NovelToon NovelToon
Be Mine

Be Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Perjodohan / Bad girl / Idola sekolah
Popularitas:833
Nilai: 5
Nama Author: Mellmei

Kebahagiaan dan kehidupan damai yang diharapkan raisa, cewek keras kepala, dan galak, tiba tiba sirna, ketika ia dipertemukan dengan seseorang yang menurutnya menyebalkan, dan selalu membuat emosinya naik setiap saat.



Banyaknya lika liku kehidupan yang menumbuhkan benih cinta, terpaksa membuat raisa membuka kembali lembaran dimasa lalunya, dan, mencari siapa sebenarnya seseorang yang menjadi pahlawan kecilnya.


akankah raisa menemukan siapa pahlawan kecilnya?

atau ia harus melupakan dan mencari hati yang lain untuk berubah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellmei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lo milik gue, selamanya milik gue.

26

pertanyaan yang sama selalu menggema difikirannya, setiap detik, setiap saat, bayangan andika selalu hadir difikiran raisa, sudah 3 hari lebih cowok itu tidak menunjukkan batang hidungnya, entah karena alasan apa, apakah perkataan raisa begitu berpengaruh untuk andika? rasa khawatir mulai menyerbu fikiran nya.

Bukankah ini yang raisa mau? raisa ingin andika terus mengejar dan membuktikan bahwa cowok itu benar-benar mencintainya?

Nyatanya tidak, cowok itu malah menghilang, membuat raisa menjadi khawatir, ia hanya diam terlihat baik-baik saja karena rasa gengsinya yang terlalu tinggi untuk sekedar bertanya keadaan cowok itu.

"Raisa adelia kasela, jika tidak mau mengikuti pelajaran, saya persilahkan untuk kamu keluar" suara tegas bu rini menginterupsi, membuat lamunan cewek itu buyar, raisa menoleh pada bu rini, cewek itu berdiri dari duduknya, dan melangkah santai kedepan.

"makasih bu, kayaknya ibu benar, saya butuh udara segar" seru raisa dengan senyum manis.

"yaudah bu, saya permisi" serunya lagi lalu mencium tangan bu rini.

semua orang menatap raisa tidak percaya, 3 cowok yang tinggal bersamanya dan juga kanza terkikik geli melihat raisa yang keluar kelas tanpa beban.

Bu rini menganga, tidak menyangka bahwa raisa akan berkata seperti itu, ia menepuk jidat menggelengkan kepala, tidak habis fikir dengan anak muridnya yang 1 itu, ini adalah pertama kalinya high school ada yang tidak ingin mengikuti pelajaran, dan itu akan menjadi sebuah sejarah bagi para guru dan murid yang berada disana.

💫💫💫

Raisa duduk di taman belakang sekolah tempat yang jarang dikunjungi semua murid, cewek itu duduk di dekat pohon menyandarkan tubuhnya sambil menatap langit yang terlihat cerah, ia memejamkan mata menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya kasar, tanpa terasa air matanya kembali jatuh, dadanya menjadi sesak, ia bingung harus melakukan apa sekarang.

Apakah ia harus mempercayai semua perkataan andika dan memperbaiki semuanya? atau mungkin ia harus mempercayai fakta yang ia lihat?

Seseorang menepuk bahu raisa pelan, cewek itu menoleh, ia buru-buru menghapus air matanya mengetahui reza yang datang, reza tersenyum lalu duduk di dekat raisa

"Tumben nangis, kenapa? ada masalah? tanya reza memulai topik meski sebenarnya cowok itu sudah tahu jawabannya.

"nggak kok, gue cuma kelilipan doang, aduh perih banget sih" raisa beralibi polos, cewek itu mengusak matanya berkali-kali

"Nggak perlu bohong ra, gue tahu lo mikirin andika kan?" tanya reza tersenyum geli

"nggak kok, siapa yang mikirin dia, orang gue pengen sendiri aja" jawab raisa sedikit terbata.

"Ra, gue tahu lo peduli sama saudara gue, gue tahu lo sayang sama dia, jadi nggak usah bohongin gue ra, buang gengsi lo itu buat ngaku kalau lo juga cinta sama dia" reza berkata dengan lugas dan jelas

"Lo ngomong apaan sih, gak jelas tahu gak" raisa berkata dengan agak sedikit tersenyum, meskipun sebenarnya ia merasa dadanya sangat sesak, karena apa yang dikatakan reza itu semuanya benar, ia berdiri dari duduknya bermaksud meninggalkan reza namun suara reza menginterupsi nya untuk berhenti melangkah.

"Kalau gue bilang andika itu pahlawan lo yang sebenarnya, lo masih nggak mau jujur?" reza sudah tidak peduli lagi tentang janjinya itu untuk tidak mengatakan semua kepada raisa, tapi ini adalah waktu yang tepat untuk reza bertindak dan membuka segalanya, raisa berbalik dan terkekeh menetap reza tajam.

"Gue paling benci pembohong za, jangan coba-coba bohongin gue cuma buat nyatuin gue sama andika"

"Gue nggak bohong ra, gue serius, andika beneran sayang sama lo, dia nutupin semuanya dulu karena gak mau lo kecewa, dia selalu berpikir kalau lo benci sama dia ra" reza berkata dengan lantang membuat raisa manjadi bingung harus menjawab apa.

Apakah benar sebesar itu pengorbanan andika terhadapnya?

Mungkinkah cowok itu benar-benar mencintainya?

"Kalau lo nggak percaya sama gue, paman gu salah satu bukti waktu acaran 5 keluarga besar, lo bisa tanya bianca siapa yang nolongin lo waktu didorong ke kolam renang, dan waktu di jurang, kelly itu saksinya sama yang lain"

Bodoh, cewek itu merasa benar-benar bodoh saat ini, kenapa ia tidak memikirkan itu semua? kenapa ia tidak bertanya sebenarnya yang terjadi dan malah memilih menyimpannya sendiri?

Air matanya kembali menetes, raisa benar-benar merasa bersalah kepada andika, seharusnya ia mempercayai andika, raisa merutuk kebodohannya sendiri, ia membekap mulutnya menahan isak tangis yang mulai keluar, reza berjalan mendekat dan mendekap raisa ke dalam pelukannya, berusaha menenangkan cewek itu.

"Kenapa hiks lo gak hiks bilang dari hiks awal sama gue za hiks?" tanya raisa dengan suara yang teredam

"Maafin gue ra, gue terpaksa, karena semua itu udah kemauannya andika, gue yakin andika bakal balik lagi, dia cuma butuh ketenangan" reza merasa sangat bersalah kepada raisa karena telah merahasiakan semuanya dari cewek itu, bahkan reza tidak menyangka bahwa semuanya akan menjadi serumit ini.

💫💫💫

Lagi dan lagi bau alkohol yang diiringi dengan dentuman musik DJ dan suara riuh orang-orang yang ada di tempat itu menjadi tempat ketenangan bagi seorang cowok yang sedang menghisap sebatang rokok ditangannya, ke pulan asap yang terbang kemana-mana membuat cowok itu merasa seakan-akan dan masalahnya ikut terbang dan menghilang entahlah ke mana.

Andika menyandarkan bahunya, mengambil segelas bir dan meminumnya, baru seteguk andika menikmati bir itu, tiba-tiba dengan kasar seseorang merebutnya dari tangannya dan menaruh bir itu dengan kasar di atas meja yang ada di depannya, sehingga menimbulkan bunyi yang keras

"Udah cukup lo gini terus selama 3 hari terakhir dika" bentak aurent yang sudah tidak tahan dengan kelakuan andika.

"Gue butuh penenang ren bales" cowok itu diri

Andika dan aurent menjadi akrab sejak hari itu, di mana andika yang tidak sengaja tinggal di apartemen cewek itu, bahkan sejak 3 hari terakhir ini, aurent lah yang menemani andika, namun satu hal yang belum andika ketahui tentangnya, bahwa ia dari awal adalah sahabat dari mantan kekasihnya.

"Kalau gini terus, lo gak bakal tenang ka, lebih baik lo pulang dan nyoba lagi buat perbaiki semuanya sama tunangan lo, jangan jadi pengecut yang bisanya kabur dari masalah" aurent berkata dengan tajam dan perkataan itu sukses menusuk andika.

Andika merasa ditampar oleh kenyataan, lewat perkataan tajam aurent, memang benar, andika itu lemah, ia adalah pecundang yang lari dari masalah dan memilih menenangkan diri dengan minuman yang tidak berguna, yang mungkin suatu saat akan membahayakan tubuhnya, andika menunduk, tidak berani mengucapkan apa-apa, lidahnya terasa kelu untuk sekedar mengucapkan kata.

" dia benci sama gue rent, raisa pasti gak akan nerima gue lagi, karena gue selalu nyakitin dia, bahkan tanpa gue sadari, lagian yang raisa suka itu bukan gue, tapi reza saudara kembar gue, gue gak mau jadi penghalang di antara mereka lagi"

Aurent menggelengkan kepala tidak percaya, cewek itu tidak pernah membayangkan bertemu dengan cowok sebodoh dan sekeras kepala seperti andika, kalau raisa memang tidak mencintai cowok itu, bukankah raisa tidak akan menerima pertunangan konyol itu dan menyakiti dirinya sendiri?

"Lo mau peka kan sama raisa, tapi kepekaan milik lo itu bukan buat dia bahagia ka, malahan nyakitin dia, pikirin baik-baik ucapan gue, jangan nyesel karena keputusan bodoh yang lo ambil saat ini" seru aurent tajam cewek itu melangkah menjauh meninggalkan andika dengan pikirannya sendiri.

Andika menghela nafas kasar lalu menunduk, andika bingung harus melakukan apa, dan harus memulainya dari mana, ia terlalu takut untuk melakukan sesuatu yang berakhir menyakiti raisa lagi.

Andika meremas gelas yang berisi bir di depannya, hingga gelas itu pecah berkeping-keping, menyisakan luka di tangannya, namun andika tidak mengeluh, ia membiarkan darah segar keluar dari telapak tangannya yang terluka akibat pecahan kaca, cowok itu kembali meminum bir yang ada di botol sampai kesadarannya menghilang.

💫💫💫

Cewek itu menatap nanar ponsel yang ada di genggaman tangannya, berharap seseorang yang ia tunggu selama 3 hari ini menghubunginya, atau sekedar memberi pesan singkat, memberitahu raisa bahwa dirinya baik-baik saja, cewek itu masih tidak menyangka bahwa pahlawan kecilnya adalah tunangannya sendiri, perasaan bersalah mulai menggerogoti raisa, cewek itu bingung harus mencari andika ke mana sekarang.

"Belum tidur ra, ini udah jam 11 lewat loh" tegur seseorang dari belakangnya, raisa berbalik dan tersenyum pada denny, cowok itu ikut tersenyum.

"Masih belum ngantuk den" jawab raisa sekenanya

"Ra, kalau lo nunggu telepon atau chat dari andika, lo gak akan dapat apa-apa, harusnya itu lo yang hubungin dia duluan dan bicarain semuanya baik-baik"

"Gue bakal usahain den" seru raisa mantap, denny mengembangkan senyumnya, mengacak rambut raisa pelan, kemudian melangkah ke arah tangga.

"Gue yakin lo bisa" denny kembali berujar sebelum menghilang dari kejauhan.

Raisa tersenyum tipis, kembali menghadap langit menetap kerlap kerlip bintang yang ada di sana, raisa menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya pelan, cewek itu harus bisa menghubungi andika terlebih dahulu.

"Lo pasti bisa raisa, yakin" raisa kembali menatap ponselnya, mencari kontak andika disana, saat ingin menekan tombol memanggil, ponsel itu tiba-tiba berdering menampilkan nama andika di sana, jantung cewek itu berdetak tidak karuan, ia berkali-kali menghela nafas dan menghembuskannya, lalu mengangkat telepon dari andika

"Halo" sapa cewek itu berusaha menetralkan suaranya yang agak gugup

"......"

Cewek itu terkejut saat mendengar suara cewek di seberang sana, raisa kembali mengecek nama yang tertera di ponselnya, masih tetap nama andika, lalu siapa yang menelponnya menggunakan HP milik andika?

"......."

"eh maaf ini siapa ya? kok bukan andika?" tanya raisa memastikan

"......."

"Apa"

"......."

"Oke gue ke sana sekarang, makasih infonya" raisa menepuk jidatnya setelah panggilan itu terputus, ia merasa benar-benar sangat bodoh sekarang, mengapa ia tidak berfikir bahwa andika akan berada dibar jika dalam keadaan seperyi ini?

Tanpa berpikir panjang, raisa beranjak, bergegas menuruni tangga tanpa mengganti bajunya, ia hanya menggunakan celana pendek diatas lutut dan kaos lengan pendek bertuliskan channel, bahkan sekarang raisa masih menggunakan sandal rumahan, tapi cewek itu tidak mementingkan itu semua, yang ada di dalam pikirannya hanya satu, apakah andika baik-baik saja?

Denny yang melihat raisa yang keluar rumah tergesa tanpa mengganti pakaiannya hanya mengernyit bingung, namun tidak mencegah raisa, denny yakin pasti ada sesuatu yang penting yang harus cewek itu urus.

💫💫💫

Suara riuh orang-orang langsung menyerbu di telinga raisa, saat ia melangkah masuk ke dalam bar yang dimaksud orang aurent, ia harus berdesakan dengan orang-orang yang ada di sana agar bisa masuk menembus kerumunan, raisa menoleh ke kanan dan ke kiri bingung harus kemana, seseorang tiba-tiba menepuk bahu raisa pelan

"Raisa kan?" tanya cewek itu memastikan, raisa berbalik dan tersenyum kaku

"Lo__"

"Aurent" potong aurent cepat

"Eh iya gue lupa"

"Ikut gue" tanpa aba-aba, aurent menarik tangan raisa menuju satu ruangan, saat masuk ke dalam, raisa langsung melihat andika yang duduk di sofa, cowok itu tidak benar-benar sadar akibat pengaruh alkohol, namun andika terus menggumamkan nama raisa terus-menerus.

"Mimpi apa gue semalam sampe punya tunangan goblok kayak andika?" raisa bergumam sambil menepuk jidat tidak habis fikir.

Aurent yang mendengar itu hanya terkekeh mendengar gumaman raisa, aurent menarik raisa mendekati andika

"Gue keluar dulu, soalnya masih banyak urusan" seru aurent santai lalu melangkah menjauh tanpa menunggu jawaban dari raisa

Raisa menatap andika sembari menggelengkan kepala, ia duduk di dekat andika, raisa mengambil satu tangan andika, ia meringis saat melihat bekas luka di tangan andika yang menganga dan sudah hampir mengering.

"Lo goblok banget sih, pakai bahayain diri lo segala" raisa berdesis kesal, walaupun meski ia marah sekalipun pada andika, cowok itu tidak akan sadar karena sudah masuk ke dalam dunianya, akibat pengaruh alkohol yang andika minum.

"Maafin gue sa, gue sayang sama lo, jangan tinggalin gue raisa" gumam andika tanpa sadar.

Raisa menggelengkan kepalanya, cewek itu memeluk andika erat, sebesar itukah cinta andika untuknya? sebesar itukah pengorbanan andika untuknya?

"Gue gak akan ninggalin lo andika, gue cuma kesel kalau sesuatu milik gue mau diambil orang lain, lo itu milik gue bukan yang lain" raisa berucap lirih, ia melepas pelukannya pada andika, beralih menangkup wajah andika dan mencium benda kenyal milik cowok itu cukup lama.

"Lo milik gue selamanya andika, milik gue seorang" ulang raisa lebih intens, ia kembali memeluk andika erat, raisa berjanji tidak akan meninggalkan andika lagi, dan kedepannya ia akan terus mempercayainya, karena didalam sebuah hubungan yang dibutuhkan itu adalah komitmen bukan hanya status, dan raisa akan melakukan semua itu.

💫💫💫

Keadaan rumah denny sudah sangat sepi, untungnya pintu utama tidak dikunci, membuat raisa lebih mudah untuk membawa andika masuk.

Awalnya ia bingung harus membawa andika ke mana, jika ia membawa andika pulang ke mansion 5 keluarga maka keempat cowok yang ada di sana akan mengeceknya, jika ia membawa andika kemansion keluarga barga atau kemansion kasela pasti akan menjadi masalah, mungkin saat itu juga ia akan langsung dinikahkan dengan andika, jika ia membawa andika ke apartemen atau hotel, mungkin pelayan yang ada di sana akan menuduh raisa yang tidak-tidak.

Akhirnya raisa memutuskan membawa andika kerumah denny, raisa masuk ke kamarnya, merebahkan tubuh andika di sana, setelah itu ia keluar menuju dapur untuk mengambil kotak P3K juga air hangat untuk membersihkan luka di tangan andika.

"Ngapain ra malam-malam di dapur?" seruan denny berhasil mengejutkan raisa, membuatnya reflek memegang dada.

"Ngagetin aja lo den" gerutu raisa kesal

"Lo mau ngapain kok bawa kotak P3K" tanya denny ingin memastikan

"Mau ngobatin andika" jawab raisa kelewat enteng

"Lo bawa pulang andika? lo sama dia mau....?" tuduh denny menunjuk raisa penuh selidik.

Raisa memutar bola matanya malas dan langsung memukul lengan denny agak kuat

"Gila kali lo ya, gue masih waras" gerutu raisa makin kesal karena mulut denny yang tidak diservice

"Aduh sakit ra" keluh denny memegang lengannya.

"Gue mau ke kamar bye" raisa berkata santai lalu meninggalkan denny disana.

"Buru-buru amat, lo mau itu...." 😂

"Berisik" raisa terus berjalan meninggalkan denny yang terus-menerus menggodanya sambil tertawa menyebalkan.

Raisa masuk ke dalam kamarnya, naik ke atas ranjang dan mulai membersihkan luka di tangan andika dengan telaten.

"Selesai" ujar raisa dengan bangga karena sudah menyelesaikan pekerjaannya, ia kemudian membereskan barang-barang yang sudah ia gunakan, raisa turun dari ranjang namun tangannya malah dicekal oleh andika

"Jangan tinggalin gue sa" andika mengigau.

Raisa menoleh, membuatnya tidak jadi meninggalkan andika dan memilih duduk di samping cowok yang kini terbaring dengan wajah yang sangat damai, raisa tersenyum tipis saat melihat wajah tenang andika, ia mengelus rambut andika lembut lalu mengecup singkat dahi andika

"Kayaknya hobi lu udah nular ke gue ka, dan lo udah berhasil ngambil hati gue" raisa terkikik sendiri, lalu kembali mengelus rambut andika dengan lembut.

💫💫💫

1
danisya inlvr
Wajib lanjutin ceritanya thor!
Amellia: iya, semoga kalian suka ya
total 1 replies
Leblanc🌶️
Gila seru!
Amellia: oh thank you yaa sudah mau baca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!