NovelToon NovelToon
KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Preman / Mafia
Popularitas:382
Nilai: 5
Nama Author: ilwa nuryansyah

menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29

Kim Hyun menatap Han Gyu-sik. Tatapannya tidak lagi dingin, tetapi dipenuhi kewaspadaan yang tinggi. Senjata di tangan Gyu-sik—knuckle besi perak— mengubah seluruh dinamika pertarungan. Pukulan pertama tadi terasa seperti dihantam palu godam.

Gyu-sik: (Tertawa lebar, darah di mulutnya membuat senyumnya terlihat semakin mengerikan) "Kau terkejut, Kim Hyun? Aku sudah katakan, jangan melukai harga diriku! Kali ini, aku tidak akan bermain-main!"

Gyu-sik maju. Tidak ada lagi kuda-kuda Kyokushin yang teratur. Yang ada hanya serangan membabi buta yang didorong oleh amarah dan didukung oleh senjata penghancur tulang.

DHARR! DHARR! DHARR!

Tiga pukulan cross beruntun dilancarkan Gyu-sik. Knuckle itu menghasilkan suara desing tajam saat membelah udara.

Kim Hyun terpaksa mundur. Ia tidak bisa lagi menangkis secara langsung. Setiap kontak dengan knuckle itu akan berarti tulang patah. Ia menggunakan gerakan cepat CQC Evasion, bergerak ke samping dan ke belakang, hanya mengincar celah.

Namun, Gyu-sik yang tinggi dan memiliki jangkauan panjang, kini menyerang tanpa menahan diri. Sebuah pukulan kait (hook) menyasar rusuk Hyun. Hyun berhasil menahan dengan lengan kirinya, tetapi Gyu-sik tidak meleset.

BUAGH!

Meskipun lengan Hyun meredam dampaknya, rasa sakit yang menusuk menjalar hingga ke tulang rusuknya. Itu bukan rasa sakit pukulan, itu rasa sakit hantaman logam berat.

Hyun: (Batin) "Sial! Kecepatan menghindariku hanya cukup untuk meredam serangan. Jika aku menangkis, aku melukai tanganku. Jika aku menghindar sepenuhnya, dia menutup jarak dengan cepat. Aku serba salah".

Gyu-sik, yang kini sepenuhnya memegang kendali, tertawa arogan.

Gyu-sik: "Kau hebat dalam menari, Kim Hyun! Tapi secepat apa pun tarianmu, pukulan ini akan menemukanmu!"

Gyu-sik melancarkan pukulan rendah, mengincar pinggang Hyun. Hyun harus melompat ke belakang. Gyu-sik segera mengejarnya, mendaratkan Tendangan Kapak (Axe Kick) Kyokushin ke tanah untuk memaksanya mundur, lalu diikuti oleh pukulan knuckle ganda ke arah kepala.

Kim Hyun berada dalam posisi bertahan penuh. Ia bergerak secepat yang ia bisa, mengandalkan refleks terlatihnya untuk menghindari titik vital. Namun, ia tidak bisa menghentikan Pukulan Tusukan (Stab Punch) Gyu-sik ke bahunya.

DHAKK!

Hyun terhuyung. Ia merasakan bahunya lumpuh sesaat. Gyu-sik memanfaatkan itu.

Gyu-sik: "Lihat, anak pindahan! Ini perbedaan antara preman jalanan dan kekuatan yang sebenarnya! Kau berani menyentuh harga diri Kelas Dua, dan kau harus membayar dengan tanganmu!"

Gyu-sik terlihat bersemangat. Ia melangkah cepat, mengayunkan knuckle di tangan kirinya ke tubuh Hyun, memaksanya menunduk.

Han Gyu-sik melihat Kim Hyun sudah terpojok, menahan rasa sakit. Ini adalah kesempatan emas.

Gyu-sik menarik napas dalam-dalam, mengumpulkan seluruh kekuatannya, dan melancarkan Pukulan Palu (Hammer Fist) yang diperkuat knuckle, mengarah ke puncak kepala Kim Hyun. Ini adalah serangan brutal, bertujuan untuk mengakhiri pertarungan di tempat.

DHUARR!

Kim Hyun yang tidak punya waktu untuk menghindar sepenuhnya, berusaha memiringkan kepala, tetapi pukulan itu mendarat telak di sisi kepala kirinya.

Sensasi panas dan suara berdengung memenuhi telinga Hyun. Darah segar segera mengucur dari luka sobek di pelipisnya, menuruni wajahnya. Hyun terhuyung ke depan, lututnya hampir menyentuh tanah.

Gyu-sik tersenyum puas. Ia menarik kembali tinjunya, yakin telah memenangkan pertarungan.

Gyu-sik: "Selesai! Kau sudah tam—"

Namun, sebelum Gyu-sik sempat menyelesaikan kalimatnya, ia merasakan cengkeraman baja melilit pergelangan tangan kanannya, tangan yang memegang knuckle.

Kim Hyun, meskipun kepalanya berdarah dan tubuhnya gemetar, telah mengunci tangan Gyu-sik.

Gyu-sik terkejut, matanya membelalak. Cengkeraman itu sangat kuat, dipenuhi tekad yang gila.

Kim Hyun mendongak. Darah menutupi sebagian wajahnya, tetapi matanya, yang kini memancarkan kegilaan, menatap lurus ke Gyu-sik.

Hyun: (Senyum tipis, dipenuhi darah) "Kau salah, Sunbae."

Ia menarik napas dalam-dalam, suaranya parau, tetapi penuh ancaman.

Hyun: "Pertarungan ini... baru saja dimulai."

Saat Gyu-sik berusaha melepaskan diri, Hyun dengan cepat mengulurkan tangan kirinya ke saku celana training-nya, menarik keluar sesuatu yang panjang dan tipis. Itu adalah headset kabel putih miliknya.

Gyu-sik tidak peduli. Ia melancarkan pukulan knuckle dari tangan kirinya, mengarah ke wajah Kim Hyun.

WHUUSSH!

Kali ini, Kim Hyun sudah siap. Ia melepaskan pegangan di tangan kanan Gyu-sik, memutar badannya ke belakang untuk menghindari pukulan kiri Gyu-sik yang mematikan.

Dalam gerakan Rotasi CQC yang cepat dan efisien, Hyun merapat ke tubuh Gyu-sik, melewati jangkauan berbahaya knuckle itu. Ia menggunakan teknik Kunci Siku Ganda yang dibantu oleh kabel headset.

Kim Hyun dengan cekatan melilitkan kabel headset itu di sekitar kedua pergelangan tangan Gyu-sik, kemudian mengunci kedua tangan itu di dada Gyu-sik. Kabel headset yang panjang itu diikat kuat, membuat tangan Gyu-sik yang memegang knuckle menjadi tidak berguna.

Gyu-sik: (Berteriak kaget) "Apa-apaan ini?!"

Jang Tae-young, Pemimpin Kelas 2-C di seberang taman, melempar rokoknya. Ekspresi senyumnya menghilang, digantikan oleh kekagetan murni.

Tae-young: "Dia... dia menggunakan kabel headset?! Orang gila! Dia menetralkan senjata yang paling berbahaya!"

Han Gyu-sik masih berusaha melepaskan diri, meronta-ronta dengan tangan yang terikat kuat.

Gyu-sik: "Lepaskan aku! Kau pikir ikatan konyol ini bisa menahan—"

BUM!

Kim Hyun tidak memberi waktu Gyu-sik untuk bicara. Dengan tangan Gyu-sik yang terikat di dadanya, Gyu-sik kehilangan kemampuan menangkis dan menyerang. Kim Hyun mengambil kembali kendali pertarungan dengan brutal.

Hyun melancarkan Serangan Kepala (Headbutt) ke pangkal hidung Gyu-sik.

KRASSS!

Gyu-sik menjerit. Pukulan kepala itu, meskipun tidak mengandung baja, mendarat di titik lemah.

Hyun segera mengikuti dengan rentetan serangan CQC yang mematikan

Pukulan Cepat Lengan Bawah (Forearm Strike)mendarat di tulang selangka Gyu-sik, menyebabkan rasa sakit yang melumpuhkan di bahu.

Pllalu ukulan Lutut (Knee Strike) ihantamkan berulang kali ke perut dan rusuk melayang (floating ribs) Gyu-sik, memanfaatkan energi kinetik seluruh tubuh Hyun

Pukulan Siku Balik (Reverse Elbow): Mendarat di belakang telinga, daerah yang menyebabkan gegar otak dan disorientasi.

Setiap pukulan Kim Hyun mengarah ke titik vital, tempat yang paling tidak bisa ditoleransi oleh tubuh manusia. Gyu-sik tidak dapat membalas. Knuckle di tangannya menjadi beban yang tidak berguna.

Gyu-sik: (Mengaum kesakitan, terhuyung-huyung) "Hentikan! Sialan! Aku tidak bisa—"

Kim Hyun tidak mendengarkan. Ia menyalurkan semua amarahnya atas pembohongan, atas jebakan, dan atas fakta bahwa Ji-soo diseret ke dalam kekacauan ini.

Serangan Akhir: Penghancuran Postur

Hyun menggunakan satu tangan untuk menekan dagu Gyu-sik ke atas, dan tangan lainnya melancarkan Pukulan Silang (Cross Punch) sekuat tenaga ke ulu hati Gyu-sik.

BOOM!

Dampak pukulan itu menghancurkan seluruh sisa udara Gyu-sik. Pemimpin Kelas Dua itu terbatuk hebat, matanya memutih. Tubuhnya yang besar runtuh seperti pohon yang tumbang.

Han Gyu-sik jatuh ke tanah, pingsan. Kedua tangannya yang memegang knuckle tetap terikat rapat oleh kabel headset putih tipis itu.

Kim Hyun berdiri di atas tubuh Han Gyu-sik. Ia terengah-engah, dadanya naik turun tak beraturan. Darah menetes dari pelipisnya, sebagian membasahi kaos putihnya. Ia mencoba menggerakkan tangan kanannya, tetapi terasa mati rasa dan bengkak. Pukulan knuckle Gyu-sik telah menyebabkan kerusakan serius.

Ia hanya bisa berlutut, kelelahan, di samping Gyu-sik.

Hyun: (Mendesah, suaranya serak) "Kau menggunakan... cara yang paling bodoh... untuk bertarung."

Setelah beberapa saat, Hyun berhasil bangkit. Ia mengambil kembali jaketnya dari Ji-soo, yang masih duduk shock tetapi selamat.

Hyun: "Maafkan aku, Ji-soo-ssi. Aku harus pergi sekarang."

Hyun berjalan pergi, meninggalkan Gyu-sik yang terkapar di tengah lapangan basket. Urusannya dengan Kelas 2-B dan 2-C kini telah selesai.

Di seberang jalan, Jang Tae-young, Pemimpin Kelas 2-C, menyeringai.

Tae-young: "Luar biasa. Knuckle tidak berguna... dia benar-benar gila. Dia mengalahkan Gyu-sik. Kim Hyun..."

Tae-young menyalakan rokok baru, tatapannya kini dipenuhi minat yang sangat mendalam.

Tae-young: "Sekarang, aku tahu siapa yang harus kuhadapi."

Rumah Sakit Kota, Kamar Jin-hyuk

Di kamar VVIP, para siswa 2-B yang tadinya berkumpul kini telah bubar, menyisakan dua orang yang bertugas menjaga Kim Jin-hyuk.

Tiba-tiba, mata Kim Jin-hyuk, siswa olahraga yang babak belur, terbuka. Ia menatap langit-langit, wajahnya yang membengkak dipenuhi perban.

Jin-hyuk: (Suara parau, lemah) "Di mana... Gyu-sik Sunbae?"

Salah satu penjaga terkejut. "Jin-hyuk Sunbae, Anda sudah sadar!"

Jin-hyuk: (Mencoba bangkit, tetapi rasa sakit menghentikannya) "Aku tanya di mana Han Gyu-sik?!"

Penjaga itu ragu-ragu. "Tadi... dia baru saja pergi, katanya dia akan mengurus si siswa pindahan itu."

Jin-hyuk mengepalkan tinjunya, bahkan di ranjang rumah sakit.

Jin-hyuk: (Menutup mata) Tidak. Tidak. Tidak. Aku tidak bisa kalah. Tidak boleh ada orang yang tahu betapa mudahnya dia mengalahkan kami.

Jin-hyuk membuka matanya, menatap penjaganya dengan tatapan gelap dan dingin.

Jin-hyuk: "Segera kirimkan pesan ke semua anggota Kelas Dua. Aku tidak peduli apakah Gyu-sik berhasil atau tidak."

Ia menyeringai, senyum yang mengerikan.

Jin-hyuk: "Kita mulai rencana tahap dua. Kita akan memburu Kim Hyun di mana pun dia berada, setiap hari. Kita akan membuatnya menyerah, atau dia akan mati di sekolah ini."

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!