Lin Feng, seorang Pendekar Langit yang dihormati di seluruh Dunia Langit Surgawi, berhasil mencapai pencapaian legendaris: membangkitkan Seni Pedara Naga Terbang, teknik kuno yang hilang yang mampu membuka Gerbang Surgawi. Namun, kesuksesannya justru menjadi bumerang. Kaisar Langit Xuan, penguasa dunia, diliputi keserakahan dan rasa iri, merancang konspirasi keji untuk mencuri kekuatan Lin Feng—kekuatan yang hanya bisa diambil dengan membunuh pemiliknya.
Dijebak, difitnah sebagai pengkhianat, dan disiksa di penjara paling kelam, Gua Pengasingan Langit, Lin Feng menyaksikan hidupnya hancur berantakan. Bahkan Mei Ling, istri yang dicintainya, dirampas dan dijadikan selir oleh Pangeran Ke-7. Dalam detik-detik terakhir sebelum ajal menjemput, hati Lin Feng dipenuhi amarah dan penyesalan yang mendalam.
"Jika ada kehidupan lain... aku akan membalaskan semuanya!"
Namun, kematian bukanlah akhir baginya. Roda takdir berputar dengan cara yang tak terduga. Jiwa Lin Feng yang penuh dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wee nakk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yuan Qiuyue
Huo Jian berjalan memimpin Lin Feng menuju bagian belakang gedung utama Paviliun Bunga Melayang. Sepanjang perjalanan, mulut Lin Tao tak berhenti memuntahkan cerita—kebanyakan omong kosong yang bahkan tidak ingin Lin Feng dengarkan. Namun mulut itu akhirnya terdiam ketika mereka tiba di gerbang kecil yang dijaga empat kultivator tahap Qi Inti.
“Huo Jian, siapa yang kau bawa sekarang? Jangan bilang kau menjerumuskan anak ingusan ini?” salah satu penjaga mengejek sambil melipat tangan.
“Jangan membuat masalah lagi. Lelang sebentar lagi dimulai dan area belakang akan ditutup,” tambah penjaga lain, jelas mengenal reputasi Lin Tao.
Huo Jian mengangkat kedua tangannya dengan gaya santai. “Hei, aku tidak menipu siapapun kali ini. Aku hanya membawa seorang tamu penting. Jadi… bukakan gerbang, ya?”
Para penjaga menghela napas panjang.
“Dasar menyusahkan. Masuklah, tapi kau tanggung sendiri kalau terjadi masalah.”
Lin Tao hanya tertawa, lalu mendorong Lin Feng masuk ke lorong sempit menuju bagian dalam. Baru beberapa langkah, Lin Feng berkata datar tanpa menoleh:
“Kau tidak percaya padaku, benar? Kalau begitu lihat baik-baik, apakah aku berbohong.”
Lin Feng mengeluarkan dua tangkai bunga berwarna pucat kebiruan yang tampak biasa saja bila dilihat sekilas.
“Hah? Ini hanya bunga anggrek liar. Apa spesialnya?” Huo Jian bahkan tidak mau memfokuskan mata.
“Perhatikan lebih dekat.”
Lin Feng mengangkatnya sedikit, membiarkan cahaya formasi ruangan jatuh ke kelopak bunga.
Detik berikutnya wajah Huo Jian berubah drastis.
“Na… nanti dulu! Ini—ini kan **Bunga Qi Musim Semi?! Barang yang dicari peracik pil untuk menetralkan bias racun!” Huo Jian hampir berteriak. “Bagaimana bisa kau memilikinya? Bahkan Paviliun saja tidak mudah mendapatkan jenis ini!”
Lin Feng hanya tersenyum tipis. “Aku masih punya dua jenis lainnya. Kau masih ingin bilang aku berbohong?”
Huo Jian langsung berubah sikap. “Tidak! Tidak, tentu saja tidak! Tuan Muda benar-benar… bijaksana. Maafkan saya karena meremehkan.”
Nada bicaranya berubah 180 derajat.
“Aku akan mengatur pertemuan dengan pengawas paviliun. Kau cukup menunggu di ruang tamu lantai pertama. Serahkan sisanya padaku.”
Lin Feng mengangguk tanpa banyak bicara.
Namun dalam hati ia menimbang-nimbang.
*Aneh. Kalau dia hanya pemandu biasa, mustahil penjaga pintu belakang memperlakukannya begitu santai. Mungkin dia punya koneksi dengan Paviliun ini… atau bahkan lebih dari itu.*
Setelah melewati lorong penjagaan ganda, Lin Feng tiba di ruang tamu lantai dasar. Tempat itu lebih seperti restoran megah dibanding ruang tunggu, tetapi tidak ada yang menarik minatnya.
“Silakan duduk, Tuan Muda Lin. Saya akan kembali segera!” Huo Jian berlari menaiki tangga.
Lin Feng menghela napas tipis, kemudian melihat ke atas—mencoba menghitung jumlah lantai.
“Paviliun ini setidaknya memiliki enam tingkat… mungkin lebih.”
Tak lama, Huo Jian kembali, kali ini bersama seorang gadis bergaun hitam-ungu berusia sekitar dua puluh tahun. Gadis itu berhenti sejenak, jelas terkejut saat melihat Lin Feng.
“Tuan Muda Lin Feng, perkenalkan. Ini Yuan Qiuyue, pengawas Paviliun Bunga Melayang,” kata Huo Jian sambil memberi hormat.
Qiuyue mengamati Lin Feng dari ujung kepala hingga ujung kaki. Matanya masih dipenuhi keraguan, tapi ia menjaga senyuman sopannya.
“Tuan Muda Lin… apa yang bisa kubantu?”
“Aku datang untuk menjual beberapa tanaman roh langka,” jawab Lin Feng sambil menyentuh cincin dimensinya.
Namun Qiuyue justru memusatkan pandangan pada sebuah lencana kecil yang tergantung di pinggang Lin Feng.
“Kalau begitu ikuti aku ke ruanganku. Di sana kita bisa berbicara lebih bebas.”
Lin Feng mengikuti tanpa protes.
Naik ke lantai dua, Lin Feng terkejut melihat ruangan itu penuh dengan display Kristal Roh, material Spirit Beast, dan sejumlah senjata langka.
Para tamu menilai barang-barang dengan wajah hiruk-pikuk, dan di tengah kerumunan, Lin Feng melihat dua wajah yang sangat ia kenal.
Zhi Ningsu gadis yang pernah menghinanya di pelatihan—dan Fei Yuan, pemuda arogan yang menyertainya.
Keduanya sama sekali tidak menyadari kehadiran Lin Feng.
Hmph. Kita lihat siapa yang bergerak lebih cepat kali ini.
Sesampainya di lantai tiga, lorong tiba-tiba menjadi kosong dan sunyi.
Qiuyue berkata lembut, “Lantai tiga khusus tamu penting. Urusan pribadi hanya dibahas di sini. Jangan tanyakan apa yang ada di lantai empat. Itu tergantung… seberapa penting anda.”
Lin Feng dan Huo Jian saling bertukar pandang sebelum Qiuyue membuka pintu salah satu ruangan.
“Silakan duduk.”
Lin Feng langsung mengeluarkan tiga tanaman roh berbeda dan meletakkannya di meja.
“Bunga Qi Musim Semi. Bunga Melati Emas. Dan Bunga Persik Abadi.”
Qiuyue, yang biasanya dingin dan profesional, langsung tercengang.
“…Tuan Muda Lin, apakah anda tahu nilai tiga tanaman ini?”
“Bukankah itu tugasmu untuk memberi tahu?”
Qiuyue menarik napas panjang.
“Bunga Qi Musim Semi berharga **dua juta koin emas**.
Bunga Melati Emas… **satu juta koin emas**.
Dan… Bunga Persik Abadi… **lima juta koin emas**.”
Lin Feng membeku.
*Delapan… juta?*
*Ini baru tiga tanaman? Lalu… berapa nilai seluruh kebun milik Senior Ming Yue?!*
Ia bisa membayangkan wajah Ming Yue yang menahan sakit hati saat ia mencabut setengah kebunnya.
Lin Feng menutup wajah dengan satu tangan.
“Aku… bajingan,” gumamnya dalam hati.
Namun setelah tiga detik——
Wajahnya berubah kembali tenang.
*Baiklah. Dengan ini aku bisa memperbaiki banyak hal. Ayah, kakak… hidup kita akan berubah.*
Qiuyue kembali bertanya, “Jadi? Anda menerima harganya?”
“Tentu. Proses kan sekarang.”
Qiuyue bergegas pergi, meninggalkan Lin Feng dan Huo Jian.
Begitu pintu tertutup, Huo Jian langsung berseri-seri.
“Tuan Muda Lin Feng sungguh luar biasa! Anda pasti dari keluarga besar. Apakah… anda memerlukan pelayan pribadi? Saya—”
“Tidak.”Lin Feng memotong tanpa ragu.
“Tapi aku akan memberimu seratus koin emas. Dengan satu syarat.”
Huo Jian langsung tegak seperti tombak. “Apa pun!”
Lin Feng mencondongkan tubuh, suaranya turun satu nada, tenang namun dingin.
“Ada seseorang yang harus kau cari. Dan aku ingin informasinya secepat angin.”
Huo Jian menelan ludah. “Ba-baik! Siapa orangnya?”
Lin Feng menyebut nama itu.
Huo Jian langsung tersentak.Tidak bicara. Tidak bernapas.
Hanya mengangguk cepat, berkali-kali.
“Saya mengerti! Saya akan melakukannya. Anda… akan segera mendapat kabarnya.”
di sebelah udah ampe jauh bgt ini ceritanya