luna.
" Baiklah, kamu pergilah " ujar ibu Guru.
Luna pun berjalan keluar dari kelas dan berjalan menuju ke toilet, sedangkan Gara yang ingin keluar dari kelasnya, dia melihat Luna berjalan sambil memegang perutnya.
" Dia kenapa? " batin Gara.
Gara pun mengikuti Luna yang berjalan menuju ke toilet, setelah Luna sampai di toilet dia pun masuk ke toilet.
" Apa dia sakit perut? " batin Gara.
Gara pun memutuskan dia menunggu Luna di depan toilet, beberapa menit kemudian, terlihat Luna keluar dari toilet dengan wajah yang sangat pucat.
" Ga gara " ucap Luna yang sangat lemas.
" Kenapa wajahmu sangat pucat? " tanya Gara.
" A aku..... "
Tiba-tiba saja Luna jatuh pingsan dan Gara pun menangkap tubuh Luna, dia pun menggendong Luna dan berjalan menuju ke UKS.
Sesampainya di UKS, Gara pun menurunkan Luna ke brankar dan dia pun menelpon seseorang, tak lama kemudian sambungan telpon pun terhubung.
" Ada yang bisa saya bantu, pak Gara " ujarnya di seberang telpon.
" Kau pergilah kesekolah saya dalam 10 menit, jika tidak kau akan tau akibatnya " tegas Gara.
Tak!!!
Gara pun mematikan sambungan telpon dan dia pun menunggu seseorang, Beberapa kemudian seseorang berusaha masuk ke sekolah.
" Pak, tolong biar aku masuk " ujar dokter.
" Dokter perlu siapa? " tanya pak satpam.
" Saya mohon pak, bukan pagarnya" ucap dokter memohon.
btw bagi dong:)
"Ingat, kamu jangan beli cemilan." Ucap Gara.