NovelToon NovelToon
KEMBALINYA JENDERAL PERANG

KEMBALINYA JENDERAL PERANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil / Dikelilingi wanita cantik / Percintaan Konglomerat / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari / Rebirth For Love
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Update setiap hari!

Leon Vargas, jenderal perang berusia 25 tahun, berdiri di medan tempur dengan tangan berlumur darah dan tatapan tanpa ampun. Lima belas tahun ia bertarung demi negara, hingga ingatan kelam tentang keluarganya yang dihancurkan kembali terkuak. Kini, ia pulang bukan untuk bernostalgia—melainkan untuk menuntut, merebut, dan menghancurkan siapa pun yang pernah merampas kejayaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31 Menemukan kebahagiaan sendiri

Rumah Sakit Nasional Nordwen – Malam Hari

Lorong-lorong panjang rumah sakit dipenuhi langkah kaki tergesa para perawat. Bau obat-obatan menusuk hidung, bercampur dengan aroma darah samar dari ruang gawat darurat.

Diluar ruang operasi, beberapa orang dari keluarga D’Arvenne beserta para pelayannya berkumpul. Alric tengah berjuang dengan hidupnya di dalam sana. Wajahnya nyaris tak dikenali, beberapa tulang rukuk dan betisnya hancur.

Lucienne, wanita elegan berambut pirang keperakan, berdiri bersedekap di sisi ruangan. Tatapannya tajam, penuh api kebencian.

“Ini sudah terlalu jauh,” suaranya dingin, bergetar oleh amarah. “Bajingan itu… Leon... sudah melampaui batasnya.”

Ia menoleh kearah asistennya dan berkata. "Jangan beritahu hal ini pada ayahku, kita tidak bisa membiarkan kondisinya bertambah buruk."

"Saya mengerti, Nyonya," balas sang asisten sambil menunduk.

Tak jauh dari sana, terlihat Antony yang berjalan mondar mandir karena gelisah. Wajahnya suram, urat-urat lehernya menegang, rahangnya mengeras menahan murka yang bergejolak. Semua orang bisa merasakan badai yang sedang ia tahan di dalam dirinya.

Tiba-tiba, sebuah tarikan lembut di lengan kemejanya membuat Antony tersentak dari amarahnya. Ia menoleh dan mendapati Marry, putri kecilnya yang baru berusia tujuh tahun, berdiri dengan wajah polos.

“Ayah…” tanyanya dengan suara lirih. “Apa yang terjadi? Kenapa semua orang kelihatan sedih?”

Antony membeku. Matanya yang dingin tiba-tiba melunak. Perlahan ia menunduk dan mengusap rambut putrinya dengan lembut. Sebuah senyum dipaksakan merekah di wajahnya yang penuh ketegangan.

“Tidak apa-apa, Marry. Kakakmu hanya sedang sakit. Dokter sedang merawatnya. Dia akan segera sembuh.”

Marry menatap ayahnya sejenak, lalu mengangguk kecil, menerima jawaban itu dengan polosnya. “Kalau begitu… Marry akan berdoa supaya Kakak cepat sembuh.”

Antony menutup matanya sejenak, merasakan sesuatu mencengkeram dadanya. Namun begitu ia kembali berdiri, murka itu lagi-lagi membara di balik sorot matanya.

“Kemana saja… wanita itu…” gumamnya lirih, penuh kejengkelan.

“Entahlah, mungkin sedang menghamburkan uangmu di mal seperti biasanya, atau malah...” Lucienne menggantung kata-katanya begitu mendengar suara langkah tergesa tiba-tiba dari ujung lorong.

Martha D’Arvenne, istri Antony, muncul dengan pakaian mewah yang kini berantakan karena panik. Di sampingnya, Evelyn—putri Lucienne—menyusul dengan wajah tegang.

“Bagaimana kondisi Alric?!” Evelyn langsung bertanya, suaranya parau.

Lucienne menoleh sekilas, menjawab singkat, “Dalam perawatan. Lukanya… sangat parah.”

Evelyn menutup mulutnya, tak menyangka hal mengenaskan seperti itu akan menimpa anggota keluarganya.

Martha berlari kearah pintu ruang operasi, samar-samar terlihat para dokter yang sedang menangani kondisi Alric yang mengenaskan.

"Oh tuhan... Alric... Bertahanlah, sayang..." lirih Martha sambil menangis begitu melihat kondisi putranya.

Ia menjerit lirih, lalu berbalik kepada Antony dengan tatapan liar. “APA YANG TERJADI PADA PUTRAKU?!”

Tangannya yang gemetar mengguncang bahu Antony dengan kasar. “KENAPA INI BISA TERJADI, ANTONY?! KENAPA?! SIAPA YANG MELAKUKANNYA?!"

Antony hanya diam, matanya dingin menatap lurus, pikirannya masih dihantam amarah. Ia menoleh kearah Marry yang dipeluk oleh perawat wanitanya.

"Bawa dia keluar jalan-jalan," perintah Antony ekspresi datar.

Perawat itu mengangguk singkat sebelum mengajak Marry pergi menjauh.

“Jangan mengalihkan perhatian!” Martha kembali menegurnya, air mata mengalir deras hingga merusak riasannya yang mahal. “Ayah macam apa kau?! Membiarkan anak kita dipermalukan seperti ini! Kau—“

PLAK!

Suara tamparan keras memecah udara. Kepala Martha terhentak ke samping, pipinya memerah seketika. Ruangan mendadak hening, bahkan Lucienne dan Evelyn hanya bisa terdiam.

Tamparan itu bergema lama. Semua mata tertuju pada Martha yang terpaku di tempat, pipinya memerah, matanya bergetar menahan rasa malu sekaligus amarah.

Antony menatap istrinya dengan sorot penuh api, suaranya berat, teredam amarah yang akhirnya meledak.

“Cukup sudah, Martha!” teriaknya. “Kau berani menggugatku sebagai ayah? Kau berani mengatakan aku tidak pernah menjaga anak-anak kita?!”

Ia menunjuk tajam ke arah Martha, tubuhnya bergetar menahan amarah. “Lalu dimana kau?! Saat Alric bersimbah darah, saat Marry menangis ketakutan di kamarnya, di mana kau setiap malam?!”

Martha terdiam, tubuhnya gemetar. Evelyn menoleh ke arah ibunya, bingung, sementara ibunya tampak tidak tertarik sedikitpun dengan pertengkaran mereka.

Antony menunduk, rahangnya mengeras. “Jangan menjawab. Aku sudah tahu. Kau di rumah March. Adikku. Tidur di ranjangnya… sementara anak-anakmu menunggu ibunya di rumah.”

Ruangan mendadak membeku. Kata-kata Antony seakan menjadi belati yang menembus dada Martha.

“Diam kau!” jerit Martha dengan air mata yang kini bercampur amarah. “Kau pikir aku akan menyangkalnya? Ya, benar! Aku memang tidur dengan March! Aku memang bercinta dengannya! Dan lalu… APA MASALAHNYA?! Kau dan aku tidak pernah saling mencintai! Kau hanya butuh aku sebagai lambang pernikahan politik! Jangan berpura-pura suci di hadapanku, Antony!”

Antony maju satu langkah, hampir seperti ingin meremukkan bahu Martha di tangannya, namun ia menahan diri. Matanya memerah, tangannya mengepal penuh amarah.

Evelyn yang gemetar menoleh kearah ibunya . "Ibu, kita harus menghentikan mereka."

Namun sebelum ia bisa mendekat, lengan Lucienne terangkat, menghentikan langkahnya.

“Biarkan saja mereka, Evelyn.” Suara Lucienne terdengar dingin, penuh pengalaman getir. “Inilah yang terjadi jika kau menikah hanya karena sebuah kepentingan. Tak ada cinta, hanya kewajiban dan topeng… pada akhirnya, yang tersisa hanyalah kebencian dan pengkhianatan.”

Evelyn menggigit bibirnya, sorot matanya penuh gelisah. “Tapi Ibu…”

Lucienne menoleh, tatapannya sedikit melunak. “Aku dan ayahmu tidak jauh berbeda dengan mereka, Evelyn. Kami menikah demi kepentingan bisnis, bukan karena cinta."

Lucienne menatap mata putrinya dalam-dalam, seolah ingin mengukir kata-katanya di dalam pikiran gadis itu. "Jangan ulangi kesalahanku. Sebagai ibu, aku ingin kau menemukan kebahagiaanmu sendiri, jangan biarkan siapa pun mengurus kehidupanmu.”

Pandangannya melunak, sekilas Lucienne mengingat kembali kenangannya bersama adiknya, Celine D'Arvenne. "Bibimu, Celine adalah wanita yang tangguh, jauh lebih tangguh dari ibumu yang pengecut ini. Dia mengejar cintanya meskipun mendapatkan penolakan keras dari kakekmu. Walaupun harus berakhir dengan tragis, tapi aku iri dengannya..."

Evelyn mengangguk kecil, menelan bulat-bulat kata-kata itu. Meskipun banyak yang menganggap Celine sebagai pengkhianat keluarga, namun bagi Evelyn dia adalah panutannya.

Lucienne berbalik, melangkah menuju pintu. Sebelum keluar, ia berhenti sejenak dan menoleh lagi pada putrinya. “Aku akan merestui siapapun pria pilihanmu, Evelyn. Kecuali Leon Vargas, yang satu itu bajingan, kau mengerti?”

Pintu tertutup pelan. Evelyn tertegun, wajahnya pucat. Kata-kata ibunya berputar-putar di kepalanya, menghantam jantungnya dengan keras.

'Apa… Ibu sudah tahu? Sejak kapan?'

1
Hendra Saja
sampai saat ini menarik....MC nya Badas...
Hendra Saja
semangat up Thor.......makin seru
Rudik Irawan
sangat menarik
Kustri
☕semangat UP😍
Cha Sumuk
mantap mc cowok nya ga kaleng2 bnr..
Caveine: makasih kak🥰🥰
total 1 replies
Kustri
kutemani thor☕☕☕untukmu💪
Caveine: makasih bang 🥰🥰
total 1 replies
Kustri
wajib dibaca!!!
Kustri
waduuuh jgn biarkan wanitamu dipermalukan , leon
ayooo muncullah!!!
Kustri
weee... leon curi start
gmn malu'a klu tau angeline anak si komandan🤭😄
Kustri
angeline anak komandan?
Kustri
tambah semangat 💪
Kustri
woii tanggung jwb kau, leon🤭
Kustri
apa edward kakak leon
Kustri
latihlah anak" buah garka spy lbh tangguh
Kustri
uuh.... kalimat"mu, keren
sangtaipan
mantap
Kustri
gaaaas pooll
Kustri
wkwkkkk... victor polisi penjilat, rasakno!!!
ternyata sang komandan telah mengenal leon
Kustri
siap thor!
ah, leon akhir'a dpt sekutu
Kustri
seruuu...!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!