NovelToon NovelToon
Diagnosa Cinta Istriku

Diagnosa Cinta Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter / Identitas Tersembunyi / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cchocomoy

Anindya Selira, panggil saja Anin. Mahasiswa fakultas kedokteran yang sedang menempuh gelar dokter Sp.Dv, lebih mudahnya spesialis kulit.

Dengan kemurahan hatinya dia menolong seorang pria yang mengalami luka karena dikejar oleh penjahat. Dengan terpaksa membawa pria itu pulang ke rumahnya. Pria itu adalah Raksa Wirajaya, pengusaha sukses yang memiliki pengaruh besar.

Perbuatan baiknya justru membuat Anin terlibat pernikahan paksa dengan Raksa, karena mereka berdua kepergok oleh warga komplek sekitar rumah Anin.

Bagaimana hubungan pernikahan mereka berdua?

Akankah mereka memiliki perasaan cinta satu sama lain?

Atau mereka mengakhiri pernikahannya?

Yuk baca kisah mereka. Ada 2 couple lain yang akan menambah keseruan cerita mereka!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cchocomoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pisang Hijau

“Anin!” sapa Larisa yang berjalan menghampiri Anin yang duduk di ruang tamu.

Anin beranjak untuk menyambut Larisa dan yang lainnya. Mereka berdua berpelukan. Untuk pertama kalinya kediaman Raksa dan Anin ramai.

“Aku bawakan sesuatu untukmu, semoga kamu suka.” Larisa meletakan sebuah nampan yang cukup besar, berisikan pisang hijau dengan teman-temannya.

“Pisang hijau?!” Larisa mengangguk, ia tersenyum melihat binar mata Anin.

“Oh iya, Raksa bisa makan itukan? Takutnya dia tidak boleh memakannya,” bisiknya pada Anin.

Semua orang mengamati mereka berdua yang heboh sendiri. Sedangkan Meira memilih untuk diam. Ia juga bingung harus melakukan apa, karena ia tidak kenal dengan tuan rumahnya.

“Oh iya, aku sampai lupa. Kenalin ini Meira, adik sepupu aku sekaligus kekasihnya Ardhan, sahabat suami kamu.” Larisa memperkenalkan siapa Meira pada Anin.

“Hai! Salam kenal, aku Anin sahabat Larisa. Semoga kita bisa berteman baik,” sambut Anin dengan hangat.

Meira tersenyum lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Anin. Dengan senang hati Anin membalasnya.

Melihat Anin yang antusias menyambutnya dengan hangat, membuat Meira mulai nyaman dengan situasi saat ini.

“Kalian duduklah. Kita bisa nikmati ini, atau makan malam langsung?” tanya Raksa.

“Kita bisa makan ini untuk makanan pembuka. Lagi pula pisang hijau ini bisa menjadi makanan pembuka dan penutup,” beritahu Anin pada mereka semua.

“Benarkah? Lalu bagaimana cara memakannya? Aku sudah tidak sabar mencobanya, karena aku baru saja tau makanan seperti ini “ ungkap Bima.

“Benar, aku juga baru saja melihatnya. Jika dilihat bentuknya sangat unik. Apa ini pisang mentah?” Celetuk Ardhan membuat tawa Anin dan Larisa langsung pecah.

Mereka tertawa sambil memegang perutnya karena Ardhan mengira jika pisangnya mentah.

“Ar, nggak gitu juga kali. Dalamnya memang pisang, dan luarnya bukan kulit asli. Itu adonan, itu bisa dimakan,” jelas Larisa pada Ardhan.

“Aku mana tau, diliat kaya pisang yang masih mentah, karna kulitnya hijau seperti itu,” sangkalnya.

“Sudah, lebih baik kita coba ini,” ucap Anin.

Raksa menarik baju Anin agar mendekat, Anin yang mengerti langsung duduk di samping Raksa.

“Apa aku bisa memakannya?” tanya Raksa dengan nada yang berbisik.

“Tentu saja, tapi jangan pakai susu. Karena kita tidak tau seberapa jauh reaksinya. Kita masih perlu mengujinya. Tapi tidak sekarang, kamu paham?”

“Tentu saja.”

“Baiklah, biarkan aku yang akan mengambilkannya. Tapi hanya pakai santan dan air gula merah, nggak papakan?” Raksa mengangguk. Mana mungkin dia akan menolaknya, apalagi Anin yang menyiapkan untuknya.

Raksa sudah tidak sabar menunggunya, apalagi ia tau dari Bima jika pisang hijau ini kesukaan Anin.

Anin mengambil mangkuk ke dapur, guna mempermudahkan untuk makan pisang hijaunya. Tidak lupa juga Anin membawa batu es sebagai teman pisang hijau.

Anin dan Larisa mengambilkan pisang hijau untuk suami mereka lebih dahulu. Lalu, mengambilkan lagi untuk Meira dan Ardhan.

Meira tidak tau bagaimana caranya, jadi ia memilih untuk menunggu agar Larisa dan Anin yang menyiapkan untuknya.

Ardhan yang melihat itu merasa tidak senang. Ia mulai merasa jika Meira tidak ada inisiatifnya. Ardhan melihat kedua temannya, lalu beralih pada istri temannya.

Aku sangat iri dengan mereka, apalagi dengan Raksa. Walapun ia sudah menyakiti istrinya, tapi dia masih setia berada disisi Raksa untuk menemaninya. Cinta mereka setera, karena keduanya sama berusaha untuk menjaga hubungan, sehingga badai apapun itu akan mudah untuk mereka, batin Ardhan yang begitu iri dengan kedua temannya.

“Ini buat kamu.” Larisa memberikan mangkuk berisi pisang hijaunya.

“Thanks,” ucap Ardhan yang diangguki oleh Larisa.

Lalu, Ardhan beralih melihat Meira yang tersenyum saat Anin memberikan mangkuk pisang padanya.

Ardhan tersenyum miring melihatnya, ia masih terus berpikir kenapa Meira tidak sepeka itu padanyanya.

“Jangan ngelamun aja, cobain deh. Rasanya sangat enak,” ucap Bima yang membuyarkan lamunan Ardhan.

“Iya, ini baru mau aku cobain.”

Raksa terlihat sangat bahagia, kini ia tau apa yang menjadi kesukaan Anin. Sepertinya ia harus mulai mengenal Anin lebih dalam. Ia telah menyia-nyiakan waktu lima tahun karena memilih diam.

Dan sekarang, Raksa tidak akan diam. Apapun yang terjadi, ia akan memberitahu semuanya pada Anin.

“Sayang, kenapa kamu tidak mengambil susunya?” tanya Raksa yang memperhatikan Anin memakan pisang hijaunya sama seperti dirinya.

“Tidak, biasanya aku makannya memang seperti ini. Ini sudah sangat manis dari gulanya. Dan aku tidak bisa menambah toping susu. Karena itu akan sangat manis, dan aku tidak begitu menyukainya jika terlalu manis,” jawab Anin apa adanya.

“Kamu tidak suka makanan atau minuman manis?” tanya Raksa untuk memastikan.

“Bukan tidak suka, hanya saja aku tidak bisa yang terlalu manis,” jawabnya lagi.

“Baiklah, apapun itu asalkan kamu menyukainya.” Anin memperlihatkan senyumannya.

Tangan Raksa terangkat mengusap kepala Anin, kali ini Anin tidak menghindar, justru semakin memperlihatkan senyum manisnya pada Raksa.

Raksa masih terus saja menyayangkan semua yang terjadi. Mungkin hari ini akan menjadi hari bahagia mereka setelah lima tahun.

“Teruslah senyum seperti ini,” bisik Raksa yang membuat wajah Anin menjadi datar.

Anin tau apa yang dipikirkan Raksa, setiap kata yang keluar dari mulutnya pasti ada maksud tersembunyi. Bukan Anin berprasangka buruk pada Raksa, tapi pada kenyataannya memang seperti itu.

Namun, dibalik semua itu perasaan Anin menjadi hangat. Tidak seperti sebelumnya, yang hanya dingin dan dipenuhi rasa sakit dan juga kecewa.

“Aku minta maaf,” bisik Raksa lagi.

Spontan Anin langsung melihat ke arah Raksa. Tatapan terkejut sekaligus bingung, terus menatap Raksa tanpa ekspresi lain.

Sudah yang kesekian kalinya Anin mendengar kata maaf dari Raksa. Ia hanya berfikir sampai kapan suaminya itu akan terus mengatakan maaf padanya.

“Sudahlah, tidak perlu meminta maaf terus menerus. Bagaimana? Kamu menyukainya atau tidak?” tanya Anin, raut wajahnya langsung berubah untuk mendengar jawaban dari Raksa.

“Aku baru mencobanya hari ini. Dan ya, kamu pasti bisa menebak jika sebelumnya aku belum pernah memakannya. Tapi ini sangat enak, dan bentuknya sangat lucu,” ungkapnya dengan jujur.

“Jika kamu menginginkannya aku bisa mengajakmu untuk memakannya lagi, bagaimana?” tawar Anin.

“Tentu saja, dengan senang hati aku akan meluangkan waktu untukmu. Jika perlu, semua waktu yang kumiliki, kuhabiskan bersama denganmu,” goda Raksa.

“Jangan mulai, tidak bisakah kamu seperti mereka? Diam menikmatinya? Aku menjadi heran kemana perginya Raksa yang dingin itu?”

“Sudah hilang sejak kebenarannya terungkap. Satu hal lagi, mana mungkin aku bersikap dingin pada istriku sendiri? Itu akan sangat aneh, sudah cukup lima tahun ini. Sekarang kamu akan melihat suamimu dengan versi yang lain.”

1
partini
dihhh laki laki ko ngiri nanyakn perempuan dihhhh anehhh
partini
wkwkkwk lima tahun di tahan ya meledak,,aihhh ga boleh lama" yah dosa loh nolak 😂😂
partini
lah malah di suruh menjauh kemarin minta cerai gara" ga di sentuh
partini
hayo 5 tahun loh dr cuekin
partini
dah di persilahkan Kokop mengkokop 😂
partini
👍👍👍👍👍 lanjut thor
partini
bagaimana Rekasi mereka berdua biak bertemu dokter dan pasien pasti seru
partini
penyakit kulit Ampe segitunya penyakit kulit apa Thor
suamiku jg ada tapi ga nular tapi juga ga sembun sampe sekarang aneh segala obat udah hasil ya sama ,
partini
ruwet sekali
partini
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!