NovelToon NovelToon
Suamiku, Kekasihmu

Suamiku, Kekasihmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: shanayra

Kisah yang menceritakan tentang keteguhan hati seorang gadis sederhana, yang bernama Hanindya ningrum (24 tahun) dalam menghadapi kemelut rumah tangga, yang dibinanya bersama sang suami Albert kenan Alfarizi (31 tahun)
Mereka pasangan. Akan tetapi, selalu bersikap seperti orang asing.
Bahkan, pria itu tak segan bermesraan dengan kekasihnya di hadapan sang istri.

Karena, bagi Albert Kenan Alfarizi, pernikahan mereka hanyalah sebuah skenario yang ditulisnya. Namun, tidak bagi Hanin.

Gadis manis itu, selalu ikhlas menjalani perannya sebagai istri. Dan selalu ridho dengan nasib yang dituliskan tuhan untuknya.

Apa yang terjadi dengan rumah tangga mereka?
Dan bagaimana caranya Hanin bisa bertahan dengan sikap dingin dan tak berperasaan suaminya?

***
Di sini juga ada Season lanjutan ya say. Lebih tepatnya ada 3 kisah rumah tangga yang akan aku ceritakan. Dan, cerita ini saling berkaitan.

Selamat menikmati!

Mohon vote, like, dan komennya ya. Makasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shanayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Hanin mengerjabkan mata beberapa kali. Berusaha mengumpulkan kesadaran, yang tadinya beterbangan ke alam mimpi. Dia merasa sakit di beberapa bagian tubuh. Terlebih di daerah vital.

Pertempuran panas yang terjadi tadi malam, kembali melintas. Membuat Hanin tersadar akan penampilan bugilnya. Dengan sigap gadis itu menarik selimut, guna menutupi, sesuatu yang selalu di jaganya dengan baik, hingga hilang tadi malam.

Dia duduk, melihat kekanan dan kekiri, mencari sesosok yang bertanggung jawab atas rasa nyeri yang tengah dirasakan olehnya.

Namun nihil, pria itu tak terlihat disana.

Hanin melihat kearah jam yang masih menunjuk ke angka 5. "Pergi kemana dia sepagi ini?" Dia penasaran.

Meski terasa sedikit ngilu. Namun, Hanin tetap memaksakan langkahnya menuju kamar mandi, guna bersuci dari hadas besar. Tak lama ritual bersucinya selesai, gadis itu sudah merasa sedikit mendingan setelah berendam sebentar dalam air hangat.

Setelah melaksanakan kewajibannya kepada tuhan. Hanin mulai melangkah keluar kamar, guna mencari keberadaan sang suami.

"Pagi, mas." Dia menyapa pria yang sedang asik berlari kecil di atas treadmill. Pria itu, sedang berolah raga.

Kenan menoleh, menyunggingkan senyum. "Pagi juga sayang!" Dia mematikan alatnya, lalu berjalan menghampiri Hanin.

Dia mendaratkan ciuman hangat di pipi dan kening sang istri. "Kenapa kau bangun pagi sekali?" Dia membelai rambut Hanin yang masih sedikit basah.

"Aku sudah terbisa mas." Hanin masih saja kikuk, dengan kemesraan yang di lakukan Kenan.

"Hm... rambutmu wangi sekali. Kau sudah selesai mandi?" Kenan mencium puncak kepala sang istri. Tangannya sudah beralih kepinggang gadis itu, menariknya supaya lebih mendekat.

Hanin sedikit terkesiap, dan segera menganggukkan kepala. " Apa mas sudah selesai berolah raga?" Hanin mulai berusaha mengalihkan perhatian nakal suaminya.

"Aku ingin melanjutkan olah raga denganmu saja. Sepertinya, jauh lebih mengasikkan." Kenan, mengedipkan sebelah matanya, nakal. Sengaja mengusili Hanin.

Wajah gadis itu seketika memerah. Di tambah lagi dengan, tangan pria itu sudah mulai terasa nakal di balik bajunya.

Hanin memggeliat, "Mas, lebih baik mas mandi dulu sana! Aku akan menyiapkan mas baju dan memesan sarapan kita." Hanin menahan tangan Kenan yang sudah mulai aktif.

"Syut... Diamlah. Aku tidak lapar. Aku hanya perlu bantuanmu sebentar." Kenan mulai menciumi leher Hanin.

Hanin merasa ada yang tidak beres. "Apa yang bisa ku bantu mas?" Dia menggeliat.

Kenan sudah tak menjawab. Mulutnya sudah mulai mencari posisi. Dan tanpa bisa di tolak, akhirnya Hanin kembali di buat lelah oleh pria itu.

"Mas mau sarapan apa?" Hanin sudah duduk di sisi ranjang, sebelah kiri Kenan. Masih terlihat handuk menggulung rambut, di atas kepalanya. Bertanda, kalau gadis itu baru selesai mandi, lagi.

"Tidak usah. Aku semalam sudah berpesan pada Berryl untuk mengantarkan sarapan kita tepat pukul 8 pagi ini." Kenan melingkarkan tangannya ke perut Hanin.

"Oh, kalau gitu.. setengah jam lagi asisten Berryl datang. Lebih baik mas mandi dulu, sana!" Hanin sedikit menarik tangan Kenan.

"Tapi, aku masih betah seperti ini." Dia menarik Hanin kembali berbaring di pangkuannya.

"Jangan mas, Aku lelah." Akhirnya Hanin menyerah. Dia heran kenapa pria itu masih terlihat fit meski sudah berolah raga sekeras itu.

"Kau tidak usah bekerja, aku yang akan melaksanakannya." Terlihat senyum usil di bibir pria itu. Tangannya kembali nakal.

"Mas, aku merasa disini agak perih. Ku rasa, sedikit lecet." Hanin menunjuk daerah khusus.

Kenan spontan duduk. "Ya, ampun! Apa kau perlu dokter?" Terlihat kekhawatiran di mata pria itu.

"E..eh.. nggak usah mas, aku nggak papa kok. Aku hanya butuh istirahat. Mungkin karena baru pengalaman pertama, makanya terjadi hal seperti ini. Lagian semua wanita pasti mengalaminya kan?" Hanin cepat menenangkan suaminya. "Bisa gawat kalau di betul-betul memanggil dokter." Hanin bergumam, risau.

"Maaf kan aku sayang, aku tidak sadar telah menyakitimu." Kenan menarik Hanin kepelukannya. Membuat Hanin merasa nyaman.

"Terima kasih, karena telah menjadikanku lelaki pertamamu. Aku meresa sangat beruntung bisa memperistri wanita sesempurna dirimu." Kenan mendaratkan kecupan penuh cinta ke kening Hanin.

"Kesempurnaan hanya milik Allah mas. Aku hanya manusia biasa, yang pasti juga memiliki kekurangan. Terima kasih untuk cintamu padaku. Semoga kedepannya, kita bisa membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan warrahmah. Aamiin." Hanin membelai lembut pipi Kenan. Lalu berjalan menuju meja rias. Dan mulai menghidupkan Hair dryer. Mengeringkan rambut basahnya.

"Aamiin," Kenan bangkit, berjalan menuju pintu. Terlihat keceriaan di wajah tampannya. Setelah sekian lama, akhirnya dia bisa kembali lagi pada karakter jiwanya yang hangat. Dia bukan lagi pria dingin yang kejam.

Di dalam mobil. Asisten Berryl terlihat mengintip bosnya lewat kaca spion. Kening pria itu terlihat mengkerut. Heran melihat kelakuan si bos pagi ini.

"Tuan, apa anda baik-baik saja?" Di bertanya.

Kenan melihat kedepan. "Ya.. bahkan jauh lebih baik." Kenan semakin tersenyum lebar.

Senyum yang tak pernah dilihat oleh asisten Berryl, bahkan setelah 11 tahun dia bekerja dengan Kenan.

Berryl menarik nafas. "Apa ada yang salah dengan sarapan yang aku belikan tadi pagi?" Ptia itu bergumam.

Kenan makin tertawa melihat kebingungan sang asisten. "Hahaha.. Ber, lebih baik kau pergilah mencari istri! Maka, kau akan paham kenapa aku bisa sebahagia ini." Dia menepuk bahu Berryl dari belakang.

Berryl mengangguk. Dan mulai ikut tersenyum. "Hah, ternyata cinta benar-benar bisa merubah sebongkah es balok menjadi es krim." Pria itu bergumam.

"Aku akan menikah jika menemukan gadis sesoleha nona Hanin tuan." Berryl berucap.

Senyum Kenan seeketika berubah menjadi kekesalan. "Apa kau sudah bosan hidup?" Dia mulai cemburu.

"Hahaha.. maaf tuan. Saya, hanya menggoda anda." Kali ini Berryl senang. Karena, sudah berhasil membalas ledekan bosnya.

Kenan yang tadinya sudah mulai bersungut, akhirnya ikut tertawa bersama Berryl.

Tak lama mereka sampai di tempat acara. Kenan menjalankan tugasnya dengan mood yang baik. Hingga acara itu dapat berjalan dengan lancar.

"Pesankan tiket pesawat. Kita pulang kerumah besar sore ini. Afril sudah merengek menyuruh ku pulang. Gadis nakal itu, meskipun sudah dewasa. Dia masih saja manja." Kenan memberi perintah disela langkahnya menuju kedalam Villa.

"Pergilah istirahat, tidak usah mengantarku kedalam." Kenan mengusir Berryl tepat sebelum pria itu menekan Bel.

Berryl mengangguk. "Baik tuan, saya permisi." Pria itu berbalik dan berlalu menggunakan mobil. Kembali ke kamar penginapannya.

"Mentang-mentang sudah akur. Aku malah di tendang." Berryl menggerutu. Namun, jauh di lubuk hatinya. Pria itu sesungguhnya, ikut merasa senang melihat sang atasan bisa sebahagia itu.

"Kak, hari ini kakakku dan gadis itu akan kembali kesini." Afril berucap sambil melangkah masuk ke kamar tamu yang di huni Nesya.

Nesya menaruh benda pintar yang sedang di pegangnya. Dia langsung tersenyum riang. "Benarkah? Bukankah pembantu tua itu bilang kalau mereka pergi selama 4 atau 5 hati?"

Afril mendudukkan bokongnya di sofa, tepat sebelah Nesya. "Bukankah aku sudah mengatakan padamu. Kakakku Kenan, akan mengabulkan apapun permintaanku." Gadis itu pamer.

Nesya mengangguk-angguk kagum. "Ternyata gadis manja ini berguna juga. Tidak sia-sia aku pernah menolongnya." Dia bergumam.

"Bagus sayang. Mari kita bersiap menyambut mereka." Nesya membelai pelan lengan Afril.

Terlihat senyum jahatnya mulai terukir. Dia sudah menyusun rencana untuk menghadapi Hanin.

TBC

Selamat membaca, mohon bantu vote, like, beri hadiah, jadikan favorit dan silahkan tinggalkan komentarnya.

MAKASIH...

1
Wahyu Kasep
sudah gwa duga Hanin dengan Kenan

sorry gwa baca sampe sini
Lisda Diawan
g jadi baca pas baca komentar,g suka sama laki2 yg sudah tidur sama perempuan lain selama 2 tahun lagi.menjijikkan,ini menceritakan merendahkan seorang istri,istri yg g punya harga diri.terus tetap bertahan menjijikkan
Ray
please Berryl jangan libatkan wanita lain untuk menguji kecemburuan istrimu, wanita mudah baper, kasihan nanti kalo Syafa baper, apalagi kalian pernah terlibat hubungan asmara,,,
Nenie Chusniyah
luar biasa
Soraya
mampir thor
asya yussi
Luar biasa
Rika
bagus
Ananda Muthaharoh
syafa ternyata ruba betina yg mau memanfaatkan amesia berrly aja, pura2 pusing dll, semoga rmh tngga afril baik2 saja, sampai ingatan berrly sembuh, dan ga akan ada pelakor yg datang, buang mantan pd tempatnya. semngat thor
Erwin Sitewar
ini la contoh kesabaran
BeeYounge AwaliAzka
mewek dg keadaan Kenan
YS
ada apa dengan huruf "p" kau benci kah, laptop jadi labtob, menginap jd menginab, coba buka lagi kbbi nya.
Afria Susanti
rasain lo kenan sakit hati ngak tuh
Afria Susanti
kamu kenan yg menyakiti hati hanin duluan rasain deh lo
Afria Susanti
rasain gimana kamu sebagai suami yg di zholomi makany kamu kenan jangan berzina terus dgn wanita bukan mahrom kok ngak nyadar ya
Afria Susanti
siiiiii kenan mulai cemburu dengan sakala itu makany hanin di suruh matamatain
AndTea
kasiaN Hanin 😭😭😭
Nuraini Aini
trimaksh thor ceritanya keren konfliknya g ribet cpt terselesaikan mantap👍❤
Nuraini Aini
senjata makan tuan😄😅
Nuraini Aini
berarti ini daerah pesisir disumatra ya thor...
Jue
Pake Hijab itu hukum Allah SWT untuk menutup Aurat untuk semua ummat wanita beragama Islam , Apa kena mengena dengan cerita Anin , Kira bagus kalau Anin beritahu kalau tidak padan saja dengan muka siapa suruh usir isteri dari rumah , Isteri yang patut dijaga tetapi dijadikan seperti tiada harga , Hanya kerana terlampau sayang pada Adik , Please lah tak payah nak bersabit dengan Jilbab atau tudung mahupun hijab .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!