NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan

Wanita Pilihan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:708.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hai_Ayyu

Aura Karina mendadak janda di malam pertama pernikahannya. Suami yang baru menikahinya beberapa jam yang lalu, memutuskan untuk menceraikan dirinya tepat di malam itu juga.

"Aku itu janda!" Tegas Aura akan status yang disandangnya saat ini.

"Iya, kamu memang janda. Janda menggemaskan." Ucap seorang pria dengan senyum melebar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 - Mantan Suami

Aura menutup pintu rumah, lalu menghela nafasnya berkali-kali. Setelah lama tidak bertemu, Aura merasa tatapan Evan berbeda.

Selama di perjalanan pulang saja, Aura merasa pria itu berkali-kali meliriknya. Tah apa yang dipikirkan pria itu, ia juga tidak tahu.

"Kenapa dia belum pergi juga?" gumam Aura yang kini mengintip dari balik jendela.

Mobil Evan masih berhenti di depan rumahnya. Tah apa yang dilakukan pria itu di dalam sana.

"Ra, ngapain?" tanya Lili menepuk pundak temannya itu.

"Astaga, Lili!" ucap Aura kaget. Lagi mengintip dikageti pula.

"Ngapain kau?" tanya Lili kembali, ia melihat ke jendela. Ada sebuah mobil berhenti di depan rumah mereka.

"Ra, apa itu dia?" tanya Lili mulai penasaran. Mungkin saja pria kenalan Aura yang sudah lama tidak menghubungi temannya itu.

"Sudah sama temui. Ngapain ngintip-ngintip!" kekeh Lili. Aura malu-malu mau.

"Bukan!" ucap Aura dengan suara berbisik.

Lili tampak bingung, lalu siapa pria itu? Apa kenalan Aura yang baru?

"Itu mantan suamiku!" Aura mengatakannya sambil berbisik lagi.

"Apa?" pekik Lili yang mulutnya langsung ditutup Aura. Suara Lili bisa terdengar sampai luar.

Mata Lili mendelik melihat Aura, mengisyaratkan agar melepaskan tangannya.

"Kau balikkan dengan mantanmu lagi?" tanya Lili.

Aura menggeleng dan tak lama bernafas lega. Mobil Evan sudah berlalu pergi.

"Jadi kenapa dia kemari?" tanya Lili. Ia mulai memikirkan banyak hal tentang Aura.

Aura sedang patah hati, ada kemungkinan kembali pada mantan suaminya itu.

"Dia mengantarku-"

"Kok bisa? Kalian ketemu di mana?" Lili benar-benar penasaran. Setelah sekian lama, kenapa Aura bertemu dengan mantannya lagi.

"Dia... Dia putranya Mama Ros." Aura memberitahu. Selama ini ia merahasiakannya.

"Apa?" Lili kaget mendengar itu. Ia mengekori Aura yang berjalan ke dapur.

Aura menenggak air minum dalam lemari es. Lalu mulai bercerita pada Lili.

Cerita bermula saat orang tuanya meninggal dunia. Mama Ros datang dan mengajaknya tinggal di rumahnya. Lalu singkat cerita menjodohkan dirinya dengan putranya. Tapi pernikahan itu hanya berlangsung 2 bulan, mereka pun bercerai.

Kedua orang tua mantan suaminya sangat baik padanya, hingga hubungan mereka sampai sekarang tetap baik. Meski Aura bukan menantu mereka lagi, tapi orang tua mantan suaminya masih tetap menganggapnya sebagai putri mereka. Karena hubungan pertemanan baik kedua orang tua Aura dan orang tua Evan.

"Oh, jadi kalau ke rumah tante Ros, kau sering ketemu mantan suamimu?" tanya Lili ingin tahu.

"Tidak pernah. Baru hari ini ketemu dia!" Aura menggeleng. Selama ini tidak pernah bertemu Evan, karena ia setiap mau datang akan bertanya Evan ada atau tidak. Begitu kata Mama Ros tidak ada, barulah Aura mau datang.

Tapi hari ini, mereka malah bertemu. Evan tiba-tiba pulang dan mereka bertatap muka.

"Kau mau ke mana?" tanya Aura mengalihkan pembicaraan. Terlihat Lili sudah berpakaian rapi.

"Mau ketemu ayangku!" cengir Lili. Robi katanya sudah dalam perjalanan ke rumahnya.

Aura mendengus mendengar Lili memanggil pria itu ayang.

Lili tampak bahagia sekali bertemu dengan sang kekasih. Sedang dirinya, kekasihnya sudah kabur. Padahal hubungan mereka terjalin baru dalam hitungan jam.

Aura juga baru mengingat-ingat. Saat menikah juga, cuma dalam hitungan jam saja ia menjadi istrinya Evan. Lalu beberapa jam kemudian Evan langsung menceraikannya. Begitu juga dalam menjalin kasih, hubungannya hanya bertahan sebentar.

"Sudah pulang dinas dia? Katamu minggu depan dia pulang?" tanya Aura. Ia menghempas pikiran tentang Bara.

"Pekerjaannya sudah selesai. Dia sengaja menyelesaikan semua dengan cepat dan segera pulang. Karena katanya ia tidak bisa berpisah terlalu lama denganku." Lili menutup wajahnya, ia malu tapi begitu bahagia. Ucapan yang penuh gombalan itu membuatnya melayang.

Aura melihat Lili dengan wajah aneh. Temannya itu benar-benar lebay. Tapi wajar sajalah namanya orang sedang jatuh cinta.

"Kau sudah makan, Ra?" tanya Lili.

"Sudah tadi di rumah Mama." jawab Aura.

"Kau mau makan apa? Nanti malam aku bawakan!" ucap Lili. Mungkin Aura ingin titip sesuatu.

"Tidak usah! Nanti aku pesan saja!" tolak Aura.

"Aku bawakan saja!" Lili tetap memaksa.

"Tidak usah, menunggumu aku bisa kelaparan! Kau bilang pulang jam 7, tapi sampai rumah jam 9!" Cibir Aura. Lili kalau sudah bersama Robi sering lupa waktu.

Lili nyengir mendengar itu. Memang benar yang dikatakan Aura. "Ya sudahlah."

Tok... Tok... Tok...

"Itu pasti dia!" Lili dengan bersenandung langsung berlari ke depan untuk membuka pintu.

"Ayang!!!"

"Astaga!" Aura yang masih di dapur menutup telinganya. Suara Lili benar-benar nyaring sekali.

Aura pun masuk ke kamar dan berganti pakaian. Memakai baju tidur kaos pendek dengan celana pendek di atas lutut.

Wanita itu mengambil ember pakaian di sudut kamar. Pakaian sudah menumpuk. Ia akan mencucinya segera.

Aura keluar kamar dan memasukkan pakaian dalam mesin cuci. Ia mendengar suara obrolan Lili dengan kekasihnya itu di ruang tamu.

Obrolan mereka penuh tawa dan terdengar manja. Lili pasti sangat bahagia bertemu Robi, setelah mereka berpisah selama beberapa hari.

"Aura, kami pergi dulu ya!" Lili meletakkan cangkir di wastafel, ia tadi membuatkan Robi teh.

"Ya, sudah hati-hati!" ucap Aura mengangguk.

"Ra, ini ole-ole dari Robi. Makanlah!"

"Taruh saja di lemari es!"

Lili meletakkan ole-ole tersebut.

"Kau bawa kunci, kan?" tanya Aura sebelum Lili berlalu.

"Kau mau pergi lagi?" tanya Lili.

"Tidak. Mana tahu aku ketiduran, aku tidak bisa membuka pintu kalau kau pulang!"

"Bawa kok!"

Aura menggangguk. Setelah selesai mencuci pakaian, ia akan tidur.

"Ra, kami pergi dulu!" Robi berpamitan pada Aura. Pria itu masuk ke dapur.

"Hati-hati, Bang! Jaga Lili baik-baik!" pesan Aura.

"Siap, Bos!" Robi memberi hormat.

Aura mendengus, pria itu malah meledeknya. Lili malah tertawa melihat interaksi mereka.

Lili pun pergi dengan Robi. Ia mengunci pintu rumah.

"Kok dikunci?" tanya Robi. Aura masih di dalam.

"Aura juga ada kunci. Jadi kalau pulang nggak repot untuk masuk. Kadang susah banguni orang yang sudah tidur!" ucap Lili.

Aura itu kadang kalau sudah tidur seperti mayat. Tapi sama sih, Lili juga seperti itu jika sudah tidur.

"Oh!" Robi pun mengangguk mengerti. Ia menggandeng Lili berjalan ke arah mobilnya.

Sementara di dalam rumah, Aura menunggu cuciannya sambil melihat ponsel.

Masih melihat obrolannya dengan Bara. Sudah beberapa hari berlalu, pria itu tidak menghubunginya sama sekali.

Tok... Tok... Tok...

Terdengar suara ketukan pintu. Aura diam saja, mungkin saja itu Lili yang kembali. Tah ada yang ketinggalan.

Tok... Tok... Tok...

"Apa dia lupa membawa kunci?" Aura terpaksa bangkit dan membuka pintu.

"Li... Li-"

Deg

.

.

.

1
Dewi Kadimen
Luar biasa
umatin khuin
rasain van
umatin khuin
kok dibukain sih ra....g diliat dulu diintip dulu siapa...baru dibukain
umatin khuin
la mia datang...mana pak bambang sih ..katanya mau menasehati mia...hmmm....
umatin khuin
jgn mau dikelabuhi kau bara....jgn luluh
umatin khuin
tau kan kamu evan....anak bara dan aura
umatin khuin
menggila
umatin khuin
hmmm...g sadar diri sih evan itu
umatin khuin
ikut deg deg an aq...tegang
umatin khuin
kau yg katarak evan...tdk bisa melihat kecantikan aura...
umatin khuin
ws embuh lah van evan...salahmu dewe
umatin khuin
mas Bara....lope lope dah ah...jd meleleh Auranya...
umatin khuin
ada ada saja dih bara....ono ono wae😅😅😅🤭🤭🤭
umatin khuin
/Scream//Scream//Scream//Scream/bi robi....bi....bibi....
umatin khuin
jangan ya mas ya....jangan....
umatin khuin
eneg bgt si mia itu...udah miring stress dia....perlu ke rsj
umatin khuin
aamiin....semoga saja ya aura....
umatin khuin
lho lho lho ...mia mia....picosseoyo
umatin khuin
terima...terima...terima...👏👏👏
umatin khuin
hmmm...enak saja kau mia mia. .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!