NovelToon NovelToon
Lihat Aku Sekali Saja

Lihat Aku Sekali Saja

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Cintamanis / CEO
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vanzhuella annoy

"Aku hanya mengganggap dirimu baby sitter. Setelah dia terbangun, saat itu juga kau angkat kaki dari rumah ini!!!" Filio Ar Januar.


"Pernikahanku terjadi dengan keterpaksaan, namun aku berharap akan berakhir bahagia. Aku mohon lihat aku sekali saja," Asilla Candrawinata.



Diharapkan membaca TERPAKSA MENIKAH season 3

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanzhuella annoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 32. Kepergian Asilla dan Si Kembar

Tiba di rumah

"Ri apa semuanya sudah siap?" tanya Asilla sembari memasukan semua pakaian yang ada dalam lemari miliknya. Ia tidak ingin satu bendapun yang tertinggal di rumah tersebut, begitu juga dengan kepunyaan si kembar.

"Sudah Bu bahkan semua milik si kembar sudah saya masukan kedalam bagasi mobil," jawab Riri dengan wajah sendu. Tentu saja ia merasa sedih karena tidak diizinkan ikut oleh Asilla dengan alasan untuk menjaga Moses.

Asilla mempercayakan Riri untuk merawat Moses karena ia percaya hanya Riri yang bisa dipercaya.

"Baiklah sekarang tolong masukan barang milikku," kata Asilla sembari mengusap air matanya.

"Iya Bu. Bu apa sebaiknya saya ikut Ibu dan si kembar?" usul Riri dengan derai air mata.

Asilla menatap Riri sembari berusaha tersenyum, dan menggelengkan kepala.

"Tidak Ri, kamu tetap berada disini bahkan kemanapun Moses berada. Aku hanya percaya kepadamu seorang," terang Asilla. "Tolong rawat Moses seperti anakmu sendiri," imbuh Asilla sudah tidak bisa menahan bulir bening itu.

Asilla sedih bahkan menumpahkan air matanya bukan karena meninggalkan rumah ini bahkan bercerai dengan Filio. Tetapi hanya satu alasan dibalik itu semua ialah meninggalkan Moses. Bagaimana tidak karena dari usia 2 tahun ia merawat Moses seperti darah dagingnya sendiri. Pahit manis, suka duka sudah ia lewati bersama bocah tampan itu.

"Baik Bu. Ibu jangan khawatir saya akan rawat Tuan Muda dengan pnh kasih sayang," kata Riri. "Apa yang harus saya katakan kepada Tuan Muda jika menanyai kemana Ibu dan si kembar pergi?" tanya Riri sembari terisak.

"Bilang saja kami lagi mengunjungi butik baru milikku yang baru buka. Karena Mama Sinta sudah sadar makanya kami tidak membawa Moses, apa lagi Tuan hari ini juga pulang dari luar negeri." Terang Asilla.

Asilla membuka laci meja lalu meraih map. Ia simak berjas itu lalu menatapnya dengan tatapan sendu.

"Tolong ampuni saya Tuhan, saya sudah melanggar janji suci pernikahan tetapi semua ini ada alasan dibalik itu." Batin Asilla sembari menghela nafas.

Diraihnya pena lalu segera membubuhkan tanda tangan di sana. Itu adalah surat cerai yang sudah dipersiapkan sebelum pernikahan dilaksanakan. Hanya menunggu tanda tangan dari Filio, maka dengan sah mereka bercerai.

"Seperti yang Tuan katakan, hari ini aku menepati janji," batin Asilla sembari menatap intens nama Filio yang tertera di sana.

Setelah itu ia mengeluarkan kartu tanpa limit pemberian Filio. Ia masukan ke dalam map beserta berkas surat cerai dan secarik kertas berisi pesan singkat, lalu memberikan kepada Riri.

"Ri tolong kasi kepada Tuan setelah kepergian kami," kata Asilla dengan mantap.

"Iya Bu," jawab Riri seakan paham benda apa itu.

"Ri siapapun yang bertanya kemana kami pergi jangan pernah katakan, katakan jika kamu tidak tau apa-apa. Tolong ya Ri, demi apapun rahasiakan keberadaan kami. Lagi pula kami bukan orang penting di sini," kata Asilla sembari tersenyum miris.

"Ibu tenang saja," jawab Riri.

Hmmm

"Baiklah kita akan ke Mansion Mommy Yora, kebetulan Opa, sama Oma juga berada di sana. Ingat harus bersikap seperti tidak ada yang terjadi, setelah itu baru antar kami ke bandara," kata Asilla sembari memasukan album foto ke dalam tas.

...******...

Di Mansion

Keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga. Mereka baru saja pulang dari RS menjenguk Asinta.

"Opa, Oma!" Panggil si kembar serentak.

Tentu saja membuat para orang tua kaget melihat kedatangan kedua bocah cantik itu dengan tiba-tiba.

"Gaby, Abel," gumam Zeze serta Lyodra.

Kini mereka berbincang-bincang. Asilla berusaha bersikap tenang selama berbincang seperti biasanya, seolah tidak ada yang terjadi.

"Gaby, Abel sini sayang," panggil Eyang Zeze.

Si kembar langsung mendekat.

"Ini hadiah untuk kalian," kata Zeze sembari mengeluarkan benda kecil dari kotak seperti perhiasan.

"Kalung," kata keduanya dengan mata berbinar melihat kalung dengan liontin yang indah.

"Apa kalian suka?" tanya Zeze.

"Tentu saja Eyang," jawab Gabriella.

"Abel sangat suka Eyang," timpal Isabella dengan girang.

Zeze lingkarkan kalung berliontin bentuk love itu ke leher Gabriella dan Isabella.

"Wah kalian ini sangat cocok buat kalian sayang," puji dan kagum Lyodra.

"Sayang bilang apa sama Eyang?" kata Asilla dengan dada sesak.

"Terima kasih Eyang," ucap keduanya sembari mengecup pipi keriput Sky dan Zeze bergantian.

"Sama-sama sayang," jawab Sky maupun Zeze membalas kecupan di pipi keduanya.

Setelah makan siang mereka kembali ke ruang keluarga.

"Nak Sila apa yang terjadi?" ujar Farres sedikit berbeda melihat sikap Asilla sejak kedatangan ke Mansion secara tiba-tiba.

"Tidak ada apa-apa Dad," jawab Asilla dengan mata berkaca-kaca.

"Sayang jika ada sesuatu jangan sembunyikan, kami adalah keluargamu," timpal Lyodra. "Apa karena Kakakmu sudah siuman ada kekhawatiran yang kamu rasakan?" imbuhnya.

"Tidak Mom, Asilla sedikit kurang enak badan akhir-akhir ini," ungkap Asilla setenang mungkin.

Hmmm

"Jangan-jangan itu pertanda-----,"

Opst

Semuanya kembali hening dengan pikiran masing-masing. Zeze serta Lyodra mengulum senyum karena mendengar penuturan Asilla. Mereka berharap ada janin dalam rahim Asilla karena selama ini mereka berpikir pernikahan mereka baik-baik saja seperti pasangan suami-istri pada umumnya.

Asilla hanya bisa tersenyum miris, apa yang dipikirkan oleh kedua mertuanya itu tidaklah benar. Bagaimana bisa ia sedang mengandung, sedangkan hubungan mereka selama ini hanya semata sandiwara.

Sore menjelang Asilla berpamitan. Mereka akan segera pulang begitulah yang dikatakan Asilla. Sedangkan orang-orang yang menyayangi mereka percaya begitu saja tanpa merasa curiga.

...******...

Pesawat jet pribadi sudah mendarat. Filio segera meraih ponsel yang sengaja sejak tadi malam dinonaktifkan. Seketika matanya membulat melihat puluhan panggilan tak terjawab dari sang Mommy.

Dibukanya pesan masuk dari sang Mommy, seketika matanya kembali membulat.

"Sinta," gumam Filio dengan tubuh menegang.

Tidak ingin membuang waktu Filio langsung memerintahkan Sony supir pribadinya membawa ia ke RS langsung.

Sepanjang perjalanan menuju RS Filio sibuk dengan pikiran tetapi ia melupakan satu hal.

"Sekian lama akhirnya kau terbangun juga," gumam Filio sembari mengenang Asinta.

Kini Filio sudah berada di RS. Dengan tidak sabarnya ia langsung menuju kamar rawat Asinta.

Ceklek

Pintu terbuka

Farhan, Mira, Asinta dan Moses menoleh kearah pintu.

Deg

Asinta tak bergeming memandangi Filio yang sudah lama ia tinggalin tanpa sebab. Saking tegangnya Asinta sampai menelan ludah lalu menundukkan kepala.

"Papa," panggil Moses segera bangkit lalu memeluk Filio.

"Sayang," balas Filio langsung mengangkat tubuh Moses kedalam gendongannya. Sungguh ia merindukan putra semata wayangnya yang akan menjadi generasi penerus keluarga Januar.

Filio mendekati kasur pembaringan Asinta. Ketika ia sudah baikan Asinta dibawa ke kamar rawat khusus untuk keluarga Januar.

"Sayang Mama sama Papa akan pulang," pamit Mira karena mereka ingin memberi ruang untuk keduanya.

"Iya Ma," jawab Asinta.

"Mari Tuan," ujar Farhan dan diikuti oleh Mira.

Filio hanya mengangguk, jujur saja ia tidak menyukai kedua orang tua lintah darat itu.

Setelah kepergian Farhan dan Mira seketika ruangan itu hening.

"Aku minta maaf," lirih Asinta sembari menangis.

Filio langsung membawa Asinta kedalam pelukannya. Tidak ada maksud apa-apa hanya sekedar pelukan biasa.

"Sudahlah yang lalu biarkan berlalu," ujar Filio dengan tatapan dingin.

"Papa ayo pulang," ajak Moses karena ia sudah sangat bosan berlama-lama dengan orang asing baginya.

Filio tidak menghiraukan karena ia sedang berbicara serius dengan Asinta.

"Papa ayo pulang," rengek Moses sekali lagi sembari menghentak lengan sang Papa. "Moses ingin bermain dengan si kembar," rengek Moses kembali.

"Baiklah. Honey kami tinggal sebentar, nanti aku akan kembali lagi. Jika ada sesuatu langsung hubungi," ujar Filio karena ia juga ingin menjumpai si kembar. Ia membawa oleh-oleh untuk anak-anak. Sungguh Filio belum menyadari satu hal.

"Sayang hati-hati," kata Asinta sembari mendaratkan kecupan di seluruh wajah Moses sehingga membuat Moses risih, tetapi beda halnya dengan Asilla. Jika Asilla yang melakukan itu betapa senangnya Moses diperlakukan seperti itu.

...******...

Tiba di rumah

"Dek, Dek....," panggil Moses beberapa kali kepada Gabriella dan Isabella.

Moses langsung ke ruang bermain tetapi tidak menemukan dua sosok yang sangat ia sayangi. Ia kembali mencari ke kamar tetapi dua sosok itu belum juga ditemukan.

Moses kembali turun kebawah untuk menemui sang Papa yang masih berada di ruang bersantai.

"Papa si kembar tidak ada di rumah," kata Moses sembari menangis.

"Mungkin lagi pergi son," jawab Filio dengan santainya.

"Mama Sila juga tidak ada," sambungnya.

"Berarti mereka lagi pergi keluar," ujar Filio masih dengan sikap tenangnya.

"Uh Moses tak diajak," sungut Moses dengan cemberut.

"Bukannya tadi Moses berada di RS makanya tidak dibawa," ujar Filio agar Moses mengerti. "Hmmm tetapi ini sudah malam, seharusnya mereka sudah pulang," imbuhnya.

Seketika hening.

"Selamat malam Tuan," sapa Riri dengan wajah dibuat cemas.

"Bibi," panggil Moses ketika melihat kedatangan Riri. "Si kembar sama Mama Sila kemana Bi?" tanya Moses.

"Apa mereka belum kembali?" Riri malah balik bertanya sehingga membuat Filio menghentikan ketikan di ponsel pintarnya.

"Belum Bisa infokan, memegangnya mereka kemana?" tanya Moses.

"Bibi juga tidak tau Tuan muda," kata Riri dengan wajah seriusnya.

"Ri bawa Moses ke kamar dan tolong bantu bersihkan dirinya," ujar Filio.

"Baik Tuan," jawab Riri.

Filio keluar dari ruang kerja, ia akan kembali ke RS. Malam ini ia akan menginap di sana. Sebelum meninggalkan rumah ia terlebih dahulu membuka pintu kamar milik Moses. Seketika senyuman mengembang di bibirnya melihat gaya tidur Moses. Mungkin karena kelelahan satu harian tadi Moses sangat nyenyak dalam tidurnya. Sekarang saatnya ia berganti membuka pintu kamar milik si kembar. Seketika matanya membulat mendapati kamar kosong tanpa ada penghuni.

"Apa mereka belum juga pulang?" gumam Filio sembari melirik arloji di pergelangan tangannya. Padahal sekarang sudah jam 11 malam.

Tiba-tiba kedatangan Riri mengejutkan Filio

"Tuan," sapa Riri. "Tuan Ibu sama si kembar belum juga kembali," kata Riri kembali berakting.

"Sebenarnya mereka kemana?" tanya Filio dengan wajah serius.

"Siang tadi saya mengantar Ibu dan si kembar ke Mansion Nyonya. Setelah itu Ibu menyuruh antar ke butik, tetapi saya ingin jemput Ibu tidak ada di butik," terang Riri.

Filio mencerna setiap perkataan Riri.

"Tunggu sebentar Tuan sebelum ke Mansion, Ibu menitipkan sesuatu kepada saya untuk di serahkan kepada Tuan," kata Riri.

Riri mengambil titipan itu yang ia simpan di laci meja sudut ruang televisi.

"Ini Tuan titipan Ibu," Riri menyerahkan sebuah map berwarna coklat. "Jika begitu saya permisi," imbuh Riri lalu segera meninggalkan Filio yang berdiri mematung sembari memandangi map yang berada di tangannya.

Merasa penasaran ia segera membuka isi map tersebut. Lalu meraih berkas itu.

Deg

...******...

1
bunda
Luar biasa
Efida Ika Putri
kak maaf seharusnya will u marry me ☺
Kuntyo Wantari Dewi
Gatot maning ya Iyo😄😄😄
Retno Palupi
apa orang lain itu juga mencintai mu sila?
Retno Palupi
aq jengkel dg sila, yg mau aja dibohongi sama ortunya
Retno Palupi
bakal nyesel kamu iyo ..
Retno Palupi
kapan sila bahagia
Retno Palupi
kenapa juga sila g pergi dari rumah saja, hidup mandiri
momiie
entah lah ga bisa mmamsuk ke alur nya sayaa
momiie
makin aneh ceritanya
Mona Lisa
arsilla agak lembab sih..hrus tegaslah
Atmita Gajiwi
/Smile//Grin//Heart//Heart/
Sulfiani Mappiase
dan 3 Thun itu yg koma siapa namanya nga bangun² juga?
Putri Rijani
makin kesini kok Q mkin bngun alurx
Putri Rijani
autor Q gmes sma si fillow mw tak jewer aja telinga nya🤣
Rizky_02
aku nangis banget please. karya mu sungguh sangat keren Thor
Rizky_02
author naro bawang di sini 😭😭😭
Rizky_02
itewe mulai membaca semoga sesuai ekspektasi ku 😊
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
duh visualnya opa semua,kalo visual cowok orang bule atau turki gitu pasti dapat bangt visual sama karakternya pas gitu lebih hot
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!