NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar 2 Naga

Legenda Pendekar 2 Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Perjalanan Xiao Chen dan Ling Ye, dua pendekar naga yang akan menjelajahi dunia untuk menumpaskan semua Iblis dan membela kemanusiaan.

inilah kisah suka dan duka 2 pendekar naga yang akan menjadi Legenda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Pusaran Qi api dan skorpuon baja

​Perjalanan mereka di Gurun Pasir Angin segera berubah menjadi ujian penyiksaan yang brutal, jauh lebih kejam daripada tekanan spiritual di Lembah Sepuluh Ribu Bayangan. Di Lembah, mereka melawan hantu; di sini, mereka melawan sifat dasar alam yang menolak kehidupan.

​Matahari bersinar tanpa ampun, dan panasnya menembus lapisan pakaian dan bahkan melampaui selubung Qi Pemurnian Ling Ye. Angin terus menderu, membawa butiran pasir panas yang menggesek kulit mereka seperti kertas amplas.

​Setelah enam jam perjalanan yang menyiksa, kuda-kuda mereka, meskipun didorong oleh Qi minimal dari Xiao Chen, mulai ambruk. Hewan-hewan itu tersengal-sengal dan kaki mereka gemetar; Qi vitalitas mereka telah sepenuhnya tersedot oleh lingkungan gurun yang kejam.

​"Kuda-kuda itu tidak bisa melanjutkan perjalanan kita." kata Xiao Chen, wajahnya ditutupi debu pasir dan berkeringat dingin. Ia turun dari kudanya, mengusap leher hewan itu dengan lembut, dan mengalirkan Qi Pemurnian kecil untuk memulihkan energi mereka, lalu melepaskannya.

​"Pergilah. Cari jalan kembali ke perbatasan," bisik Xiao Chen.

​Kini, mereka harus melanjutkan dengan berjalan kaki. Ini adalah keputusan berbahaya, karena berjalan di atas pasir membutuhkan energi yang jauh lebih besar.

​Ling Ye mengaktifkan teknik Perisai Bajanya ke kaki, menciptakan bantalan Qi yang membuat langkahnya lebih ringan. Sementara itu, Xiao Chen memfokuskan Qi Dominasinya untuk menarik Qi mineral tersembunyi dari dalam pasir. Qi mineral itu panas dan kasar, tetapi sangat padat, memungkinkan mereka untuk mengganti Qi air yang hilang.

​Proses ini penuh bahaya. Setiap kali Xiao Chen menarik Qi mineral, ia menciptakan pusaran Qi kecil yang menarik perhatian Binatang Spiritual Gurun.

​Tiba-tiba, Ling Ye berteriak pelan.

​"Xiao Chen! Tanah! ada yang bergerak di bawah tanah!"

​Mereka berdiri di atas bukit pasir yang tampak tenang. Namun, Xiao Chen merasakan getaran Qi yang cepat di bawah mereka, getaran Qi Api yang sangat agresif.

​KRKKK!

​Pasir di depan mereka meledak keluar. Dari bawahnya, melompat keluar seekor Skorpion Baja Raksasa. Binatang itu panjangnya sekitar tiga meter, cangkangnya berwarna cokelat kemerahan yang berkilauan seperti logam panas di bawah sinar matahari. Ekornya melengkung ke atas, ujungnya memancarkan Qi Api yang berbahaya.

​"Skorpion Baja Level 3! Serangan racun Qi Api!" seru Xiao Chen, segera menarik Pedang Naga Langit.

​Skorpion Baja itu tidak ragu. Ia mengayunkan capitnya yang besar, mengincar kepala Xiao Chen.

​Xiao Chen mengelak ke samping, berputar cepat, dan mengalirkan Qi Dominasinya ke pedang. Tebasan cepat dilepaskan, mengincar sendi capit Skorpion yang lemah.

​ZHING!

​Tebasan itu berhasil memotong cangkangnya, tetapi gagal menembus sepenuhnya. Skorpion Baja itu mengeluarkan suara mendesis dan menyemburkan Qi Api dari mulutnya—semburan api yang segera menguapkan kelembapan di udara.

​"Ling Ye! Jangan biarkan Qi Apinya mengenai kita! Pertahankan posisi!"

​Ling Ye mengambil posisi bertahan. Ia memfokuskan Qi Pemurnian Putihnya ke depan, menciptakan perisai tipis yang terasa dingin—satu-satunya hal yang bisa menetralkan Qi Api.

​Skorpion Baja itu berputar cepat di atas pasir, ekornya melesat seperti cambuk. Xiao Chen berlari melingkar, memancing Binatang itu. Setiap kali ekornya menyerang, ia hanya mengelak dan menghabiskan Qi Binatang itu.

​Ia tahu mereka tidak bisa terlibat dalam pertarungan panjang. Mereka terlalu lelah dan Qi mereka terlalu berharga.

​Skorpion Baja itu melompat ke udara, bertekad untuk menjatuhkan mereka. Saat Binatang itu mencapai puncak lompatannya, Xiao Chen melihat celah yang ia tunggu.

​"SEKARANG, LING YE! UABH Qi MENJADI SEBUAH SENJATA KEBAHAGIAAN!"

​Ling Ye, segera mengerti sandi konyol itu (yang berarti serangan distraction terbaik yang mereka punya), mengeluarkan bakpao bersejarahnya dan melemparkannya ke arah Skorpion Baja.

​Bakpao itu melaju cepat menuju wajah Binatang itu.

​Skorpion itu, bingung dengan artefak makanan yang tiba-tiba muncul di hadapannya, mengalihkan perhatian sejenak.

​Jeda sepersekian detik itu adalah kesempatan yang cukup.

​Xiao Chen memusatkan Qi Dominasinya ke kaki dan melompat tinggi. Ia meluncur di atas capit Binatang itu, dan menusukkan Pedang Naga Langit ke sendi antara cangkang kepala dan tubuhnya—titik terlemahnya.

​KRAKKK!

​Qi Dominasi menembus cangkang. Xiao Chen memutar pedang di dalamnya, memutuskan saraf Qi utama Skorpion.

​Skorpion Baja itu bergetar hebat, cangkangnya meredup, dan ambruk ke pasir, mati seketika. Bakpao Ling Ye mendarat dengan selamat di samping tubuh Binatang itu.

​Xiao Chen mencabut pedangnya, terengah-engah. "Ling Ye! Ambil Inti Spiritualnya! Cepat!"

​Mereka mengambil Inti Spiritual Level 3 (sebuah kristal kecil yang memancarkan Qi Api yang hangat) dan melarikan diri dari area itu, menyadari bahwa setiap pertempuran di Gurun akan sangat mahal dan penuh risiko.

​Setelah berhasil membunuh Skorpion Baja, Xiao Chen dan Ling Ye bergerak sejauh mungkin dari lokasi pertempuran, mencari tempat berlindung di balik bukit pasir yang tinggi. Mereka tahu bahwa bau darah dan Qi yang baru saja dilepaskan akan segera menarik Binatang Spiritual Gurun lainnya.

​Saat mereka bersembunyi di balik bukit, Xiao Chen menarik napas dalam-dalam. Wajahnya tegang dan penuh perhitungan.

​"Kita tidak bisa terus seperti ini,Ling Ye." putus Xiao Chen, melirik ke Inti Spiritual Level 3 yang dipegang Ling Ye—kristal merah marun yang memancarkan Qi Api yang hangat. "Setiap pertempuran menguras energi dan Qi kita. Kita harus naik ke tingkat kultivasi yang lebih tinggi, sekarang."

​"Di sini? Di tengah Gurun Pasir Angin? Qi kita tidak stabil dan kita hampir tidak punya air!" protes Ling Ye. "Risikonya terlalu tinggi, Xiao Chen! Kita bisa gagal kultivasi dan merusak Dantian."

​"Justru di sini risikonya rendah,Ling Ye." balas Xiao Chen, matanya bersinar dingin. "Di lingkungan yang ekstrem, Qi Pemurnian dipaksa untuk beradaptasi atau mati. Gurun ini akan menekan dan memadatkan Qi kita lebih cepat daripada meditasi setahun di gunung."

​Xiao Chen mengeluarkan kantung air mereka dan memberikan sepasang tetes ke lidah Ling Ye. Ia sendiri mengambil air liur dan mengatur pernapasannya.

​"Kita akan menggunakan Inti Spiritual Skorpion Baja ini," jelas Xiao Chen. "Inti ini memiliki Qi Api yang murni. Aku akan menggunakan Qi Dominasiku untuk menarik Qi Api dari Inti dan memurnikannya menjadi Qi Kekuatan yang netral."

​"Sementara aku menyerap Qi Kekuatan itu, Ling Ye, kau harus menggunakan Qi Pemurnian Putihmu sebagai perisai pendingin di meridianku. Gurun ini akan memperkuat Qi Api di Inti, dan jika aku gagal memurnikannya, aku bisa terbakar dari dalam."

​Ling Ye mengangguk serius, semua jejak humor lenyap dari wajahnya. Ia tahu ini adalah perjudian hidup dan mati.

​Mereka duduk bersila di atas pasir yang panas. Xiao Chen mengambil Inti Spiritual itu dan meletakkannya di antara telapak tangannya. Ling Ye segera meletakkan tangan di punggung Xiao Chen, mengalirkan lapisan Qi Pemurnian Putih yang tebal, menciptakan zona dingin di sekitarnya.

​Xiao Chen mulai menarik Qi Api dari Inti Skorpion. Qi itu memancar keluar dengan agresif dan brutal, membakar meridian Xiao Chen saat ia memaksanya untuk mengalir.

​HUUUSSS!

​Wajah Xiao Chen berubah merah padam. Ia mengeluarkan geraman tertahan; napasnya panas seperti uap api. Qi Dominasinya berputar cepat di Dantian, menangkap Qi Api, dan memaksanya menjadi Qi Kekuatan Hitam yang dingin.

​Pada saat yang sama, Qi Pemurnian Ling Ye bekerja maksimal. Ling Ye merasakan Qi Api itu mencoba merembes ke tangan dan lengannya, mengancam untuk membakar pertahanannya. Ia memfokuskan kehendaknya pada Batu Naga Putih, mengubah Qi Putihnya menjadi es spiritual yang memeluk meridian Xiao Chen.

​Tiba-tiba, angin Gurun berubah menjadi Badai Pasir mini. Pasir berputar-putar ganas di sekitar mereka, menguji fokus mental mereka hingga batasnya.

​Xiao Chen memanfaatkan badai itu. Ia menarik Qi Angin dari badai dan memaksanya bercampur dengan Qi Api, mempercepat proses pemurnian.

​Setelah lima menit yang terasa seperti lima jam penyiksaan, keseimbangan Qi dalam diri Xiao Chen bergeser dramatis.

​DUARRR!

​Sebuah gelombang Qi hitam yang kuat meledak keluar dari Dantian Xiao Chen, menghalau Badai Pasir dalam radius sepuluh meter. Qi hitam itu kini lebih padat, lebih gelap, dan lebih mutlak.

​Xiao Chen telah berhasil menembus batas, meningkat dari Pemurnian Qi Level 3 (setelah segel dibuka) menjadi Pemurnian Qi Level 4!

​Qi Dominasinya berlipat ganda. Ia merasa lebih kuat, lebih cepat, dan memiliki cadangan Qi yang jauh lebih besar.

​Ling Ye menghela napas lega dan terhuyung mundur. Ia terkuras sepenuhnya secara Qi Pemurnian. Namun, ia juga merasakan manfaatnya. Qi Putihnya, yang dipaksa menjadi perisai es melawan Qi Api, kini jauh lebih kental dan efisien.

​"Xiao Chen... kau berhasil!" seru Ling Ye, suaranya lemah tetapi penuh kekaguman.

​Xiao Chen membuka matanya. Sisa-sisa Inti Spiritual Skorpion Baja itu telah hancur menjadi debu.

​"Ya. Tapi hampir saja aku gagal," kata Xiao Chen, menggenggam tinjunya. "Sekarang giliranmu, Ling Ye. Kau berada di Level 1; kau harus naik level agar tidak menjadi beban di Gurun ini."

​Ling Ye menggelengkan kepala. "Aku tidak bisa, Xiao Chen. Aku kehabisan Qi untuk kultivasi. Aku hanya punya sisa untuk pertahanan dasar."

​Xiao Chen menyeringai tipis, senyum yang penuh kekejaman namun penuh persahabatan. Ia menarik keluar bakpao bersejarah Ling Ye dari saku sahabatnya.

​"Kalau begitu, makan Artefak Spiritual ini," kata Xiao Chen. "Dan setelah itu, Aku yang akan memaksamu naik Level. Kau akan menggunakan Qi Putihmu untuk memurnikan Qi Dominasiku yang baru untuk dirimu sendiri."

​Ling Ye melihat bakpao itu, lalu melihat wajah Xiao Chen yang kejam. Ia tahu, tidak ada jalan keluar dari sesi pelatihan paksa yang mengerikan ini. Ia menggigit bakpao itu dengan tekad yang putus asa, bersiap menghadapi teror kultivasi yang jauh lebih besar daripada ilusi Lembah.

​Setelah menelan bakpao bersejarah dengan cepat—yang kali ini terasa lebih seperti pil spiritual wajib daripada makanan—Ling Ye duduk bersila dengan wajah pasrah di depan Xiao Chen. Ia tahu bahwa Xiao Chen tidak akan menerima penolakan.

​"Dengarkan aku baik-baik, Ling Ye," kata Xiao Chen, suaranya rendah dan penuh otoritas dari Pemurnian Qi Level 4 barunya. "Aku akan mengalirkan Qi Dominasiku ke meridianmu. Itu adalah Qi yang sangat agresif dan sulit dikendalikan. Kau harus memurnikannya menjadi Qi Pemurnian Putih milikmu sebelum Qi itu merusak inti Dantianmu."

​"Dan jika aku gagal?" tanya Ling Ye, meskipun ia sudah tahu jawabannya.

​"Kau akan terbakar atau lumpuh. Tapi kau tidak akan gagal. Kau adalah Perisai Sejati. Qi Pemurnianmu memiliki esensi ketahanan yang tidak dimiliki oleh Qi kultivator lain. Percayalah pada esensimu Sendiri,Ling Ye" balas Xiao Chen, ia meletakkan kedua telapak tangannya di punggung Ling Ye.

​Xiao Chen mengaktifkan Qi Dominasinya. Qi hitam yang kental dan dingin, diperkuat oleh kemarahan Gurun, meluncur ke meridian Ling Ye.

​GRZZZZ!

​Ling Ye tersentak. Ia menggigit bibirnya hingga berdarah untuk mencegah berteriak. Ia merasakan Qi Dominasi itu di dalam dirinya seperti sebilah pisau es yang bergerak liar, mengancam untuk memotong jalur Qinya.

​"FOKUS, LING YE! SERAP! Ubah agresi itu menjadi ketenangan!" bentak Xiao Chen, suaranya bergetar karena menahan kendali.

​Ling Ye memaksakan kehendak spiritualnya ke inti Dantian-nya. Ia mengingat saat-saat ia melindungi Xiao Chen di Lembah Sepuluh Ribu Bayangan. Ia mengingat esensi dari Perisai Sejati: menghadapi yang terburuk dan mengubahnya menjadi kekuatan pelindung.

​HUUUMMM!

​Batu Naga Putih di dadanya bercahaya redup. Qi Pemurnian Putih Ling Ye bergerak keluar dari Dantian, mengepung Qi Dominasi yang masuk. Ling Ye menggunakan sifat Pemurniannya untuk menghilangkan agresivitas Qi hitam, menarik inti kekuatannya, dan memasukkannya ke dalam cadangan Qi Putihnya.

​Itu adalah proses yang brutal. Keringat dingin bercampur dengan pasir di wajah Ling Ye. Ia merasa seolah dua kekuatan kosmik sedang bertabrakan di dalam dirinya.

​Xiao Chen memompa lebih banyak Qi Dominasi. Ia tahu, hanya tekanan ini yang bisa memaksa Ling Ye menembus batasan kultivasinya yang lambat.

​Tiba-tiba, seluruh tubuh Ling Ye bercahaya putih terang. Cahaya itu bukanlah cahaya lembut dari Qi Pemurnian biasa; itu adalah cahaya yang padat, mirip es, yang memancarkan kehendak yang sangat kuat dan tidak tergoyahkan.

​DUAKK!

​Gelombang Qi Putih meledak keluar dari tubuh Ling Ye, menghantam Qi Dominasi Xiao Chen dan mendorongnya mundur.

​Ling Ye telah menembus batasannya. Ia berhasil naik dari Pemurnian Qi Level 1 menjadi Pemurnian Qi Level 2!

​Kenaikan satu Level mungkin terlihat kecil, tetapi di lingkungan Gurun yang ekstrem, itu adalah keajaiban, terutama karena dipaksa oleh Qi Dominasi yang mematikan.

​Ling Ye membuka matanya. Matanya bersinar dengan ketenangan yang dalam. Ia merasakan Qi Putihnya berputar dua kali lebih cepat dan lima kali lebih padat di Dantian-nya.

​"Aku... aku berhasil, Xiao Chen. Aku bisa merasakannya,Ini luar biasa!" kata Ling Ye, suaranya kini lebih mantap.

​"Itu adalah teknik yang gila, tapi efektif," balas Xiao Chen, menarik tangannya dan menyandarkan punggungnya ke bukit pasir, kelelahan dari upaya mengendalikan Qi Dominasinya yang liar. "Dengan Level 2, selubung kelembapanmu akan bertahan dua kali lebih lama."

​Ling Ye meraih bakpao bersejarahnya(tersisa sedikit lagi)yang tergeletak di sampingnya dan memeriksanya dengan hati-hati.

​"Bakpao ini memang tidak ternilai harganya, Xiao Chen. Kau harus mengakui, ia berperan besar sebagai fokus emosional." gurau Ling Ye, mengembalikan sedikit humor setelah ketegangan berlalu.

​Xiao Chen hanya menggeram pelan, terlalu lelah untuk berdebat. Ia mengambil peta yang sudah kusut itu dan melacak rute mereka.

​"Kita akan berjalan ke Barat sepanjang malam. Dengan Qi yang baru, kita bisa menempuh jarak lebih jauh. Kita perlu keluar dari Gurun ini dalam dua hari sebelum kita kehabisan air sepenuhnya." perintah Xiao Chen.

​Meskipun baru saja melakukan lompatan besar dalam kultivasi, mereka tidak punya waktu untuk merayakan. Mereka segera bangkit dan melanjutkan perjalanan di bawah bintang-bintang Gurun yang dingin dan tidak ramah, berjalan menuju titik koordinat yang dijanjikan, di mana Gurun bertemu dengan Pegunungan Patah—rintangan terakhir sebelum daratan yang lebih aman.

1
Si Hibernasi
keci
azizan zizan
hmmmm... ceritanya entah kemana-mana tapi kekuatan mc di situ2 aja tiada kemajuan...udah lah alurnya agak berantakan...sudah sampai di bab yang segini tapi kekuatan entah lah... agak membosankan baca alurnya...
aku
cerita bagus,..tapi detail nya terlalu dipaksakan...
makanya pembaca langsun hiatus
Si Hibernasi: 👍🙏🙏ke depannya di usahakan lebih baik lagi, komen mantap pokoknya👍
total 1 replies
AingRirin
nama sekte kita sama bang
Aman Wijaya
joooooss pooolll lanjut terus
Si Hibernasi: 👀👌👌👌/CoolGuy/
total 1 replies
azizan zizan
bapak nama LI YUAN kok si anak nama XIAO CHEN.....??????
Si Hibernasi: Begitu ya, Yaudahlah, udah terlanjur juga, makasih infonya👍
total 3 replies
Si Hibernasi
Panjang banget author, 15.000 kata dong perbab/Good/
Si Hibernasi: /Casual/
total 10 replies
Si Hibernasi
kalo gk suka, Skip aja ke bab berikutnya/Good//Pray/
Aman Wijaya
semangat xiao Chen dan Ling ye
Si Hibernasi: /CoolGuy/
total 1 replies
Aman Wijaya
gaaas terus Thor
Si Hibernasi: /Casual/
total 1 replies
Aman Wijaya
next
Si Hibernasi: /Determined/
total 1 replies
Aman Wijaya
lanjut terus
Si Hibernasi: /Scare/
total 1 replies
Aman Wijaya
joooooss Thor lanjut
Si Hibernasi: /Applaud/
total 1 replies
Si Hibernasi
baru sempet kultivasi/Gosh/
Si Hibernasi
/Blush/
Si Hibernasi
/Puke//Hammer/
Si Hibernasi
Krik krik krik
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir yaa
budiman_tulungagung
masih satu mawar 🌹 lagi
Si Hibernasi: /Kiss//Rose//Rose/
total 1 replies
budiman_tulungagung
gass satu mawar 🌹
Si Hibernasi: /Applaud//Rose//Rose//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!