Arkan, seorang pria kaya dan berkuasa dengan kepribadian yang dingin dan suka mengontrol orang lain, terjebak dalam permainan cinta dengan Aisyah, seorang wanita muda yang cantik dan berani. Aisyah memiliki tujuan tertentu untuk Arkan, dan ia akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.
Arkan memiliki rencana untuk Aisyah, tetapi seiring berjalannya waktu, ia mulai merasakan sesuatu yang berbeda terhadap Aisyah. Ia mulai mempertanyakan perasaan dirinya sendiri dan mencoba untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di dalam hatinya.
Aisyah sendiri juga memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh Arkan. Ia memiliki tujuan untuk membalas dendam kepada orang yang telah menyakiti keluarganya, dan Arkan menjadi bagian dari rencananya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhamad Wirdan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
hito telah menjadi salah satu pemimpin lingkungan terkemuka di dunia, dan ia terus melanjutkan perjuangannya untuk menjaga lingkungan dan membuat perbedaan besar dalam hidup orang lain. Ia telah mendirikan sebuah organisasi yang fokus pada pelestarian lingkungan dan pengembangan berkelanjutan, dan telah menginspirasi banyak orang untuk peduli dengan lingkungan.
Suatu hari, hito memutuskan bahwa sudah waktunya bagi ia untuk mewariskan organisasi dan perjuangannya kepada generasi berikutnya. Ia memilih seorang anak muda yang berbakat dan berdedikasi untuk menjadi penerusnya.
Anak muda itu bernama Akira, dan ia telah bekerja sama dengan hito selama beberapa tahun. hito melihat potensi besar dalam dirinya dan yakin bahwa Akira dapat melanjutkan perjuangannya.
hito mulai melatih Akira dan mengajarkannya tentang segala hal yang ia ketahui tentang lingkungan dan pengembangan berkelanjutan. Akira belajar dengan cepat dan menunjukkan kemampuan yang luar biasa.
Setelah beberapa tahun, hito merasa bahwa Akira sudah siap untuk mengambil alih organisasi dan melanjutkan perjuangannya. Ia memanggil Akira dan memberitahukannya bahwa ia telah dipilih untuk menjadi penerusnya.
Akira sangat terharu dan bersyukur atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia berjanji untuk melanjutkan perjuangan hito dan membuat perbedaan besar dalam hidup orang lain dan lingkungan.
Dan, begitulah, hito dapat merasa tenang karena ia tahu bahwa perjuangannya akan terus berlanjut melalui Akira. Ia telah meninggalkan warisan yang akan terus menginspirasi generasi-generasi mendatang.
hito menutup mata dan merasa puas dengan keputusan yang telah ia buat. Ia tahu bahwa Akira akan menjadi penerus yang baik dan akan melanjutkan perjuangannya dengan semangat dan dedikasi yang sama.
Akira, dengan penuh tanggung jawab, mulai memimpin organisasi dan melanjutkan perjuangan hito. Ia membawa ide-ide baru dan inovasi yang segar, sambil tetap menjaga nilai-nilai dan prinsip yang telah dibangun oleh hito.
Di bawah kepemimpinan Akira, organisasi itu terus berkembang dan membuat perbedaan besar dalam hidup orang lain dan lingkungan. Akira menjadi pemimpin yang inspiratif dan dihormati, dan hito dapat merasa bangga dengan pilihan yang telah ia buat.
hito kemudian menjalani sisa hidupnya dengan damai, dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya dan menghormatinya. Ia tahu bahwa warisannya akan terus hidup dan bahwa perjuangannya akan terus berlanjut melalui Akira dan organisasi yang telah ia bangun.
Dan, begitulah, cerita tentang hito menjadi contoh bagi banyak orang tentang bagaimana satu orang dapat membuat perbedaan besar dalam hidup orang lain dan lingkungan, dan bagaimana warisan yang baik dapat terus hidup melalui generasi-generasi mendatang.
Arkan terus mencari keberadaan Aisya, tetapi belum ada tanda-tanda keberadaannya. Ia telah mencari di berbagai tempat, bertanya kepada banyak orang, tetapi tidak ada yang tahu apa-apa tentang Aisya.
Arkan merasa khawatir dan sedih karena tidak bisa menemukan Aisya. Ia berharap Aisya baik-baik saja dan akan segera muncul kembali.
Suatu hari, Arkan menerima sebuah petunjuk tentang kemungkinan keberadaan Aisya di sebuah desa terpencil. Ia segera berangkat ke desa itu, berharap bahwa petunjuk itu akan membawa ia ke Aisya.
Setelah beberapa hari perjalanan, Arkan tiba di desa itu. Ia mencari informasi tentang Aisya, dan akhirnya menemukan seorang penduduk desa yang mengaku tahu tentang Aisya.
"Aku tahu siapa yang kamu cari," kata penduduk desa itu. "Aisya, ya? Ia memang pernah tinggal di desa ini, tapi ia pergi beberapa hari yang lalu. Ia meninggalkan pesan untukmu."
Arkan merasa harapannya naik. "Pesan apa?" ia bertanya dengan penuh harap.
Penduduk desa itu melihat Arkan dengan mata yang penuh simpati. "Aisya meninggalkan pesan untukmu bahwa ia sangat menyesal tidak bisa menunggumu lebih lama lagi. Ia harus pergi karena ada sesuatu yang sangat penting yang harus ia lakukan."
Arkan merasa sedih dan kecewa. "Apa yang penting itu?" ia bertanya dengan penasaran.
Penduduk desa itu menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu. Aisya tidak memberitahu aku apa-apa lagi tentang itu. Tapi ia meninggalkan sesuatu untukmu."
Penduduk desa itu memberikan Arkan sebuah amplop tertutup. Arkan mengambil amplop itu dan membukanya. Di dalamnya, ada sebuah surat dari Aisya.
Arkan membaca surat itu dengan hati yang berat. Surat itu berisi permohonan maaf dari Aisya karena tidak bisa menunggunya lebih lama lagi. Aisya juga menulis bahwa ia akan selalu mencintai Arkan dan berharap bahwa mereka akan bertemu lagi suatu hari nanti.
Arkan merasa sedih dan kehilangan. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Tapi ia tahu bahwa ia harus terus mencari Aisya dan berharap bahwa mereka akan bertemu lagi.
Arkan memutuskan untuk terus mencari Aisya, tidak peduli berapa lama pun itu. Ia merasa bahwa ia harus menemukan Aisya dan memastikan bahwa ia baik-baik saja.
Arkan memulai perjalanan baru, mencari informasi tentang Aisya di setiap desa dan kota yang ia kunjungi. Ia bertemu dengan banyak orang, mendengar cerita-cerita tentang Aisya, tetapi tidak ada yang tahu pasti tentang keberadaannya.
Setelah beberapa bulan mencari, Arkan tiba di sebuah kota besar. Ia merasa lelah dan putus asa, tetapi ia tidak menyerah. Ia memutuskan untuk beristirahat sejenak dan memikirkan strategi baru untuk mencari Aisya.
Saat sedang duduk di sebuah kafe, Arkan melihat seorang wanita yang mirip dengan Aisya. Ia merasa jantungnya berdebar kencang, dan
Arkan berdiri dan berjalan mendekati wanita itu. Saat ia semakin dekat, ia bisa melihat wajah wanita itu dengan lebih deket
Arkan mengangguk dan mengikuti Alia ke sebuah meja di sudut kafe. Mereka duduk dan Alia mulai menceritakan tentang Aisya.
"Aisya adalah kakakku yang sangat baik," Alia berkata. "Kami tumbuh bersama dalam keluarga yang penuh
ARkan memandang foto Aisya dan membacakan alamat di belakangnya. Ia merasa harapannya naik, karena mungkin ini adalah petunjuk yang telah lama ia cari.
"Terima kasih, Alia," Arkan berkata dengan tulus. "Aku sangat berterima kasih atas bantuanmu. Aku akan melakukan yang terbaik untuk menemukan Aisya dan memastikan bahwa dia aman."
Alia tersenyum lembut. "Aku percaya padamu," katanya. "Aku tahu bahwa kamu akan menemukan Aisya dan membawanya pulang."
Arkan mengangguk, merasa tekadnya semakin kuat. Ia akan menemukan Aisya, tidak peduli apa yang harus ia lakukan.
Dengan foto dan alamat di tangan, Arkan bersiap untuk memulai pencarian berikutnya. Ia berpamitan dengan Alia dan berterima kasih lagi atas bantuannya.
"Aku akan memberitahu kamu jika aku menemukan Aisya," Arkan berjanji. "Dan aku akan memastikan bahwa kamu tahu tentang keselamatannya."
Alia mengangguk, tersenyum. "Aku percaya padamu," katanya lagi.
Arkan kemudian meninggalkan kafe, siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi selanjutnya dalam pencariannya untuk menemukan Aisya. Ia merasa bahwa ia semakin dekat dengan tujuan, dan ia tidak akan menyerah sampai ia menemukan Aisya dan membawanya pulang.
