Maha Rani Larasati rela menikah dengan Daniel Nur Indra seorang duda ber anak satu tapi jauh dari kata bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Trisubarti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32
Daniel mendekati sahabat SMA nya dulu yang sedang duduk sambil berbincang.
"Hai broo! apa kabar?" dokter Rizal berdiri dan menepuk pundak Daniel sahabat karibnya ketika SMA.
"Setaaaan...loe zal" gue pikir loe selingkuhan Zulmy." Ucap Daniel seraya menoyor kepala Rizal.
"Najis deh loe! loe pikir gue cewek apaan? pakai acara selingkuh segala." Timpal dokter Zulmy kesal.
"Ahahaha sorry! kan gue bilang kirain" Sahut Daniel.
"Kalian nggak mau duduk mau menjadi patung orang-orang sawah?! Tanya Zulmy meledek kedua sahabatnya.
Daniel menarik kursi dan duduk disamping Rizal. Hatinya senang bisa terhibur dengan kehadiran sahabatnya. Dulu suka tidur berdua, tidak jarang Rizal menginap di rumah Daniel. Bahkan hari minggu pun Rizaldi tidak mau pulang. Hingga kadang Almira sering kesal karena perhatian Daniel sering terbagi. Saat itu Daniel sedang menjalin hubungan dengan Almira adik kelasnya.
Mama Nadyn senang, setiap Rizal berada di rumahnya otomatis Daniel tidak ada peluang untuk pergi bersama Almira. Sebab saat itu Mama Nadyn tidak merestui Daniel berhubungan dengan Almira.
"Sekarang punya anak berapa loe?" Tanya Daniel.
"Anak gue dua, laki-laki dan perempuan"
Tutur dokter Rizal.
"Heran ya! dulu kita makan berdua, tidur kadang berdua, tapi sudah berapa tahun kita nggak ketemu?" Tanya Daniel seraya mengingat-ingat kapan terakhir bertemu.
"Ya terakhir bertemu ketika loe menikah dengan Almira." Sahut Rizaldi.
"Kalian mau pesan apa?" Tanya Zulmy. Karna Waittress menyodorkan buku menu.
"Biasa Zul, gue tim Ikan salmon dengan cah brokoli minumnya juice Alpukat tanpa gula" Tutur Rizal.
"Wah dokter gitu loh! sekarang makan di atur, kalau dulu mau makanan digoreng, direbus, mentah, semua di sikat" Daniel ingat dulu pernah makan ubi mentah ketika sedang kemping. Eh mereka akhirnya kembung dan ketika pulang mabuk di dalam bus. Daniel tersenyum ketika ingat kebersamaan mereka dulu.
"Loe mau pesan apa Dan, malah senyum-senyum sendiri! stres loe?" Ledek Zulmy.
"Samain aja seperti kalian, tapi juice nya pakai gulalah! mana enak." Jawab Daniel.
Wattress mencatat menu yang dipesan Zulmy.
Tidak lama kemudian pesanan datang, ketiga sahabat yang sedang reonian itu menikmati makan siang bersama. Sudah 12 tahun lebih, Daniel dan Rizaldi baru bertemu.
Selesai makan, mereka membahas masalah pekerjaan masing-masing.
"Bagaimana ceritanya sih Dan, kok bisa! loe sampai di tahan?" Tanya Rizal memulai membahas pribadi Daniel.
Daniel mengangkat kepalanya cepat menatap sahabatnya.
"Tau darimana loe?" Tanya Daniel heran kok sahabatnya sampai tahu.
"Elah Dan! loe itu, pengusaha sukses, loe berbuat sedikit saja" "Nama loe bakal mencuat di media cetak, elektronik, maupun online. Tutur Rizal.
"Daniel Nur Indra, seorang pengusaha muda sukses, menjadi tersangka penganiaan" "Gunawan Ayah dari korban Sherly malinton, melaporkan ke kantor polisi." Rizaldi menirukan berita di televisi.
Daniel menghela nafas memorinya berputar ketika menampar Sherly.
"Gue menampar mantan adik ipar gue, karena ada alasan Zal" Jawab Daniel lirih.
"Bukankah loe memang hobby ya! menyakiti perempuan?! Tanya Zulmy mengintimidasi.
"Apa maksud loe?" Tanya Daniel mulai terpancing.
"Apa yang sudah loe perbuat sama istri loe sendiri?" Sarkas dokter Zulmy lalu berdiri.
"Tau apa loe dengan urusan rumah tangga gue?" Daniel tampak emosi.
"Brak..Zulmy menggebrak meja hingga menjadi perhatian seisi Cafe.
"Gue ini perempuan sama seperti istri loe, tanpa loe jelasin gue sudah bisa menerka, pasti istri loe selalu menderita kan?! "Semakin hari badanya semakin habis, gue selalu memperhatikan wajahnya tampak tertekan! tanpa dia cerita pun gue sudah bisa menilai." Tutur Zulmy. Disamping kuliah kedokteran Zulmy juga kuliah psikologi, jadi bisa menganalisa hanya dengan melihat gerak gerik.
Daniel Diam seribu bahasa. Tidak berani menatap maupun menjawab. Yang dikatakan Zulmy memang benar adanya. Rizaldi pun mulutnya seperti di lakban, sebab Rizal tidak mau ikut campur urusan rumah tangga sahabatnya.
"Terus kemana loe! ketika istri loe meregang nyawa, loe tidak ada di sampingnya?" Tanya Zulmy menatap Daniel tajam.
"Apa maksudmu?! Daniel berdiri kembali seperti peperangan akan segera di mulai.
"Sudah! Stop! kalian ini seperti anak kecil tau tidak?" Rizaldi menenangkan.
"Duduk Dan" perintah Rizal.
"Dan loe! juga duduk Zul"
"Loe itu Dan jangan suka mengedepankan emosi"
"Loe mau di tahan lagi, hampir saja loe menampar Zulmy tadi" Rizal sebagai dokter kandungan memang biasa bersikap lembut, karena setiap hari menghadapi perempuan.
"Biarkan saja dia di penjara seumur hidup." Sarkas Zulmy.
"Zul! dokter Rizal memberi isyarat agar Zulmy diam.
"Begini Dan sekitar setahun yang lalu, istri loe, konsultasi ke gue, ingin cepat punya anak"
"Apa?! Daniel terbelalak kaget.
"Dengarkan dulu cerita gue! jangan di potong." Terang Rizal.
"Dia datang selalu sendiri"
Flasbach on
"Selamat pagi Nona" Sapa dokter Rizal.
"Selamat pagi dokter." Jawab Rani.
"Ada yang bisa saya bantu Non?" Tanya dokter Rizal.
"Begini dok saya ingin sekali cepat mempunyai anak, tapi Allah belum mengijinkan, apa yang harus saya lakukan dok?"
"Berapa lama Nona menikah?"Tanya dokter.
"Empat bulan dok"
"Hehehe.."dokter terkekeh
"Kok dokter tertawa?" Tanya Rani.
"Nona lucu, saya pikir pernikahan Nona sudah berapa tahun, kalau baru hitungan bulan sebaiknya Nona bersabar dulu."
Dokter membaca Data.
Nama: Maha Rani Larasati
Umur : 21 tahun.
Nama suami: Daniel Nur Indra
Dokter sempat terkejut membaca nama suami, tapi dokter pikir banyak nama yang sama di dunia ini. Jadi dokter tidak menanyakan lagi tentang suami Rani.
"Rebahan Non" kata dokter. Kemudian dokter memeriksa.
"Secara keseluruhan tidak ada masalah Non, jadi Nona harus bersabar.
Selama empat bulan Rani selalu rajin konsultasi. Dan bulan terakhir dokter bertanya.
"Non setiap Nona periksa kenapa di dampingi suami?"
"Suami saya sibuk dok! tetapi bagi saya tidak ada masalah, toh mencari uang juga buat saya." Tutur Rani.
Rani bukan tidak sabar ingin punya anak, tetapi dengan adanya buah hati yang terlahir dari rahimnya, mungkin Daniel bisa berubah.
Setelah bulan kelima Rani tidak sempat kontrol lagi karena sibuk bimbingan skripsi.
Sampai akhirnya Rani terlambat tiga bulan, baru datang ke dokter.
Setelah dinyatakan hamil. Masalah datang silih berganti keributan dengan Daniel membuat Rani depresi. Hingga menyebabkan Rani keguguran.
Flasbach off.
"Jadi istri gue keguruan Zal?" Tanya Daniel mata nya mulai mengembun.
"Iya, dan loe harus tau! istri loe mengalami pendarahan hebat hingga mengalami mati suri"
"Ironisnya bukan loe yang ada di sampingnya waktu itu"
"Ada sopir taksi yang setia menunggu, malah gue pikir dia suaminya"
"Gue baru tau belakangan ini, kalau suami Rani itu loe, dari Zulmy." Tutur dokter Rizal.
"Nah! nyesel kan loe! dasar laki-laki egois! nyesel gue kenal sama laki-laki macam loe!"
"Ayo zal kita tinggal saja laki-laki seperti dia." Sarkas dokter Zulmy kemudian menarik dokter Rizal dan pergi meninggalkan Daniel.
Raniiiiiiiiii.
Budhe cuit cuit.
"Hari ini budhe up dua kali, karena libur" Besok budhe kan kerja, kalau telat up mohon bersabar ya, karena budhe harus membantu Pak dhe mencari duwit buat beli susu.☺☺
lumayan buat nambah penghasilan tambahan 🙏😭😭😭