Sejauh kaki melangkah, sekencang kencang nya kaki berlari , Takdir tetap akan menemuimu. Bukankah benar dikatakan orang tidak ada satu pun yang bisa mengubah takdir. Tapi tidak dengan nasib , dikatakan " Sesungguhnya nya Tuhan tidak mengubah nasib sebuah kaum , hingga mereka mengubah diri mereka sendiri". Tentu nasib tanggung jawab diri pribadi.
Bagaimana dengan Viona gadis desa yang cantik, tinggi semampai, mempunyai tubuh yang ideal , apa kah ia mampu mengubah nasib nya demi adik adik nya?. Semenjak ayah nya meninggal kehangatan dalam keluarga hilang seketika. Ditambah lagi dengan ibu nya yang menjadi pemuas nafsu hidung belang demi memenuhi kebutuhan hidup.
Apakah Viona ditakdirkan mengikuti jalan yang ibunya pilih? Atau ia berjuang mengubah nasib untuk hidup lebih baik lagi walaupun badai tak habis habis nya menerpa.
Inilah kisah Viona , anak sang pelacu* , yang dinikahi oleh pengusaha tajir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retmiduski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 cengeng
"hahaha dia yang menggoda ku dengan body nya yang sangat mem....."
Buughhh Buuughh prakkkk Sebelum Ervan menyelesaikan bicaranya, Frans sudah menghajar nya dengan tinju dan tendangan yang membuat tubuh Ervan terjatuh ke lantai
"kau apa kan anak ku anak sialan " Jelika teriak dari kejauhan
"ayah dan semua orang yang ada di rumah ini lihat perlakuan tuan muda yang sangat kalian puji puji itu, hampir membunuh Ervan yang juga saudara nya " sambung nya berteriak hingga semua keluarga berkumpul .
"Apa yang kau lakukan Frans , kau hampir membunuh nya " ucap kakek Handoko
"Bahkan aku berencana langsung membunuh nya "
"Memang apa kesalahan anak ku pada mu, hingga kau ingin membunuhnya ? begini kah cara kakak ipar mendidik mu?"
"Hentikan omongan mu, jaga ucapan mu kepada ibu ku, yang harus di pertanyakan adalah bagaimana cara kau mendidik anak mu sehingga si brengsek ini dengan berani nya mau menyentuh istri ku " ucap Frans bengis
"apa?" ucap semua orang di sana
"omong kosong apa ini? kau ingin memfitnah anak ku? kau ingin menyingkirkan nya?"
"untuk apa aku memfitnah nya hmmm jika aku ingin , sudah lama aku singkirkan dia dari rumah ini, dari semua perusahaan Prayoga bahkan dengan gampang nya aku mencoret namanya di Prayoga family "
"maaf om Defran tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada om, kali ini biarkan saya menunjukkan sedikit kelakukan menjijikan dari anak om " ucap Frans ke pada paman nya Defran ayah kandung Ervan
Mendengar hal tersebut Derfran hanya mengangguk pasrah .
"cepat kalian ambil rekaman CCTV sekarang juga " perintah Frans kepada anak buah nya
Sekarang mereka telah duduk di ruangan keluarga, suruhan Frans sedang mempersiapkan rekaman CCTV.
"jangan takut, ada saya bersama mu " ucap Frans sambil merangkul viona yang masih ketakutan saat melihat rekaman mulai di putar.
Bugggg buggg "Dasar anak tak berguna, memalukan , aku tak pernah menyangka aku segagal ini sebagai ayah mu " ucap Defran pergi dengan emosi
" aku tahu ibu mu salah arah mendidik mu, tapi sungguh aku tetap tak menyangka ternyata kamu pun tak bisa menggunakan pikiran mu dengan baik, jika ibu mu salah arah dan salah jalan untuk mengajari mu adab ,sopan santun serta tata krama paling tidak kamu punya otak untuk berpikir , punya hati untuk merasakan apakah perbuatan itu baik atau salah "
"cukup sekali ini kau lakukan hal yang tidak senonoh itu kepada menantu ku jika kau dan ibu mu tidak mau hengkang kaki dari sini " Ucap Anggita sambil berlalu membawa menantu nya pergi dari ruangan tersebut
" Kau selalu suka menghina , merendahkan orang bukan? tapi kau selalu lupa bahwa anak mu sendiri selalu memberi celah orang untuk menghina dan menginjak harga diri mu? saya harap dari kejadian ini kamu belajar bahwa hidup ini timbal balik , apa yang kau tanam itu yang kau tuai "
"belajar lah dari Kaka ipar mu bagaimana cara mengurus anak, dia menyalah kan yang salah, dan membenarkan yang benar bukan sebalik nya "
"Kau Ervan , aku selalu berusaha tidak membandingkan banding kan mu dengan Frans, tapi dirimu sendiri lah yang memberi kesempatan untuk itu" ujar kakek Handoko berlalu
"tundukan pandangan mu di depan istri ku, bahkan menghindar lah jika kau melihat istri ku kalau tidak kau pasti tahu apa akibat nya " ucap Frans berbisik di telinga Ervan
Sekarang di ruangan itu hanya tinggal mereka berdua .
"Apa kau puas mempermalukan aku Ervan "
"maafkan aku "
"apa kata mu ? maaf? apa cukup dengan kata maaf?"
"apa kau tidak mendengar mereka semua menghina kita, merendahkan kita?"
"iya mam, maaf saya bersalah"
"mengapa kau tidak memikirkan akibat nya sebelum kau melakukan apa pun yang kau mau?
"lagi pula kenapa kau ceroboh sekali, kau mengganggu istrinya di kandang nya sendiri Ervan , apa kau sudah gila "
"maaf mam, maaf " ucap Ervan yang tak di dengar Jelika meninggal kan nya sendiri an di ruangan tersebut
Di dalam kamar mama mertua
"maafkan mama sayang, di rumah mu sendiri tapi kamu mendapatkan perlakuan yang tidak pantas, sungguh mama menyesal "
"tidak mam, ini bukan salah mama ini salah vio.." ucapan vio terhenti karena suara Frans
"iya ini salah kamu, kenapa kamu sampai ke ruangan bagian belakang bangunan ini, apa yang kau cari? kau bisa memanggil pelayan jika kau butuh sesuatu, lagi pula kenapa tidak ada satu pun pelayan yang menemani mu? kemana para pelayan rumah ini? " pekik Frans dengan emosi yang membuncah membuat viona ketakutan
"Frans hei come on kau membuat istri mu takut nak " ucap Anggita mengingatkan
" kau tidak bisa membentak nya dengan kondisi nya yang seperti ini, dia akan semakin down " sambung mama nya berbisik kepada Frans
"bicara kan baik baik , tanyakan baik baik, mama tahu kamu kwatir tapi jangan buat istri mu ketakutan" mendengar itu emosi frans mereda , dan membawa istri nya ke kamar meraka .
"Sekarang cerita kan, bagaimana bisa kau sampai di ruangan belakang itu " tanya Frans, dengan sedikit takut viona menceritakan semua nya hingga Ervan datang mengganggu nya.
"kenapa kau sangat bodoh "
"karena aku tidak pintar seperti kau tuan muda " ucap viona nangis
"kenapa kau malah menangis?"
"karena aku bersedih dan ketakutan " viona semakin menangis sejadi jadinya .
"Sekarang kau adalah istri saya, tuan muda Frans Prayoga Aditya , jika kau tahu aku adalah orang pintar seharusnya kau juga harus bisa menandingi kepintaran saya, karena saya ngak mau punya istri bodoh "
" hapus air mata mu karena yang menjadi istri ku tidak boleh cengeng " Frans menarik viona ke dada nya yang bidang serta memeluk nya dengan lembut.
Tidak ada lagi percakapan , yang ada hanya bunyi cegukan viona sesekali karena menangis tadi. Tanpa sadar viona ketiduran dalam pelukan suami nya.
cepat sekali kau tidur si cengeng , hampir saja si brengsek itu menyentuh hak ku, kepunyaan ku gumam Frans di dalam hati sambil membayangkan Ervan yang hampir mencium bibir viona
*syukur deh , jadi aku tak harus mengambil bekas bibir si bejat itu di bibir istri ku karena aku tak akan rela jika ada bekas bibir orang lain di bibir kepunyaan ku
bagaimana mungkin kau ingin macam macam kepada istri ku, sedangkan diriku belum ada menyentuh nya ah ini tidak bisa di biarkan aku takut kejadian seperti ini terulang kembali ahhhhh* Frans meninju kasur hingga viona terbangun
"maaf apa kau terkejut ?"
"apa kau masih marah ke pada ku tuan?"
"tidak sekarang tidur la lagi " Frans membenamkan kepala viona kembali ke dalam dada nya yang bidang sambil membelai lembut rambut viona.
terimakasih telah mampir all ...
mintak like, vote dan coment nya dong ...😍🥰
biar author semangat..m
tapi untungnya bukan sad ending tapi happy ending
sifat sederhana nya Vio mampu meluluhkan si Frans
kasian vio