Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12 Saling Bertemu
Gama sudah berada di sekolah dengan pakaian olahraganya dan sejak tadi dia mengajak teman-temannya untuk memakan kue yang dihidangkan oleh Bundanya sebagai tambahan cemilan dari support yang diberikan orang tua untuk acara tersebut.
"Ternyata Gama benar-benar sangat bucin dengan kamu. Lihatlah sejak tadi dia terus saja memuji-muji masakan Bundanya dan memamerkan kepada teman-temannya," ucap Lulu gemas dengan keponakannya itu yang membuat Cilla hanya tersenyum saja.
"Cilla kamu benar-benar beruntung dihadirkan putra seperti Gama, pasti sangat menyenangkan hari-hari kamu ditemani oleh Gama. Aku saja yang setiap hari bertengkar dengannya dan ketika tidak ada dia aku pasti sangat merindukannya," ucap Lulu.
"Kalau begitu cepatlah menikah, agar kamu mempunyai anak untuk menjadi teman kamu di saat kamu kesepian," ucap Cilla.
"Isss, nggak juga harus menyuruhku menikah, mau menikah dengan siapa. Memang ada yang mau dengan wanita sepertiku, orang-orang mengatakan aku bawel, manja dan tidak bisa apa-apa. Laki-laki zaman sekarang mencari wanita yang benar-benar sempurna," sahut Lulu.
"Kamu tidak perlu tidak percaya diri seperti itu. Kamu akan mendapatkan pasangan yang kamu inginkan," ucap Cilla dengan tersenyum selalu memberi doa kepada Lulu.
"Gama kue buatan kamu benar-benar enak!" puji teman laki-lakinya.
"Memang! Bunda aku sangat pintar membuat kue," jawab Gama semakin membanggakan bundanya.
Gama tiba-tiba melihat ke arah pintu masuk dan melihat temannya Mikayla yang sudah datang bergenggaman tangan dengan Rasyid dan juga melihat Metta berdiri di samping Mikayla.
Gama tersenyum dan mengambil beberapa jenis kue memasukkan pada tempat kecil yang sudah disediakan dan kemudian berlari menghampiri Mikayla.
"Mikayla aku pikir kamu tidak akan datang," ucap Gama yang sudah berdiri di hadapan Mikayla.
"Aku tidak mungkin tidak datang, bukankah kita juga satu grup. Aku tidak ingin mengecewakan teman-teman yang lain," jawab Mikayla.
"Syukurlah," sahut Gama.
"Ini!" Gama memberikan kue tersebut membuat Mikayla bingung.
"Apa ini?" tanya Mikayla.
"Bunda aku banyak sekali membawa kue dan tadi teman-teman juga sudah menikmatinya. Kamu juga harus mencoba kue buatan Bunda aku," ucap Gama.
Mikayla melihat ke arah Rasyid yang mungkin meminta izin apakah boleh mengambil pemberian orang lain dan Rasyid menganggukkan kepala membuat Mikayla mengambilnya.
"Apa ini Papa dan Mama kamu?" tanya Gama.
"Benar!" jawab Mikayla.
Gama dengan sangat sopan mencium punggung tangan Rasyid yang ditanggapi senyum oleh Rasyid dan Gama juga melakukan hal yang sama kepada Metta.
"Hallo Om Tante. Gama temannya Mikayla. Gama baru pindah sekolah dan Mikayla menjadi teman pertama Gama," ucap Gama.
"Hay Gama. Senang bertemu dengan kamu dan tetaplah berteman dengan Mikayla," sahut Rasyid.
"Baik. Om," sahut Gama.
"Mikayla, mengapa belum mencoba kue buatan Bunda aku?" tanya Gama.
"Baiklah akan aku coba," ucap Mikayla.
Sementara Lulu terlihat gelisah dengan kepalanya berkeliling seperti mencari seseorang.
"Padahal tadi dia ada di sana dan tiba-tiba saja sudah menghilang. Gama kamu benar-benar membuat tante kesal. Memang ini sekolah kamu tetapi bukan berarti kamu bisa keluyuran ke sana kemari," ucap Lulu frustasi melihat keponakan yang tidak dia temukan.
Sampai akhirnya Lulu kembali mencari dan tiba-tiba saja langkahnya terhenti ketika akhirnya bertemu dengan Gama. Lulu kaget saat orang yang ditemui Gama adalah Rasyid bersama dengan Metta dan Gama bahkan terlihat begitu akrab dengan anak kecil yang sedang menikmati kue tersebut.
Lulu tampak cemas dan mempercepat langkahnya menghampiri Gama yang membuat Gama kaget saat tiba-tiba tangannya dipegang.
Hal itu juga membuat Rasyid dan Metta kaget melihat kehadiran Lulu.
"Kamu ternyata di sini. Ayo!" Lulu tidak banyak bicara dan langsung menarik Gama yang bahkan tidak sempat berpamitan pada temannya.
"Lulu," batin Metta.
"Apa Lulu mengenal anak itu? mengapa Lulu ada di sini?" batin Rasyid semakin penasaran dan bahkan memperhatikan bagaimana Lulu sedikit memaksa Gama untuk mempercepat langkahnya.
"Mikayla! Apa itu ibu teman kamu?" tanya Rasyid benar-benar penasaran.
"Bukan, itu tantenya yang sering menjemputnya ke sekolah. Bundanya Gama sangat cantik dan mungkin tidak ada di sini," jawab Mikayla.
"Tante! Jadi anak itu adalah keponakan Lulu? Anak dari siapa? Apa Robby sudah menikah atau Arbil. Tetapi sepengetahuanku mereka belum ada yang berkeluarga," batin Rasyid semakin penasaran.
"Mengapa Rasyid tiba-tiba mempertanyakan tentang anak itu dan apa kaitannya dengan Lulu? Apa yang sebenarnya ada di pikiran Rasyid. Tunggu dulu, bagaimana dengan Cilla yang aku temui kemarin di supermarket atau jangan-jangan dia sudah pernah bertemu dengan Cilla?" batin Metta saling menebak dengan Rasyid.
"Ayo Papa kita ke sana!" ajak Mikayla membuat Rasyid menganggukan kepala.
Gama begitu kesal dengan Lulu yang menarik tangannya bahkan membuatnya tidak sempat berpamitan pada temannya.
"Kamu beneran ngambek dengan tante?" tanya Lulu.
"Habisnya tante tidak punya sopan santun main tarik begitu saja," jawab Gama dengan mulutnya merocos membuat Cilla hanya menjadi pendengar dari pertengkaran dua orang itu.
"Kamu sekali berbicara sopan santun kepada orang yang lebih tua. Tante itu kesal kepada kamu karena keluyuran dan Tante harus mencari kamu kemana-mana dan asik ngobrol, seharusnya Tante yang marah dan bukan kamu," kesal Lulu.
"Itu namanya Tetap saja tante mengganggu Gama," kesal Gama.
"Gama tidak boleh berbicara dengan nada tinggi seperti itu kepada orang yang lebih tua. Tante Lulu mencari kamu karena khawatir, kamu lihat di sini banyak sekali orang dan juga orang luar yang datang ke sekolah ini. Jadi pasti ada alasan mengapa tante Lulu sampai marah seperti itu kepada kamu dan bukan berarti kamu boleh balik marah," ucap Cilla tidak pernah lupa menasehati putranya agar lebih sopan dan menghargai orang yang lebih tua.
"Ayo sayang minta maaf kepada tante Lulu," bujuk Cilla.
"Gama minta maaf Tante sudah marah pada Tante," ucap Gama mengulurkan tangannya yang memang sangat menuruti apa yang dikatakan ibunya.
"Tante juga minta maaf sama kamu," ucap Lulu langsung memeluk keponakannya itu.
"Gama!" Gama membalikkan badannya ketika suara yang tidak asing terdengar dan siapa lagi jika bukan Mikayla. Lulu juga melihat hal tersebut yang membuat Lulu kaget saat Mikayla datang bersama dengan Metta dan Rasyid.
Cilla melihat kehadiran Rasyid hanya mengerutkan dahi dan bukan karena mengenal siapa Rasyid tetapi mereka bertemu dengan pertemuan yang kurang mengesankan Cilla masih terlihat begitu kesal.
Metta dan Rasyid sama-sama kaget dengan penuh pertanyaan apa kaitan Gama bisa berada di sana.
"Tante Cilla!" sapa Mikayla dengan sangat sopan mencium punggung tangan Cilla membuat Cilla tersenyum.
"Bunda, ini orang tua Mikayla," ucap Gama memperkenalkan kepada bundanya.
"Orang tua. Jadi laki-laki yang kurang ajar memelukku ini adalah Ayah dari teman putraku. Dia bahkan sudah memiliki istri dan anak berani kurang ajar kepadaku," batin Cilla masih menyimpan rasa kekesalannya.
"Bunda. Jadi ini anak Cilla? Apa anak ini anak dari suami keduanya?" batin Rasyid.
"Kenapa reaksi Cilla terlihat biasa saja saat bertemu dengan Rasyid dan begitu juga dengan sebaliknya. Anak ini adalah anak dari Cilla," batin Metta tidak kalah penasarannya dengan situasi yang sekarang dihadapi yang membuatnya benar-benar bingung....
Bersambung...
mudah2an cilla bahagia bersama andrean dan ada pigur ayah untuk gama
untuk rasyid hidupmu ha akan bahagia bersama cilla