NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Teman Serumah

Terjerat Cinta Teman Serumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cahaya Tulip

Kinara Kinanti seorang perantau yang bekerja sebagai tim redaksi di sebuah kantor Berita di Kota Jayra. Ia lahir dari keluarga menengah yang hidup sederhana. Di jayra, ia tinggal disebuah rumah sewa dengan sahabatnya sejak kuliah yang juga bekerja sebagai seorang model pendatang baru, Sheila Andini. Kinara sosok yang tangguh karena menjadi tulang punggung keluarga semenjak ayahnya sakit. Ia harus membiayai pendidikan adik bungsunya Jery yang masih duduk dibangku SMA. Saat bekerja di kantor ia sering mewawancarai tokoh pengusaha muda karena ia harus mengisi segmen Bincang Bisnis di kolom berita onlinenya. saat itulah ia bertemu dengan Aldo Nugraha, seorang Pengusaha yang juga ketua komunitas pengusaha muda di kota Jayra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Tulip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berita Heboh

Kinara terdiam melirik pada Aldo, "Selamat siang Pak," sapa Aldo sambil menyalami Harto dan Jay bergantian. Aldo berpikir cepat mencari solusi . "Oh itu Pak, mohon maaf sebelumnya jadi ada salah paham. Sebenarnya saya baru calon suaminya alias tunangannya. Mungkin tadi saya salah dengar. Kebetulan dia juga kerabat jauh saya. Keluarga dari ibu saya dan ibunya. Ibu saya dan ibunya sepupu." Kinara menahan tawa, Harto dan Jay mengangguk mengerti, "Oh begitu, ayo kalau begitu masuk dulu kita ngobrol didalam" ajak Harto. " Saya pamit Pak Harto masih ada pekerjaan," pamit Jay lalu mengangguk pada Aldo dan Kinara.

Mereka mengiringi Harto masuk ke dalam rumah. "ini pak ada sedikit cemilan." Kinara menyerahkan bungkusan ditangannya. "Wah repot-repot, terima kasih Kinara. Ayo silahkan duduk." Harto masuk ke dalam memberi tahu putrinya untuk membuat minuman. "Kamu ngomong apaan sih," omel Kinara sambil berbisik. Aldo meletakkan jari telunjuk ke bibirnya meminta Kinara diam dulu.

Harto kembali ke ruang tamu. " Saya tadi pagi dapat cerita dari istri, ketemu mas Aldo di depan rumahnya Kinara. Jadi saya ga terlalu terkejut, tapi baru tahu kalau kalian tunangan." ujar Harto. "Oh ya pak mohon maaf saya tidak cerita detail tadi pagi dengan ibu. Karena saya lihat ibu sepertinya mau ke pasar." Harto mengangguk mengerti. "Tidak apa-apa. Jadi rencana pernikahan nya kapan?". Kinara hanya terdiam, 'Rasakan, kamu harus menyelesaikannya sendiri.' rutuknya dalam hati sambil menyeringai .

"Ini masih tunggu renovasi apartemen saya selesai pak. Targetnya satu tahun ke depan. Makanya saya pindah dulu ke rumah sewa Kinara. Saya mau kasih hadiah pernikahan apartemen yang layak untuknya." Kinara hanya tersenyum mendengar ocehan Aldo yang nampak romantis. Tak lama, Sulis anak gadis Harto keluar membawa 3 cangkir teh dan sepiring kudapan. "Terima kasih Sulis," sapa Kinara menggoda Aldo, ia melirik pada Aldo. Seolah ingin memberi tahu apa yang dia katakan benar terjadi. Aldo hanya melihat Kinara dengan tenang. Sulis tersenyum manis ke arah mereka. Lalu masuk kembali ke dalam.

"Ayo silahkan di minum," ujar Harto. Mereka mengangguk lalu mengambil cangkir teh dihadapan mereka. 'Mudah-mudahan tidak ada obat peletnya,' batin Aldo. Ia menyeruput sedikit. Harto kemudian bercerita tentang berapa lama dia diamanahi menjadi tetua perumahan itu. Aldo dan Kinara mengangguk, mendengar dengan seksama. "Jadi untuk keamanan saya saran pasang cctv dirumah kalian. Setidaknya 2, dibagian depan dan belakang rumah untuk kewaspadaan," ujar Harto.

"Baik pak kami akan ikuti masukan bapak, saya juga jadi teringat. Bapak tau kan pekerjaan Sheila adalah model, menurut ceritanya ia sempat dikuntit beberapa kali pak sampai ke depan rumah, makanya Sheila memutuskan pindah. Untung saja Aldo harus menyewa tempat selama apartemennya direnovasi makanya saya bersyukur sudah ada yang menemani." ujar Kinara. "nah betul juga Kinara, saya juga tenang. Kalian tidak perlu khawatir, saya akan pasang badan kalau ada rumor atau apapun soal kalian. Kalian sudah menjelaskannya pada saya. Terima kasih sudah menyempatkan mampir," ujar Harto.

"Saya minta maaf ya Pak menyelesaikan berbenah dulu baru bisa ke sini." Aldo sudah merasa lega. "Tidak apa-apa sudah datang itu lebih baik. Banyak kok yang ga pernah lapor padahal tinggal disini sudah hampir setahun." Mereka tersenyum. "Kalau begitu kami permisi pak sudah siang sekali," pamit Kinara. Mereka bergantian menyalami Harto. Mereka berboncengan layaknya kekasih dihadapan Harto, "Permisi pak," ujar Aldo. "Iya hati-hati dijalan," sahut Harto.

Setelah motor menjauh dari rumah Harto, Kinara melepas pegangannya di pinggang Aldo. Ia hanya diam sepanjang jalan menuju rumah. Aldo merasa tidak nyaman dengan Kinara. Demi menghindari tawaran istri tertua soal anak gadisnya, Aldo akhirnya berbohong sampai sejauh itu dan melibatkan Kinara. Padahal alasan kerabat jauh dan kasus penguntit dari Sheila sudah cukup untuk mengamankan situasi mereka. Awalnya Kinara merasa tidak masalah, toh tunangan yang dia maksud tidak tahu siapa karena Asal merespon pak Jay, akhirnya Aldo membuat situasi semakin rumit antara dia dan Kinara.

Sampai masuk ke dalam rumah Kinara hanya diam. Melihat ekspresi dingin dari Kinara, Aldo akhirnya bermaksud minta maaf. "Kinar tunggu, maafkan Aku sudah membuatmu repot. Itu terjadi secara spontan, bertahanlah hingga 6 bulan ke depan ya," pintanya. Kinara hanya melengos kesal, "Aku berharap cuma orang perumahan saja yang tahu, karena efeknya terlalu besar buatmu. Lain kali kamu harus berhati-hati." Aldo mengangguk, "Baiklah terima kasih pengertianmu." Kinara masuk ke dalam kamar. Aldo duduk melamun di sofa, "Kenapa jadi rumit begini? " Ia menghela nafas.

Handphone Kinara berdering, "Halo Sheila" sapanya. "Kamu ngapain?" Kinara membuka laptopnya, "Ada kerjaan, kenapa?" tanyanya. "Ibu pemilik rumah dapat kabar soal kepindahan Aldo, kalian sudah lapor pak Harto?" Sheila lupa mengingatkan Kinara. "Sudah, kami baru pulang dari sana," sahut Kinara. "Ah syukurlah, tapi kenapa yang ku dengar Aldo itu tunanganmu?" Kinara menghela nafas.

"Itu kerjaan Aldo, dia bilang aku calon istrinya cuma karena dia menolak dijodohkan dengan Sulis sama istri pak Harto." Sheila tertawa terbahak-bahak dibalik telpon. "Ini gara-gara kamu, bikin aku dapat masalah." Sheila terdiam. "Loh kenapa jadi salahku? salahkan Aldo kenapa dia bawa-bawa kamu." Sheila tak terima jadi kambing hitam. "Aku sudah mengomelinya. Kamu tahu? Saat pak harto bertanya kapan kami akan menikah, dia dengan romantis berkata tahun depan, karena sedang merenov apartemen untuk hadiah pernikahan kami. Dia menyuruhku bersabar selama 6 bulan ini, sampai dia pindah kembali ke apartemennya."

Sheila tertegun, "Lalu kalau sudah satu tahun dan dia sudah pindah ke apartemennya, tapi kamu bertahan disana bukannya itu bakal jadi masalah baru yang dia tinggal kan?" Kinara diam mencerna pertanyaan Sheila. "Benar juga, ah paling dia menyuruhku bilang kalau kami putus begitu saja." Sheila tersenyum, "Tidak ada salahnya kalian benaran pacaran, gimana? Dia kan ganteng dan terkenal Kin," bujuk Sheila. "Aku ga yakin dia suka denganku, memangnya mudah menjalin hubungan karena terpaksa."

Kinara merasa Aldo akan merasa dirugikan kalau punya hubungan dengannya. "Ah kamu terlalu banyak berpikir, atau kamu sebenarnya hanya malu untuk memulai dan mengharapkan dia yang mengajakmu?" Kinara terdiam, "Sudah lah Sheila, aku cuma berharap hubungan palsu ini hanya diketahui orang-orang perumahan. Repot kalau sampai teman kantor ku tahu." Sheila nampak berpikir," Rasanya teman kantormu ada yang tinggal di perumahan kita. tapi aku lupa siapa namanya, katanya dia juga baru kerja dikantormu masih magang. Siapa ya namanya?"

Kinara terkejut, "Siapa? Laki-laki atau perempuan?" seingat Kinara dikantor nya hanya ada 2 anak magang, Alya di departemen administrasi dan umum, dan Arya di departemennya. "Laki-laki, dia waktu itu tugas lapangan nemenin temanmu Bela wawancarai aku, waktu ngisi segmen Hiburan." Kinara memijat keningnya, "Arya dong? Duh mana anaknya cerewet kayak cewek." Sheila tertawa mendengar keluh Kinara. "Ya sudah kamu sibuk aja, aku tutup ya, semoga ga ada masalah. Bye Kinkin"

Kinara mengacak-acak rambutnya. "Aaaah Aldo bikin kerjaan aja," omelnya. Tak lama Notifikasi pesan masuk di handphone nya. Kinara membuka grup perumahan ada pengumuman yang dikirim oleh pak Harto sebagai tetua. Kinara penasaran dan membuka pesan itu.

Kinara tertawa sambil meratap "Sudah diumumkan dong digrup," gumamnya sendiri. Suara notif pesan masuk lagi ke handphone nya, pertanyaan bertubi-tubi dari Arya membuat Kinara pusing. "Selesai sudah," gumamnya.

1
Dilys
Terpesona
Cahaya Tulip: terimakasih..mohon dukungan nya☺️
total 1 replies
Hikaru Ichijyo
Alur yang menarik
Cahaya Tulip: terima kasih mohon dukungan nya/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!