NovelToon NovelToon
Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: blursky

Hanya cerita fiksi‼️

Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.

"you are mine"

Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.

Happy reading:)

Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekacauan Malam

Setelah sholat isya Dara berjalan keluar dari kamarnya, sedangkan Ellard entah kemana perginya pria itu. Dara belum bertemu Ellard setelah sholat magrib tadi, pria itu bilang hanya akan keluar sebentar tapi sampai sekarang belum juga kembali. Hal ini digunakan Dara untuk merasakan kebebasan, sejak pulang sekolah Ellard selalu memeluknya diranjang berakhir mereka tidur bersama.

Dara berjalan menuruni satu persatu anak tangga matanya memandang seluruh interior mansion ini. Pilar-pilar yang kokoh menghiasi setiap sudutnya, lantai marmer putih kontras dengan warna golden cat dan white cat tembok.

Dindingnya terdapat ukiran khas Eropa dan banyaknya kaca jendela besar dihiasi tirai besar yang menjuntai kebawah.

Dara mendongakkan kepalanya melihat lampu kristal besar menerangi seluruh lantai satu mansion itu. Dara seperti merasa jika ia adalah seekor semut disini, bahkan banyak perabot yang ukurannya berkali lipat lebih besar dari pada dirinya.

Dara menghela nafasnya, ia tidak menyangka bisa memasuki rumah sebesar ini bahkan dalam mimpinya pun ia tidak pernah.

Saat turun dari anak tangga terakhir ia langsung disapa oleh beberapa pelayan yang melintas sambil membawa alat kebersihan ditangan mereka.

"Nona, anda membutuhkan sesuatu?." Tanya salah satu dari mereka sambil menundukkan kepalanya.

"T-tidak, kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian." Ucap Dara canggung situasi seperti ini yang paling dia tidak suka. Menurutnya seseorang yang menundukkan kepala padanya itu terlalu berlebihan, apalagi orang itu lebih tua darinya.

"Baik nona, jika nona membutuhkan sesuatu panggil kami saja dan kami mohon jangan melakukannya sendirian nona." Ucapnya.

"Baiklah." Jawab Dara.

Para pelayan itu menunduk lalu pergi dari hadapan Dara, membuat gadis itu menghembuskan nafasnya lega. Ia berjalan menyusuri lorong-lorong mansion itu, ia tidak akan kesasar bukan? bagaimana bisa dirinya hilang didalam mansion ini. Baru beberapa langkah saja ia sudah mendapati maid yang sedang melakukan pekerjaannya, ya jika dipikir-pikir bukan hal yang gila juga jika tuan Darren memperkerjakan banyak pelayan dimansion ini, mengingat luas dan besarnya bangunan ini.

Entah kemana arah tujuan Dara, gadis itu hanya berjalan mengikuti apa yang ada didalam kepalanya. Matanya melihat-lihat hiasan dinding disepanjang jalan kadang ia berhenti untuk melihatnya lebih jelas. Ia juga banyak menemukan figura foto berisi kertas dengan tulisan bahasa Belanda didalamnya. Membuatnya tidak memahami apa isi didalam tulisan itu.

Sadar atau tidak Dara sampai dilorong yang sangat sepi tidak ada pelayan atau penjaga disana. Ia menengok kekanan dan kekiri ternyata dia sudah berjalan cukup jauh. Gadis itu masih terus berjalan saat melihat ada sebuah cahaya didepannya.

Ternyata ia sampai halaman belakang tempat para maid dan penjaga untuk beristirahat atau tinggal.

"Nona, ada apa anda kemari?." Tanya salah satu pria berbaju hitam dengan nada terkejut.

Bagaimana bisa nona mudanya ini berkeliaran sampai ketempat ini. Bahkan para pelayan yang tidak mempunyai jadwal bekerja tidak diperbolehkan untuk masuk kemansion utama. Begitu juga yang sedang bertugas mereka tidak bisa sembarangan untuk kembali kekamarnya sebelum jam kerja selesai.

Dara tersenyum sambil matanya melihat kebelakang pria itu. "Maaf, aku tadi hanya berjalan-jalan dan aku tidak sengaja sampai disini." Jawab Dara.

Ternyata ada yang sangat menarik disini halaman belakang ini terlihat terawat banyak bunga-bunga yang ditanam dan juga tempat duduk yang sengaja dibuat dengan mengunakan kayu.

"Itu bangunan apa?." Tanya Dara menunjuk kebelakang.

"Disana tempat tinggal para maid nona." Jawab pengawal itu sembari menundukkan kepalanya.

Dara mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum, ia sudah lama sekali tidak melihat bunga-bunga yang ditanam sendiri dihalaman.

Terdengar suara canda tawa beberapa orang membuat Dara menengok kebelakang ternyata itu adalah para pelayan wanita yang sudah selesai dengan pekerjaannya.

Para pelayan itu langsung menghentikan tawanya terkejut saat mendapati ada Dara disana.

"Nona?!."

"Hai." Sapa Dara tersenyum sambil mengangkat tangannya.

Mereka semua yang baru saja datang masih belum percaya jika nona muda mereka ada disini. Tidak pernah ada majikan yang menginjakkan kakinya kebelakang mansion dan ini yang pertama kali mereka melihatnya.

"Emm, apa aku boleh meminta satu saja bunga itu akan aku taruh didalam kamar." Ucap Dara menunjuk salah satu tanaman bunga mawar putih yang masih tertanam dihalaman.

Mereka semua langsung terdiam saat mendengarnya, meminta dari pelayan? bukankah ini hal yang langka? seorang istri majikan meminta satu bunga, padahal dirinya sendiri bisa membeli satu toko jika mau.

"Tidak boleh ya?." Tanya Dara dengan ekspresi wajah kecewa, itu adalah bunga mawar yang sangat indah apalagi hasil dari menanam sendiri. Terakhir kali ia melihatnya saat berada di Indonesia, dirinya memiliki satu jenis bunga mawar merah hasil stek yang ibunya minta pada tetangga.

"Eh b-boleh nona, tidak masalah akan saya ambilkan dulu." Jawabnya gelalapan.

"Tidak perlu, aku saja yang mengambilnya apa aku boleh pinjam cangkul?." Tanya Dara.

"A-apa?!." Ucap mereka bersamaan terkejut.

*****

"Dimana istriku!!." Bentak Ellard keras membuat semua maid yang berdiri disana gemetar ketakutan.

"Tuan-." Ucap Adam terhenti.

"Dara!, dimana dia hah?!, apa tugas kalian? sampai istriku menghilang tidak ada yang tau!." Bentak Ellard menglegar sampai suaranya menggema dilantai dua mansion.

Pria itu baru saja kembali dari pelajaran agamanya bersama Bilal. Saat masuk kedalam kamar ia tidak mendapati Dara dimana pun. Saat ia bertanya kepada maid yang kebetulan membersihkan lantai dua mansion itu, mereka menjawab tidak melihat Dara keluar dari kamarnya. Dan jawaban itu membuat Ellard naik pitam tanpa aba-aba Ellard langsung memberi mereka tamparan keras.

"Cepat cari istriku!!." Ucap Ellard keras lalu melemparkan vas bunga kearah dinding.

"Tuan muda tenanglah, nona Dara pasti berada disekitar mansion ini." Ucap Adam.

"Tunggu apa lagi! cepat pergi dan cari istriku." Bentak Ellard pada pelayan yang masih tetap berdiri sambil menundukkan kepala mereka.

Adam memberi perintah dengan matanya agar mereka semua segera pergi jika tidak maka tuan muda ini bisa semakin menggila.

Mereka langsung bergegas pergi dari sana untuk mencari keberadaan nona mudanya mereka berdoa semoga nona muda mereka cepat ditemukan jika tidak maka mereka semua yang akan menjadi sasaran kemarahan pria itu.

"Dimana Dara!!." Ucap Ellard sambil menyisir rambutnya kebelakang dengan kasar.

*****

"Nona biar saya saja." Ucap pengawal pria berbaju hitam dengan raut wajah cemas saat melihat Dara yang sedang memegang cangkul kecil untuk mengambil satu tanaman bunga mawar.

Para pelayan wanita lainya juga ikut cemas bagaimana jika tangan atau kaki nona muda itu terluka? habislah mereka semua ditangan Adam. Pria tua satu itu jika sudah marah bahkan bisa menandingi kemurkaan anggota keluarga Walton lainnya mungkin karena sudah sangat lama pria itu mengabdi pada keluarga ini.

"Tidak apa, akukan yang memintanya jadi aku saja yang mengambilnya." Ucap Dara sambil berjongkok dan mulai mencangkul tanah dengan hati-hati memperkirakan bahwa ia tidak salah memutus akarnya.

"Nona-." Ucap pengawal berbaju hitam itu terputus saat mendengar ada suara dari handsfree yang terpasang ditelinga kirinya.

"Kau dimana!!." Tanya seseorang disebrang sana dengan nada panik.

"Sedang dirumah belakang." Jawabnya sedikit berbisik matanya tidak lepas dari pergerakan nona muda itu mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Kenapa lama sekali?! ada masalah gawat!." Ucapnya dengan nada membentak.

"Ada apa?." Tanyanya. Tidak mungkin bukan ada maling yang berani mencuri disini? mereka sama saja menyerahkan nyawanya sendiri, pikirnya.

"Nona muda menghilang!, tuan muda marah besar didalam." Jawabnya.

"A-apa?!." Ucap pria itu terkejut ia melirik kearah Dara yang sedang mengangkat hati-hati tanah yang sudah dicangkulnya kedalam pot bunga dengan dibantu para pelayan.

"Cepat cari nona muda! jika nona Dara sampai tidak ditemukan kita semua akan langsung berurusan dengan tuan muda Ellard!! ." Ucapnya lalu memutuskan sambungnya.

Pria berbaju hitam itu masih diam mematung mencoba mencerna ucapan temannya tadi.

"Wah indah sekali." Jawab Dara sambil mengangkat pot berukuran kecil dengan kedua tangannya.

"Nona apa anda butuh lebih?." Tanya salah satu pelayan.

"Eh tidak perlu, ini sudah cukup untukku terimakasih ya." Ucap Dara tersenyum lalu beralih melihat bunga mawar putih dengan raut wajah sumringah.

"M-maaf nona." Ucap pria berbaju hitam membuat pandangan gadis itu menoleh kearahnya.

"Ada apa?." Tanya Dara sembari berdiri dan mengerutkan keningnya saat melihat wajah pucat pria itu.

"Sebaiknya anda segera kembali nona, t-tuan muda s-sudah mencari anda." Ucapnya sambil menundukkan kepalanya.

"Benarkah? baiklah kalau begitu, sekali lagi terimakasih ya." Ucap Dara tersenyum sambil mengangkat pot ditangannya.

"I-iya sama-sama nona, apa anda butuh bantuan untuk membawanya keatas?." Tanya salah satu pelayan wanita.

"Tidak perlu, kalian istirahat saja dan maaf sudah merepotkan kalian malam-malam begini." Ucap Dara.

"T-tidak." Jawab mereka bersama sambil menggelengkan kepalanya. Bagaimana mungkin nona muda itu berpikir dia merepotkan? jika Adam sampai mendengarnya maka mereka semua berada didalam masalah besar.

"Nona mari." Ucap pria berbaju hitam itu sambil mengarahkan tangannya agar Dara mengikutinya jika sampai nona mudanya ini terlalu lama disini maka tidak bisa diperkirakan lagi bagaimana kemarahan tuan muda Walton itu diatas, pikirnya.

"Baiklah, selamat malam semua." Ucap Dara sambil tersenyum lalu berjalan masuk kearah mansion utama.

******

"Kalian belum menemukannya?!." Bentak Ellard.

"B-belum tuan, para pengawal lain s-sedang-."

Bughh

Belum selesai pengawal itu menyelesaikan ucapannya, Ellard langsung memberi bogeman mentah kepadanya. Pria itu tidak mau mendengar alasan apapun kecuali keberadaan Dara. Pengawal lainnya langsung gemetar ketakutan saat melihat rekannya jatuh tersungkur dilantai karena pukulan Ellard. Tuan muda satu itu hanya akan turun tangan langsung jika memang itu benar-benar masalah yang besar.

"Cari Dara sekarang!!." Tekan Ellard sambil meremas rambutnya sendiri.

"Tuan muda." Panggil Adam.

"Apa!!." Bentak Ellard keras.

"Nona sudah ditemukan." Jawabnya membuat Ellard beralih menatap Adam.

"Diman-." Ucapnya terhenti saat melihat seorang gadis mengenakan baju tidur lengan panjang berwarna merah muda dengan jilbab instan dikepalanya sedang berjalan kearahnya sambil membawa pot bunga dikedua tangannya.

Tanpa aba-aba Ellard langsung berjalan cepat kearah Dara yang sedang menatapnya binggung. Saat sampai didepan Dara, Ellard langsung memeluk tubuh gadisnya erat bahkan ia menghiraukan jika bajunya terkena tanah dari pot bunga itu.

"Ell."

Ellard menciumi pucuk kepala Dara yang berada di dadanya.

"Darimana saja?." Tanya Ellard disela-sela menciumnya.

"Dari rumah belakang." Jawab Dara binggung ia melirik para pria berbaju hitam sedang berbaris sambil menundukkan kepalanya, tapi yang menarik perhatian gadis itu adalah wajah salah satu dari terlihat lebam seperti bekas pukulan.

"Aku sudah pernah bilang bukan? jangan pernah pergi tanpa seijin dariku!." Ucap Ellard mengeram.

"Maaf." Ucap Dara pelan, seperti ia mulai paham dengan situasinya saat ini. Pria ini marah dan dirinya harus menuruti semua kemauannya. Tanpa membantah ucapan pria itu dan menjawabnya dengan anggukan kepala itu sudah membuatnya memadamkan emosi Ellard, pikir Dara

******

Dara membuka matanya lalu mengerjapkannya beberapa kali. Semalam Ellard tidak berbicara banyak dengannya sepertinya pria itu marah. Dara perlahan turun dari ranjangnya lalu mengambil ikat rambut diatas nakas, gadis itu mengikat rambutnya kebawah kemudian berjalan kearah jendela besar dikamarnya, ia menarik tirai yang menjuntai kebawah untuk membukanya agar sinar matahari masuk kedalam.

Dara mengembuskan napasnya ternyata membuka tirai besar itu sangat berat. Ia membalikkan badannya lalu tidak sengaja arah pandangnya melihat wajah Ellard yang masih tertidur pulas. Wajah pria itu terlihat bersinar karena pantulan dari cahaya matahari membuatnya terlihat lebih tampan.

Dara berjalan kearah tempat tidur Ellard, gadis itu membenarkan letak posisi selimutnya hari ini suhu lumayan dingin padahal ia sudah menaikkan suhu AC kamarnya. Ia melihat kearah kalender disamping nakas, ah ternyata awal Desember pantas saja dingin. Musim dingin di New York akan mulai pada pertengahan bulan Desember sampai pertengahan bulan Maret.

Selama bulan itu suhu udara di Kota New York akan menurun drastis hingga di bawah titik beku dan salju putih akan menghiasi seluruh kota.

Hah, gadis itu menghela nafasnya lagi ini salju pertama yang ia jalani sebagai seorang istri. Biasanya jika salju turun ia akan pergi ke orphanage (panti asuhan) menemani anak-anak disana dan itu membuat hatinya menghangat.

Tiba-tiba saja ada sebuah tangan kekar menarik pergelangan tangannya membuat gadis itu kehilangan keseimbangannya dan jatuh keatas tubuh kekar Ellard.

"Ell." Ucap Dara mendongak menatap wajah Ellard. Tapi pria itu masih memejamkan matanya membuat Dara berpikir jika pria itu masih tertidur pulas.

Dara perlahan bangun dari atas tubuh Ellard, sebelum itu ia memindahkan tangan Ellard hati-hati.

Saat akan bangun dari tubuh pria itu Dara menatap sebentar wajah Ellard yang berada dibawahnya. Pria ini benar-benar memiliki daya tarik tersendiri hanya saja prilakunya membuat Dara kadang merasa takut didekatnya.

Dara menggelengkan kepalanya pelan saat akan bergerak tiba-tiba tangan Ellard langsung merengkuh tengkuk gadis itu membuat sang empunya terkejut.

Dan Cup, Ellard mencium bibir Dara lalu menghisapnya sambil memejamkan matanya menikmati rasa bibir gadis yang sudah sah menjadi istrinya ini.

Emphhh

Setelah merasa Dara kehabisan oksigen Ellard melepaskan ciumannya lalu tersenyum lebar tanpa dosa. Sedangkan Dara mengambil udara banyak-banyak wajahnya memerah karena kekurangan oksigen.

"Buenos dias." (selamat pagi) Sapa Ellard dalam bahasa Spanyol sambil meletakkan kedua tangannya diatas kepalanya.

"Pensé que mebesarías primero". (Kupikir kau akan mencium ku dulu) Ucapnya membuat Dara memelototkan matanya.

Dara cepat-cepat turun dari ranjangnya kemudian berlari kearah kamar mandi. Entah semerah apa wajahnya sekarang bukan karena kehabisan oksigen tapi juga karena malu.

"Hei hati-hati!!." Ucap Ellard keras sambil bangun dari berbaringnya dengan wajah cemas saat melihat gadisnya berlari kearah kamar mandi. Jika gadisnya terpeleset bagaimana? kadang pria itu geram sendiri dengan tingkah Dara yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri.

******

Selesai sholat subuh Ellard dan Dara sedang bersiap untuk berangkat kesekolah. Sepertinya Dara harus menyiapkan alarm agar ia tidak bangun kesiangan untuk sholat subuh, pikir gadis itu sambil membenarkan jilbabnya didepan cermin.

Selesai memasang jilbabnya Dara melihat kearah pintu balkon luar dimana mawar putihnya berada. Gadis itu berjalan kearah pintu balkon lalu membukanya.

Ceklek

Ellard keluar dari dalam ruangan ganti, matanya memutari seluruh penjuru kamar.

"Dara!." Ucap Ellard keras, awas saja jika gadisnya itu berani pergi tanpa seijinnya, semalam mungkin ia bisa maafkannya tapi tidak jika terulang kembali.

"Dar-." Ucapnya terpotong saat melihat gadis berkerudung hitam sedang berdiri dibalkon sambil memegangi bunga mawar putih yang masih kuncup.

Ellard berjalan kearah balkon menghampiri gadisnya yang masih belum menyadari akan kehadirannya.

Bunga sialan. Umpat Ellard saat mengingat kembali kekacauan tadi malam yang dibuatnya hanya karena satu tanaman bunga mawar yang masih kuncup.

"Kau ingin aku membelikannya untukmu?." Tanya Ellard membuat gadis itu memutar tubuhnya terkejut.

"Apa? t-tidak perlu ini saja sudah cukup." Jawabnya. Lagi pula halaman belakang mansion juga banyak tanaman bunga jika ia ingin melihatnya. Dara tidak mau meminta hal yang tidak terlalu ia butuhkan mengingat pria itu pernah membelikannya pakaian dua lemari penuh tanpa berpikir panjang.

"Em ayo kita berangkat." Ucap Dara.

"Kau belum memasangkan dasi untukku." Ucap Ellard memberikan dasinya pada gadis itu membuat Dara menatapnya bingung.

"Cepat kau ingin terlambat?." Ucap Ellard kesal saat Dara hanya melihat dasi ditangannya.

"Ah ya baiklah." Jawab Dara lalu mengambil dasi ditangan pria itu. Dara mencoba mengalungkan dasinya keleher pria itu tapi tetap saja dirinya tidak sampai, tinggi badannya hanya sebatas dada pria itu bagaimana mungkin ia bisa?. Ellard menarik salah satu sudut bibirnya lalu mengendong tubuh Dara.

"Ell." Pekik Dara.

"Tetap pendek jangan tumbuh tinggi." Ucap Ellard.

*****

Mereka berdua keluar dari dalam lift dengan bergandengan tangan, lebih tepatnya Ellard yang menggenggam tangan Dara. Sedangkan gadis itu sudah pasrah semakin ia mencoba melepasnya semakin erat Ellard menggenggam tangannya.

Mereka berdua sama-sama duduk dimeja makan disana sudah ada Darren yang sedang menyantap makanan didepannya. Darren melirik sekilas kearah mereka lalu kembali memakan sarapannya, entah sadar atau tidak pria tua itu mencengkram erat sendok dan garpunya.

"Kau ingin makan apa? daging atau roti?." Tanya Ellard.

"Em biar aku saja Ell." Ucap Dara tidak enak apalagi ia melihat jika tuan Darren memperhatikan mereka berdua.

"Bilang saja, kau mau sarapan apa?." Tanya Ellard tanpa bantahan.

"Sandwich." Jawab Dara pasrah.

Ellard langsung mengambilkan dua potong sandwich lalu meletakkannya dipiring Dara. Lalu pria itu memegang sekotak susu akan menuangkannya kedalam gelas.

"Dara alergi susu." Ucap Darren spontan.

Ellard langsung meletakkan susunya menatap Darren sambil mengerutkan keningnya. Darren langsung berdeham mengembalikan ekspresi datarnya, dan itu membuat Ellard tambah curiga.

Ia merasa akhir-akhir ini Darren menjadi lebih pendiam dan sensitif dari biasanya. Biasanya pria tua itu akan selalu berdebat dengannya tapi sepertinya Darren mencoba menghindarinya. Pulang larut dan berangkat lebih pagi tanpa adanya komunikasi dengannya terlebih dahulu.

"Aku sudah selesai lanjutkan saja sarapan kalian." Ucap Darren lalu berdiri dari duduknya.

Bersambung.....

Adegan diatas buat yang udah halal ya😉,, ingat Islam melarang kita untuk berbuat zina. Mau besar atau kecil bentuknya yang namanya zina tetap zina dan itu dosa.

Jadilah Soleh/Sholehah

Dirimu adalah bekal bagi kedua orang tuamu setelah mereka kembali kedalam tanah, Jadilah anak Sholeh/Sholehah yang selalu mendoakan mereka. Jangan persulit hisab mereka dengan maksiat mu didunia.

وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

“Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”

(QS. Al-Isra' :24)

1
Yulianti
uku suka kata2 nya..mengingatkan kita kembali...
Alyazia Yazuy
Luar biasa
My Name
kapan extra part-nya thot
Mita Ratna sari
kpn dilanjutin thor
Lilis Lestari
kok udah end.
Talitaa
bagua
Mita Ratna sari
kapan ini ada lanjutan lagi Thor
Asmi Khairani
Luar biasa
Lia
Bagus ,👍👍👍👍👍
NAZERA ZIAN
kutunggu extra partnya.
NAZERA ZIAN
tisu mana tisu manaaaa, ya ampuuunnn kenapa air mataku nggak mau berhenti...
NAZERA ZIAN
seharusnya jantungnya si tua bangka...
NAZERA ZIAN
kasihan banget, yh pantas kau salahin itu si tua Bangka Elard bukan Dara. huhuhu sedih bgt sih part ini...
NAZERA ZIAN
Ya ampun jadi begini ceritanya, jahat banget sih si tua Bangka itu, semoga cepat meringkuk didalam tanay...
NAZERA ZIAN
sambungan ceritanya masih abu abu...
NAZERA ZIAN
Alhamdulillah hirobbil alamin... akhirnya ceritanya dilanjutkan lgi setelah sekian lama hiatus.. soalnya ini salah satu cerita favorit ku. Terimakasih banyak thor../Kiss//Kiss/
Nur Hafni
y'allah makasih kak udah mau come back,,, i Miss YOU so..MUCH. pdahal aku tadinya Uda males mampir dimari. ntah knp aku iseng buka.
secret 🌪️
seru polll ceritanya kalian harus baca rugi kalo ga baca
allabout_AZ♥️
ditungguuuuuuuuuuu Extra Chapter nyaaaaaaa
Aden Boy
Wa'alaikumsalam...Alhamdulillah Author comeback, hampir sy putus asa krn menanti sekian lama tak ada kabar berita😍😍😍🤗
Husna: aku sudah putus asa thor ama cerita ini,setelah hampir 1 tahun aku nggak baca noveltoon, untung tadi lewat beranda ku lagi thor...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!