18+ 🔥
"Pa, ini tidak seperti yang papa bayangkan, please percaya pada Ando pa."
"Nikahi gadis itu, atau papa tarik semua fasilitas yang papa berikan padamu selama ini."
.............
"Ma Pa, sungguh ini salah paham Nada dan Anak itu tidak melakukan apapun".
"Cukup, diam dan turuti perintah Papa, sebelum nama baik keluarga kita tercoreng."
Cerita ini mengisahkan seorang mahasiswi dan pelajar sma yang terjebak pernikahan karena sebuah kesalah pahaman yang tidak disengaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawarjingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman lama
"Ando, ini sebenarnya rumah atau kebun binatang sih, kok bisa kumplit banget begini?" Tanyanya sembari memeluk pinggang Ando erat, menunduk menyembunyikan wajahnya.
Saat ini keduanya tengah menuju rumah Digta, sahabat kecil Ando yang terletak dekat villa lama milik Almarhum kakek Ando yang sudah tidak lagi ditempati.
Ando terkekeh, mengusap pelan bahu istrinya.
"Si digta dari kecil emang suka banget binatang yang, terutama engkongnya, jadi nggak aneh sih kalau rumahnya udah mirip sarang binatang."
"Ini sebenarnya rumahnya sebelah mana, dari tadi cuma ngelewatin lorong-lorong terus, mana banyak binatangnya lagi!" Ucapnya terus menggerutu.
"Sabar yang, bentar lagi nyampe kok!"
"Assalamu alaikum?" ucapnya saat sampai didepan teras rumah Digta.
"Waalaikumsalam,!" ucap kong parta yang sedang memberi makan ikan-ikan didalam kolam dekat teras rumahnya.
"Siape nih."? tanyanya dengan expresi sedikit bengong seperti sedang mengingat-ingat sesuatu.
"Masih ingat saya nggak, Saya Ando kong, temannya digta yang dulu suka main disini, yang suka nginep di villa belakang rumah, engkong sehat?" ucapnya sembari meraih tangan engkong parta, dan diikuti oleh Nada.
"Oh iye iye, gue inget! lu cucunya Almarhum si sabar ya?"
"Iya kong," ucapnya seraya tersenyum sopan.
"Terus Ntu siape?" tunjuknya dengan dagunya.
"Istri saya kong, Namanya Nada." Membuat kong parta mengerjap kaget.
"Ah serius lu tong, udah kawin! si digta aje masih sekolah, lu buntingin anak orang?" Tanyanya dengan suara lantang, khas engkong parta.
"Eh nggak kong, cuma salah paham aja!"
"Kagak percaya gue, kalau lu udah kawin, terus sekolah lu gimana tong?
"Masih lanjut kong." jawabnya.
"Ah anak muda jaman sekarang, ada-ada aje ye tingkahnya." ucapnya sembari menuntun keduanya untuk duduk di kursi kayu yang sudah usang termakan usia.
"Engkong masuk dulu, lu berdua istirahat dulu dah, duduk-duduk disono."
"Iya kong,"
Tidak lama kemudian kong parta kembali membawa nampan berisi 2 cangkir teh yang masih mengepulkan Asap.
"Ngomong-ngomong digta nya kemana kong?" Tanya Ando penasaran, karena sejak tadi Digta belum juga terlihat.
"katanye tadi ngambil buku paket apa gitu, gue kagak ngarti, tungguin aja dah bentar lagi juga Ntu bocah pulang."
"pada diminum dulu nih tehnya, keburu dingin!" ucap kong parta.
"Iya kong, makasih!"
"Iye." jawabnya, sembari berjalan kearah kandang burung yang berjejer disamping rumahnya, mengisi satu persatu pakan burung yang telah kosong. dilanjut memberi makan dan membersihkan beberapa kucing Anggora yang juga berada didalam kandangnya masing-masing.
"Cape nggak yang?" tanya Ando mengelus pipi Nada dengan punggung tangannya.
"Gerah juga?" tanyanya sembari mengusap titik-titik keringat yang muncul didahi istrinya.
"Ish, jangan kaya gini malu tahu nggak sih, nanti dilihatin orang." menarik tangan Ando dari dahinya.
"Kalau begini, nggak malu kan yang?" mencium telapak tangan Nada.
"Ish Andooo!" memandangnya dengan wajah kesal.
"Yaudah pulang aja yuk, lanjutin dirumah!" ucapnya, yang langsung mendapat cubitan keras dilengannya.
membuat Ando meringis, sekaligus terkekeh.
"Assalamu alaikum?" Digta mengucap salam, bertepatan dengan ia memberhentikan motornya.
"Waalaikumsalam,"
"Eh, ada tamu rupanya!" ucap digta sembari menyalami Ando dan Nada.
"Iye, kasian tuh, udah nungguin elu dari tadi!" teriak kong parta, yang kini sedang mengelus-ngelus si jago, ayam bangkok kesayangannya.
"Masih inget kagak lu, ame cucunya pak sabar yang kecilnya sering main sama lu, dig!" lanjut kong parta sembari meniup-niup kepala sijago.
"Oh Ando, lo beneran Ando?" Digta melirik kearah Ando. "Gila, keren parah ya, lo sekarang, 5 tahun nggak ketemu banyak banget yang berubah." Ucap Digta merangkul sahabat kecilnya.
"Lo bisa aja, menurut gue lo nih yang banyak berubah, gemukan sekarang lo, nggak kerempeng lagi kaya dulu!" Ucap Ando meninju pelan bahu Digta.
"Asli, pangling bat gue lihat elo yang sekarang, lha terus ini cewek cakep siapa pacar elo?" Ucap Digta yang penasaran sejak pertama ia datang.
"Kenalin Nada, bini gue!"
"busyet, bini-binian gaya lo." Digta menggeleng-gelengkan kepala.
"Eh serius gue, ini beneran bini gue. gue udah married."
"Hah, omong kosong lo, gila nggak-nggak, gue kagak percaya!"
"Seraah." ucapnya dengan tangan bersidakep.
"Seriusan Ndo?" tanyanya masih tak percaya.
"Terus sekolah lo gimana?"
"Serius, gue serius, dua rius malah!" dan soal sekolah, ya gue masih tetap sekolah."
"Gila, ini sih benar-benar gila, lo punya hutang cerita sama gue!"
"Ok, kapan-kapan deh gue jelasin. kalau buat sekarang susah, ribet gue jelasinnya musti dari mana."
"Minta nomor lo dong, biar nggak putus komunikasi." Digta menyodorkan hp nya kearah Ando.
"Ok,