NovelToon NovelToon
JUAL BELI DIUJUNG RERUNTUHAN

JUAL BELI DIUJUNG RERUNTUHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Bertani
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Si kecil pemimpi

Chen Lin, sang mantan agen rahasia, mendapati dirinya terlempar ke dalam komik kiamat zombie yang ia baca. Sialnya, ia kini adalah karakter umpan meriam yang ditakdirkan mati tragis di tangan Protagonis Wanita asli. Lebih rumit lagi, ia membawa serta adik laki-laki yang baru berusia lima tahun, yang merupakan karakter sampingan dalam komik itu.
Sistem yang seharusnya menjadi panduan malah kabur, hanya mewariskan satu hal: Sebuah Bus Tua . Bus itu ternyata adalah "System's Gift" yang bisa diubah menjadi benteng berjalan dan lahan pertanian sub-dimensi hanya dengan mengumpulkan Inti Kristal dari para zombie.
Untuk menghindari kematiannya yang sudah tertulis dan melindungi adiknya, Chen Lin memutuskan untuk mengubah takdir. Berbekal keterampilan bertahan hidup elit dan Bus System yang terus di-upgrade, ia akan meninggalkan jalur pertempuran dan menjadi pedagang makanan paling aman dan paling dicari di tengah kehancuran akhir zaman!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Poin?

Chen Lin berdiri memandang hewan-hewan ternaknya dengan wajah putus asa. Kalau ayam, bebek, kambing kecil, atau kelinci masih bisa digendong masuk… tapi bagaimana dengan domba, sapi, dan babi yang ukurannya besar? Masa harus digiring satu-satu masuk bus? Dia mengusap wajahnya keras-keras.

Chen Wei ikut jongkok di samping kakaknya, kedua tangannya menopang dagu. Wajah mungilnya dipenuhi ekspresi “memikirkan masalah negara,” sampai-sampai Chen Lin tak tahan dan langsung mencubit pipinya.

Tiba-tiba Jin Rang berkata pelan, “Bukankah bus ini punya fitur… dekorasi yang bisa diubah-ubah?”

Chen Lin langsung menatapnya dengan mata berbinar. “YA! Kenapa aku baru ingat?! Rang-Rang memang terbaik" Dia memberikannya dua jempol

Aduh… pasti karena lapar. Otaknya jadi mogok kerja. Tanpa menunggu lagi, ia lari ke dalam bus.

Dengan beberapa sentuhan di panel, Chen Lin memilih dekorasi ruangan kosong. Dalam sekejap, ruangan yang tadinya penuh barang langsung berubah menjadi luas dan lapang.

Wentao, yang sudah berkali-kali melihat kecanggihan bus, masih saja terkejut. Tapi reaksi Mei Yiran jauh lebih parah—mulutnya terbuka lebar, seolah bisa muat satu bola pingpong.

Selama perjalanan ia kira keajaiban bus itu sudah maksimal… ternyata bus ini masih menyimpan banyak kejutan.

Dia memandangi Chen Lin dengan mata berbinar-binar. Bergabung dengan mereka adalah keputusan terbaik dalam hidupnya.

Mereka segera memindahkan hewan-hewan itu ke ruang ternak. Begitu masuk, Mei Yiran terkejut lagi—bahkan lebih parah dari sebelumnya. Dari luar bus terlihat biasa-biasa saja, tapi di dalamnya ada ruangan sebesar lapangan kecil, lengkap dengan rumput hijau. Semuanya benar-benar di luar imajinasinya.

Chen Lin tampak sangat puas melihat domba, sapi, dan babinya mulai merumput dengan tenang. Dengan begini, ia tidak akan kekurangan daging atau susu segar ke depannya. Dia bahkan berhasil mengatur kandang-kandang terpisah lewat panel bus—untung fitur itu ada. Wentao merasa seperti sedang bermain game bertani versi super realistis.

Setelah itu, Chen Lin menyuruh mereka mengambil bibit dari ruang statis. Karena luas tanah cuma sekitar satu hektar, Chen Lin memutuskan menanam tiga tanaman utama saja: padi, gandum, dan kentang. Di sisi-sisinya, ia menambah berbagai pohon buah: persik, leci, apel, jeruk, dan beberapa jenis lainnya.

Sayangnya, karena ruang tanam masih level 1, banyak fungsi belum terbuka. Yang bisa otomatis hanya pembalikan tanah, itu saja sudah membuat Chen Lin bersyukur.

Sisanya? Ya… tetap harus dikerjakan manual. Dan karena Chen Lin malas, ia hanya menanam beberapa pohon, lalu mulai pura-pura memegangi pinggang. “Aduh… pinggangku sakit… aku keluar dulu ya…” katanya dramatis. Lima detik kemudian dia sudah tengkurap di sofa di luar, tidur nyenyak.

Wentao benar-benar ingin memukul si pemalas ini, lihat dia hanya menanam tiga pohon saja!

Tapi ya… dia tuan rumah. Jadi Wen Tao hanya bisa menghela napas dan melanjutkan pekerjaan.

Mei Yiran, yang sejak kecil hidup di desa, cepat mengambil alih. Ia mengajari Wen Tao cara menanam padi: menggemburkan tanah dengan cangkul kecil, membuat garis lurus sebagai barisan, lalu menancapkan benih satu per satu dengan jarak yang sama. Jin Rang bekerja dalam diam—cepat, teliti, rapi. Chen Wei pun ikut bekerja keras, menanam benih sambil menutupi lubang-lubang kecil yang sebelumnya dibuat Jin Rang.

Dia harus menutupi kemalasan kakaknya, jadi dia tidak berani bersantai!

Tiga jam berlalu. Di bawah cahaya lembut ruang tanam yang tak panas dan tak dingin, mereka semua terduduk kelelahan.

Kecuali Chen Lin. Dia masih tidur pulas di sofa—tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Chen Lin terbangun karena mencium aroma makanan yang menggugah selera. Dengan mata masih setengah mengantuk, ia berjalan gontai menuju meja makan. Di sana sudah tersaji beberapa lauk sederhana namun harum, jelas sekali ini masakan Jin Rang.

Wen Tao mendengus saat melihatnya. “Lihat tuh, pemalas rakus sudah bangun.”

Chen Lin menatapnya polos. “Tao Tao, kamu kenapa? Kamu lelah ya? Ayo makan cepat, biar energimu balik.”

Tanpa rasa bersalah sedikit pun, ia mengambilkan semangkuk nasi untuk Wen Tao, lengkap dengan beberapa lauk. Lalu ia menoleh ke adiknya dan berkata tulus, “Wei Wei, terima kasih atas kerja kerasmu.”

Chen Wei tersenyum bangga, sementara Chen Lin mulai makan dengan lahap seolah belum makan tiga hari.

Setelah makan malam, mereka kembali berlatih sebentar. Di sela latihan, Wen Tao bertanya, “Jadi, setelah ini kita mau ke mana?”

Chen Lin terdiam sejenak. Besok, berita tentang pembangunan pangkalan resmi akan tersebar.

Pangkalan terdekat ada di kota A, dia ingin menjual perbekalan!

Tapi dia hanya berkata “Mari kita lihat nanti. Untuk sekarang… jalan-jalan dulu.”

Wen Tao ....

Jalan-jalan gak tuh

Siapa dihari kiamat yang bisa sesantai sepupunya?

Tapi dia tidak protes lebih jauh dan masuk ke ruang tanam untuk mengambil HP-nya yang tertinggal.

Namun begitu masuk, ia langsung terkejut dan berlari keluar. “KAU KALIAN—CEPAAAAT LIAT!”

Semua langsung mengikutinya dengan cepat. Dan begitu masuk ruang tanam, mereka pun terpana.

Bibit yang mereka tanam: padi, gandum, kentang, dan berbagai pohon buah—telah tumbuh dengan kecepatan yang tidak masuk akal. Memang tidak sampai tumbuh setinggi orang, tapi dibandingkan dengan waktu normal, ini terlalu cepat.

Batang padi sudah setinggi betis, kentang sudah memunculkan daun-daun baru, pohon buah yang tadinya hanya tunas kecil kini memiliki beberapa cabang muda.

Mei Yiran melihat jam. Mereka menanam sekitar tiga jam yang lalu, dan sekarang… wow.

Jika tumbuhnya sekencang ini, panen mungkin bisa dilakukan dalam dua minggu ke depan. Itu sudah luar biasa.

Chen Lin tampak semakin bersemangat. Jika level bus naik, apakah waktu tumbuhnya makin cepat?

Ia langsung berlari ke panel untuk melihat berapa banyak inti kristal yang dibutuhkan untuk naik ke Level 2. Begitu angka muncul, ia hampir meledak.

Target: 10.000 inti kristal biasa/1.000 inti kristal kekuatan/100.000 poin

Sisa inti kristal mereka hanya ada 130. Dengan kecepatan mereka setiap hari… itu bisa memakan waktu berbulan-bulan. Bahkan mungkin setahun!

Chen Lin mengerutkan kening saat melihat angka baru yang muncul di panel. Poin? apa itu poin? Selama ini mereka hanya memakai inti kristal.

Tanpa menunda, Chen Lin mengetuk tulisan kecil bertanda informasi di samping kolom poin. Panel pun terbuka dan menampilkan keterangan lengkapnya.

...****************...

Terimakasih kasih atas dukungan kalian semua, jangan merasa bosan dengan ceritaku. Terima kasih juga untuk bintang limanya, othor sangat senang🥰

1
Dewi hartika
terus dan semangat jangan pantang menyerah,lanjuttt😁😁🙏🙏
Windy Hapsarini
semangat Thor n sehat selalu ,,🥰🥰
mamah wangda
semangat 💪💪,jgn putus ditengah jalan
Grey Casanova
lanjut kak
Grey Casanova
blm up2 dah 3hri kak
lee zha
kocak.... luar biasa.... menegangkan.... tapi juga manusiawi.... 👌👌👌👌👍👍👍semangat terus ya
Windy Hapsarini
akhirnya Wen Tao punya kemampuan..😍😍
Fitri R
lanjut...semangat thor upnya
Yu~
love me🥰
Fitri R
lanjut...semangat upnya thor
Yu~: siap🫂
total 1 replies
Windy Hapsarini
makasih Thor, istirahat penting.. sehat n semangat selalu Thor 😍😍
Yu~: makasih ya, kamu juga jaga kesehatan🫂
total 1 replies
Lela Salsabila
semangat terus thor 💪💪💪💪
Yu~: siap🫂
total 1 replies
Windy_days
Phoenix, Dark Knight, The Dragon, Eclipse, Sun Rises 😇maaf kepikiran nya cmn ini aja
Yu~: ih bagusss ini, makasih ya🫂
total 1 replies
putra jaya
bagus kali
Yu~: makasih ya dukungannya
total 1 replies
putra jaya
saya juga Lanang tong tong thor🤣
Yu~: semoga sesuai dengan seleramu ya🤧
total 1 replies
Fitri R
lanjut...semangat thor upnya
Rizki Rahmawan
saya Lanang 😄🤭
Yu~: loh othor jadi malu, tak kira pemintanya cewek aja. bertanya dengan nada halus 'ko bisa? ' /Facepalm/
total 1 replies
Rizki Rahmawan
hadir 🙋 kakak
Fitri R
lanjut...semangat thor upnya
Lela Salsabila
GK PP GK up tiap hari juga v minimal ttp harus ada up nya thor😄😄😄😄

makasih udah up untuk hari ini👍👍👍 cerita nya bagus seru sekali cerita nya👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!